Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RADIASI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RADIASI."— Transcript presentasi:

1 RADIASI

2 APA ITU RADIASI…?

3 RADIASI Cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium perantara. Contoh : gelombang radio, sinyal tv, sinar radar, cahaya , sinar x dan sinar gama.

4 JENIS RADIASI IONISASI NON IONISASI
APA YG DIMAKSUD DENGAN RADIASI IONISASI?

5 RADIASI IONISASI => menghasilkan ion positif dan ion negatif.
Contoh : sinar x, sinar gama, sinar beta, sinar alfa, neutron dan proton. RADIASI NON IONISASI => tidak menghasilkan ion positif dan ion negatif. Contoh : gelombang radio, sinar infra, merah, sinar uv, gelombang ultrasonik.

6 INTI ATOM - + TUBUH MANUSIA SISTEM ORGAN JARINGAN SEL MOLEKUL ATOM

7

8 EFEK FOTOLISTRIK - FOTO ELEKTRON - + ENERGI RADIASI 50 – 200 KeV MeV = Megaelektron volt. 1MeV= 1,6 x Joule

9 EFEK KOMPTON - - + FOTO ELEKTRON Scattered radiation ENERGI RADIASI
KeV

10 PAIR PRODUCTION - - + + 0,51 MeV SINAR GAMA ENERGI RADIASI
Pembentukan sepasang elektron –positron dan proses ANNIHILASI

11 RADIOAKTIF Unsur inti atom yang mempunyai sifat memancarkan sinar alfa, beta atau gamma. 1896; Becquerel menemukan Uranium memancarkan sinar tak tampak tapi mampu menembus bahan yg tdk tembus cahaya serta mempengaruhi emulsi fotografi. 1898; Marie Curie menunjukkan bahwa inti Uranium (dan banyak unsur yg lain) memancarkan sinar alfa, beta atau gamma.

12

13 SINAR ALFA Partikel yg dipancarkan oleh sebuah inti (Helium) yg terdiri dari 4 buah nukleon (2 proton dan 2 neutron). Daya tembus kecil, dalam udara sejauh 4 cm. Pada materi padat daya tembus semakin pendek.

14 SINAR BETA Partikel yg dilepas atau terbentuk pada suatu nukleon inti.
Energi berkisar 0,01 MeV-3 MeV. Daya tembus 100x sinar alfa.

15 SINAR GAMMA Merupakan hasil disintegrasi inti atom.
Gelombang elektromagnetik Energi >> sinar alfa maupun sinar beta. Inti atom-> disintegrasi-> memancarkan sinar alfa -> terbentuk inti baru dengan energi lebih tinggi -> proses transisi ke tingkat energi yg lebih rendah dengan memancarkan sinar gamma.

16 α γ Inti baru dengan energi 1,31 MeV Inti baru dengan energi 1,17 MeV
1,48 MeV (27Co60) γ Inti baru dengan energi 1,17 MeV Uranium (94U238) : α Uranium (90U234) : β, γ Radon (86Rn222) : α Thorium (92Th230) : α, γ Radium (88Ra222) : α, γ

17

18 SINAR X Penemu Wilhelm Conrad Rontgen (1895)
Panjang gelombang 10-8 (nano) – (piko) m Dapat menembus jaringan tubuh Untuk diagnosis dan terapi Mendekati/mirip dg sinar gama

19 Melalui generator yg membuat aliran listrik dengan potensial tinggi (di dalam tabung vakum), logam pijar (filamen) menghasilkan awan elektron. Elektron-elektron tertarik ke anoda . Bila anoda dibombardir elektron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x.

