Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANATOMI TERAPAN, KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK BAHU Pertemuan ke 4

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANATOMI TERAPAN, KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK BAHU Pertemuan ke 4"— Transcript presentasi:

1 ANATOMI TERAPAN, KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK BAHU Pertemuan ke 4
Oleh : Sugijanto Disampaikan pada Kuliah reguler Kinesiologi dan Biomekanik

2 TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami Kinesiologi dan biomekanik shoulder complex dengan cara : Mampu mendefinisikan struktur jaringan spesifik shoulder complex Mampu memilah hubungan antara sendi glenohumeralis, acromioclavicularis, sternoclavicularis, scapulo thu8racalis, intervertebrali dan costovertebralis. Mampu membedakan topografis dan fungsi antara tiap struktur jaringan spesifik shoulder complex Mampu merinci tentang gerak shoulder complex Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan patologi

3 PERTANYAAN STUDI & EVALUASI
Sebutkan sendi pembentuk shoulder complex Sebutkan MLPP dan CPP sendi glenohumeral. Uraikan stabilitas pasif dan pasif sendi glenohumeral. Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik sendi glenohumeral. Uraikan pembatas gerak abduksi; rotasi internal dan rotasi eksternal Uraikan arah traksi dan translasi sendi glenohumeral pada gerak abduksi; rotasi internal dan rotasi eksternal.

4 Uraikan fungsi setiap jaringan spesifik pada sendi suprahumeral
Berikan posisi palpasi pada: Bursa subdeltoidea; m. Supraspinatus: m. Infraspinatus; m. Subscapularis dan Biceps caput logus. Uraikan osteokinamatik dan artrokinematik sendi Acromioclavicularis; Sternoclavicularis dan Scapulothoracalis. Uraikan keterlibatan intervertebral dan costovertebral-costosternal dalam fungsi shoulder complex Uraikan Scapulohumeral rhythm

5 GLENOHUMERAL SYSTEM Posisi/sikap dan gerakan yang terjadi pada sendi glemohumeralis selalu berkaitan dengan seluruh sub sistem dalam scapulohumeral system.

6 GLENOHUMERAL JOINT Merupakan ‘ball and socket joint’ dibentuk oleh glenoid cavity yang cekung menghadap ke lateral serong cranioventral dengan caput humeri yang berbentuk cembung. Memiliki 3 derajad kebebasan gerak dalam 3 bidang gerak dan 3 sumbu utama: Sumbu transversal mengontrol gerak fleksi-ekstensi dalam bidang sagital Sumbu antero-posterior mengontrol gerak abduksi-adduksi dalam bidang frontal Sumbu vertikal mengontrol gerak fleksi-ekstensi dalam bidang horizontal pada posisi lengan abduksi 900 Pada sumbu longitudinal humerus terjadi gerak rotasi

7 Grk dlm bd sagital Gerak fisiologis flexion - extension ROM. Flx : 1800 bersamaan rotasi axial, Ext : stretched end feel (elastic) dan gerak osteokinematic nya yang utama berupa : spin. Gerak artrokinematik nya yang utama spin

8 Gerak aktif Fleksi berlangsung tiga tahap, tahap I yaitu lingkup 00 sampai , dilakukan oleh otot: M. Deltoid anterior (n. axilaris, radiks C5,C6) M. Coracobrachialis (n. musculocutanius, radiks C6,C7) M. Pectoralis mayor serabut clavicular Tahap II yaitu lingkup , dilakukan oleh otot: Ditambah m. serratus anterior M. Trapezius ascendence M. Latissimus dorsi Tahap III yaitu lingkup , dilakukan oleh otot: m. serratus anterior m. Erector spine.

