Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
“Manajemen Persediaan”
Manajemen Operasi “Manajemen Persediaan” Nama Kelompok : 1. Umi Khamidah Mahsusiyah ( ) 2. Reni Widiastuti ( ) 3. Mufidatul Jariyah ( ) 4. Putri Puspa Pratiwi ( ) 5. Diah Ayu R. ( ) 6. Lela Andriani ( ) 7. Fani Rohasanah ( ) 8. Sustria Ningsih ( ) 9. Lailatul Badriyah ( ) 10. Udhulil Jannah ( )
2
Manajemen Persediaan “Persediaan (Inventory) adalah suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang barang setengah jadi atau barang jadi. “Manajemen Persediaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dari kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan untuk diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dengan menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan pelanggan.”
3
Jenis-Jenis Manajemen Persediaan
Persediaan Bahan mentah (Raw Material) Persediaan komponen-komponen rakitan (Purchased Parts / Components) Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies) Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process) Persediaan Barang Jadi (Finished Goods)
4
Fungsi Persediaan Menurut Herjanto (1997;168) fungsi persediaan:
Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga persahaan tidak akan sulit bila bahan tsb tidak tersedia dipasaran. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas Memberikan pelayanan kepada lengganan dengan tersediannya barang yang diperlukan. Fungsi Utama Persediaan atau pengelompokan dari keenam fungsi tersebut yaitu: Fungsi Decoupling Fungsi Economic Lo Sizing Fungsi Antisipasi
5
Model Persediaan Untuk Permintaan Independen
Model dasar Economic Order Quantity (EOQ) Model Production Oder Quantity Model Quantity Discount Model persediaan digunakan utk menentukan kapan pesanan suatu barang dilakukan dan berapa banyak barang yg dipesan.
6
Economic Order Quantity (EOQ)
Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity). Model ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal yaitu jumlah yang harus dipesan dengan biaya yang paling rendah (ekonomis). Ada dua keputusan dasar dalam EOQ, yaitu: 1. Berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan pada saat bahan baku tersebut perlu dibeli kembali (Replenisment Cyle) 2. Kapan perlu dilakukan pembeliaan kembali (Reorder point)
7
Economic Order Quantity (EOQ)
Asumsi-asumsi yang digunakan: Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam Kebutuhan/permintaan brg adalah konstan dan diketahui Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan adalah konstan dan diketahui Barang yang dipesan segera dapat tersedia dan tidak ada pesanan tertunda (diterima dalam satu batch) Harga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dipesan (tidak ada potongan kuantitas) Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan
8
Macam-Macam Biaya Atas Dasar Perhitungan EOQ
Ordering Cost (Proucurement) Carrying Cost (Storage) 1. Biaya selama proses persiapan : Persiapan yang diperlukan untuk pesanan Penentuan besarnya kuantitas yang akan di pesan. 2. Biaya pengiriman pesanan 3. Biaya penerimaan barang 4. Biaya selama proses pembayaran Biaya sewa gudang Biaya pemeliharaan Biaya untuk menimbang barang Biaya Asuransi Biaya Modal
9
Economic Order Quantity (EOQ)
10
MENGHITUNG EOQ R = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama
satu periode (satu tahun) S = Biaya pesanan setiap kali pesan. P = Harga pembelian per unit yang dibayar. l = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang(biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata dalam rupiah dari nilai persediaan)
11
Contoh soal Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang adalah 40 % dari nilai persediaan di gudang. Biaya pesanan adalah Rp setiap kali pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun sebanyak unit dengan harga Rp ,- per unitya. Diket: R=1.200 unit S=Rp. 15 (dalam juta) P= Rp. 1 (dalam juta) I=40% (0,40)
12
Jadi: Ini berarti bahwa cara pembelian yang paling ekonomis ialah pembelian bahan sebanyak 300 unit sekali pesanan, jadi kebutuhan material sebanyak 1200 unit selama satu tahun akan dipenuhi dengan 4 kali 300 unit.
13
EOQ Dengan Safety Stock
Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum persediaan yang harus ada digudang (Safety Stock) maka jumlah barang yang ada di gudang: Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety Stock maka perusahaan harus segera membeli sebesar EOQ Persediaan digudang tidak pernah mencapai nol = EOQ + Safety Stock
14
Reorder Point (ROP) Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di gudang, sewaktu perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi, sehingga penerimaan material yang dipesan itu tepat waktu dimana persediaan diatas safety stock sama dengan nol Safety stock adalah batas pengaman persediaan yang harus ada dalam gudang untuk menjaga kontinuitas produksi Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besarnya Reorder point adalah : 1. Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement lead time). 2. Besarnya safety stock
15
Model Production Order Quantity
Model ini tidak menerapkan asumsi penerimaan pesanan seketika. Model ini dapat diterapkan ketika persediaan secara terus menerus mengalir sepanjang suatu periode tertentu Model Quantity Discount Quantity discount secara sederhana merupakan pengurangan harga untuk barang yang dibeli dengan jumlah yang lebih besar.
16
JUST IN TIME (JIT) Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan. Tidak ada persediaan mengendap digudang Hal yang dibutuhkan: Sistem informasi persediaan dan produksi yang tepat 2. Pembelian dengan efisiensi tinggi 3. Pemasok yang dapat diandalkan 4. Pengelolaan yang efisien
17
THANK YOU
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.