20 APA YANG TERJADI APABILA SINAR RADIASI IONISASI TERKENA PADA TUBUH MANUSIA…….?

21 EFEK BIOLOGIS AKIBAT RADIASI IONISASI
Efek ionisasi; ionisasi pada sel (lepasnya elektron)berakibat pecahnya molekul-molekul dari sel shg tjd kerusakan sel. Efek biokimia; Jaringan sebagian besar terdiri air. Ionisasi akan menyebabkan air => H+ dan OH- => menghambat proses biokimia sehingga menyebabkan kerusakan atau kematian sel. EFEK SOMATIS EFEK GENETIS

22 FAKTOR YG MEMPENGARUHI RADIASI IONISASI
Besar dosis Lama paparan Sensitivitas Jaringan Dosis radiasi harus mencapai tingkat ambang tertentu untuk menimbulkan kerusakan akut, tetapi tidak halnya untuk kerusakan genetik maupun pemicu kanker. Dosis rendah sudah cukup untuk menimbulkan kerusakan

23 HUKUM BERGONIE-TRIBONDEAU
SEMAKIN AKTIF SUATU SEL BERPROLIFERASI (MEMPERBANYAK DIRI DENGAN CARA MEMBELAH), MAKIN SENSITIF SEL TERSEBUT TERHADAP RADIASI

24 SENSITIVITAS JARINGAN
Sumsum tulang dan sistem hemopoetik dan ; Leukemogenesis (leukemia). Jaringan alat kelamin; sterilitas, mutasi gen, penyakit heriditer. pada wanita hamil menyebabkan kematian foetus; anomali Jaringan alat pencernaan; mual, muntah, kanker usus. Kulit ; dermatitis erithematosa, radiodermatitis bulosa-eskharotika.

25 Jaringan ikat; Kanker payudara, kanker paru-paru
Jaringan kelenjar; Kanker kelenjarTyroid, lymphoma maligna Tulang; gangguan pertumbuhan, osteoporosis Otot; gangguan pertumbuhan otot. Jaringan syaraf; myelitis, degenerasi jaringan otak, kanker otak

26 RADIASI DOSIS TINGGI KERUSAKAN SEL TUBUH GAGAL MEMPERBAIKI DIRI GEJALA KLINIK AKUT

27 PERUBAHAN TINGKAT MOLEKULER DAN SELULER
RADIASI DOSIS RENDAH PERUBAHAN TINGKAT MOLEKULER DAN SELULER PERUBAHAN MATERI GENETIK GAGAL DIPERBAIKI BERHASIL DIPERBAIKI PERUBAHAN STRUKTUR DNA STRUKTUR DNA PULIH SEPERTI SEMULA MUTASI

28 MUTASI Perubahan struktur DNA disebabkan proses perbaikan DNA (akibat perubahan materi genetik) tidak berjalan dengan sempurna. Terbentuk sel baru dg sifat yang berubah (abnormal)

29 MUTASI SEL SOMATIK SEL SPERMA-SEL TELUR MUTASI SOMATIK MUTASI GENETIK PENYAKIT HEREDITER SEL KANKER

30 KROMOSOME, GEN DAN DNA INTI SEL MENGANDUNG KROMOSOM TEMPAT INFORMASI GENETIK. MANUSIA MEMILIKI 23 PASANG KROMOSOM, MENGANDUNG RIBUAN GEN YG MERUPAKAN RANTAI PENDEK DNA PEMBAWA INFORMASI TERTENTU DAN SPESIFIK. DNA MERUPAKAN SEPASANG UNTAI PANJANG BERBENTUK SPIRAL GANDA. BERFUNGSI MENGENDALIKAN FAKTOR KETURUNAN DAN SINTESA PROTEIN UTK MENGATUR AKTIVITAS SEL.

31 KERUSAKAN DNA AKIBAT RADIASI PENGION
(CLUSTERED DAMAGE) TINGKAT CLUSTERED DAMAGE SEGERA SETELAH PAJANAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DOSIMETER YG RELATIF SENSITIF AKIBAT PAJANAN RADIASI.

32 STRUKTUR KROMOSOM (ABERASI KROMOSOM) KELAINAN JUMLAH
ENTERAKSI RADIASI DENGAN KROMOSOM STRUKTUR KROMOSOM (ABERASI KROMOSOM) KELAINAN JUMLAH KELAINAN GENETIK DISENTRIK KROMOSOM DISENTRIK : KROMOSOM DG 2 SENTROMER, DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DOSIMETER AKIBAT PAJANAN RADIASI IONISASI, DAN DAPAT DIAMATI PADA SEL LIMFOSIT.

