Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEBIJAKAN PERCEPATAN PRODUKSI BENIH VUB PADI DI BBP2TP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEBIJAKAN PERCEPATAN PRODUKSI BENIH VUB PADI DI BBP2TP"— Transcript presentasi:

1 KEBIJAKAN PERCEPATAN PRODUKSI BENIH VUB PADI DI BBP2TP
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Rakor Percepatan Produksi Benih Padi lingkup BBP2TP Bogor, 20 Mei 2016

2 OUTLINE 1 Pendahuluan 2 Kebijakan Percepatan Penyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar 3 Kegiatan Percepatan Penyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar 4 Teknologi Jarwo Super 5 Penutup

3 I PENDAHULUAN

4 Sasaran Produksi, Padi, Jagung, Kedelai (2015 - 2019)
No Komoditas Produksi (Ton) 2015 2016 2017 2018 2019 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai Sumber: Renstra Kementan

5 STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI NASIONAL
PRODUKTIVITAS TARGET SWASEMBADA BERKELANJUTAN) LUAS AREAL PANEN VUB (BENIH)+BUDIDAYA+ PASCA PANEN SINKRONISASI DAN KOORDINASI PUSAT-DAERAH

6 Benih Dapat Berkontribusi Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Dengan Syarat
Varietasnya sesuai dengan agroekologi setempat Mutunya terjamin (genetik, fisik dan fisiologis) Tepat lokasi dan waktu tanam (sulit dipenuhi dari bantuan maupun subsidi benih) Sumber: Direktorat Perbenihan, 2014

7 PERKEMBANGAN PENGGUNAAN BENIH PADI BERSERIFIKAT TAHUN 2009-2014
Bersertifikat 57,5% Sumber: Direktorat Perbenihan, 2015 Benih tidak bersertifikat , perlu ditingkatkan Mutunya.

8 Adopsi Varietas Unggul Padi (Mei 2014)
No. Varietas Tahun Dilepas Luas tanam (ha) Luas tanam (%) 1. Ciherang 2000 37,10 2. Mekongga 2004 8,37 3. Situ Begendit 2003 7,47 4. IR 64 1989 7,11 5. Lokal - 6,10 6. Cigeulis 3,15 7. Ciliwung 1988 2,94 8. Cibogo 2,11 9. Inpari 13 2010 1,68 10. Var. Lain 23.97 Total 100,00

9 KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN BENIH SUMBER DAN BENIH SEBAR
II KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN BENIH SUMBER DAN BENIH SEBAR

10 SISTEM PERBENIHAN NASIONAL
Sub Sistem Litbang (SDG, dan Pemuliaan) Sub Sistem Produksi dan Distribusi Benih Sub Sistem Pengendalian Mutu Sub Sistem Informasi dan Kelembagaan Catatan: Poin 1 menyangkut penciptaan varietas unggul baru (VUB) Poin 2,3,4 menyangkut unit pengelola benih sumber untuk percepatan adopsi VUB

11 Alur Produksi dan Distribusi Benih
Var. Eksisting (Populer) BS, FS Balit / Balai Besar Komoditas BBI Ke depan (Var.belum populer) FS,SS BPTP FS,SS FS, SS BBU BS: Benih Penjenis FS: Benih Dasar SS: Benih Pokok ES: Benih Sebar FS, SS,ES Produsen Benih/Penangkar Petani ES/SS

12 SURAT TUGAS No 86/HK.410/M/4/2015 Produksi Benih Sumber

13 SURAT TUGAS No 86/HK.410/M/4/2015 Produksi Benih Sumber Balitkomoditas memproduksi Benih Penjenis (BS) dan Benih Dasar (BD), BPTP memproduksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)

14 KEPMENTAN No 726/Kpts/KB.020/12/2015
Produksi Benih Sebar

15 KEPMENTAN No 726/Kpts/KB.020/12/2015
Produksi Benih Sebar Balitbangtan ditugaskan memproduksi benih sebar (ES) bermutu untuk percepatan diseminasi varietas

16 ARAHAN KABALITBANGTAN
Alokasi anggaran Kegiatan SL-Model Desa Mandiri digunakan untuk produksi benih sebar. Rapim B 11 April 2016 Akselerasi produksi benih sebar untuk percepatan diseminasi varietas pada semua kegiatan pengembangan padi 25 April 2016 Produksi benih dengan memperluas penerapan teknologi JARWO SUPER. 10 Mei 2016

17 KEGIATAN PERCEPATAN PENYEDIAAN BENIH SUMBER DAN BENIH SEBAR
III KEGIATAN PERCEPATAN PENYEDIAAN BENIH SUMBER DAN BENIH SEBAR

