Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KULIAH IV TEORI PENELITIAN
ADHI GURMILANG
2
PENGERTIAN TEORI Teori adalah suatu penjelasan sistematis tentang hukum hukum dan kenyataan yg dpt diamati berkaitan dgn aspek khusus dari kehidupan manusia (Babbie)
3
FUNGSI TEORI MENYEDERHANAKAN PENJELASAN (PARSIMONY): pengetahuan yg kompleks diringkas menjadi pernyataan abstrak yg lebih umum. Contoh: teori social exchange. Pegawai ingin menyenangkan atasan vs kekompakan tim ditentukan oleh ketegasan pelatih.
4
PREDIKSI/PERAMALAN: membakukan kejadian sosial ke dalam pola umum, teori membantu manusia memprediksikan gejala dengan mudah. Contoh: gaji kecil maka malas bekerja
5
HUBUNGAN TEORI DAN PENELITIAN
Teori memberikan konsep relevan, asumsi dasar, yg digunakan untuk mengarahkan penelitian dan memberikan makna pada data. Deskriptif: teori bukan sentral. Analisis data dan rekomendasi penelitian. Teori hanya alat bantu utk konsep dan penafsiran data Eksplanatif: teori merupakan dasar asumsi yg berupaya untuk menjelaskan permasalahan.
6
BENTUK PENGGUNAAN TEORI
PENDEKATAN DEDUKTIF: teori sbg titik utama penelitian. Pedoman utama kerangka berpikir, pengumpulan data sampai penafsiran data. Contoh: mengapa pemimpin perusahaan kecil cenderung otoriter dibandingkan perusahaan besar?
7
BENTUK PENGGUNAAN TEORI
PENDEKATAN INDUKTIF: teori adalah produk akhir yg dibangun melalui penelitian. Teori sbg dasar rancangan penelitian untuk asumsi dan konsep. Jawaban penelitian pada data bukan teori. Data adalah sumber kebenaran yg akan membentuk teori baru.
8
KOMPONEN TEORI KONSEP: citra ttg suatu obyek yg ada dlm pikiran kita yg diperoleh melalui suatu abstraksi thdp obyek tsb. Benda fisik; berdiri di atas tanah; memiliki tutup di atasnya dan digunakan utk berteduh tdhp panas dan hujan = RUMAH = simbol berbentuk kata. Rumah didefinisikan sebg tempat yg digunakan manusia untuk berteduh, beristirahat dan melakukan berbagai aktivitas sosial bersama keluarga.
9
ASUMSI ASUMSI adalah suatu pernyataan tentang hakekat dari suatu gejala. Asumsi merupakan titik tolak dibangunnya konsep Contoh: konsep buku muncul jika diasumsikan masyarakat telah bisa baca tulis.
10
HUBUNGAN DAN VARIABEL Teori memiliki hubungan jika sistem penjelasan yg dibangun diatas berbagai konsep saling berkaitan erat satu sama lain. VARIABEL: konsep yg telah memiliki variasi nilai atau sifat atau atribut. Cth: jenjang pendidikan Variabel saling dihubungkan untuk membentuk pola. Cth: semakin rendah pendidikan maka sikapnya thdp demokrasi semakin rendah. (proposisi penelitian)
11
JENIS-JENIS TEORI – TINGKAT KENYATAAN SOSIAL
Teori berdasarkan arah penalaran: teori induktif dan teori deduktif. Teori berdasarkan tingkat kenyataan sosial: mikro, meso dan makro. Teori mikro: teori yg lebih banyak menjelaskan berbagai gejala sosial di tingkat individual dan berkaitan dengan interaksi sosial setiap hari. Contohnya: teori kelompok.
12
JENIS-JENIS TEORI – TINGKAT KENYATAAN SOSIAL
Teori makro: teori yg menjelaskan satuan2 gejala di tingkat masyarakat dan kebudayaan. Contoh: perubahan sosial, stratifikasi sosial. Teori meso: gejala sosial yg ada di tingkatan mikro dan makro. Menjelaskan di tingkat komunitas dan organisasi. Cth: teori birokrasi, organisasi sosial dll.
13
Jenis teori berdasarkan isi penjelasannya
Teori substantif: teori yg dikembangkan untuk menjelaskan bidang khusus gejala sosial. Terkait khusus dgn suatu kelompok sosial tertentu. Misalnya teori kelompok anak jalanan, klik pd kelompok kerja.
