Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
2
PSIKOLOGI KONSUMEN Pertemuan 25 - 26
Matakuliah : D Sosiologi dan Psikologi Industri Tahun : Sep-2009 PSIKOLOGI KONSUMEN Pertemuan
3
Proses Pembelanjaan terdiri dari 3 macam:
PSIKOLOGI KONSUMEN (Perilaku Konsumen): Ilmu yang mengkaji perilaku konsumen, seperti perilaku menabung, perilaku berusaha, perilaku berwirausaha, perilaku ekonomi dalam sistem pemasaran yang berbeda-beda, perilaku ekonomi politik, proses kerja, dan perilaku keorganisasian Proses Pembelanjaan terdiri dari 3 macam: Proses Penawaran: proses menarik perhatian, memberitahu, menimbulkan minat, menimbulkan keinginan untuk membeli/menggunakan barang / jasa. Kajiannya meliputi: a. Efektivitas penggunaan media b. Efektivitas dari iklan dan commercials Proses Pengambilan Keputusan membeli yang meliputi proses membeli berdasarkan kebiasaan dan berdasarkan pertimbangan. Kajian yang dilakukan: a. Kajian dari pilihan-pilihan yang diinginkan (preferences) konsumen (selera, gaya, ciri-ciri produk, dll. b. Kajian dari kebiasaan dan pola membeli Bina Nusantara University 3
4
Proses Penetapan keperluan dan kebutuhan konsumen dengan melakukan penelitian-penelitian antara lain tentang: a. Motif-motif membeli dari sekelompok orang b. Harapan-harapan ekonomis dari orang c. Perkiraan permintaan akan produk-produk dan jasa d. Citra (images) dari produk-produk, dll Bina Nusantara University 4
5
Menurut Katona, ada 5 variabel yang menentukan perilaku konsumen:
Kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang menetapkan batas-batas kemampuannya sebagai konsumen; misalnya penghasilannya, asetnya, kredit Keadaan yang mempercepat yang mempengaruhi perilaku ekonomi, seperti peningkatan atau penurunan daya beli (dapat hadiah uang, tiba2 di PHK), perubahan status keluarga (menikah), pindah ke rumah baru Kebiasaan memainkan peran yang penting. Misalnya dalam membeli makanan, sabun, rokok, dsb. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang (seperti sewa, premium asuransi jiwa, pajak, bayar cicilan untuk mobil) mempengaruhi perilaku ekonomi Keadaan psikologikal konsumen Bina Nusantara University 5
6
Proses Pengambilan Keputusan
Model Interaksi Konsumen dengan Sistem Industri dan Sistem Lain yang Mempengaruhi Perilaku dan Keputusan Membeli Sistem Industri Barang-Barang Konsumen Jasa-Jasa Sistem Konsumen Aspek Kepribadian Kognisi (kesadaran persepsi, ingatan Keadaan Afektif (motivasi, sikap) Ciri-ciri (profil demografis & psikografis) Proses Pengambilan Keputusan Pengenalan masalah Pencarian informasi Penilaian dan seleksi Seleksi saluran distribusi Proses pasca pembelian Penawaran Permintaan Sistem Lain Kebudayaan Keluarga Status Sosial Kelompok Acuan Konsumen Lain-lain Bina Nusantara University 6
7
MENEMUKAN KEPERLUAN & KEBUTUHAN KONSUMEN (McCormick & Tifin, 1974)
METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN PEMASARAN METODE PENGUMPULAN DATA: Panel Konsumen: Kelompok orang yang merupakan sampel dalam penelitian konsumen; untuk mendapatkan pandangan tentang berbagai produk dan pengepakan, pengujian selera produk-produk makanan, dll Survey Kuesioner: Terdiri dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh orang-orng yang merupakan sampel penelitian. Bina Nusantara University 7
8
Metode Skala dan Pengharkatan (Scaling & Rating Methode): untuk mengukur pandangan dan sikap konsumen terhadap suatu produk. Contoh skala sikap: Skala Semantic Differential (SD); dikembangkan oleh Osgood dkk; terdiri dari pasangan kata sifat yang berlawanan yang dianggap relevan dengan objek sikap yang ingin diukur, yang memiliki nilai-nilai skala sesuai dengan kedudukanya antara kedua kata sifat yang berlawanan Untuk setiap pasangan, penjawab membuat tanda pada nilai skala yang mengambarkan sikap dirinya terhadap objek sikap Contoh Skala Semantic Differential, dari sebuah produk yang paling disukai “Pikirkan sebuah produk yang paling Anda sukai. Produk tersebut bisa merupakan produk yang Anda miliki saat ini, atau yang pernah Anda miliki. Gambarkan produk tersebut, ketika produk tersebut muncul dalam pemikiran Anda”. Bina Nusantara University 8
