Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUPLEMEN MODUL 13 ETIKA PERGAULAN JUDUL : THE POWER OF FORGIVING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUPLEMEN MODUL 13 ETIKA PERGAULAN JUDUL : THE POWER OF FORGIVING"— Transcript presentasi:

1 SUPLEMEN MODUL 13 ETIKA PERGAULAN JUDUL : THE POWER OF FORGIVING
Forgiveness is the key to action and freedom. - Hannah Arendt Forgiveness does not change the past, but it does enlarge the future. - Paul Boese Ada seorang kawan, sebut saja Bambang, yang walaupun telah mempraktikkan dengan sungguh-sungguh apa yang saya tulis di buku Manage Your Mind for Success, mengatasi mental block, menerapkan prinsip-prinsip "Becoming a Money Magnet", pasrah, dan berdoa dengan sungguh-sungguh namun masih juga tidak bisa maksimal memanifestasikan sukses dalam dirinya. Ia bertanya, "Pak, kenapa sih kok saya masih mengalami kesulitan dalam mencapai sukses?" "Maksud mu?" tanya saya. "Begini Pak. Benar, saya mulai dapat merealisasikan sukses dalam hidup saya. Namun mengapa sukses masih sulit untuk dicapai? Katanya kalau sudah pasrah, syukur, sabar, mengatasi mental block, dan banyak berdoa, kita akan lebih mudah mencapai keberhasilan. Kenapa hasilnya kok beda dengan kawan saya. Ia melakukan yang Pak Adi ajarkan dan hasilnya sangat luar biasa. Kawan saya sekarang stress karena terlalu banyak orderan. Lha, saya stres karena orderan masih sepi," tanya Bambang dengan bingung. Para pembaca yang budiman. Apa yang saya uraikan di sini adalah jawaban yang saya berikan pada Bambang. Saya berasumsi bahwa titik start mereka sama. Katakanlah sama-sama di titik 0 (nol). Mengapa ada yang cepat dan ada yang lambat dalam mencapai sukses? ‘12 Etika Ir. Suprapto M.Si. 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

2 Mengapa saya bersikeras meminta Bambang untuk bisa memaafkan paman dan
tantenya? Jawabannya sederhana. Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk maju dan berkembang karena energi psikis mereka terkuras untuk mempertahankan emosi marah dan dendam pada seseorang. Emosi negatif yang tetap "dipelihara" dengan sangat tekun ini saya sebut dengan vampir energi psikis. Saat kita memaafkan, dengan tulus, orang yang pernah menyakiti kita maka yang terjadi adalah kita menyingkirkan vampir energi psikis, yang selama ini menyedot energi kita tanpa kita sadari, dan sejak saat itu energi kita meningkat drastis, vibrasi kita meningkat, dan kita mulai memanifestasikan sukses dengan sangat cepat dan mudah. Saya ingin meluruskan satu hal yang selama ini salah dimengerti oleh kebanyakan orang. Umumnya orang berpikir bahwa memaafkan orang lain berarti kita menerima dan setuju dengan perlakuan tidak adil yang mereka lakukan terhadap diri kita. Orang berpikir bahwa memaafkan berarti kita harus menghubungi kembali orang yang pernah menyakiti kita. Mereka berpikir bahwa memaafkan adalah sesuatu yang kita lakukan untuk orang lain. Benarkah begitu? Tidak! Memaafkan sebenarnya adalah tindakan yang kita lakukan untuk diri kita sendiri. Lha, kok bisa begitu? Memaafkan sebenarnya adalah tindakan yang sangat "egois" yang hanya ditujukan demi keuntungan diri kita sendiri. Memaafkan bukan hanya ditujukan untuk orang lain namun terutama untuk diri sendiri. Hanya orang kuat yang mampu memaafkan orang lain maupun diri sendiri. Mahatma Gandhi mengungkapkan hal yang sama saat beliau dengan sangat bijak berkata, "The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong." Energi negatif antara kita dan orang lain, karena kemarahan dan dendam kita terhadap mereka, selain menyedot atau menguras energi psikis kita juga membentuk suatu ikatan energi yang sangat menghambat kemajuan kita. Lalu, siapa saja yang harus kita maafkan? Kalau pada kasus Bambang yang harus dimaafkan adalah paman dan tantenya. Namun secara umum kita harus memaafkan ‘12 Etika Ir. Suprapto M.Si. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

3 Adi W. Gunawan. The Re-Educator & Mind Navigator.
melepaskan. Orang lain menyakiti kita karena sebenarnya mereka adalah manusia lemah. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara memaafkan yang efektif? Pertama, anda perlu menetapkan siapa orang yang akan anda maafkan. Kedua, anda melakukan relaksasi dan masuk ke kondisi alfa. Mengapa harus di alfa? Karena emosi dan memori letaknya di pikiran bawah sadar. Setelah itu, sambil membayangkan wajah orang yang akan anda maafkan, ucapkan afirmasi berikut: "Saya memaafkan anda dengan tulus dan sepenuh hati. Saya membebaskan dan melepas semua ikatan energi negatif antara diri saya dan anda. Mulai saat ini, apa yang pernah terjadi di antara kita, beserta semua muatan emosi negatifnya, selesai sampai di sini. Saya mendoakan semoga anda hidup bahagia dan damai. Sekarang saya telah bebas, anda juga bebas, dan semua menjadi baik di antara kita. Semoga anda hidup bahagia dan damai." Berapa kali afirmasi ini perlu diucapkan? Bergantung pada masing-masing orang. Ada yang melakukan satu kali, dua kali, tiga kali, atau berkali-kali. Yang penting adalah setelah selesai mengucapkan afirmasi pikiran dan perasaan kita tenang dan damai. Bila selanjutnya kita membayangkan wajah orang yang pernah menyakiti kita dan sudah tidak ada lagi perasaan negatig maka saat itu berarti kita telah berhasil memaafkan orang itu. "To forgive is to set the prisoner free, and then discover the prisoner was you" - Anonymous SUMBER : Adi W. Gunawan. The Re-Educator & Mind Navigator. ‘12 Etika Ir. Suprapto M.Si. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana


Download ppt "SUPLEMEN MODUL 13 ETIKA PERGAULAN JUDUL : THE POWER OF FORGIVING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google