Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

pertemuan 3 Cognitive deVelopmet MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "pertemuan 3 Cognitive deVelopmet MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1"— Transcript presentasi:

1 pertemuan 3 Cognitive deVelopmet MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1
DIBUAT TAHUN : 2012 STASTUS PERBAIKAN : BARU TAHUN PERBAIKAN : --- DOSEN : TEAM TEACHING PK-FP-02-08

2 An Overview of Child Development
Exploring What Development Is Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

3 An Overview of Child Development
Processes and Periods Exploring what development is Developmental Issues Development and Education

4 Exploring what Development is
Pola perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional yang dimulai sejak masa pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang kehidupan. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

5 (Processes and Periods)
Proses Biologis, Kognitif dan Sosioemosional (Processes and Periods) Biological Cognitive Socioemosional Processes Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

6 Biological processes Proses perubahan biologis berupa perubahan pada tubuh anak dan mendasari perkembangan otak, penambahan tinggi, dan berat badan, keterampilan motorik, dan perubahan hormon pubertas. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

7 Cognitive processes Proses kognitif melibatkan perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

8 Socioemotional processes
Proses sosioemosional melibatkan perubahan-perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan kepribadian. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

9 Periods of Development
Infancy Early childhood Middle and late childhood Adolscence Early adulthood Middle and late adulthood Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

10 Infancy Masa bayi dimulai dari kelahiran bulan. Periode merupakan dimana seseorang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak aktivitas baru yang dimulai, seperti perkembangan bahasa, pemikiran simbolik, koordinasi sensorimotor, dan pembelajaran sosial. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

11 Early childhood Masa kanak-kanak (terkadang disebut tahun prasekolah) dimulai dari akhir masa bayi sekitar usia 5 tahun. Selama periode ini, anak-anak menjadi lebih mandiri secara emosional, mengembangkan ketrampilan untuk kesiapan sekolah (seperti belajar untuk mngikuti instruksi dan mengenal huruf). Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

12 Middle and Late Childhood
Masa kanak-kanak menengah dan akhir (disebut sekolah dasar). Dimulai dari sekitar usia 6-11 tahun. Anak-anak menguasai ketrampilan dasar membaca, menulis, dan matematika, prestasi menjadi yang lebih utama, dan pengendalian diri semakin membaik. Dalam periode ini, anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas di luar keluarga mereka. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

13 Adolescence Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja dimulai sekitar usia tahun dan berakhir pada usia tahun. Masa remaja ditandai dengan terjadinya perubahan fisik yang cepat, seperti penambahan berat badan dan fungsi seksual. Pemikiran mereka menjadi lebih abstrak, logis, dan idealistis. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

14 Developmental Issues Nature and Nurture Contuinity and Discontuinity Early and Later Experience Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

15 Nature dan Nurture Nature merujuk pada warisan biologis suatu organisme, nurture merujuk pada pengalaman lingkungan. Hampir tidak ada orang pada saat ini yang beragumentasi bahwa perkembangan bisa dijelaskan oleh nature dan nurture saja. Beberapa pendukung nature menyatakan bahwa pengaruh yang terpenting terhadap perkembangan adalah warisan biologis, dan pendukung nurture menyatakan bahwa pengaruh lingkungan adalah pengaruh yang terpenting. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

16 Nature dan Nurture Para psikolog menekankan pentingnya nurture atau pengalaman lingkungan untuk perkembangan. Pengalaman mencakup keseluruhan dari lingkungan biologis individu, seperti (nutrisi, perawatan medis, obat, dan kecelakaan fisik) dengan lingkungan sosial (keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, media, dan budaya). Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

17 Contuinity and Discontuinity
Continuity-discontuinity issue berfokus pada sejauh mana perkembangan melibatkan perubahan kumulatif dan bertahap (kontuinitas) atau tingkatan yang berbeda (diskotinuitas). Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

18 Early and Later Experience
Berfokus pada sejauh mana pengalaman awal (terutama pada masa bayi) atau pengalaman lanjutan menjadi faktor utama penentu perkembangan anak. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

19 Evaluating the Developmental Issues
Sebagian besar perkembangan mengakui bahwa tidak bijaksana mengambil sikap yang ekstrem terhadap isu nature dan nurture, kontuinitas dan diskontuinitas, serta pengalaman awal dan pengalaman lanjutan. Perkembangan tidak semuanya nature atau nurture, tidak semuanya kontuinitas dan diskontuinitas, dan tidak semuanya pengalaman awal atau yang akan datang. Namun masih ada perdebatan yang hangat tentang seberapa kuat perkembangan dipengaruhi oleh setiap faktor. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

