Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Permintaan dan Penawaran
Kurva Tawar Menawar
2
Pada gambar A sebelum adanya perdagangan, negara I akan memproduksi dan mengkonsumsi pada titik A dengan harga P1 sedangkan negara II akan memproduksi dan mengkonsumsi pada harga P3 Setelah hubungan perdagangan berlangsung maka harga komoditi X akan berkisar antara P1 dan P3 Jika harga yang berlaku diatas harga P1 maka jumlah yang diproduksi negara I akan lebih besar dari jimlah permintaan negara I, kelebihan produksi ini kemudian di ekspor ke negara II
3
Karena harga yang brlaku lebih kecil dari harga di negara II maka negara II akan mengalami peningkatan permintaan sehingga melebihi kemampuan produksi negara II Titik A* pada kurva S pada gambar B merupakan kurva penawaran ekspor negara I dan B* dan E’ pada gambar B adalah kuantitas X yang akan diekspor negara I jumlahnya sama dengan BE pada gambar A Jika harga X lebih besar dari P2 maka kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan akan melebihi permintaan impor dan kalau harga dibawah P2 maka jumlah ekspor akan lebih kecil dari permintaan impor
4
Kepemilikan Faktor Produksi dan Teori Hecksher – Ohlin (H.O)
Teori ini menekankan saling keterkaitan antara perbedaan proporsi faktor – faktor produksi antar negara dan perbedaan proporsi penggunaannya dalam memproduksi berbagai macam barang Teori ini sering disebut sebagai teori proporsi faktor ( factor – proportion theory)
5
Modifikasi teori H-O terhadap teori klasik meliputi antara lain :
1. Pengaruh ongkos transportasi yang dalam teori klasik dianggap tidak ada atau nol. 2. Pemakaian tiga faktor produksi neoklasik; tanah, modal dan tenaga kerja sebagai ganti tenaga kerja saja, karena itu mengubah konsep keuntungan alami dan keuntungan yang dikembangkan.
6
3. Pemberian arti ongkos sebagai harta faktor faktor produksi dalam uang sebagai pengganti teori nilai berdasarkan tenaga kerja. 4. Menitikberatkan pentingnya pengertian tentang produk yang saling ketergantungan dan pasar serta harga faktor produksi lain yang mendorong perdagangan.
7
Sehingga memberi jangkauan analisis yang jauh lebih luas dibandingkan dengan teori klasik yang lebih menitikberatkan pada perdagangan barter. 5. Perdagangan akan mempengaruhi harga harga yang harus dibayar untuk berbagai faktor produksi yang dipakai dalam menghasilkan barang barang yang diekspor. Jadi asumsi bahwa distribusi pendapatan konstan tidak lagi digunakan.
8
Asumsi asumsi teori H.O:
Hanya ada dua negara, 2 komoditi dan 2 faktor produksi Tingkat tkhnologi yang digunakan ke dua negara tersebut adalah sama Komoditi X bersifat labor intensive dan komoditi Y bersifat capital intensive Kedua komoditi sama sama diproduksi berdasarkan skala hasil yang konstan (constant scale of return) Selera permintaan konsumen di kedua negara persis sama Terdapat kompetisi sempurna dalam pasar Terdapat mobilitas faktor yang sempurna dalam masing masing negara namun tidak ada mobilitas faktor antar negara Tidak ada biaya transportasi, tarif dan hambatan lainnya Semua faktor produksi dipergunakan secara penuh
9
Theorema H.O atau teori kepemilikan faktor (Factor endowment theory)
Sebuah negara akan mengekspor komoditi yang produksinyalebih banyak menyerap faktor produksi yang relatif melimpah dxan murah di negara itu dan dalam waktu bersamaan akan mengimpor komoditi yang produknya memerlukan sumber daya yang relatif langka dan mahal di negara itu
10
Intensitas faktor (Factor Intensity)
Sebagai contoh untuk memproduksi Y dibutuhkan 2K dan 2L, untuk memproduksi X dibutuhkan 1K dan 4L, maka kalau kita bandingkan rasio K/L nya maka: Y = K/L = 2K/2L = 1 X = K/L = 1K/4L = ¼ Rasio K/L untuk Y > K/L untuk X maka kesimpulannya komoditi Y lebih banyak membutuhkan modal (Capital intensive) sedangkan X bersifat labor intensive
11
Jika untuk memproduksi X diperlukan 3K dan 12L maka rasio K/L 3K/12L = ¼
Maka rasio K/L untuk Y > K/L untuk X maka Y bersifat capital intensive dan X bersifat labor intensive
12
Y Negara 2 Negara ! X
13
Pada grafik batas kemungkinan produksi untuk negara 1 dan 2, negara 1 padat karya untuk produksi X. Negara 1 dan 2 memiliki selera yang sama maka memiliki peta indifferen yang sama pula Negara 1 memiliki keunggulan komparatif dalam produksi X dan negara 2 dalam produksi Y
14
Leontiev Paradox Koreksi leontief terhadap teori H-O:
Adanya kelemahan pada teori H-O dimana tidak mempertimbangkan perbedaan labor cost dan capital cost dalam penggunaan kedua input pada negara yang berbeda Studi empiris Leontief ( 1953); Perdagangan Internasional Amerika mengarah kepada padat karya Ternyata dengan membandingkan data ekspor dan impor Amerika, Modal digunakan lebih banyak sebagai substitusi impor daripada ekspor sedangkan tenaga kerja lebih banyak substitusi ekspor daripada substitusi impor
15
Kelemahan teori ini adalah:
Leontief tidak membicarakan masalah penggunaan sumber daya alam dari masing masing negara. Yang seharusnya SDA tidak bisa dihilangkan dari perhitungan yang sebenarnya Pertimbangan Pembuktian Leontief: Kekeliruan statistik, pengambilan data yang tidak representatif Kondisi permintaan Proteksi yang tinggi sebagai upaya perlindungan produk dalam negeri Kualitas tenaga kerja Amerika yang efisien dibanding negara lain yang memiliki tenaga kerja yang melimpah
16
Stopler - Samuelson Dalam artikel berjudul proteksi dan upah riil
( 1941); menjamin bahwa perdagangan bebas dalam kondisi normal setelah masa transisi dari proses penyesuaian dengan pemisahan pemisahan yang menguntungkan setiap orang Pembuktian Samuelson bahwa siapa yang mensuplai faktor produksi yang jarang, akan memperoleh keuntungan pendapatan riil dalam nilai absolut dan merangsang proteksi yang menghambat impor. Secara keseluruhan konsumen akan rugi tapi tenaga kerja memiliki ransangan domestik untuk mencari perlindungan tarif terhadap barang barang padat karya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.