33 KROMOSOM DISENTRIK (DUA SENTROMER) SPESIFIK AKIBAT PAJANAN RADIASI
NORMAL KROMOSOM DISENTRIK (DUA SENTROMER) SPESIFIK AKIBAT PAJANAN RADIASI KROMOSOM TRANSLOKASI (PERPINDAHAN FRAGMEN DUA ATAU LEBIH KROMOSOM)

34 MUTASI SOMATIK MUTASI SOMATIK ADALAH MUTASI PADA SEL SOMATIK
DAPAT TIMBUL SECARA SPONTAN, DAPAT DIINDUKSI OLEH PAJANAN RADIASI ATAU MUTAGEN BAHAN KIMIA. MEMPUNYAI PROBABILITAS YANG KECIL TETAPI SECARA NYATA MEMBERI KONTRIBUSI PADA PROSES KOMPLEK KARSINOGENESIS TIDAK DITRANSMISIKAN KE ANAK ATAU KETURUNAN.

35 MUTASI GENETIK MUTASI YANG TERJADI PADA SEL GERMINAL (SEL SPERMATOGONIUM PADA LAKI-LAKI DAN SEL OOSIT PADA PEREMPUAN) DITRANSMISIKAN PADA TURUNANNYA (PENYAKIT HEREDITER) PENYAKIT HEREDITER TERJADI APABILA GEN MUTAN DIEKSPRESIKAN PADA WAKTU YANG SALAH DALAM PERKEMBANGAN EMBRIO, DLM JAR YANG SALAH, DAN RESPON YANG TDK TEPAT. DAPAT BERSIFAT NON LETAL, SUB LETAL DAN LETAL. GEN LETAL ADALAH GEN YANG MENYEBABKAN INDIVIDU MENINGGAL SEBELUM USIA REPRODUKTIF.

36 Chernobyl 26 April 1986

37

38

39

40

41 FUKUSHIMA 12 MARET 2011

42

43

44

45 BERDASARKAN ICRP No 103 NILAI BATAS DOSIS DI INDONESIA BATASAN PEKERJA
mSv/th UMUM PENYINARAN SELURUH TUBUH SELURUH TUBUH WANITA HAMIL JANIN 50 15 10 1 - PENYINARAN LOKAL RATA-RATA ORGAN LENSA KULIT, TANGAN, KAKI 500 150 Sv=Sievert = 1 Gy = 1 Joule/kg

46 Ledakan di Fukushima = 1000 - 2000 mSv
mSv = membunuh seketika mSv = membunuh setelah beberapa hari mSv = kemungkinan bertahan hidup 50%, menyebabkan muntah diare dan merusak sumsum tulang=> penurunan sel darah merah 2000 mSv = tidakmenimbulkan cidera permanen, gejala yang muncul;letih, muntah, nafsu makan menurun 1000 mSv =gejala sementara, tidak ada dampak langsung ke kesehatan.

47 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

48 APA YANG DIMAKSUD DENGAN GELOMBANG ELETROMAGNETIK?

49 Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang dihasilkan oleh adanya sumber arus dan tegangan. Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh sumber listrik dibedakan atas medan listrik dan medan magnet. Medan listrik diberi besaran volt per meter atau kilovolt per meter, yang bersumber dari adanya tegangan listrik; sedangkan medan magnet diberi besaran Tesla yang berasal dari sumber arus yang mengalir.

50

51 Medan listrik timbul dari adanya tegangan. Satuan medan listrik V/m
Tabel 1: Perbedaan dari medan listrik dan medan magnet MEDAN LISTRIK MEDAN MAGNET Medan listrik timbul dari adanya tegangan. Satuan medan listrik V/m Medan listrik tetap ada walaupun tidak ada arus yg mengalir Kuat medan akan berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber Kebanyakan material bangun merupakan pelindung medan listrik. Medan magnet timbul dari arus yang mengalir. Satuan medan magnet A/m, atau lebih umum dalam T (tesla). Medan magnet hadir begitu peralatan listrik di hidupkan dan arus mengalir. Kuat medan akan berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber. Medan magnet tidak bisa dihalangi oleh kebanyakan material biasa (dinding bangunan).

