Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI"— Transcript presentasi:

1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
PERTEMUAN #4 EMB 914 TEORI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mampu menjelaskan tentang kerangka konseptual Mampu menjelaskan tentang pernyataan konsep akuntansi keuangan Mampu menjelaskan tentang materialitas Mampu menjelaskan tentang pengukuran kriteria dan atribut

3 KERANGKA KONSEPTUAL (CONCEPTUAL FRAMEWORK)
MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL KELEMAHAN KERANGKA KONSEPTUAL

4 SUB BAB CONCEPTUAL FRAMEWORK
MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL - Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework ) - Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual - Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan - Sifat-sifat kerangka acuan konseptual - Perbandingan antara Statement of Financial accounting - Concept dan Kerangka Dasar penyusunan dan penyajian - Laporan Keuangan - Klasifikasi dan Konflik Kepentingan - Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi - Konsep Dasar - Sudut Pandang Akuntansi Tradisional - Lingkungan Akuntansi - Pemakai Informasi Akuntansi MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL 3. KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL

5 MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL
adalah dukungan terhadap badan suatu sistem yang koheren atas sasaran hasil yang saling berhubungan dan mendasar yang dapat memimpin ke arah konsistensi standar dan yang menentukan dasar, fungsi dan keterbatasan dari akuntansi dan laporan keuangan kemudian menyediakan struktur metateoritikal untuk akuntansi keuangan

6 Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )
Adalah hasil suatu proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang diharapkan berlaku dalam lingkungan dan kondisi tertentu yang merupakan hasil pemilihan factor-faktor dan konsep-konsep yang dianggap relevan, terpadu dan saling ketergantungan. Menurut FASB, conceptual framework adalah suatu system yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar yang saling keterkaitan, yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten dan memberi pedoman tentang jenis dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Belkoui memandang rerangka konseptual sebagai teori akuntansi yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena struktur rerangka konseptual sama dengan struktur akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran yang logis. Jadi rerangka acuan konseptual mendasari penyusunan SAK.

7 Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )
Kerangka acuan konseptual secara lengkap adalah : petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum ada standar khusus yang mengaturnya menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternative metode akuntansi.

8 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual
Pernyataan tentang karakteristik lingkungan ekonomi, politik, budaya dan social tempat akuntansi akan diterapkan. Missal : iklim, bentuk badan usaha, cara pemenuhan modal dsb pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan Penetapan kendala yang mempengaruhi proses penalaran. Missal : identifikasi terhadap kebutuhan pemakai akan informasi keuangan dan kendalapemakai akan informasi keuangan pengidentifikasian dan pemilihan informasi apa yang dapat merepresentasikan makna informasi tersebut. Pengembangan dan pendefinisian elemen atau symbol yang menjadi sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang operasi unit usaha dan lingkungannya.

9 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual
Pengidentifikasian dan pengevaluasian terhadap kendala-kendala mengenai pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan informasi ke dalam elemen laporan keuangan. pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengukuran, penilaian, pengakuan, dan penyajian elemen laporan keuangan. perancangan struktur dan format system akuntansi untuk mengumpulkan dan mengolah data serta meringkas dan melaporkan informasi yang relaven. Penerapan standar dalam situasi yang sesungguhnya berdasarkan prosedur dan metode yang dipilih.

10 Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
sebagai acuan komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam menjalankan tugasnya penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan. auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan. meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting laporan keuangan. meningkatkan keterbandingan dan comparability dari laporan keuangan.

11 Sifat-sifat kerangka acuan konseptual
dua atau lebih metode akuntansi diterima untuk fakta yang sama metode akuntansi yang kurang konservatif digunakan mendahului metode akuntansi yang lebih konservatif cadangan digunakan untuk melakukan perataan fluktuasi earning secara artificial laporan keuangan gagal memberikan sinyal akan kegentingan likuiditas di masa yang akan datang penangguhan diikuti penghapusan optimisme yang tidak disesuaikan ada dalam mengestimasi kemampuan untuk pemulihan kembali bentuk mengungguli substansi

12 Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Penetapan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konfilk kepentingan yang ada dalam pasar informasi. Laporan keuangan merupakan hasil interaksi dari 3 kelompok kepentingan, yaitu : Perusahaan, merupakan pelaku utama dalam proses akuntansi Pemakai, merupakan kelompok kedua meliputi pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan agen pemerintah profesi akuntan yang mempengaruhi informasi yang seharusnya tercantum dalam laporan keuangan.