18 Kegiatan Percepatan Penyediaan Benih Sumber dan Benih Sebar
UPBS: Penyediaan Benih Sumber Sekolah Lapang Model Desa Mandiri Benih Produksi Benih ES di Ha, kecuali SumBar 10 Ha di lokasi TSTP berbasis Padi Diseminasi inovasi teknologi padi di 34 BPTP (Pengembangan kawasan Tanaman Pangan) Dem-area /Ekspose padi lingkup UK/UPT

19 Target Produksi Benih Sumber 2016 melalui UPBS
(Rp. M) Komoditas Unit Kerja UPBS BS FS SS Anggaran Padi BB Padi 15 20 65 1,855 Lolit Tungro - 30 0,300 BPTP 376 592 17,110 Jagung Balitsereal 6 22 5 0,870 60 2,382 Kedelai Balitkabi 28 1,871 184 375 10,183 Koordinasi, Monev, Workshop (Puslitbangtan + BBP2TP) Total 36 630 1.127 34,571

20 PENGEMBANGAN DI LOKASI SL-MANDIRI BENIH
Lokasi : 15 Provinsi SL Mandiri Benih seluas 116 Ha.(Sumut, Jambi, Lampung,Jabar, Jateng, DIY, Jatim,Bali, NTB,NTT,Kalsel, Sulteng,Sultra, Sulsel,Papua) BB Padi meproduksi benih kelas Benih Pokok (BP=SS) BPTP memproduksi benih kelas Benih Sebar (BR=ES) Biaya penerapan Jarwo Super Rp ,0 per ha (dengan sewa lahan) untuk BPTP, dengan provitas 5 ton/ha benih. Anggaran Rp. 5,96 Milyar SL Mandiri Benih Padi

21 Perbandingan Kegiatan Perbenihan
Tahun Balitbangtan Dirjentan 2015 Model Desa Mandiri Benih Padi, Jagung, Kedelai Benih sumber dari jaringan UPBS Balit-BPTP Dikenalkan varietas unggul baru belum komersial Satu unit ditargetkan memenuhi kebutuhan benih satu desa secara mandiri Bantuan teknik 1000 Desa Mandiri Benih Padi Benih sumber dari UPTD perbenihan Varietas komersial Satu unit 10 ha Bantuan pembangunan gunang dan anggaran Rp. 107 juta/unit 2016 Sekolah Lapang Mandiri Benih Peningkatan kemampuan produksi benih bermutu dengan metode praktik langsung, sekolah lapang (SL). Peningkatan kemampuan produksi benih dengan pelaatihan di klas.

22 Model Desa Mandiri Benih 1000 Desa Mandiri Benih Padi
Perbandingan Kegiatan Perbenihan Model Desa Mandiri Benih Padi, Jagung, Kedelai 1000 Desa Mandiri Benih Padi Desa SL 1-2 ha Produksi benih di Areal 10 ha

23 Model Desa Mandiri Benih Berbasis Masyarakat
Balitkomoditas 1 VUB 2 Benih Sumber, Benih Dasar (BS,FS) 3 Teknologi produksi 4 Manajemen mutu BPTP 1 LL Perbenihan VUB 1 Ha 2 Benih Pokok (SS) 3 Pendamp Teknologi 4 Manajemen mutu Penangkar 1 Varietas adopsi 2 Benih Sebar (ES) 3 Teknologi produksi 4 Manajemen mutu Melalui Jaringan Balit-BPTP menumbuhkan penangkar/petani sehingga mampu memproduksi benih varietas yang disukai Desa Dinas di daerah 1 Koordinasi 2 Regulator 3 Pembinaan 4 Manajemen mutu Mandiri Benih Produksi benih

24 SATUAN BIAYA 1 UNIT/DESA MANDIRI BENIH
Keterangan Jenis sarana/peralatan pengolahan dan pengemasan, serta anggaran per komponen dapat disesuaikan dengan kondisi setempat

25 Lokasi Pengembangan Model Desa Mandiri Benih 2015
No. Propinsi Model Mandiri Benih 1 Nangroe Aceh Darussalam Padi Jagung Kedelai 2 Sumatera Utara - 3 Sumatera Barat 4 Sumatera Selatan 5 Jambi 6 Bengkulu 7 Lampung 8 Banten 9 Jawa Barat 10 Jawa Tengah 11 DI Yogyakarta 12 Jawa Timur 13 Bali 14 Nusa Tenggara Barat 15 Nusa Tenggara Timur 16 Kalimantan Barat 17 Kalimantan Tengah 18 Kalimantan Selatan 19 Sulawesi Utara 20 Gorontalo 21 Sulawesi Tengah 22 Sulawesi Selatan 23 Sulawesi Tenggara 24 Maluku Utara 25 Papua Barat 26 Papua