52 SPEKTRUM GELOMBANG ELKTROMAGNETIK

53 SPEKTRUM RADIASI ELEKTROMAGNETIK NON PENGION
Radiasi non pengion dapat didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila melalui suatu media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media tersebut Istilah radiasi non pengion secara fisika mengacu pada radiasi elektromagnetik dengan energi lebih kecil dari 10 Ev yang antara lain meliputi sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (microwave) dan radiofrekuensi elektromagnetik. Selain itu ultrasound juga termasuk dalam radiasi non pengion

54 RADIASI OPTIK Kelompok radiasi optik terdiri dari 3 jenis yaitu :
Radiasi ultra violet (UV), Cahaya tampak dan Infra merah (IR). Spektrum sinar UV adalah radiasi elektromagnetik yang terletak pada rentang panjang gelombang 100 nm nm, dibagi atas : UV-C ( nm), UV-B ( nm) dan UV-A ( nm)

55 SPEKTRUM GELOMBANG ELKTROMAGNETIK

56 Sumber radiasi UV alam adalah matahari.
Oleh lapisan ozon, radiasi matahari yang sampai ke bumi (terestrial) intensitasnya berkurang => UV dengan panjang gelombang nm. Sebagai penyerap utama radiasi UV, lapisan gas ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari pajanan sebagian radiasi UV yang lebih pendek dari 340 nm. Berkurangnya lapisan ozon akibat pelepasan chlorofluorocarbon (CFC) buatan manusia ke atmosfer akan mengurangi daya proteksi ozon terhadap sinar UV dan memperbesar tingkat kerusakan akibat pajanan radiasi UV

57

58 Sumber radiasi UV buatan manusia :
Incandescent; seperti lampu halogen tungsten dan lampu neon. Lampu intensitas tinggi yang digunakan pada industri untuk fotopolimerisasi, lampu germisidal untuk sterilisasi dan lampu untuk pengelasan metal. Laser (Light Amplification Stimulated Emission by Radiation) UV seperti excimer laser.

59 UV-B kurang bersifat fotokimia tetapi dapat menembus jaringan.
EFEK RADIASI OPTIK TERHADAP KESEHATAN Efek pada tubuh sangat bergantung pada panjang gelombang => berhubungan dengan daya tembus pada jaringan tubuh. UV-C lebih aktif secara fotokimia karena diserap secara kuat oleh asam amino tertentu tetapi daya tembusnya lemah (beberapa lapisan sel) UV-B kurang bersifat fotokimia tetapi dapat menembus jaringan. UV-A sangat rendah sifat fotobiologiknya tetapi mempunyai daya tembus lebih dari UVB.

60 Sasaran utama pajanan radiasi optik pada tubuh adalah kulit dan mata.
Tidak seperti kebanyakan radiasi pengion, radiasi optik hanya diserap secara superfisial dan kedalaman pada kulit dan kornea umumnya < l mm. Efek pajanan kronik radiasi UV lebih serius daripada efek pajanan akut. Efek kronik pada kulit yang paling penting adalah kanker kulit. Sedangkan efek akut berupa peradangan pada kulit dan mata.

61 RADIASI OPTIK MATERI BIOLOGIK REAKSI PANAS REAKSI FOTOKIMIA EKSITASI
SUHU JARINGAN PERUBAHAN MOLEKUL

62

63 RADIASI OPTIK TINGKAT MOLEKULER
Spektrum radiasi optik yang diserap secara maksimum oleh DNA adalah pada 260 nm => menyerap x dari protein. Pajanan radiasi UV-C dan UV-B terutama menimbulkan kerusakan pada pirimidin dengan terbentuknya dimer, seperti Cyclobutane pyrimidine dimer (CPD), yang umumnya dapat diperbaiki tanpa kesalahan(error-free repair). Sedangkan UV-A ( nm) walaupun yang terserap sangat sedikit tetapi dapat menginduksi DNA strand breaks pada frekuensi yang jauh lebih kecil dari UV-B dan biasanya proses perbaikan berlangsung dengan kesalahan (error-prone repair) => perubahan kode genetik.

