Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Oesman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Topik 11 KEBIJAKAN HARGA PRODUK PERTANIAN
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB
2
1. Pendahuluan Produk pertanian bersifat strategis intervensi kebijakan harga Pertimbangan politik berperan penting dlm penentuan harga komoditi pertanian Meski demikian, pertimbangan ekonomi menjadi tolak ukur dasar, terutama dlm memprediksi konsekuensi dari intervensi yang diambil Konsekuensi intervensi harga : stabilitas harga, surplus-defisit ketersediaan produk, volume perdagangan, harga konsumen, dan biaya yang ditanggung pemerintah
3
2. Tujuan Kebijakan Harga
Untuk meningkatkan pendapatan petani Melindungi petani (terutama petani kecil) dan menekan tingkat eksodus dari pedesaan ke kota Mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan impor Mengurangi instabilitas harga produk Menekan biaya konsumen dan meningkatkan konsumsi pangan
4
3. Kebijakan Harga Produk Pertanian
Kebijakan kredit pertanian (ex : bunga pinjaman rendah untuk usahatani) Kebijakan subsidi ekspor produk pertanian (ex:bantuan teknis, biaya kredit rendah, bebas pajak ekspor, dsb) Kebijakan distribusi pangan (ex: bulog) Kebijakan diversifikasi supply dan harga Kebijakan harga dasar dan harga atap (ex : HPP) Kebijakan tarif, quota impor, quota produksi Fokus bahasan kebijakan harga dasar & atap, subsidi ekspor dan kebijakan tarif , quota produksi dan impor
5
4. Kebijakan Harga Dasar & Harga Atap
(1). Harga Dasar (floor price) Tujuan kebijakan : - Stabilisasi harga dan peningkatan pendapatan petani - Harga yg ditetapkan tdk boleh lebih rendah dari harga dasar Dampak &Konsekuensi : Harga produk naik dan pemerintah membeli (cost) seluruh excess supply Contoh kasus : Gabah (musim panen) Sebelum Kebijakan Sesudah Kebijakan Harga Harga S Exsess Supply S PHD Harga Dasar E0 E0 P0 P0 E1 P1 D D Jumlah Jumlah QD Q0 QS QD Q0 QS Cost Pemerintah
6
Contoh kasus : Gabah (musim panen)
(2). Harga Pembelian Pemerintah Tujuan kebijakan : - Stabilisasi harga dan peningkatan pendapatan petani - Harga yg ditetapkan pemerintah, diharapkan dpt memperbaiki kondisi pasar Damapk &Konsekuensi : Harga naik, pemerintah membeli sebagian excess supply (sebesar HPP), sisanya diserahkan pada pasar, Contoh kasus : Gabah (musim panen) Sebelum Kebijakan Sesudah Kebijakan Harga Harga S S Exsess Supply PHPP Harga Pembelian Pemerintah E0 E0 P0 P0 E1 P1 D D Jumlah Jumlah QD Q0 QS QD Q0 QHPP QS Cost Pemerintah Pasar
7
(3). Harga Atap (Ceiling price)
Tujuan kebijakan : - Stabilisasi harga dan menekan biaya konsumen - Harga yg ditetapkan tdk boleh lebih tinggi dari harga atap Damapk &Konsekuensi : Harga turun, pemerintah men-supply sebesar excess demand Contoh kasus : Beras (saat musim paceklik) Sebelum Kebijakan Sesudah Kebijakan Harga Harga S S P1 E0 E0 P0 P0 PA Harga Atap D D Exsess Demand Exsess Demand Jumlah Jumlah QS Q0 QD QS Q0 QD Cost Pemerintah
8
5. Kebijakan Tarif Tujuan : mempertahankan harga diatas harga impor atau dunia, melindungi petani dalam negeri Dampak : kebijakan tarif berdampak pada produksi domestik, konsumsi dan impor P S D P1 Tarif P2 Harga per unit Produksi Domestik Impor Q1 Q2 Q3 Q4 Jumlah
9
6. Kebijakan Quota Impor Tujuan : mempertahankan harga domestik tinggi (melindungi petani) Dampak : kebijakan tarif/Quota Impor berdampak pada produkssi domestik dan impor. D’ S P3 P2 Harga per unit P1 D i+e (domestik+ekspor) D i Q1 Q2 Q3 Q4 Jumlah
10
7. Kebijakan Subsidi Ekspor
Tujuan : mempertahankan harga domestik tinggi (melindungi petani) Dampak : kebijakan berdampak terhadap harga dan produksi domestik (ex: devaluasi nilai tukar) S P2 Harga per unit P1 D’ ekspor D Q1 Q2 Q3 Jumlah
11
….Terima Kasih….
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.