9 Gerak aktif Ekstensi (dan adduksi) oleh:
M. Latissimus dorsi (n. thoraco dorsal, radiks C6,C7) M. Teres mayor (n. subscapularis inferior, C5,C6) M. Deltoideus posterior (n. axilaris, radiks C5,C6)

10 Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang sagital dewasa
ROM Fleksi : 1800 elastic end feel, dan ROM Ekstensi : 600 elastic end feel. gerak arthrokinematic nya yang utama berupa : spin

11 Abduction Gerak fisiologis Abduction dalam bidang frontal dengan ROM 900 dan end feel elastic harder. Peregangan posterior capsile) Gerak arthokinematic nya berupa caudal translation Gerak aktif abduksi dilakukan oleh otot: M. Deltoid medius (n. axilaris, radiks C5,C6) M. Supraspinatus (n. subscapularis C5) Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang frontal orang dewasa ROM Abduksi: 900 hard end feel. Gerak isometric Terutama gerak abduksi dilakukan dengan tahanan manual untuk melihat patologi m. Supraspinatus.

12 Internal rotation Gerak fisiologis Internal rotation dalam bidang tranversal dengan ROM 900 dan elastic end feel. Dan gerak arthokinematic nya berupa dorsal translation. Gerak aktif Internal rotation M. subscapularis (n. subscapularis superior & inferior, C5,C6) M. Pectoralis mayor (n. pectoralis medialis & lateralis,C5-8,T1) M. Latissimus dorsi (n. thoraco dorsal, radiks C6-8) M. Teres mayor (n. subscapularis inferior, C5,C6) Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang transversal pada orang dewasa ROM rotasi internal: 900 elastic end feel. Gerak isometric Gerak rotasi internal dilakukan dengan tahanan manual untuk melihat patologi m. subscapularis.

13 External rotation Gerak fisiologis External rotation dalam bidang tranversal dengan ROM 800 dan elastic end feel serta dengan gerak arthokinematic nya berupa ventral translation. Gerak aktif External rotation M. Infraspinatus (n. suprascapular, C5,C6) M. Terses minor (n. axilaris, C5) Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang transversal pada orang dewasa ROM rotasi eksternal: 900 elastic end feel. Gerak isometrik Gerak rotasi eksternal dilakukan dg tahanan manual utk melihat patologi m. infraspinatus.

14 Horizontal Abduction dan Horizontal Adduction
Gerak fisiologis Horizontal Abduction dan Horizontal Adduction dalam bidang trasversal ROM 1200 dan 300 dengan elastic end feel Gerak arthokinematic nya berupa ventral translation dan dorsal translation. Gerak aktif Horizontal Abduction M. Deltoideus posterior (n. axilaris, C5) Gerak aktif Horizontal Adduction M. Pectoralis mayor(n. pectoralis medialis & lateralis,C5-8,T1) M. Deltoideus anterior (n. axilaris, radiks C5,C6) Gerak pasif dengan tangan (fisioterapis) pada bidang transversal pada orang dewasa ROM abduksi horizontal: 300 adduksi horizontal: 1400 elastic end feel.

15 arthrokinematic Seluruh komponen diatas memiliki gerak arthrokinematic Traction dengan arah lateral sedikit serong ventrocranial

16 Maximally Lose Pack Position dan Close Pack Position
Maximally Lose Pack Position adalah posisi dimana kekendoran capsuloligamentairnya maksimal, yaitu flexion – abduction  300 dan sedikit internal rotation. Close Pack Position adalah posisi sendi dimana terjadi penguncian permukaan sendi atau koaptasi maksimal, yaitu posisi abduction – flexion penuh

17 SUPRAHUMERAL (JOINT) Bukan merupakan sendi yang sebenarnya tetapi merupakan celah antara acromion pada bagian atas dan head of humeri bagian bawah. Terdapat Bursa subdeltoidea atau subacromialis dan rotator cuff muscles yang terdiri atas subscapular m, supraspinatus m, dan infraspinatus m, serta tendon long head biceps. Pada saat abduction-elevation terjadi benturan antara head of humerus dengan acromion, kemudian diantisipasi dengan humerus external rotation dan atau scapular abduction.

18 ACROMIOCLAVICULAR JOINT
Merupakan plane joint dimana acromion konkaf menghadap ke medial dan clavicula konveks. Dalam klinis gerakan yang dijumpai adalah Elevation - Depression dan Protraction - retraction Karena yg bergerak acromion yg merupakan permukaan konkaf maka gerak arthrokinematic nya mengikuti gerak osteokinematic tersebut, yaitu saat elevation terjadi translasi acromion ke cranial dan saat depression terjadi translasi acromion ke caudal. Demikian pula saat protraction terjadi translasi acromion ke ventral dan saat retraction terjadi translasi acromion ke dorsal. Gerak arthrokinematic Traction nya selalu kearah lateral searah acromion ditarik. MLPP pada posisi netral dan CPP pada posisi protraction penuh.

