Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG"— Transcript presentasi:

1 PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Penganggaran Bisnis Semester VI Kelas Pararel Dosen Pengampu : Dian Wismarein, SE, MM

2 Disusun oleh Kelompok 4 :
Mukhamad Naufal Alam K Dony Abdi Nugroho Cahyo Aji Tiardi Mustofa Ermawati Eko Setyantono

3 PERENCANAAN TENAGA KERJA
Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan terebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis. Tenaga keria yang bekeria dipabrik dikelompokkan menjadi dua yakni : Tenaga kerja langsung dan Tenaga kerja tak langsung.

4 Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga kejra di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikalikan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga keja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlihat langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Anggaran Tenaga Keja, seperti halnya Anggaran Bahan Mentah hanya rencanakan unsur tenaga keria seperti halnya anggaran mentah, anggaran tenaga keria ini selalu dikaitkan dengan Anggaran yang telah disusun sebelumnya. Perencanaan tenaga keria meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pimpinan perusahaan.

5 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
Kebutuhan tenaga kerja Pencarian atau penarikan tenaga kerja Latihan bagi tenaga kerja baru Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja Pengawasan tenaga kerja. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Tenaga kerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus umumnya mudah dicari d Indonesia saat ini. Tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik pada salah bidang khusus, seperti tenaga teknis dan manajerial harus diperoleh khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan menyediakan perangsang berupa gaji yang besar fasilitas yang lengkap, Beberapa perusahaan besarbahkan mendapatkannya dengan dengan melalui kaderisasi, umpamanya dengan penawaran beasiswa yang mengikat .

6 Tujuan seleksi tenaga kerja bukan untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang . Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi bagi mereka. Semua aspek di atas tidak hanya berlaku pada satu tingkatan saja, tetapi semua tingkat jabatan dalam perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga kerja merupakan komponen yang cukup besar bagi harga pokok barang yang dihasilkan. Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.

7 Jenis Tenaga Kerja Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan penghitungan harga pokok produk maka biasanya tenaga kera dibagi menjadi: 1. Tenaga keria langsung. 2. Tenaga kerja tak langsung. Di muka telah diuraikan tentang bahan mentah langsung dan tak langsung yang pada dasamya sama sifatnya dengan tenaga kerja langsung dan tak langsung. Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat: Besar kecilnya biaya untuk tenaga kera jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kera jenis ini merupakan biaya variabel Umumnya dikatakan bahwa tenaga kera jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).

8 Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai berbentuk barang jadi. Sedangkan tenaga keria tidak langsung mempunyai sifat-sifat Besar kecilnya biaya untuk tenaga jenis ini tidak langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya semi fixed atau semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami yang perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi Tempat bekerja dari tenaga kera jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi dapat di luar pabrik. Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang dikeluarkan untuk mereka dikelompokanj ke dalam anggaran biaya overhead pabrik.

9 PERSIAPAN-PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Kerap kali ditemui dalam praktik yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct Labor Hour/DHL) dan biaya buruh langsung (Direct Labor Cost). Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan: Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan. Bagian-bagian yang membutuhkannya. Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing kepala bagian Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan judgment saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, di antaranya dengan analisa gerak dan waktu.

10 Analisis gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standart yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH /Direct Labor Hour. Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.

11 Contoh Soal 1: Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II dan III. Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah : Golongan I = Rp 150,00/orang/DLH              II = Rp 200,00/orang/DLH                III = Rp 250,00/orang/DLH Jumlah masing-masing golongan adalah: Golongan I = 50 orang                II = 20 orang                III = 5 orang          Jumlah = 75 orang

12

13

14 FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN DARI ANGGARAN TENAGA KERJA
Penyusunan secara baik dari Anggaran Tenaga Kerja dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi perusahaan, seperti: Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang. Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien. Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat. Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga dibantu dengan pendekatan yang baik terhadap para buruh, sehingga mereka dapat bekerja secara stabil dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadap para buruh di pabrik dapat pada seorang mandor pengawas atau supervisor. Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggung jawabnya. Pada laporan yang bersifat bersifat harian apa yang terjadi pada hari itu dibandingkan dengan rencana untuk hari itu

15 Umpamanya : Setiap jam pagi seorang supervisor membuat laporan tentang kegiatan tenaga kerja untuk hari yang bersangkutan. Pada dasarmya laporan itu berisi: Jam kerja Riil Jam standar untuk output riil Variasi waktu; yang merupakan selisih antara jam kerja riil dengan jam standar, Sedangkan laporan bulanan, bentuknya sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran produksi dan anggaran bahan mentah. Laporan pelaksanaan untuk tenaga kerja ini merupakan “kelanjutan" dari laporan pelaksanaan untuk bahan mentah. Rencana Akan diproduksi bulan Januari Standar jam buruh per unit barang 2 Tingkat upah rata-rata per jam Rp 50.00 Realisasi Unit yang diproduksi Jam buruh selama bulan Januari Biaya buruh bulan Januari Rp ,00

16

17

18

19 PT Mekar Sari Menyusun 2 Sub Anggaran tenaga kerja yakni :
Anggaran yang khusus merencanakan biaya tenaga kerja langsung Anggaran yang merencanakan jam buruh langsung (DLH) saja Ad 1 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Anggaran ini merupakan bagian anggara tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut : Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat dari anggaran produksi Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan 1 unit barang Tingkat Upah rata-rata per jam buruh langsung Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan Waktu produksi barang (bulan atau kuartal) Ad2. Anggaran Jam Buruh Langsung Anggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut : Bagian-bagian yang turut dalm proses produksi Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang Waktu Produksi barang (bulan atau kuartal)

20 Contoh Tukang linting dengan tangan 854 Orang
Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja (Kasus Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta) Bagian Produksi: Tukang linting dengan tangan Orang Tukang potong/gunting dengan tangan Orang Tukang linting dan gunting dengan mesin Orang Tukang longsong bungkus rokok Orang Tukang mengepak rokok Orang Jumlah = Orang Jam Kerja 7 jam per hari atau 40 jam per minggu Pengupahan 60 % sebagai upah harian 20 % sebagai upah makan 20 % sebagai upah hadir

21 Bagi tukang linting dan gunting yang menggunakan mesin dipakai system upah harian yakni rata-rata Rp 500,- per hari. Bagi tukang lainnya adalah cara boronngan yakni sebagai berikut : Tukang linting dengan tangan : Rp 115 / 1000 batang rokok dengan maksimum 3000, bila mencapai lebih dari 3000 batang ditambah upah lembur sebesar 50 % untuk setiap 1000 batang dari tarif upah tersebut. Tukang gunting tangan : Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang linting Tukang longsong Upah sebesar Rp 60 setiap 1000 longsong dengan maksimum 3000 longsong Bila Mencapai lebih dari 3000 batang ditambah upah lembur sebesar 50 % untuk setiap 1000 longsong dari tarif upah tersebut. Tukang Pak : Upahnya sebesar Rp 74,00 untuk setiap bal, dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal, ditambah upah lembur 50 % untuk setiap bal dari tariff upah tersebut

22

23

24

25

26

27


Download ppt "PENYUSUNAN ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google