9
Bagus 8 7 6 5 4 3 2 1 Buruk Mahal 8 7 6 5 4 3 2 1 Murah Modern 8 7 6 5 4 3 2 1 Kuno
Bina Nusantara University 9
10
Wawancara: metode memperoleh informasi dari atau tentang orang; 3 Jenis Wawancara: Wawancara Berstruktur: menyerupai kuesioner tetapi ditanyakan secara lisan, dan dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditentukan sebelumnya, dari pintu ke pintu. Wawancara Tidak Berstruktur: menurut Gallup, wawancara Tidak Berstruktur bersifat lebih lentur, bertujuan mendapatkan informasi darikonsumen yang mencerminkan sesuatu tentang pengaruh dari iklan-iklan tertentu terhadap terjadinya pembelian. Wawancara dimulai dari saat pembelian dan mundur ke saat konsumen menghadapi periklanan. Penjawab ditunjang untuk mengingat-ingat akan situasi –situasi yang mengarah ke satu pembelian, dan secara khusus menceritakana rincian tentang iklan-iklan yang dapat berpengaruh dalam proses terjadinya pembelian. Bina Nusantara University 10
11
Wawancara Dalam: digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang motivasi manusia berkaitan dengan pengunaan produk-produk. Digunakan untuk menimbulkan asosiasi-asosiasi sebebas mungkin pada penjawab. Peran pewawancara adalah membuat hubungan kepercayaan dengan penjawab, dengan mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang umum, dan menunjang penjawab untuk mengungkapkan diri secara bebas Bina Nusantara University 11
12
Teknik-Teknik Proyektif: teknik yang menimbulkan jawaban-jawaban orang terhadap rangsang yang secara sengaja bersifat ambigu (ambiguous) atau tidak berstruktur. Karena rangsang yang samar, diperkirakan bahwa penjawab membuat jawaban-jawaban yang merupakan proyeksi-proyeksi dari diri mereka sendiri. Teknik-teknik proyektif, umumnya digunakan dalam psikologi klinis, dalam bidang psikologi konsumen biasanya dipakai untuk mengambil kesimpulan dari jawaban-jawaban tentang motivasi, sikap dan ubahan-ubahan lain yang relevan bagi perilaku konsumen. Bina Nusantara University 12
13
Teknik-teknik yang pernah digunakan dalam penelitian konsumen antara lain: teknik asosiasi (penjawab, terhadap rangsang kata tertentu, memberikan jawaban kata-kata yang timbul dalam ingatannya; digunakan antara lain untuk menetapkan kata-kata yang baik untuk dipakai dalam mengiklankan satu produk), tes melengkapkan kalimat, teknik konstruksi (terhadap rangsang ambigu, misalnya gambar yang samar, penjawab diminta untuk membuat satu cerita, uraian, uangkapan atau bentuk jawaban lain) Bina Nusantara University 13
14
Mengamati Perilaku Konsumen: Aspek-aspek tertentu dari perilaku konsumen dapat secara langsung diamati dalam situasi sehari-hari. Pengamatan ditujukan pada apa yang dikerjakan, bukan pada apa yang dibicarakan. Pengamatan dimulai sejak pengunjung memasuki gang dagangan dengan tujuan membeli dan berakhir ketika mereka meninggalkan tempat tersebut. Penelitian ini ingin mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan berikut: Wells & Lo Sciuto (1966) Siapa saja yang membeli produk (wanita, pria, anak2)? Siapa yang mempengaruhi pembelian jika ternyata pembeli tidak datang sendirian? Apakah pengunjung mencari merek khusus? Apakahmereka menguji atau membandingkan harga? Apakah mereka memeriksa bungkus dan membaca label sebelum membeli? Bina Nusantara University 14