19 STERNOCLAVICULAR JOINT
Merupakan sendi jenis ‘Saddle joint’ dimana clavicula konkaf kearah anteroposterior dan konveks kearah craniocaudal. Gerak fisiologis dalam klinis seperti pada AC Joint sesuai gerak osteokinematicnya, gerak arthrokinematicnya saat elevation – depression terdapat unsur arthrokinematicnya caudal translation – cranial translation, dan saat protraction – retraction terdapat unsur arthrokinematic ventral – dorsal translation. Gerak arthrokinematic Traction selalu searah dengan tarikan sepanjang axis claviculae MLPP posisi netral. CPP posisi protraction penuh seperti pada AC Joint.

20 SCAPULOTHORACAL (JOINT )
Bukan merupakan sendi yg sebenarnya, tetapi merupakan pertemuan antara scapula dengan dinding thorax yang dibatasi oleh subscapular m.dan serratus anterior m, dan dipertahankan oleh otot-otot trapezius, rhomboideus major –minor, serratus anterior, dan levator scapula, serta bersama SC joint merupakan tempat bertumpunya extremitas atas terhadap tubuh. Gerak yg terjadi pd scapulothoracal adalah elevation – depression sesuai dengan translationnya, dan abduction – adduction sesuai dengan translationnya. Gerak arthrokinematic Traction nya adalah gerak scapulae menjauh terhadap dinding thorax

21 INTERVERTEBRAL JOINTS
Sendi intervertebral yang ikut terlibat dalam cervical bawah (C6-7-Th1) dan thoracal atas (Th ) dimana saat gerak bahu flexion atau abdudtion penuh terjadi rotation kearah ipsilateral dan lateral flexion juga kontralateral. Tinjauan osteo- dan arthro kinematic nya dibahas dalam Cervical- dan thoracal-spine.

22 COSTOVERTEBRAL (TRANSVERSAL)
Costa 1 – 2 – 3 – 4 secara bertahap mengikuti gerak lengan seperti pada intervertebral joint dengan winging dan rotation. Gerak osteo- dan arthrokinematic nya dibahas dalam thoracal spine.

23 SCAPULOHUMERAL RHYTHM
Abduction-elevation of shoulder. Pada selama gerakan shoulder abduction – elevation dan juga selama flexion terjadi gerakan osteokinematic yang proporsional antara humerus dan scapula, yang disebut scapulohumeral rhythm

24 Pada awal gerak abduction terjadi gerak humerus 300 sementara scapula pada posisi tetap atau bahkan sedikit adduction. Pada range terjadi gerakan yang proporsional antara abduction humerus : scapula sebesar 2 : 1. Selanjutnya pada abduction 600 – 1200 juga terjadi humerus external rotation secara bertahap sebesar 900 karena menghindari benturan acromion dengan head of humerus. Sementara gerak proporsional antara humerus dan scapula 2 : 1 tetap berlanjut. Pada abduction 1200 – 1800 gerak proporsional tersebut tetap berlanjut. Pada range ini mulai terjadi gerakan intervertebral dan costae dan bermakna pada akhir ROM

25 DAFTAR PUSTAKA Frankle and Nordin, Biomechanic, Churchill Livingstone, Eidinburgh, Ed. 4, 1998. Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology, implication for the hpysical therapist, WB Saunders Co, Philadelphia, 1998. Hall, SJ, Basic biomechanic, Mc Graw Hill, Boston, 2003 Kapanji, IA. Physiology of joint Vol I Upper extremity, Churchill Livingstone, Eidinburgh, 1986. Rasch, PJ, Kinesiology, Lea and Febiger, Philadelphia, 1998


Download ppt "ANATOMI TERAPAN, KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK BAHU Pertemuan ke 4"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google