Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAde Tedjo Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Platyhelminthes Nama : anisa khusnul khotimah (06) fidianti (14)
wendi dwi lestari (31) yuliana suhesti (32) Kelas : X MIA 2
2
Ciri-ciri Platyhelminthes:
1. Memiliki tubuh yang pipih, simetris, dan tidak bersegmen. 2. Mempunyai satu lubang mulut tanpa dubur. 3. Hidup sebagai parasit, mempunyai alat hisap akan tetapi juga ada yang hidup bebas. 4. Reproduksi generatif dengan perkawinan silang, secara vegetatif dengan membelah diri (fragmentasi). 5. Hidup di air tawar/laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain. 6. Sangat sensitif terhadap cahaya.
3
Klasifikasi platyhelminthes
Turbellaria bentuk tubuh pipih dan memiliki silia (bulu getar). Biasanya hidup di air tawar yang jernih, air laut, atau tempat lembab dan jarang yang bersifat parasit. Contoh : planaria , bipalium Trematoda hidup sebagai parasit pada Vertebrata baik berupa ektoparasit (pada ikan) maupun sebagai endoparasit. Contoh :Fasciola hepatica (cacing hati)
4
Cestoda (Cacing Pita) tubuh yang pipih dan dilindungi lapisan kutikula, panjangnya mencapai 2 – 3 m yang terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). Kepala dilengkapi alat pengisap berjumlah dua atau lebih. Contoh : Taenia saginata (parasit dalam usus manusia)
5
Contoh platyhelminthes :
7
Peranan Platyhelminthes
Peranan Platyhelminthes Peranan platyhelminthes
8
Struktur dan fungsi tubuh
9
1. Sistem Pencernaan Gastrovakuler adalah sistem pencernaan pada Cacing Pipih atau Platyhelminthes. Peredaran makanan pada sistem pencernaan Cacing Pipih melalui usus, yang dimulai dari mulut, faring, dan kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh, yang berarti makanan disebarkan keseluruh tubuh. Gas Oksigen dan karbondioksida dikeluarkan melalui proses difusi. Platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah dan rongga tubuh(selom) sehingga disebut hewan aselomata. 2. Indera Beberapa Cacing pipih memunyai oseli di kepala. Oseli adalah bintik mata yang mengandung pigmen yang peka terhadap cahaya. Cacing pipih memiliki indra peraba dan sel kemoresptor. Beberapa jenis lainnya juga memiliki indra tambahan seperti aurikula(telinga), statosista (pengatur keseimbangan), dan reoreseptor (berfungsi untuk mengetahui arah aliran sungai).
10
Reproduksi Walaupun cacing pipih merupakan hewan hemafrodit, beberapa cacing pipih tidak bisa melakukan perkawinan secara individu. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual akan menghasilkan gamet. Fertilisasi ovum terjadi di dalam tubuh. Fertilisasi bisa dilakukan sendiri atau dengan pasangan lain. Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan membelah diri (fragmentasi)
11
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.