Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KRIPTOGRAFI
2
ENKRIPSI & DEKRIPSI Suatu pesan yang tidak disandikan disebut sebagai plaintext ataupun dapat disebut juga sebagai cleartext. Proses yang dilakukan untuk mengubah plaintext ke dalam ciphertext disebut enkripsi (encryption) atau encipherment. Sedangkan proses untuk mengubah ciphertext kembali ke plaintext disebut dekripsi (decryption) atau decipherment.
3
ENKRIPSI & DEKRIPSI Proses enkripsi dan dekripsi diatur oleh satu atau beberapa kunci kriptografi. Secara umum, kunci-kunci yang digunakan untuk proses pengenkripsian dan pendekripsian tidak perlu identik, tergantung pada sistem yang digunakan. Secara umum operasi enkripsi dan dekripsi dapat diterangkan secara matematis sebagai berikut: EK (M) = C (Proses Enkripsi) DK (C) = M (Proses Dekripsi) Pada saat proses enkripsi kita menyandikan pesan M dengan suatu kunci K lalu dihasilkan pesan C. Sedangkan pada proses dekripsi, pesan C tersebut diuraikan dengan menggunakan kunci K sehingga dihasilkan pesan M yang sama seperti pesan sebelumnya.
4
KRIPTOGRAFI Kriptografi disini berasal dari bahasa Yunani yaitu Kryptos yang berarti tersembunyi dan grafo yang berarti menulis. Kriptografi sendiri artinya merupakan teknik untuk menyamarkan atau membuat informasi/pesan yang telah telah diinput seolah olah tidak terlihat oleh pihak lain. Kriptografi adalah suatu ilmu ataupun seni mengamankan pesan, dan dilakukan oleh cryptographer. cryptanalysis adalah suatu ilmu dan seni membuka (breaking) ciphertext dan orang yang melakukannya disebut cryptanalyst.
5
CRYPTOSYSTEM Cryptographic system atau cryptosystem adalah suatu fasilitas untuk mengkonversikan plaintext ke ciphertext dan sebaliknya. Dalam sistem ini, seperangkat parameter yang menentukan transformasi pencipheran tertentu disebut suatu set kunci. Secara umum cryptosystem dapat digolongkan menjadi dua buah, yaitu: Symmetric Cryptosystem Assymmetric Cryptosystem
6
SYMMETRIC CRYPTOSYSTEM
Dalam symmetric cryptosystem ini, kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, tetapi satu buah kunci dapat pula diturunkan dari kunci yang lainnya. Kunci-kunci ini harus dirahasiakan. Oleh karena itulah sistem ini sering disebut sebagai secret-key ciphersystem. Contoh dari sistem ini adalah Data Encryption Standard (DES), Blowfish, IDEA.
7
ASSYMMETRIC CRYPTOSYSTEM
Dalam assymmetric cryptosystem ini digunakan dua buah kunci. Satu kunci yang disebut kunci publik (public key) dapat dipublikasikan, sedang kunci yang lain yang disebut kunci privat (private key) harus dirahasiakan. Contoh sistem ini antara lain RSA Scheme dan Merkle-Hellman Scheme.
8
KARAKTERISTIK CRYPTOSYSTEM
Setiap cryptosytem yang baik harus memiliki karakteristik sebagai berikut: Keamanan sistem terletak pada kerahasiaan kunci dan bukan pada kerahasiaan algoritma yang digunakan. Cryptosystem yang baik memiliki ruang kunci (keyspace) yang besar. Cryptosystem yang baik akan menghasilkan ciphertext yang terlihat acak dalam seluruh tes statistik yang dilakukan terhadapnya. Cryptosystem yang baik mampu menahan seluruh serangan yang telah dikenal sebelumnya
9
JENIS-JENIS ENKRIPSI RSA Encryption Secure Hash Algoritm (SHA) MD5
Caesar Cipher Hill Chiper
10
RSA Encryption Ditemukan oleh tiga orang yaitu Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman yang kemudian disingkat menjadi RSA pada tahun 1976. Termasuk algoritma asimetri karena mempunyai dua kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Kunci kunci yang ada pada pasangan kunci mempunyai hubungan secara matematis, tetapi tidak dapat dilihat secara komputasi untuk mendeduksi kunci yang satu ke pasangannya. Algoritma ini disebut kunci publik, karena kunci enkripsi dapat disebarkan. Orang-orang dapat menggunakan kunci publik ini, tapi hanya orang yang mempunyai kunci privat sajalah yang bisa mendekripsi data tersebut.
