Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OM SWASTYASTU.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OM SWASTYASTU."— Transcript presentasi:

1 OM SWASTYASTU

2 HARI RAYA NYEPI OLEH: WAYAN SINTE W

3 Penanggal apisan sasih kadasa
NYEPI Mulai 78 M Penanggal apisan sasih kadasa Sepi (sunyi, senyap)

4 SEJARAH HARI RAYA NYEPI
Perang Suku Bangsa Saka (Terdesak) Revolusi Politik & Militer => P. Kebudayaan 78 M Raja Kaniska I: (21 Maret 79 M) SEJARAH HARI RAYA NYEPI

5 SEJARAH HARI RAYA NYEPI
Suku Bangsa Pallawa unggul dalam perang mengalahkan Suku Bangsa Yawana dan suku Bangsa Saka Th 138 – 12 SM Suku Bangsa Saka yang Menang (Jaya) Perang terus berlanjut => Suku Bangsa Saka Terdesak (Saka Tigrakhauda, Saka Haumawarga, & Saka Taradaraya). Suka Saka ubah perjuangan (politik & militer u/ rebut kekuasaan) => perjuangan kebudayaan => budaya bermasyarakat. Tahun 125 SM bangsa Yueh-chi (dinasti Kusuna) teratrik => merangkul Tahun 78 M, Kaniska I (Dinasti Kusuna) ditobatkan menjadi Raja & mnetapkan kalender Saka Tgl 21 Maret 79 M. Hal itu dilakukan u/ mengenang penobatan & kejayaan Raja Kaniska I Stabil Nasional, keamanan politik, & kokohnya agama Hindu & Budha. Berkat Raja Kaniska I, India jadi pusat agama & peradaban manusia diseluruh dunia

6 TAHUN BARU SAKA DI INDONESIA
Kutai Aji Saka Majapahit (Nasional)

7 TAHUN BARU SAKA DI INDONESIA
Abad ke 4 M (Kutai) Hindu Masuk Indonesia => Sistem penanggalan Saka pun telah berkembang pula di Indonesia. Dibawa seorang pendeta bangsa Saka yang bergelar Aji Saka dari Kshatrapa Gujarat (India) yang mendarat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (456 M). Masa pemerintahan Majapahit, Tahun Saka diterapkan secara Nasional di Nusantara.

8 JASA SOEHARTO 19 Januari 1983 Presiden SOEHARTO
Keputusan No. 3 Tahun 1983 Nyepi sbg libur Nasioanal

9 JASA SOEHARTO 19 Januari 1983 (Rebo Kliwon wuku Ugu) Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 1983 yang menyatakan bahwa hari raya Nyepi sebagai libur Nasioanal.

10 TUJUAN MELASTI Lontar Sanghyang Aji Swa-mandala: ”Anglukataken laraning jagat, paklesa letuhing bhuwana”. Artinya: melenyapkan penderitaan masyarakat, melepaskan kepapaan dan kekotoran alam.

11 Lanjutan Lontar Sundarigama: ”Amet sarining amerta kamandalu ring telenging sagara”. Artinya: mengambil sari-sari air kehidupan (Amerta Ka-mandalu) di tengah-tengah samudra.

12 TUJUAN TAWUR KASANGA Kitab Agastya Parwa: ……bhuta yajna angaranya tawur kapunjaing tuwuh. Artinya: Bhuta yajna adalah tawur untuk kesejahteraan mahluk. (Sura dkk, 2002:32, 33).

13 Jadi tujuan Tawur Kasanga adalah u/ menetralisir kekuatan2 alam, agar bergerak secara seimbang, dan harmonis sehingga terwujudlah kelestarian alam & keselamatan serta kesejahteraan semua mahluk hidup di dunia ini.

14 TUJUAN BRATA PENYEPIAN
Lontar Sundarigama: "..enjangnya nyepi amati geni, tan wenang sajadma anyambut karya sakalwirnya, ageni-geni saparanya tan wenang, kalinganya wenang sang wruh ring tattwa gelarakena semadi tama yoga ametitis kasunyatan." Artinya: "..besoknya, Nyepi, tidak menyalakan api, semua orang tidak boleh melakukan pekerjaan, berapi- api dan sejenisnya juga tak boleh, karenanya orang yang tahu hakikat agama melaksanakan samadhi tapa yoga menuju kesucian."

15 PELAKSANAAN HARI RAYA NYEPI
Upacara Melasti Upacara Tawur Kasanga Tingkat Provinsi disebut Tawur Agung Kabupaten: Panca Kelud Kecamatan: Panca Sata Tingkat Desa: Panca Sata Tingkat Banjar: Eka Sata Di Rumah: sederhana Catur Brata Penyepian Ngembak Geni

16 MAKNA FILOSOFI HARI RAYA NYEPI
Melasti: melenyapkan penderitaan masyarakat, melepaskan kepapaan dan kekotoran alam serta memperoleh air suci u/ kehidupan. Tawur: menyucikan & mengembalikan keseimbangan bhuwana agung & bhuwana alit baik sekala maupun niskala.

17 Lanjutan Catur Brata Penyepian
Amati Ageni: tidak menyalakan api => pengendalian hawa nafsu Amati karya: tidak melakukan kegiatan kerja, ttpi harus meningkatkan kesucian rohani. Amati lelungan: tidak bepergian, tetapi harus mawas diri (introspeksi) Amati lelanguan: tidak menikmati hiburan, tetapi lebih memusatkan pikiran kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

18 Lanjutan Ngembak Geni: melepaskan brata, dengan melaksanakan dharma shanti, yang bermakna untuk mewujudkan kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

19 KESIMPULAN Hari raya Nyepi adalah salah satu hari raya keagamaan bagi umat Hindu di Indonesia yang jatuh pada tanggal Waisakha/ sasih Kadasa. Pelaksanaan hari raya Nyepi adalah dalam rangka merayakan Tahun Baru Saka. Pelaksanaan hari raya Nyepi/ tahun baru saka ini di awali dengan beberapa rangkaian upacara, antara lain: Melasti (mekiyis), dilaksanakan 4 atau 3 hari sebelum hari raya Nyepi, dengan mengusung arca, pratima dan Pralingga sebagai stana dari Sang Hyang Widhi/ manifestasinya, guna menghanyutkan segala kotoran dan mencari Tirtha Amertha. Tawur Kasanga, yaitu pelaksanaan upacara korban berupa caru/ tawur, adalah untuk menetralisir kekuatan alam agar bergerak secara seimbang dan harmonis, baik sekala maupun niskala. Hari Raya Nyepi dilaksanakan dengan Catur Brata Penyepian yang meliputi: Amati Ageni, tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu. Amati karya, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani. Amati lelungan, yaitu tidak bepergian melainkan melakukan evaluasi diri. Amati lelanguan, yaitu tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi.

20 OM SANTI, SANTI, SANTI OM


Download ppt "OM SWASTYASTU."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google