Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Atmadja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
MODUL 3 PEMBIAYAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
Manajemen Pemeliharaan MODUL 3 MODUL 3 PEMBIAYAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN Setiap perusahaan harus mennyimpan/memiliki daftar infentaris pabrik/asset yang dimilikinya. Menurut BS 3811: 1974 daftar infentaris pabrik ini berisi catatan berbagai barang, termasuk informasi mengenai rincian konstruksionalnya dan teknisnya. Daftar ini juga seharusnya berisi tanggal pembelian dan pemasangan termasuk biaya pembelian dan pemasangannya. Manajer pemeliharaan juga selayaknya memiliki suatu daftar inventaris semua bangunan, mesin dan peralatan yang berada dalam tanggung jawabnya. Daftar ini harus dibuat dengan teliti, up-to- date, dan life. Setelah memiliki daftar inventaris yang lengkap barulah seorang manajer pemeliharaan dapat merencanakan dan mengendalikan aktivitas departemennya. Hal ini merupakan persyaratan pokok dan selayaknya dipandang sebagai tugas pertama ke arah perbaikan manajemen pemeliharaan. Jadi tanpa data/daftar inventaris yang lengkap maka perencanaan kegiatan pemeliharaan yang tepat dan akurat tidak mungkin terwujud. Ada berbagai cara untuk mempersiapkan daftar invenataris ini. Perusahaan- perusahaan kecil dan menengah (SMEs: Small and Medium Enterprises) mungkin cukup menggunakan kartu/lembaran lembaran lepas. Pada perusahaan yang lebih besar, penggantian mesin , modernisasi dan sebagainya biasanya memerlukan rancangan yang lebih fleksibel, dimana perubahan-perubahan data dan pencarian informasi dapat dipercepat dengan menggunakan sistem arsip indeks kartu yang telah ada. Akhir-akhir ini perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional herry a prabowo -1-
2
Manajemen Pemeliharaan http://www.mercubuana.ac.id
MODUL 3 Sebagaimana dengan inventarisasi pabrik, manajer pemeliharaan cepat atau lambat akan menemukan bahwa dia harus menyusun sebuah cara identifikasi mesin dan sistem pemonorannya untuk tujuan perencanaan dan pengendalian fungsi pemeliharaan. Sistem ini akan digunakan baik untuk identifikasi inventaris maupun seluruh arsip dan sistem pencatatan dan juga untuk tujuan pembiayaan pemeliharaan pabrik, analisis pekerjaan dan mungkin juga pengkodean suku cadang. Dengan kemajuan pengolahan data elektronik, sistem yang berupa angkan menjadi lebih menarik dan metode pengkodean dan klasifikasi ini menjadi populer. Keuntungan sistem yang seluruhnya angka karena jauh lebih bisa diadapatasi dan tidak ada kemungkinan kekeliruan karena penggunaan kata benda subyektif. Bentuk pasti dari kode nomor mesin akan bervariasi dari satu industri satu ke yang lain, tetapi prinsip yang dipakai tetap sama. Misalkan kode empat angka digunakan dalam penomoran mesin di sebuah pabrik. Pemilihan ini paling cocok untuk kebanyakan industri karena menawarkan fleksiilitas yang luas. Angka pertama selalu mewakili kelompok mesin. Angka kedua merujuk ke anak kelompok sedangkan angka etiga dan keempat untuk jenis kelompok dan nomor individu mesin tersebut dalam anak kelompok. Ini adalah sistem klasifikasi dan pengkodean konvensional akan tetapi, sistem ini dipakai oleh industri-industri dalam cakupan yang luas. 3. Kode Biaya Manajer pemeliharaan jarang mengatakan sesuatu mengenai pusat-pusat biaya yang harus mereka susun untuk memungkinkan mengklasifikasi biaya dan aktivitas yang terutama berhubungan dengan mereka. Kode-kode biaya ini akan melengkapi manajemen dengan informasi yang biasanya tidak mereka punyai. herry a prabowo -3-
3
Kita dapat mulai menyusun suatu kode biaya pemeliharaan yang mempunyai
Manajemen Pemeliharaan MODUL 3 Kita dapat mulai menyusun suatu kode biaya pemeliharaan yang mempunyai keuntungan ganda sebagi kode aktivitas, sebagai berikut : Kode 1. Pemeliharaan terencana, pemeriksaan pencegahan Kode 2. murni Kode 3. Kode 4. Kode 5. proyek Kode 6. Kode 7. pekerjaan Kode 0. Pemeliharaan terencana, korektif Pemeliharaan darurat tak terencana Modifikasi atau penambahan mesin. Pekerjaan barang modal, kapital Pekerjaan produksi Penyeliaan (bengkel) Aktivitas lain bukan pemeliharaan yang dilakukan Pemeliharaan Perekayasaan Berbagai bukan pemeliharaan oleh pekerja pemeliharaan Dalam perusahaan kecil, kode 6, 7 dan 0 dapat dikombinasi menjadi satu kode, misalnya 0. Pada perusahaan yang lebih besar pemakaian angka 6, 7, 8, 9, 0 dapat dipertimbangkan untuk memberikan informasi biaya an aktivitas yang lebih rinci, jika diinginkan. Dengan membatasi kode pemeliharaan dalam dua angka kita masih mendapatkan kesederhanaan, meskipun dengan ini kita masih bisa mendapatkan semua informasi yang kita inginkan dalam fungsi pemeliharaan. Kita menggunakan angka pertama sebagai ‘kode pekerjaan’ atau ‘kode karyawan’, jadi : Kode 1. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan pemeliharaan-mekanik Kode2. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan pmeliharaan-listrik Kode3. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan teknik sipil atau bangunan. herry a prabowo -5-
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.