13 Tujuan Akuntansi Berdasarkan konflik tersebut, dapat digunakan dalam menetapkan tujuan akuntansi, yaitu Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Tujuan umum laporan keuangan menyajikan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktifitas perusahaan yang menghasilkan profit menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earnings yang potensial mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai

14 Tujuan Akuntansi Tujuan kualitatif Relevan
Memilih informasi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi dapat dipahami selain harus jelas informasi, juga harus dapat dipahami dapat diuji kebenarannya hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran yang independent menggunakan metode pengukuran yang sama netral informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pemakai tertentu dapat diperbandingkan perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan akuntansi yang berbeda kelengkapan semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif lain harus dilaporkan

15 Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi
Menurut SFAC understandability, dapat dipahami relevance, sesuai dengan kebutuhan reliability, dapat diuji kebenarannya comparability, dapat diperbandingkan predictive value, feedback value timeliness verifiability neutrality’ representational faithfulness materiality benefit>cost

16 Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi
menurut KDPPLK dapat dipahami relevan keandalan dapat diperbandingkan

17 Hirarki kualitas informasi
Penggunaan informasi akuntansi Pembuat Keputusan Dan karakteristiknya (pemahaman atau pengetahuan sebelumnya) Batasan batasan Manfaat > Biaya Pengguna kualitas khusus Dapat dimengerti Manfaat Keputusan Keputusan Utama-kualitas khusus Relevan Dapat dipercaya Tepat Waktu Faktor-faktor Kualitas utama Nilai Prediksi NIlai Umpan Daya Uji Pengungkapan balik yang jujur Kualitas interaktif dan sekunder Netral Daya Banding Pengenalan MATERIALITAS

18 Konsep Dasar Adalah konsep yang semata-mata merupakan anggapan yang tidak harus termanifestasikan dalam praktik yang senyatanya, tetapi harus dipertimbangakan dalam penyusunan standar akuntansi maupun dalam menginterpretasikan informasi akuntansi

19 Adapun konsep dasar tersebut adalah :
Menurut paton dan Littleton : business entity (kesatuan usaha) continuity of activity ( kontinuitas usaha) measured consideration (jumlah kesepakatan) cost attach (ikatan cost atau cost yang berdaya ikat) effort and accomplishment 9upaya dan hasil) verifiable, objective evidence (bukti obyektif yang andal) assumption (asumsi)

20 menurut prinsip akuntansi Indonesia
Konsep Dasar menurut prinsip akuntansi Indonesia kesatuan akuntansi kesinambungan periode akuntansi pengukuran dalam nilai uang harga pertukaran penetapan beban dan pendapatan

21 Konsep Dasar menurut APB statement no 4 accounting entity
going concern measurement of economic time periode measurement in terms of money accual exchange price approximation judgement general purpose financial information fundamentally related financial statement substance over form materiality

22 Konsep Dasar Menurut Paul Grady
masyarakat dan pemerintah mengakui adanya hak pemilikan pribadi kesatuan usaha khusus kesinambungan konsistensi antar periode untuk entitas yang sama keanekaragaman perlakuan akuntansi antar kesatuan usaha konservatif keandalan data keuangan melalui pengendalian intern materiality periodisasi laporan memerlukan taksiran

23 Konsep Dasar Menurut Suwarjono
Di antara konsep yang telah dikemukakan di atas, suwarjono menggarisbawahi yang terpenting dari konsep tersebut adalah : kesatuan usaha adalah konsep bahwa perushaan dianggap sebagai badan atau pihak yang berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri terpisah dari pemilik. konsep periode menganggap bahwa untuk mengukur kemajuan perusahaan konsep periode waktu digunakan sebagai takaran pengukuran dan bukan angkatan atau jumlah prosuksi atau penjualan.

