Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kota yang berkelanjutan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kota yang berkelanjutan"— Transcript presentasi:

1 Kota yang berkelanjutan
Kota yang baik untuk semua Mewujudkan kawasan permukiman/kota dan kehidupan masyarakat yang lebih baik menuju pengembangan kota yang berkelanjutan melalui 7 (tujuh) komponen utamanya.

2 1. A Resilient City Menyiapkan kota untuk berubah, mengelola keberagaman, berketahanan, dan bertindak mengurangi risiko. Urbanisasi dan pembangunan hanya dapat berkelanjutan bila dapat beradaptasi untuk kebutuhan masa kini/depan dan risikonya, dan tahan terhadap konsekuensi perubahan iklim atau bencana alam. Pemberdayaan kota dan komunitasnya untuk merencanakan dan mengelola keberagaman secara efektif adalah mendasar.

3 2. A Green City Membangun kota yang ramah lingkungan dan efisien karbon. Kota hijau mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui lingkungan binaan yang efisien karbon. Cara kita merencanakan dan mendesain kota akan mempunyai implikasi yang signifikan terhadap seberapa jauh akan berketahanan, efisien sumber daya, dan pro-lingkungan. RTH 30% harus dicapai, selain atribut kota hijau lainnya.

4 3. A Safe and Healthy City Membuat permukiman/kota yang lebih aman dan lebih sehat. Sebuah permukiman/kota yang mampu menjawab berbagai tantangan dampak urbanisasi, sekaligus harus layak huni agar mampu mendayagunakan potensi2 untuk solusi yang berkelanjutan.

5 4. An Inclusive City Membangun kawasan permukiman/kota yang inklusif secara sosial, aksesibel, pro-poor, dan sensitif gender. Pembangunan yang berkeadilan sosial penting untuk menciptakan masa depan perkotaan yang berkelanjutan. Berbagai tantangan urbanisasi akan menuntut infrastruktur, proses pembangunan yang inklusif dan pro-poor, serta sensitif gender. Kota yang inklusif memberikan hak yang sama bagi warga untuk mengambil peran bagi keuntungan kota.

6 5. A Planned City Merencanakan kota yang menjamin proses pengambilan keputusan yang berkelanjutan. Kota harus direncanakan dengan baik, dan dirancang dengan kreatif untuk manfaat keberlanjutan. Urbanisasi dan pembangunan berkelanjutan memerlukan proses perencanaan dan kerangka politik yang partisipatif dan penekanan khusus pada keseimbangan kebutuhan sosial, lingkungan, dan ekonomi. Kota hendaknya direncanakan dan juga dirancang!

7 6. A Productive City Mewujudkan kawasan permukiman/kota yang efisien dan tempat yang layak untuk berusaha produktif. Pembangunan yang berkeadilan secara ekonomi merupakan komponen yang penting bagi perwujudan kota yang layak huni dan sehat. Perencanaan kota yang dapat mempromosikan dan mendorong kehidupan bagi semua warganya yang dapat memiliki peluang ekonomi baik pada skala lokal maupun regional.

8 7. An Imageable City Mewujudkan kawasan permukiman/kota yang memiliki jati diri serta berkearifan lokal. Pembangunan kawasan permukiman/kota yang menghargai nilai2 aset budaya bangsa, aspek kesejarahan atau pusaka (heritage), baik yang terukur maupun yang tidak terukur, seperti kawasan kota lama, permukiman tradisional, dan banguna/ kawasan bersejarah.

9 Mengapa perlu KOLABORASI ?
Masa kini dan ke depan, issues partisipasi dan kolaborasi serta kemitraan dalam pengembangan permukiman dan perkotaan harus direspon secara efektif, dengan memberi solusi bagi percepatan pembangunan, mobilisasi sumberdaya, dan upaya sinergi sebagai tanggung jawab bersama, tidak hanya MENGANDALKAN dari salah satu pihak, misal pemerintah. 10 (sepuluh) alasan mengapa perlu KOLABORASI:

10 1. Kota sebagai tantangan abad 21
Dengan jumlah penduduk perkotaan telah melebihi separuh jumlah penduduk dunia, daerah perkotaan menjadi fokus dampak urbanisasi yang cepat, globalisasi dan perubahan iklim.

11 2. Jumlah penduduk yang terus tumbuh
Jumlah penduduk global di perkotaan akan mencapai 60% pada tahun 2030, dan 70% pada tahun Jumlah kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa akan mencapai 450, dengan lebih dari 20 kota sebagai megacity, dengan penduduk melampaui 10 juta jiwa

12 3. Kota yang bebas kumuh Indonesia telah mencanangkan kawasan permukimannya yang bebas kumuh pada akhir tahun Masih sebagai tantangan adanya perumahan yang tidak layak huni, permukiman ilegal,dan keterbatasan infrastruktur dasar

13 4. Menghadapi perubahan iklim
Pertumbuhan penduduk perkotaan dan perubahan pola konsumsi memberikan tekanan pada sumberdaya yang terbatas. Risiko perubahan iklim di daerah perkotaan mempengaruhi ketersediaan air bersih, infrastruktur fisik, transport, barang dan jasa ekosistem, dan penyediaan energi.

14 5. Emisi Gas Rumah Kaca yang rendah
Konsentrasi penduduk perkotaan membuat kota mengkonsumsi energi terbanyak, sekitar 70% dari total emisi dari bumi.

15 6. Kawasan perkotaan sebagai peluang ekonomi
Urbanisasi dan kepadatan perkotaan juga memberikan nilai, bila direncanakan dengan baik dan kompak, menawarkan keunggulan usaha, daya saing dan pekerjaan, sekaligus untuk mengangkat masyarakat miskin.

16 7. Tempat masa depan generasi berikut
Secara global, penduduk berusia muda, tahun, mewakili 18% dari penduduk dunia. 85% dari penduduk muda dunia tinggal di negara berkembang. Jumlah penduduk muda terus tumbuh, terutama di negara sedang tumbuh, seperti Asia, dan di banyak kota, lebih dari 50% penduduknya berusia dibawah 24 tahun.

17 8. Kota yang kreatif dan produktif
Kota merupakan mesin kreasi dan inovasi, dengan 40 wilayah perkotaan terbesar/mega memiliki 66% kegiatan ekonomi global, dan 85% dari seluruh inovasi teknologi dan ilmiah. Kapitalisasi ekonomi aglomerasi (terpusat) dan peningkatan peluang untuk pertumbuhan kehidupan di seluruh strata sosial-ekonomi.

18 9. Kita mencintai kota kita
Kota sebagai tempat kita berkehidupan, komunitas kita dan tempat kita berinteraksi, bersosial budaya, satu dengan lainnya.

19 10. Sekarang waktunya untuk berubah!
Bila kita bekerja bersama, kita akan dapat mewujudkan kota yang lebih baik untuk semua. Sekarang waktunya untuk mulai berubah…. waktunya bagi Kita!


Download ppt "Kota yang berkelanjutan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google