15
PENELITIAN PEMASARAN:
Survey Pendapat Konsumen: untuk mendapatkan petunjuk dalam merancang produk baru, memodifikasi produk yang telah ada, atau menyiapkan iklan yang lebih sesuai Pengujian Produk: pengujian awal dari produk-produk sebelum mereka dipasarkan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana sebuah produk dapat diterima oleh para konsumen potensial Pengepakan (Packaging): Untuk memperoleh pandangan dan pilihan dari orang tentang kemungkinan rancangan yang berbeda-beda. Bina Nusantara University 15
16
ASPEK KEPRIBADIAN Dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa, konsumen dipengaruhi, selain oleh faktor-faktor dalam dirinya (KOGNITIF, AFEKTIF, dan CIRI-CIRI KEPRIBADIAN), juga oleh faktor-faktor di luar dirinya (KEBUDAYAAN, KELUARGA, STATUS SOSIAL, KELOMPOK ACUAN) Proses Kognitif: PERHATIAN, PERSEPSI, INGATAN Orang secara selektif memperhatikan apa yang disajikan dan mengamati apa yang menarik perhatian mereka. Faktor-faktor yang menentukan pusat perhatian, cara dengan mana bahan-bahan yang diperhatikan diamati, dan kemungkinan bahwa bahan-bahan tersebut akan diingat mencakup keduanya: Ciri-ciri dari bahan dan Kondisi dalam diri orang. Bina Nusantara University 16
17
Tidak semua rangsang mampu diterimanya sekaligus; Orang melakukan seleksi. Proses kognitif dimulai dengan seleksi dari sekelompok rangsang oleh orang. Orang menjadi SADAR (aware) akan kelompok rangsang yang telah dipilihnya. Dari sekian banyak iklan, ada beberapa iklan yang menarik perhatiannya. Bina Nusantara University 17
18
ASPEK KEPRIBADIAN Tahap berikutnya dalam proses kognitif adalah PERSEPSI. Barang atau jasa dipersepsikan, dan memiliki dampak yang berarti pada perilaku konsumen. Kemudian, barang atau jasa yang dipersepsikan dibandingkan dengan barang atau jasa yang ada di dalam INGATAN, yang diperoleh lewat pengalaman dan pengetahuan orang lain maupun diri sendiri yang merupakan proses pembelajaran. Akhirnya terjadi satu penyimpulan atas besar kecilnya kemungkinan barang atau jasa tersebut memenuhi keperluan dan kebutuhannya. Bina Nusantara University 18
19
ASPEK KEPRIBADIAN Status Afektif: Sejauh mana orang akan mengunakan atau membeli satu produk tergantung bagaimana ia mempersepsikan produk tersebut sebagai sesuatu yang dapat memenuhi keperluan dan kebutuhannya.. Untuk memenuhi kebutuhan makan, orang akan melihat barang makanan sebegai insentif untuk dapat memenuhi salah satu kebutuhan biologisnya. Dalam psikologi konsumen, dipakai Teori Motivasi dan Teori Proses ASHAR SUNYOTO MUNANDAR: PSIKOLOGI NDUSTRI DAN ORGANISASI, BACA HAL Bina Nusantara University 19
20
ASPEK KEPRIBADIAN Sikap: Sikap memiliki acuan obyek yang jelas dan melibatkan afek positif atau negatif sampai derajat tertentu. A dikatakan memiliki sikap positif terhadap lukisan Basuki Abdulah: maka setiap kali pelukis tersebut melakukan pameran, maka A merasa tertarik untuk mengunjungi dan akan ada niat untuk membeli lukisanya jika memungkinkan. Bina Nusantara University 20
21
Ciri-Ciri Kepribadian: Barang atau jasa tidak mempunyai nilai menarik yang sama bagi semuanya. Oleh karena itu penjual harus memutuskan kepada siapa produk ditujukan. Populasi sasaran harus ditemukan dan diuraikan serinci dan selengkap mungkin. Jika populasi sasaran telah diketahui maka akan lebih mudah menentukan isi dan cara promosi. Misalnya untuk mempromosikan produk kosmetik, iklan diterbitkan dimajalah wanita dan bukan majalah bisnis. Pemangsaan Pasar merupakan penggolongan dari konsumen berdasarkan ciri-ciri perbedaan perorangan yang diperkirakan mempunyai kaitan dengan kebiasaan membeli atau belanja. Bina Nusantara University 21
22
