Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Mencermati Cost-Benefit Analysis (CBA)
2
Karakteristik Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan ditentukan oleh besar kecilnya manfaat-bagi-semua pihak. Apa yang disebut manfaat di sini masih diukur dengan ukuran-ukuran yang sifatnya sangat anthropocentric.
3
Karakteristik Asumsi-asumsi dasar Utilitarianism (fondasi Cost Benefit Analysis): Manusia adalah konsumen yang paling tahu tentang kebutuhannya. Dalam posisi sebagai konsumen itulah dia menentukan kebutuhannya, mendefinisikan apa s aja yang dianggap bermanfaat dan apa yang paling diperlukan. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhanya, manusia didorong oleh motif-motif yang berorientasi pada dirinya sendiri. (Valuing Nature, John Foster ed.)
4
Keterbatasan CBA CBA dilakukan untuk mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi keputusan yang diambil. Kalangan ecocentris memandang bahwa suatu keputusan tidak bisa serta merta dianggap benar hanya karena memenuhi kriteria efektifitas/efisiensi. Ada dimensi-dimensi lain yang harus diperhatikan: Dampak keputusan tersebut terhadap kelangsungan alam Ethical standing yang mendasari keputusan.
5
Keterbatasan CBA Metode-metode tersebut tidak merubah posisi etikal manusia terhadap alam. Segala sesuatunya masih diukur dengan ukuran yang menjadikan manusia sebagai homo mensura. Metode-metode di atas cenderung mereduksi makna lingkungan hidup dalam hitung-hitungan matematis, yang seringkali memunculkan kesalahan pengkategorian antara preferences dengan values/judgements. (John Foster, “Valuing Nature?”).
6
Extended Cost-Benefit Analysis
Mengingat kelemahaan-kelemahan yang terkandung di dalamnya, ada upaya untuk mengeleminir kelemahan CBA. Caranya: mengakomodir aspek lingkungan hidup dalam perhitungan-perhitungan ekonomi. Dampak suatu kebijakan pada lingkungan coba untuk dikonversi dalam hitungan matematis ekonomis dengan harapan dampak lingkungan dari aktifitas pasar bisa diredam melalui mekanisme harga di pasar.
7
Extended Cost-Benefit Analysis
Caranya: memasukan perhitungan kuantitatif dari proyeksi dampak kebijakan yang diambil terhadap lingkungan. Efisiensi di sini tidak hanya diukur dari perhitungan cost-benefit yang hanya menghitung hasil kuantifikasiaspek politik, sosial, dan ekonomi tetapi juga kuantifikasi dari aspek-aspek lingkungan. Ini diharapkan akan memunculkan kebijakan yang tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih ramah lingkungan, dalam satuan ukur efisiensi.
8
Bahan Bacaan Lanjutan “THE ECONOMICS OF THE ENVIRONMENT,” Wallace E. Oates ed., EE Publishing Ltd., 1992. “VALUING NATURE: Economics, Ethics, and Environment,” John Foster ed., Routledge, 1997.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.