26 Alokasi Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih (1
Alokasi Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih (1.000 Unit/Desa pada 31 Provinsi)

27 Alokasi Anggaran dan Target SL-Mandiri Benih Padi TA
Alokasi Anggaran dan Target SL-Mandiri Benih Padi TA Menggunakan Teknologi Jarwo Super No Nama UK/UPT Biaya Produksi Benih Kelas SS atau ES (Rp.000) Perkiraan Luas Produksi Benih Perkiraan Hasil Benih kelas SS (BB /Balit dan kelas ES (BPTP) (kg) A BB Padi, Sukamandi (Padi) 84,23 B Lingkup BBP2TP: 1 BPTP SUMUT 8,17 49.040 2 BPTP JAMBI 5,11 30.650 3 BPTP LAMPUNG 4 BPTP JABAR 5 BPTP JATENG 6 BPTP DI YOGYAKARTA 5,45 32.693 7 BPTP JATIM 8 BPTP BALI 9 BPTP NTB 6,47 38.823 10 BPTP NTT 11 BPTP KALIMANTAN SELATAN 12 BPTP SULTENG 13 BPTP SULTRA 4,77 28.606 14 BPTP SULSEL 15 BPTP PAPUA 16 BBP2TP T O T A L 185,38

28 PRODUKSI BENIH ES di 11 PROVINSI
Lokasi : Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, dan Sumatera Barat Produksi benih dilakukan di lokasi TSTP bila mendapatkan alokasi anggaran dari pengembangan TSTP. Masing-masing prov 20 Ha, kecuali SumBar 10 Ha. Sumber Anggaran: Pengembangan TSTP dan SMART-D

29 RENCANA PRODUKSI BENIH MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER
Komponen Biaya Satuan Biaya (Rp) Jumlah (Rp) 1 Sewa lahan per musim ha ,0 2 Produksi Gabah Bahan Benih, melalui teknologi Jarwo Super ,0 3 Karung gabah bahan benih, 200 lembar lembar 2.400,0 ,0 4 Biaya panen gabah bahan benih minimal kg (GKP) kg 500,0 ,0 5 Prosesing benih, untuk target minimal kg (pengeringan, pembersihan, sortasi dan packing) 2.000,0 ,0 6 Sertifikasi (pendaftaran dan uji lab) paket ,0 7 Pelabelan kantong (kemasan 5 kg) Kantong 300,0 ,0 Total Biaya Produksi Benih per Ha ,0 Catatan= Target produksi benih SS/ES minimal 6 ton/ha

30 Penjelasan Lanjutan...... Keterangan:
Balit komoditas meproduksi benih kelas Benih Pokok (BP=SS) BPTP memproduksi benih kelas Benih Sebar (BR=ES) Seluruh alokasi anggaran di BPTP digunakan untuk produksi benih (Tidak ada biaya pendampingan SL) Target minimal produktivitas benih: Padi melalui penerapan teknologi jajar legowo super 6 t/ha benih SS/ES Biaya Produksi Benih: Padi (Inpari 30,32, 33) kelas SS melalui penerapan Jarwo Super Rp ,0 per ha (tanpa sewa lahan) untuk BB Padi Padi kelas SS/ES melalui penerapan Jarwo Super Rp ,0 per ha (dengan sewa lahan 2 musim tanam) untuk BPTP

31 PRODUKSI BENIH ES PADA PENGEMBANGAN KAWASAN DAN EKSPOSE
Pengembangan Kawasan Padi di 3 Ekpose Teknologi Jarwo Super seluas 125 ha pada HPS 2016 di Boyolali