64

65

66 DAMPAK RADIASI OPTIK KE KULIT
Radiasi UV-A 50% diserap lapisan epidermis, sisanya menembus lapisan dermis sampai kedalaman 2 mm. Efek => kanker kulit, penuaan dini dan juga pigmentasi kulit akibat peningkatan produksi pigmen melanin. Radiasi UV-B dapat menembus semua lapisan epidermis, sekitar % dapat menjangkau bagian atas lapisan dermis. Efek=> eritema dan kanker kulit; Panjang gelombang yang dapat menimbulkan efek akut paling parah berupa induksi luka bakar adalah 307 nm.

67 UV-C : diserap stratum korneum dan lapisan atas stratum malpighi dan hanya memberikan efek tidak langsung pada lapisan hidup epidermis (melanosit dan keratinosit); mampu menginduksi produksi sitokin yang bertanggung jawab terhadap timbulnya eritema dan mampu mengubah fungsi imunitas sel langerhans sehingga mungkin terlibat dalam pembentukan kanker kulit.

68

69

70 EFEK PADA KULIT Reaksi Sunburn Pigmentasi kulit Efek imunitas
Sintesis Vitamin D3 oleh UV B => Provitamin D3=> previt D3 =>VitD3 (Cholecaliciverol), berfungsi keseimbangan Ca dan Fosfat, diferiensiasi sel, menghambat pembelahan sel kanker. Efek penuaan; kering, keriput, telangiectasia. Kanker kulit; Basal Cell Carcinoma (BCC), Squamous Cell Carcinoma (SCC), dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM) sebagai efek kronik yang paling penting.

71

72

73

74 EFEK RADIASI OPTIK PADA MATA

75 EFEK RADIASI OPTIK PADA MATA

76 EFEK RADIASI UV PADA MATA
Efek fototoksik akut radiasi UV pada mata adalah keratokonjungtivitis (welder's flash atau snowblindness) => reaksi fotokimia pada kornea (fotokeratitis) dan konjungtiva (fotokonjungtivitis) beberapa jam setelah pajanan nm dan berlangsung hanya jam. Eritema kelopak mata muncul beberapa jam pasca pajanan akut ( nm), biasanya berlangsung selama jam tergantung pada tingkat pajanan dan daerah spektrum.

77 Pajanan kronik radiasi UV pada mata dapat menimbulkan pterygium atau penebalan konjungtiva.
Sedangkan pajanan radiasi UV pada panjang gelombang nm dapat menyebabkan katarak. Terdapat hubungan yang jelas antara katarak dengan pajanan UV-B sepanjang hidup.

78 EFEK RADIASI CAHAYA TAMPAK DAN INFRA RED PADA MATA
Radiasi cahaya tampak dan IR-A ( nm) => retina => fotoretinitis Kerusakan retina => akibat pajanan cahaya tampak biru ( nm) => blue light retinal injury. Sumber cahaya yang sangat tajam dan terang (matahari/laser)=> Fotoretinitis + scotoma (blind spot). Pajanan IR-A juga memberikan kontribusi dalam pembentukan katarak akibat panas.

79 Radiasi IR-B (1,4 - 3 μm) => diserap lensa=> katarak dan luka bakar di kornea dan konjungtiva.
Radiasi IR-C (3 μm - 1 m) => kornea => fotokeratitis atau yang lebih parah lagi luka bakar pada kornea dan juga konjungtiva. Dengan demikian, laser yang rnenggunakan radiasi cahaya tampak dan juga infra merah dapat menyebabkan kerusakan kornea, lensa atau retina, tergantung pada panjang gelombang dan karakteristik penyerapan energi dari struktur mata

80

81

82 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK RADIOFREKUENSI

83 SPEKTRUM GELOMBANG ELKTROMAGNETIK

84 Gelombang mikro : radar (1,40 GHz) digunakan untuk berbagai keperluan baik militer maupun sipil,peralatan industri, laboratorium, kedokteran dan rumah tangga seperti microwave oven (2,45 GHz) Gelombang radiofrekuensi dapat dibagi lagi atas : Frekuensi tinggi (orde kHz MHz) seperti pada stasiun radio, TV UHF, TV VHF, walkie talkie dan alat las plastik. Frekuensi rendah (orde Hz - MHz) seperti peralatan elektronika dan jaringan listrik.

