Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan 7 Bab V PENILAIAN VISUAL LANSKAP HUTAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan 7 Bab V PENILAIAN VISUAL LANSKAP HUTAN"— Transcript presentasi:

1 Pertemuan 7 Bab V PENILAIAN VISUAL LANSKAP HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN UGM (S1) MATA KULIAH PENGELOLAAN LANSKAP Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr., PhD.

2 PENILAIAN VISUAL LANSKAP
Keunggulan lanskap adalah memiliki nilai-nilai tapak yang menunjukkan kualitas estetika. Nilai esetitka tapak dapat di ukur dengan beberapa metode. Penentuan penilaian untuk sebuah lanskap ditentukan oleh hubungan antara keindahan pemandangan yang dirasakan dari lanskap dan penilaian kuantitatis oleh pengamat. Metode yang dikembangkan adalah Model SBE (Scenic Beauty Estimate).

3 Persepsi pada sebuah landscape digambarkan oleh distribusi nilai-nilai "Rasa keindahan pemandangan".
Distribusi mencerminkan variabilitas pada efek persepsi yang dihasilkan oleh contoh pemandangan yang berbeda dari beberapa landscape dan oleh fluktuasi sesaat pada persepsi proses pengamatan. Dengan demikian, "Rasa keindahan pemandangan" sebuah landscape tidak dianggap sebagai nilai tunggal, tetapi dapat mewakili nilai rata-rata yang banyak dirasakan yang dapat dihasilkan dari sejumlah pemandangan lanskap tersebut.

4

5 Tiga hipotesis pengamat-kriteria skala disajikan ke kiri dari distribusi lanskap. Nilai setiap kriteria pengamat membagikeindahan pemandangan skala dirasakan menjadi 10 segmen. Menurut tiga hipotesis skala standar-pengamat disajikan ke kiri dari distribusi lanskap. Nilai setiap standar pengamatan membagi skala rasa keindahan pemandangan menjadi 10 segmen. Menurut model SBE, penentuan penilaian yang diberikan oleh pengamat untuk setiap lanskap tergantung pada kriteria pertimbangan yang telah ditetapkan

6 Sebagai contoh pemandangan suatu lokasi paling sering diberi peringkat 4 oleh pengamat A. Di sisi lain pengamat B dan C, lebih sering memberikan peringkat terendah (1, 2, atau 3). Terjadinya perbedaan - perbedaan penilaian terlepas dari kenyataan bahwa, untuk contoh hipotetis ini, nilai - nilai rasa keindahan pemandangan sama untuk ketiga pengamat. Tentu saja, penilaian sering berbeda karena perbedaannya benar dalam rasa keindahan pemandangan. Untuk menjelaskan perbedaan persepsi yang benar, yang lebih dari satu lanskap harus betul - betul dipertimbangkan. Perbedaan yang konsisten dalam menentukan penilaian pada beberapa lanskap oleh beberapa pengamat yang sama akan mencerminkan pemisahan diantara lanskap itu pada skla rasa keindahan pemandangan. Jika, misalnya, distribusi dari nilai-nilai untuk dua lanskap tumpang tindih sepenuhnya,

7 Kami menilai perbedaan Analisis SBE dalam rasa keindahan pemandangan oleh perbandingan distribusi penilaian beberapa pengamat untuk satu area lanskap terhadap beberapa lanskap lainnya. Hal ini dapat dilakukan secara grafis dengan merencanakan karakteristik operasi relatif (ROC), sebuah grafik probabilitas kumulatif bervariasi dari peringkat (1-10) untuk perbandingan lanskap yang terpilih, terhadap probabilitas kumulatif bertutut-turut dari peringkat (1-10), untuk beberapa lanskap lainnya.

8

9 Fungsi ROC untuk tiga hipotetis pengamat pada dasarnya terlepas
Dari perbedaan identik meskipun dalam perbedaan yang cukup besar pada kriteria keputusan masing-masing pengamat. Dalam pengertian ini bahwa ROC merupakan gambaran (kriteria penilaian) objektif tentang keindahan pemandangan yang dirasakan dari masing-masing lanskap untuk setiap Pengamat.

10 Kami telah menemukan bahwa, dari populasi yang diamati relatif homogen, antara 20 dan 30 pengamat memperoleh sampel yang memadai. Untuk beberapa eksperimen, kurang dari 20 pengamat telah memberikan sensitivitas yang cukup untuk perbandingan statistik SBE dalam penafsiran lanskap. Untuk semua aplikasi Metode SBE dilaporkan di sini, sampel lanskap agak besar dan homogen (hampir semua hutan pinus pon-derosa dengan topografi relatif datar), dan prosedur sampling random telah bekerja sangat baik. Pada lanskap yang lebih beragam (campuran dari unsur-unsur alam dan dikelola secara intensif) dan daerah dengan fitur visual yang menonjol atau pemandangan (yang mungkin menarik perhatian pengamat) mungkin tidak bisa diwakili oleh prosedur pengambilan sampel yang seluruhnya acak.

11 Keindahan Hutan Indonesia


Download ppt "Pertemuan 7 Bab V PENILAIAN VISUAL LANSKAP HUTAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google