32 IV TEKNOLOGI JARWO SUPER

33 Peta sebaran sistem tanam Jajar Legowo 2:1
RIAU: Luas jarwo: 5,73% Peningkatan provitas: 37,37% KALSEL Luas jarwo: ha Peningkatan provitas: 16,5% MALUKU UTARA Luas jarwo: 25% Provitas: rata-rata 5,9 t/ha GORONTALO Peningkatan provitas: 14,5% SUMBARr: Peningkatan provitas: 4,8% MALUKU Luas jarwo: 29,99% Peningkatan provitas: 23,65% BANGKA BELITUNG Luas jarwo : 15,82% Peningkatan provitas: 0,72% BENGKULU Luas lahan: 40,50% Peningkatan provitas: 14,40 KALBAR Luas jarwo: 85% Peningkatan provitas: 25% SUMSEL Luas jarwo: 18,8% Peningkatan provitas: .17,15% KALTENG Luas jarwo: ha Peningkatan provitas: 32-33% SULTRA Luas lahan: ha Peningkatan Provitas: 8,42% LAMPUNG Luas jarwo: ha Peningkatan provitas: .613,6 kg/ha SULSEL Luas lahan:6,9% Provitas: 7,4 kg/ha GKP BANTEN Luas jarwo: 36,47% Peningkatan provitas: 11,05% JABAR Luas jarwo: 54.7% Peningkatan provitas: 15,6% JATENG Luas jarwo: 15.71% Peningkatan provitas: 14,8% NTT Luas jarwo: 34,16% Peningkatan provitas: 108,3% NTB Luas jarwo: 10,206 ha Peningkatan provitas: 12,92 KERAGAAN APLIKASI JARWO: Rata-rata peningkatan provitas: 21%

34 PENGERTIAN Jajar Legowo: merupakan sistem tanam pindah dimana antara 2 barisan tanaman padi terdapat lorong kosong memanjang sejajar dengan barisan tanaman padi, sedangkan dalam barisan menjadi setengah jarak tanam antar baris. Jajar Legowo Super: Sistem produksi padi yang meng- implementasikan secara terpadu teknologi budidaya padi terbaik dari inovasi Balitbangtan berbasis cara tanam jajar legowo meliputi VUB dengan potensi hasil tinggi, biodekomposer, pupuk hayati, pemupukan berimbang, pengendalian OPT dengan pestisida nabati, dan penggunaan Alsintan (khususnya transplanter dan combine harvester) untuk menekan biaya tenaga kerja.

35 Teknologi Jajar Legowo Super
Pilih varietas dengan potensi hasil tinggi, tanam dengan sistem Legowo 2:1 (25cmx12,5cm)x50cm Inpari-30 Ciherang Sub-1 Inpari-32 HDB Inpari-33 Biodekomposer (M-Dec), 2 kg/ha diberikan pada saat pengolahan tanah Pupuk hayati (Agrimeth) sebagai seed treatment, 500 gram/25 kg benih Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati, bioprotektor Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jarwo transplanter) dan panen (combine harvester)

36 Potensi hasil menggunakan Teknologi Jajar Legowo Super :
Ciherang Sub ,9 ton GKP/ha Inpari-32 HDB ,4 ton GKP/ha Inpari ,4 ton GKP/ha

37 Kharakteristik wilayah dimana peluang potensi hasil tinggi untuk Teknologi Jajar Legowo Super (hasil > 10 t GKG/ha) bisa dicapai: Lahan sawah irigasi teknis Tanah dengan KTK tinggi atau kadar hara P dan K tanah tergolong tinggi Panen biasa dilakukan dengan power thresher, jerami dibenamkan di lahan

38 Kabupaten sentra produksi padi di 22 propinsi dengan potensi status hara tanah P dan K sedang sampai tinggi No Provinsi Kabupaten 1 Nangroe Aceh Darussalam Pidie Aceh Utara 2 Sumatera Utara Langkat Deli Serdang 3 Sumatera Barat Pesisir Selatan Agam 4 Riau Indragiri Hilir Kuantan Senging 5 Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat 6 Bengkulu Bengkulu Selatan Rejanglebong 7 Sumatera Selatan Musi Banyuasin Banyuasin 8 Lampung Lampung Selatan Lampung Timur 9 Banten Tangerang Serang 10 Jawa Barat Indramayu Karawang 11 Jawa Tengah Grobogan Pati

39 Kabupaten sentra produksi padi di 22 propinsi dengan potensi status hara tanah P dan K sedang sampai tinggi No Provinsi Kabupaten 12 DI Jogjakarta Sleman Bantul 13 Jawa Timur Jember Bojonegoro 14 Kalimantan Selatan Barito Kuala Banjar 15 Bali Tabanan Gianyar 16 NTB Lombok Tengah Lombok Timur 17 Sulawesi Selatan Bone Luwu 18 Sulawesi Tenggara Konawe Konawe Selatan 19 Sulawesi Barat Polewali Mandar Mamuju 20 Sulawesi Tengah Banggai Parigimoutong 21 Gorontalo Boalemo 22 Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Minahasa Selatan

40 V PENUTUP “Pengembangan JARWO SUPER dimaksudkan untuk peningkatan penyediaan benih sumber dan benih sebar guna percepatan penyebaran varietas dan implementasi teknologi”

41 TERIMA KASIH


Download ppt "KEBIJAKAN PERCEPATAN PRODUKSI BENIH VUB PADI DI BBP2TP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google