85 EFEK RADIASI GELOMBANG MICRO (MICROWAVE)
Efek kesehatan pada umumnya terjadi akibat panas yang timbul saat interaksi antara energi gelombang mikro dengan materi biologik => efek termal. Kondisi pajanan, waktu dan intensitas yang menyebabkan suhu jaringan mata (di permukaan posterior kapsul lensa )mencapai 45°C atau lebih diyakini bersifat kataraktogenik; dalam kondisi praktis, risiko tinggi pembentukan katarak berhubungan dengan pajanan pada satuan >100 mW/cm2. Pajanan radiasi gelombang mikro juga berisiko mengganggu spermatogenensis. Secara normal, suhu testis 2°C lebih rendah dari suhu tubuh 37°C. Peningkatan suhu testis walaupun hanya sampai 37°C sudah dapat mengganggu spermatogenesis. Data menunjukkan bahwa radiasi ini tidak dapat membahayakan materi genetik dan juga tidak dapat menginduksi kanker, terutama yang berhubungan dengan kanker otak.

86 Efek non thermal (secara kronik terpajan microwave) :
Peningkatan kelelahan Sakit kepala periodik dan konstan Iritasi parah, Ketiduran selama bekerja Penurunan sensitivitas penciuman(olfactory). Gejala klinik yang timbul antara lain : Bradikardi, hipotensi, hipertiroid dan peningkatan tingkat histamin darah. Pada kelompok pekerja yang berada di medan gelombang mikro dijumpai pula efek subyektif seperti sakit kepala, lelah, pusing, tidur tidak nyenyak, perasaan takut, tegang, depresi mental, daya ingat kurang baik, nyeri pada otot dan daerah jantung dan susah bernafas.

87 EFEK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK RADIOFREKUENSI

88 BEBERAPA FAKTA : Studi pada pekerja industri yang terpajan radiasi radiofrekuensi elektromagnetik menunjukkan tidak adanya peningkatan risiko leukemia. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa bila memang terdapat hubungan antara gelombang radiofrekuensi elektromagnetik dengan kanker, maka hubungan tersebut lemah dan perlu dukungan penelitian laboratorium. Terdapat bukti yang menunjukkan adanya perubahan pada jalur informasi kimia yang mungkin berhubungan dengan promosi tumor, meskipun pengaruhnya sangat kecil dan oleh karena itu tampaknya tidak menimbulkan gangguan sistem biologik. Pengaruhnya pada pertumbuhan tumor dapat terjadi melalui efek epigenetik dari medan ini seperti perubahan pada jalur cell signalling atau pada ekspresi gen. Laporan tentang efek terhadap permukaan sel yang mungkin berhubungan dengan progresi tumor sangat spekulatif. Oleh karena itu, sampai saat ini tidak ada mekanisme yang jelas menerangkan pengaruh radiofrekuensi elektromagnetik terhadap karsinogenesis.

89 TAHAPAN SEL KANKER HASIL KERUSAKAN GENETIK INISIASI
KONVERSI PERUBAHAN GENETIK BERSKALA BESAR PROMOSI PERUBAHAN LAJU PROLIFERASI SEL TRANSFORMASI NEOPLASTIK KONVERSI

90

91 International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP)
ICNIRP mengeluarkan beberapa peryataan mengenai hubungan antara medan frekuensi rendah elektromagnetik dan kanker, antara lain : Tidak ada bukti substantif yang menunjukkan bahwa pajanan magnetik statis bersifat karsinogenik. Data laboratorium dan epidemiologi yang berhubungan dengan kanker tidak memberikan dasar untuk perkiraan risiko kesehatan pada manusia terpajan medan frekuensi listrik. Data laboratorium yang berhubungan dengan kanker akibat pajanan frekuensi radio tidak memberikan dasar untuk dilakukannya batasan pajanan. Bukti pajanan radiofrekuensi sebagai promotor atau progresor dalam karsinogenesis membutuhkan penelitian lebih lanjut