20 Development and Education
Splintered development (perkembangan yang terpecah) merujuk pada keadaan dimana perkembangan tidak merata di suatu bidang. Seorang siswa mungkin memiliki kemampuan matematika yang sangat bagus, tetapi kemampuan menulisnya buruk. Di bidang bahasa, siswa lain mungkin mempunyai kemampuan bahasa verbal yang sangat bagus, tetapi tidak mempunyai kemampuan membaca dan menulis yang bagus. Siswa lain mungkin pandai dalam sains tetapi kurang pandai dalam keterampilan sosial. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

21 Development and Education
Tantangan khusus dari pengajaran yang sesuai dengan perkembangan, jika seorang siswa yang pandai secara kognitif, namun perkembangan sosioemosionalnya berada pada tahap yang lebih cocok untuk seorang anak yang jauh lebih muda. Sebagai contoh, seorang siswa mungkin unggul dalam sains, matematika, dan bahasa, tetapi tidak matang secara emosional. Anak yang seperti ini mungkin tidak mempunyai teman dan diabaikan atau ditolak oleh teman sebayanya. Siswa ini akan mendapat banyak manfaat dengan mempunyai seorang guru yang dapat membantu dirinya mempelajari cara mengatur emosi dan berperilaku dalam cara yang lebih sesuai secara sosial. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

22 THE BRAIN Otak mengalami perubahan ketika anak berkembang, otak mempunyai plastisitas (kelenturan) atau kemampuan untuk berubah yang tinggi, serta perkembangannya bergantung pada pengalaman. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

23 DEVELOPMENT OF NEURONS AND BRAIN REGIONS
Jumlah dan ukuran ujung saraf otak terus bertambah setidaknya sampai masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga berhubungan dengan myelinasi atau myelination proses pembungkusan beberapa sel di otak oleh selubung myelin. Hal tersebut akan meningkatkan kecepatan jalur informasi pada sistem syaraf. Myelinasi di daerah otak yang berhubungan dengan kordinasi tangan dan mata, terus berlanjut hingga usia kurang lebih usia 4 tahun. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

24 DEVELOPMENT OF NEURONS AND BRAIN REGIONS
Myelinasi di daerah otak penting dalam memfokuskan perhatian masih berlangsung hingga usia kurang lebih 10 tahun. Proses myelinasi yang meningkat secara besar - besaran terjadi di bagian depan otak (lobus frontalis), tempat terjadinya penalaran dan pemikiran. Aspek lain yang penting dari perkembangan otak pada tingkat sel adalah peningkatan yang dramatis dalam hubungan antar neuron (sel saraf). Synapses adalah celah kecil di antara neuron tempat hubungan antar neuron dibangun. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

25 Brain Development in middle and late childhood
Volume total otak stabil pada akhir masa kanak-kanak tengah dan akhir, tetapi perubahan yang signifikan dalam berbagai struktur dan daerah otak terus terjadi. khususnya, jalur otak dan sirkuit yang melibatkan prefrontal cortex terus di masa kecil tengah dan akhir. kemajuan prefrontal cortex terkait dengan peningkatan perhatian anak-anak, penalaran, dan kontrol kognitif. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

26 Brain Development in Adolescence
Terjadi perubahan pada otak pada saat remaja yang berkaitan dengan Corpus callosum Prefrontal cortex Amygdala Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

27 Brain Development in Adolescence
Corpus callosum adalah di mana serat menghubungkan belahan otak kiri dan kanan, mengental pada masa remaja, dan ini meningkatkan kemampuan remaja untuk memproses informasi. Prefrontal cortex adalah tingkat tertinggi dalam lobus frontal terlibat dalam penalaran, pengambilan keputusan, dan kontrol diri Amygdala adalah daerah otak yang menangani pemrosesan informasi tentang emosi. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

28 Lateralization adalah spesialisasi fungsi di setiap otak, pada individu–individu yang mempunyai otak yang utuh terdapat pembedaan fungsi di beberapa area : seperti pemrosesan verbal otak kiri melibatkan bahasa. Pemrosesan non verbal otak kanan lebih dominan dalam proses informasi nonverbal seperti persepsi spasial, pengenalan visual, dan emosi. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (

29 Daftar Pustaka Santrock, J. W. (2009). Educational psychology
(4th ed.). New York, NY: McGraw Hill. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara (


Download ppt "pertemuan 3 Cognitive deVelopmet MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google