ASPEK KEPRIBADIAN Kelompok Demografis: Konsumen Pria Mudah terpengaruh oleh bujukan penjual, Sering tertipu karena tidak sabar untuk memilih sebelum membeli Memiliki perasaan kurang enak jika memasuki toko tanpa membeli sesuatu Kurang begitu berminat untuk berbelanja, sehingga sering terburu-buru mengambil keputusan untuk membeli Mudah dipengaruhi oleh nasihat yang baik, argumentasi yang obyektif Bina Nusantara University 22
23
ASPEK KEPRIBADIAN Kelompok Demografis: Konsumen Wanita: Tidak mudah terbawa arus atau bujukan penjual Lebih banyak tertarik pada warna dan bentuk, dan bukan pada kegunaannya Mengikuti mode / trend Mementingkan status sosial Menyenangi hal-hal yang romantis Mudah meminta pandangan, pendapat ataupun nasihat dari orang lain Kurang begitu tertarik pada hal-hal teknis dari barang yang akan dibelinya Senang berbelanja sehingga sukar untuk menentukan barang mana yang akan dibelinya Cepat merasakan suasana toko Bina Nusantara University 23
24
Konsumen Remaja: Mudah terpengaruh rayuan penjual Terbujuk iklan Tidak berpikir hemat Kurang realistis, romantis, dan impulsif Bina Nusantara University 24
25
ASPEK KEPRIBADIAN Kelompok Demografis: Konsumen Lanjut Usia: Memiliki pola berpikir yang sesuai dengan pengalaman hidupnya; menampakkan perilaku seolah-olah mereka paling pandai Kurang bisa mengikuti kemajuan jaman, sehingga sering mananyakan produk-produk yang sudah tidak diproduksi lagi Tidak terburu-buru dalam membeli Tenang dan ramah Bina Nusantara University 25
26
ASPEK KEPRIBADIAN Kelompok Psikografis: Kelompok yang ditentukan berdasarkan gaya hidup: Untuk menguraikan gaya hidup konsumen, dipakai Psikografika, dengan menafsirkan dimensi-dimensi gaya hidup seperti : AKTIVITAS, MINAT, PENDAPAT-PENDAPAT Sistem Value dan Lifestyles (VALS) yang dikembangkan oleh Stanford Research Institute, menemukan 9 gaya hidup di USA, yang secara luas digunakan oleh para produsen (Hawkins dkk, 1983): The Integrated: dewasa sepenuhnya Achievers: pemimpin perusahaan, para profesional, dan pemimpin pemerintahan Bina Nusantara University 26
27
Emulators: ambisius, sadar akan status, dan kompetitif
Emulators: ambisius, sadar akan status, dan kompetitif. Percobaan mereka untuk meniru the achievers sering gagal karena kurang memiliki keterampilan, pelatihan, dan resources. Mereka lebih pesimistis tentang kejujuran orang Belongers: tradisional, konservatif, konvensional, nostalgis, unexperimental. Mereka adalh pasar massa tradisional, lebih mau menyesuaikan diri daripada menonjol Societally conscious: memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi yang mengarah kepada konservasi, lingkungan hidup, dan orientasi ke konsumen. Mereka tertarik untuk hidup sederhana dan berskala sempit. Bina Nusantara University 27
28
ASPEK KEPRIBADIAN Experientials: menginginkan pengalaman langsung dan kelibatan yang kuat. Mereka adalah orang-orang yang berseni, suka bereksperimen dan sangat partisipatif. I-am-me: mereka zippy, dramatis, impulsif, sangat individualistis, dan sangat inventif. Dalam banyak hal mereka menjadi inovator mode, dan menentukan trend baru Sustainers: sangat ingin untuk maju. Berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Umumnya hidup dalam batas kemiskinan Survivors: kelompok miskin dan jauh dari arus utama budaya Bina Nusantara University 28
29
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SITUASI-SITUASI Pengenalan Masalah (Problem recognition) Pencarian Informasi (Information search) Evaluasi & Seleksi (Evaluation & Selection) Seleksi saluran distribusi & pelaksanaan keputusan (Outlet selection & decision implementation) Proses Pasca Pembelian (Postpurchase processes) Bina Nusantara University 29 SITUASI-SITUASI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.