92 SUTET Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara yang bertegangan di atas 245 kV. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dalam jumlah besar dari pusat pembangkit ke pusat beban, atau dari pusat beban ke pusat beban yang lebih jauh (Departemen Pertambangan dan Energi, 1992) SUTET adalah sistem saluran kelistrikan yang frekuensinya sama dengan sistem kelistrikan yang diterima oleh konsumen, yaitu 50 Hz. Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh SUTET adalah gelombang elektromagnetik dalam spektrum very extremely low frequency, yang tidak termasuk kategori gelombang yang mampu mengionisasi ataupun memanaskan (Anies, 2007).

93 SPEKTRUM GELOMBANG ELKTROMAGNETIK

94 Gambar 2.1. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik
(PLN 2003, dimodifikasi Sulistyowati R., 2005)

95 Secara alamiah medan listrik dan medan magnet terdapat pada permukaan bumi yang besarnya menurut data yang dikeluarkan oleh WHO (1984) : Pada cuaca normal, medan listrik => 0,1 kV/ m - 1,5 kV/m ( sesuai dengan perubahan pada atmosfer). Besar medan magnet pada kutub bumi 67 μT dan pada bidang equator sebesar 3,3 μT. Sumber lain : Medan listrik yang diukur oleh Scheneider (1988) dibawa jaringan transmisi tegangan 380 kV sebesar 2,5 kV/m dan 20 m ke lateral terjadi penurunan medan listrik menjadi 2 kV/m. Departemen Kesehatan (1993) menunjukkan hasil pengukuran di bawah jaringan tegangan ekstra tinggi diluar rumah sebesar 0,2 -1,44 kV/m dan 0,2 kV/m di dalam rumah. Medan magnet yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, gardu induk dan jaringan transmisi sebesar 0,05 mT (hasil survey Krause 1986). Departemen Kesehatan (1993) menunjukkan hasil pengukuran dibawah jaringan tegangan ekstra tinggi diluar rumah sebesar 0,3 -1,66 μT dan 0,4 -1,99 μT didalam rumah.

96 Tabel : Batas Pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet
Keterangan Medan Listrik (kV/m) Medan Magnet (mT) 1. Lingkungan Kerja Sepanjang hari 10 <0,5 Waktu singkat 30 (2jam/hari) 5,0 (2jam/hari) 2. Lingkungan Umum Sampai 24 jam 5 0,1 (r terbuka) Beberapa jam/hari 1

97 FENOMENA SUTET Menimbulkan busur cahaya yang jelas terlihat pada malam hari Suara mendesis yang juga jelas terdengar pada malam hari Bulu / rambut berdiri, pada bagian badan yang terpajan, akibat gaya tarik medan listrik yang kecil Lampu neon dan tes-pen dapat menyala, tetapi redup Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantarkan listrik, misalnya atap seng, pagar besi, kawat jemuran, badan mobil dan sebagainya.

98 KELUHAN YG SERING MUNCUL
Banyak orang yang memiliki sensitivitas terhadap tingkat frekuensi tertentu dari medan elektromagnetik. Gejala-gejala electrical sensitivity yang banyak dijumpai berupa : Sakit kepala (headache), pening (dizziness), keletihan yang konstan atau menahun (chronic fatigue syndrome), gangguan tidur berupa sukar tidur (insomnia). Di samping itu, beberapa gejala lain kadang-kadang dapat dijumpai, antara lain :berdebar-debar (tachycardia), mual (nausea) tanpa ada penyebab yang jelas, muka terasa terbakar (facial flushing), rasa sakit pada otot-otot (pain in muscles), telinga berdenging (tinnitus), kejang otot (muscle spasms), kebingungan (confusion), gangguan kejiwaan berupa depresi (depression) serta gangguan konsentrasi (difficulty in concentrating)