24 Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
Proprietary theory atau teori keatuan pemilik Teori ini bersudut pandang pemilik sebagai pusat perhatian akuntansi Aktiva – Kewajiban = modal Entity Theory Teori ini bersudut pandang kesatuan usaha pusat perhatian akuntansi adalah unit usaha bukan pemilik Aktiva = Kewajiban + Modal Fund Theory Pusat perhatian akuntansi dalam konsepini ada pada unit operasi dengan tujuan tertentu atau kesatuan kegiatan khusus dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan sumber ekonomi berupa asset likuid seperti kas Aktiva likuid = saldo dana

25 Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
Commander Theory atau teori kesatuan pengendali Sudut pandang dalam teori ini menitikberatkan pada pihak yang mengendalikan sumber ekonomi perusahaan tanpa memperhatikan pemilikan. Investor theory atau teori kesatuan investor Pusat perhatian akuntansi adalah kepada kreditor jangka panjang dan pemegang saham, sehingga laba harus didefinisikan sebagai jumlah rupiah yang menjadi hak kedua kelompok tersebut. Aktiva - utang Jangka Pendek = Ekuitas Investor Enterprise Theory Pusat perhatian akuntansi dalam teori ini adalah kegiatan usaha yang melibatkan semua pihak (stakeholder) sebagai bagian dari kegiatan ekonomi.

26 Lingkungan Akuntansi Empat unsur yang membentuk lingkungan akuntansi :
para pemakai laporan keuangan organisasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat kegiatan ekonomi dalam perusahaan secara indivisual cara pengukuran aktivitas ekonomi

27 Lingkungan Akuntansi factor-faktor lingkungan yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan akuntansi : system perekonomian pasar yang maju system perbankan yang efisien dan canggih system peradilan yang kuat dan berwibawa pasar modal yang maju pengakuan penuh terhadap milik pribadi penghargaan prestasi individual badan usaha sebagai bentuk utama organisasi perusahaan pemisahan antara pemilik dan manajemen perilaku pengambilan keputusan yang rasional system birikrasi yang mantap dan fungsional

28 Pemakai Informasi Akuntansi
para pemakai yang berkepentingan langsung pemilik, kreditor, calon pemilik, calon kreditor, manajemen, kantor pajak, pegawai, dan pelanggan para pemakai yang tidak berkepentingan langsung analis, penasihat keuangan, pasar modal, pengacara, pejabat registrasi, pers, asosiasi dagang dan serikat buruh.

29 MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL
Menurut FASB Persepsi terhadap peranan kerangka konseptual dalam kebijakan akuntansi adalah karena terlibat dalam pembuatan kebijakan yang dapat didefinisikan sebagai proses dimana individu atau kelompok yang punya kekuasaan menentukan pedoman umum tindakan mempengaruhi anggota lain dalam suatu organisasi atau keseluruhan masyarakat. Pembuatan kebijakan adalah proses ‘memilih yang mana’ KEtika pilihan merupakan masalah opiniatau selera atau beberapa kriteria personal atau organisasi dan bukan sekedar menyangkut permasalahan teknologi, maka kerangka konseptual adalah : Membawa ke arah konsistensi standar Merekomendasikan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan Penggunaan kerangka konseptual yang diterima umum akan menjadikan penyusunan standar lebih efisien, efektif, lebih cepat, lebih konsistn dan meyediakan jawaban-jawaban yang bisa dipertahankan PEran utama kerangka konseptual adalah untuk memperkaya kemungkinan keberterimaan pernyataan-pernyataan tertentu yang akan diusulkan ataupun yang sudah berjalan

30 KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL
Penyusunan kerangka konseptual sangat membantu asalkan saling mendukung dan tidak akan berguna pada saat terjadi pertentangan Ketika dihadapkan pada suatu set keadaan, maka dalam penggunaan kerangka konseptual cenderung menaruh perhatian pada sikap yang berkembang Kerangka konseptual yang diterima umum dapat membantu jika ia menggunakan bahasa, metode analisis dan batasan yang dimengerti umum, namun sejauh mana bantuan disediakan oleh kerangka itu akan bervariasi tergantung dari situasi dihadapi. Artinya kerangka konseptual berurusan dengan teknologi akuntansi dapat berguna dalam situasi besar dan dapat juga terbatas kegunaan pada situasi lainnya Kerangka konseptual dipandang beberapa pihak hanyalah merupakan suatu bagian dari proses pembuatan kebijakan yang mana bagian ini berubah-ubah dari suau standar ke standar berikutnya

31 TKT306 - Perancangan Tata Letak Fasilitas
Taufiqur Rachman

32 SEKIAN DAN TERIMA KASIH
TKT306 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Taufiqur Rachman


Download ppt "KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google