Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)"— Transcript presentasi:

1 M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)
TOURISM SUPPLY M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)

2 PEMBAHASAN Supply Wisata dalam Sistem Wisata
Hubungan Supply Wisata, Produk Wisata dan Siklus Hidupnya Supply Wisata dan Struktur Pasar

3 Supply Wisata dalam Sistem Wisata
Pariwisata merupakan phenomena kompleks ; terdapat beragam actor, demand, supply yang secara geografi terpisah akan tetapi produksi dan konsumsi berada di tempat sama. Supply dan Demand wisata  Sistem Pariwisata Sistem Wisata: merupakan framework yg menunjukkan interaksi 2 arah antara supply wisata di tempat tujuan dan demand wisata yang dijembatai oleh komponen penghubung (bridging element)  SKEMA KOMPONEN WISATA (Vanhove, 2005)

4 Supply Wisata dalam Sistem Wisata
Skema komponen sistem wisata:

5 Komponen Supply Wisata
1. Atraksi Wisata: Merupakan komponen kunci wisata Terdiri dari 3 grup: - Primary Natural Attractions: co/ pantai, danau, gunung dll - Primary Man-Made Attractions: awalnya dibuat bukan untuk tujuan wisata, tetapi mampu menarik wisatawan co/ atraksi bangunan (bangunan bersejarah mesjid, gereja, taman kota, situs arkeologi dll), atarksi budaya (history, religion, festival dll), atraksi sosial (grup etnik, way of life of the people dll) - Purpose-Built Attractions: sengaja dibangun untuk wisata, co/ ski tracks, theme parks, spa events dll)

6 Komponen Supply Wisata
Service/fasilitas: - akomodasi, terbagi atas komersial (otel, cruise ship, lodges, farm-based facilities dll) dan non komersial (second residents, mobile home, visit relatives dll) - konsumsi, bersama akomodasi  40% tourism expenditure - service/fasilitas lainnya, co/ shops, farmasi, bank dll

7 Komponen Supply Wisata
3. Infrastruktur komponen penting dibedakan atas: - transportasi, co/ roads, railways, cruise terminal, harbour dll - sarana prasarana umum, co/ listrik, sumber air, waste disposal, health care, network dll

8 BRIDGING COMPONENT Bridging component merupakan komponen penghubung antara tourism supply dan demand Co/ tour operators dan trave agent berfungsi sebagai market generating serta penghubung antara suplier dan wisatawan. Tour operator bekerja sama dengan pelaku usaha di suatau kawasan wisata dan ikut mempromosikan kawasan wisata tersebut ke pengunjung.

9 TOURISM PRODUCT AND ITS LIFEYCLE
Produk wisata merupakan perpaduan (amalgam) dari berbagai komponen (atraksi dan fasilitas) baik dari sudut pandang konsumen maupun produsen. Konsumen: produk wisata adalah total pengalaman sejak meninggalkan rumah sampai kembali lagi Produsen: produk wisata: banyak elemen yang berbeda dimana produsen lebih fokus ke produk masing2 dan produk substitusi daripada produk komplemen. Co/ hotel keeper menjual kamar2, restauran menyediakan makanan, maskapai dll Produk wisata bersifat heterogen  banyak elemen intangible (image, hospitality, friendliness dll)

10 Siklus Hidup Produk Wisata
Dari sisi konsumen dan produsen, produk wisata memiliki 5 tahapan: 1. Masa Perkenalan 2. Masa Pertumbuhan 3. Masa Kedewasaan 4. Masa Jenuh 5. Masa Penurunan Karakteristik siklus hidup wisata: Vanhove, N

11 Siklus Hidup Produk Wisata
Tahapan siklus hidup produk wisata:

12 Supply Wisata dan Struktur Pasar
1. Persaingan sempurna 2. Monopoli 3. Persaingan monopolistik 4. Oligopoli Struktur pasar dalam wisata berpengaruh: penentuan harga kebijakan harga strategi perusahaan

13 1. Pasar Persaingan Sempurna
Banyak penjual, banyak pembeli Pasar menentukan harga Penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, mis/ produsen mingkatkan harga maka pembeli akan langsung beralih ke penjual lain Contoh: small hotel, taxi dll

14 2. Pasar Monopoli Satu penjual, banyak pembeli
Sulit masuk ke industri tersebut Monopolist sebagai penentu harga – harga optimum untuk maksimum total pendapatan Contoh: museum Grafik permintaan wisata, harga dan max pendapatan dlm monopoli (Vanhove, N. 2005)

15 2. Pasar Monopoli…. kurva atas  kurva demand AB, dan kurva bawah  kurva revenue DE P = $ 100  no demand (D) no revenue (R) P = $ 0  1 million demand no revenue Max. revenue saat P = $50, demand 500rb n revenue $ 25rb  elastisitas D = 1 Kurva demand tsb menunjukkan bahwa (1) pd bag. AC kurva demand elastis (P turun berarti D dan R naik) dan (2) in the range CB kurva D inelastis (P turun  D naik ttp R turun

16 3. Pasar Persaingan Monopolistik
Antara persaingan sempurna dan monopoli Banyak penjual – tidak bersaing pada tingkatan yang sama Sedikit hambatan untuk masuk dan keluar Terdapat aspek branding Supplier dpt meminimalkan kompetisi dg: a. Anekaragaman produk b. Aquasisi dan merger Co/ hotel sector

17 4. Pasar Oligopoli Beberapa penjual dominan, banyak pembeli
Penghalang masuk dan keluar industri Semua aktor melakukan kontrol - harga dan output Interdependen antar penjual  keputusan harga dan output juga bergantung pada kompetitor Co/ maskapai udara, cruise companies

18 Kriteria Persaingan Perusahaan Wisata
Jumlah dan ukuran perusahaan Tingkat konsentrasi Skala ekonomis Modal, fixed cost Diskriminasi harga, diferensiasi produk Pricing policies, market share strategies

19 PRICING APPROACHES Keputusan perusahaan dalam menetapkan harga bisa dilakukan dengan menggunkan pendekatan: 1) Formula Hubbart  terutama untuk penentuan tarif kamar hotel 2) break even analysis


Download ppt "M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google