99 BEBERAPA HASIL PENELITIAN TENTANG SUTET
LPPM ITB dan FK UI, pengaruh medan listrik dan medan magnet SUTET 500 kV terhadap kesehatan penduduk di Bekasi Jawa Barat, tahun 1996 : Rancangan penelitian cross-sectional thd 1228 penduduk, meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium darah, EKG, EEG, serta penilaian gangguan mental. Hasil: ditemukan, 11% responden mengalami kelainan dalam pemeriksaan fisik dan 10,2 % responden mengalami kelainan secara laboratorium. Namun kelainan yang terjadi tersebut tidak mempunyai korelasi dengan pemajanan medan listrik dan medan magnet yang berasal dari SUTET 500 kV. Anies 2004,Penelitian epidemiologi case-control dan kualitatif , di tiga kabupaten di Jawa Tengah. Hasil penelitian dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium menunjukkan; risiko terjadinya electrical sensitivity pada penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah SUTET 500 kV. Electrical sensitivity dalam penelitian ini merupakan kumpulan gejala (sindroma) hipersensitivitas, berupa keluhan sakit kepala (headache), pening (dizziness) dan keletihan menahun (chronic fatigue syndrome). Meskipun sebagian penduduk yang bertempat tinggal di bawah SUTET dapat mengalami gejala hipersensitivitas atau kepekaan yang berlebihan tersebut, tetapi pada hakikatnya pengguna berbagai peralatan elektronik lain lebih berpotensi.

100 Beberapa peneliti melaporkan juga bahwa pajanan medan elektromagnetik dapat menekan pengeluaran hormon melatonin. Diduga kuat melatonin merupakan pencegah ”tumorogenesis” pada payudara, atau pencegah pembentukan kanker payudara, yang besar kemungkinan telah dipicu oleh penyebab lain. Sementara ada beberapa bukti bagi pengaruh hormon melatonin dalam percobaan menggunakan binatang, meskipun penelitian terhadap sukarelawan tidak mengonfirmasikan adanya perubahan tersebut pada manusia. Tidak ada bukti kuat bahwa pajanan medan elektromagnetik akan menyebabkan kerusakan langsung terhadap molekul biologis, termasuk DNA (deoxyribo nucleotida). Penelitian pada binatang tidak menemukan bukti bahwa pajanan medan elektromagnetik berpengaruh terhadap timbulnya kanker. Sedangkan pada manusia tentu saja tidak akan dilakukan, mengingat alasan etika.

101 Medan elektromagnetik tetap harus diwaspadai
Medan elektromagnetik tetap harus diwaspadai. Meskipun demikian, sumber medan elektromagnetik tentu saja bukan hanya berasal dari SUTET, walaupun sumber ini yang sedang hangat diperdebatkan. Medan elektromagnetik dari berbagai peralatan yang menggunakan gelombang mikro, dengan frekuensi jauh lebih tinggi dan panjang gelombang jauh lebih kecil, justru lebih berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Karena itu, justru berbagai peralatan elektronik dan komunikasi seperti microwave oven, ponsel, pemancar radio, harus lebih diwaspadai, karena "possible human carcinogen" justru lebih berpotensi timbul pada pemakaian berbagai peralatan elektronik dan komunikasi tersebut, daripada SUTET

102 GEL ELEKTROMAGNETIK NON IONISASI
STRES FISIK STRES PSIKOLOGIS EFEK TERMAL EFEK FOTOKIMIA KONSENTRASI PERILAKU FISIOLOGIS HORMONAL SUHU JARINGAN EKSITASI SISTEM IMUN PERUBAHAN MOLEKUL

103 Secara garis besar, radiasi total yang diserap oleh tubuh manusia adalah tergantung pada beberapa hal: Frekuensi dan panjang gelombang medan Elektromagnetik. polarisasi medan elektromagnetik . Jarak antara badan dan sumber radiasi elektromagnetik dalam hal ini misal; handphone. keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain di sekitar sumber radiasi sifat-sifat elektrik tubuh. Hal ini sangat tergantung pada kadar air di dalam tubuh, radiasi akan lebih banyak diserap pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi


Download ppt "RADIASI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google