11
Secure Hash Algoritm (SHA)
Tiga SHA algoritma yang terstruktur berbeda dan dibedakan sebagai SHA-0, SHA-1, dan SHA-2. SHA-1 sangat mirip dengan SHA-0, tetapi mengoreksi kesalahan dalam spesifikasi asli yang hash SHA menyebabkan kelemahan signifikan. Algoritma SHA-0 itu tidak diadopsi oleh banyak aplikasi. SHA-2 di sisi lain secara signifikan berbeda dari fungsi hash SHA-1. SHA-1 adalah yang paling banyak digunakan fungsi hash SHA yang ada, dan digunakan dalam beberapa aplikasi keamanan secara luas digunakan dan protokol.
12
Message Digest 5 (MD5) Disini nomor “5” merupakan versi perbaikan dari versi2 yang ada pada sebelumnya, MD5 di buat oleh Ron Rivest pada tahun 1991, untuk menggantikan hash function sebelumnya yaitu MD4 yang dibuat pada tahun 1991. MD5 adalah teknik / formula yang mengubah kalimat yang ada dan kemudian di hashing menjadi satu arah yang menghasilkan hash 128 bit “finger print” atau “message digest” yang maksudnya secara langsung di konversi dan tidak meninggalkan jejak sehingga tidak dapat di konversi kembali ke dalam bentuk aslinya.
13
Caesar Cipher Subtitusi kode yang pertama dalam dunia penyandian dikenal dengan kode Caesar, karena penyandian ini terjadi saat pemerintahan Yulius Caesar. Dalam kriptografi sandi Caesar atau sandi geser adalah salah satu teknik yang paling sederhana dan paling terkenal. Caesar cipher merupakan salah satu jenis cipher subtitusi yang membentuk cipher dengan cara melakukan pertukaran karakter pada plaintext menjadi tepat satu karakter pada chipertext. Teknik ini disebut juga sebagai chiper abjad tunggal.
14
Caesar Cipher Algoritma Caesar cipher sangat mudah digunakan. Inti dari algoritma ini adalah melakukan pergeseran terhadap semua karakter pada plaintext dengan nilai pergeseran yang sama. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk membentuk chipertext dengan Caesar cipher adalah: Menentukan besarnya pergeseran karakter yang digunakan dalam membentuk chipertext ke plaintext Menukarkan karakter pada plaintext menjadi chipertext berdasarkan pergeseran yang telah ditentukan sebelumnya
15
Daftar alfabet
16
Hill Chiper Kode Hill atau lebih dikenal dengan Hill cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi kunci simetris dan merupakan salah satu kripto polyalphabetic. Hill cipher diciptakan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929. Teknik kriptografi ini diciptakan dengan maksud untuk dapat menciptakan cipher yang tidak dapat dipecahkan menggunakan teknik analisis frekuensi. Hill Cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi kunci simetris.
17
Hill Chiper Berbeda dengan caesar cipher, hill cipher tidak mengganti setiap abjad yang sama pada plainteks dengan abjad lainnya yang sama pada cipherteks karena menggunakan operasi matematika pada dasar enkripsi dan dekripsinya. Algoritma Hill Cipher menggunakan matriks berukuran m x m sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dasar teori matriks yang digunakan dalam Hill Cipher antara lain adalah perkalian antar matriks dan melakukan invers pada matriks.
18
Contoh Hill cipher
19
Contoh Hill cipher
20
Contoh Hill cipher
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.