14
Teori formal: teori untuk menjelaskan gejala sosial dasar dan umum.
Menggunakan konsep yg dpt berlaku luas dan memiliki tingkat abstraksi tinggi. Contohnya: teori struktur sosial, demokrasi, kekuasaan, dll.
15
TEORI BERDASARKAN BENTUK PENJELASAN
TEORI PENJELASAN KAUSAL: Hubungan kausal harus terjadi dalam urutan waktu. Adanya asosiasi di antara gejala yg saling berhubungan sebab akibat. Tiadanya gejala lain atau alternatif yg mengaburkan hubungan sebab akibat Adanya hubungan kausal mempunyai dasar asumsi yg kuat dalam kerangka teori.
16
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Kondisi perlu: kehadiran suatu variabel penyebab merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan variabel akibat. Namun, variabel penyebab bukan penyebab satu- satunya.
17
Ada variabel lain yg turut menimbulkan akibat walaupun variabel lain bukan faktor kausal mutlak.
Contoh: ingin masuk universitas. Harus mengikuti program seleksi; sbg faktor utama. Namun lulus ditentukan tes masuk, wawancara, berkas, dll.
18
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
KONDISI CUKUP: Kehadiran variabel penyebab sudah cukup menimbulkan variabel akibat. Namun hilangnya variabel penyebab tdk menyebabkan hilangnya variabel akibat. Contoh: hasil tes seleksi masuk universitas. Namun ada jalur beasiswa langsung tanpa seleksi.
19
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
KONDISI PERLU DAN CUKUP: suatu variabel penyebab adalah satu-satunya variabel yg menyebabkan munculnya akibat (prima kausal). Di dalam ilmu sosial, variabel spt ini nyaris sulit ditemukan.
20
VARIABEL Variabel independen (i.V.): Variabel yang ada atau terjadi mendahului variabel terikatnya. Merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya topik penelitian Dependent variabel (d.V.): Variabel yg diakibatkan atau dipengaruhi variabel belas. VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT MEROKOK KANKER PARU2
21
HUBUNGAN POSITIF/NEGATIF
Hubungan positif: peningkatan/penurunan variabel diikuti oleh peningkatan/penurunan variabel lainnya. Ex: semakin rendah tingkat pendidikan, maka semakin rendah pendapatan Hubungan negatif: peningkatan variabel diikuti oleh penurunan variabel lainnya Ex: semakin banyak makanan, kepuasan akan menurun.
22
HUBUNGAN LINIER Hubungan linier terjadi jika perubahan nilai satu variabel diikuti oleh perubahan nilai pada variabel lain secara konsisten/tetap. ex: hubungan jumlah penduduk dengan tingkat kepadatan
23
HUBUNGAN NONLINIER Hubungan nonlinier disebut juga kurva, lengkung; hubungan yg terjadi jika perubahan nilai pada satu variabel namun variabel lain bergerak ke arah berlawanan Ex: semakin banyak makan, maka semakin menurun tingkat kepuasan.
24
POLA HUBUNGAN BIVARIAT DAN MULTI VARIAT
Hubungan bivariat: hubungan yg terjadi di antara dua variabel. Contoh: hubungan tingkat kekerasan aparat terhadap tingkat kepercayaan masyarakat.
25
Hubungan multivariat: hubungan yg terjadi antara dua variabel atau lebih terhadap satu variabel pada saat yg bersamaan. Contoh: pengaruh periklanan, PR dan komunikasi massa terhadap pemasaran sebuah produk.
26
KERANGKA KONSEPTUAL On the other hand, a conceptual framework is described by Eisenhart (1991) as “a skeletal structure of justification, rather than a skeletal structure of explanation” (p. 209); this structure is based on either formal logic or experience. As such, it consists of an argument which can incorporate differing points of view, and which culminates in the articulation of a rationale for the adoption of some ideas or concepts in favor of others. The chosen ideas or concepts serve to guide the data collection and analysis: “Crucially, a conceptual framework is an argument that the concepts chosen for investigation or interpretation, and any anticipated relationships among them, will be appropriate and useful, given the research problem under investigation” (p. 209).
27
KERANGKA TEORITIS
28
KERANGKA TEORITIS
29
metodologi Definisi konseptual diturunkan menjadi definisi operasional
Hipotesis teoritis diturunkan menjadi hipotesis penelitian
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.