Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVera Santoso Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Memahami Proses Pengukuran pada pengolahan migas
I n s t r u m e n t a s i SMK TEKNIK PERMINYAKAN KELAS X SEMESTER 1
2
Pendahuluan Pengukuran : Menentukan baik buruknya mutu suatu produksi
Tidak ada pengukuran yang bebas kesalahan Perlu pengukuran alat ukur untuk penentuan keandalan Keandalan akan turun karena pemakaian Teknologi dan Rekayasa
3
Besaran apa proses yang perlu diamati di industri perminyakan?
Tekanan (Pressure) Suhu (temperature) Tinggi permukaan cairan (Level) Aliran (Flow) Teknologi dan Rekayasa
4
Tekanan (pressure) Teknologi dan Rekayasa
5
Tekanan (pressure) Teknologi dan Rekayasa
6
Tekanan (pressure) Teknologi dan Rekayasa
7
Tekanan (pressure) Teknologi dan Rekayasa
8
Tekanan (pressure) Teknologi dan Rekayasa
9
Tekanan (pressure) Teknologi dan Rekayasa
10
Temperature Transmitter
Suhu (temperature) Temperature Controller and Recorder 2 Temperature Transmitter 1 3 4 Sensing Bulb Steam Pneumatic Control Valve Heat Exchanger Teknologi dan Rekayasa
11
Level (tinggi permukaan cairan)
Teknologi dan Rekayasa
12
Kecepatan Aliran (Flow)
Teknologi dan Rekayasa
13
Mengapa Perlu Instrumentasi
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak kelebihan dan sekaligus segala keterbatasannya. Salah satu keterbatasan manusia adalah dalam menggunakan inderanya sebagai alat ukur. Percobaan sederhana berikut ini akan membuktikan hal tersebut. Gambar tiga tempayan dengan tiga macam air Teknologi dan Rekayasa
14
Sistem Alarm Menjaga keselamatan pekerja Pengamanan alat proses
Optimalisasi produksi Optimalisasi biaya produksi Teknologi dan Rekayasa
15
Prioritas Sistem Alarm Penerapan Alarm tiap pabrik berbeda
Prioritas Pertama Keselamatan kerja Prioritas kedua Keselamatan peralatan Prioritas ketiga Kelangsungan produksi Prioritas keempat Harga Penerapan Alarm tiap pabrik berbeda Teknologi dan Rekayasa
16
Beberapa Rancangan Sistem Alarm
Instrument alarm terpisah dari instrumen interlock alarm dan interlock / shutdown dalam satu instrument akan memberikan harga yang murah Sistem interlock bekerja secara normally energizes : Prioritas keselamatan kerja Teknologi dan Rekayasa
17
Beberapa Rancangan Sistem Alarm (Lanjutan)
Sistem interlock bekerja secara normally deenergizes : Memprioritaskan kelangsungan operasi Dua atau lebih peralatan untuk shutdown Sistem alarm interlock yang dibuat pararel Teknologi dan Rekayasa
18
Terminologi a) Kondisi Operasi Abnormal
Variable yang dimonitor berada diluar batas-batas yang ditentukan. Acknowledgement Perubahan-perubahan terjadi pada kondisi operasi telah diketahui. Alert Keadaan pada saat terjadi perubahan dari kondisi normal ke abnormal. Teknologi dan Rekayasa
19
Terminologi (Lanjutan)
d) Failsafe Suatu peralatan / instrument yang dirancang sedemikianrupa akan memberikan indikasi secara otomatis apabila peralatan / instrument tersebut mengalami kerusakan. Hazardous Locations Adalah daerah dimana gas atau uap yang mudah terbakar tercampur dengan udara sehingga bila terjadi percikan api dapat menimbulakn kebakaran atau ledakan yang membahayakan keselamatan manusia maupun peralatan. Teknologi dan Rekayasa
20
Terminologi (Lanjutan)
Intrinsic Safety. Suatu peralatan listrik / elektronik yang selalu beroperasi menggunakan tingkat energi (tegangan, arus listrik) yang rendah, sehingga dalam keadaan beroperasi normal maupun abnormal tidak akan mampu menimbulkan loncatan api listrik ke atmosfir. Kondisi Operasi Normal Variable yang dipantau berada dalam batas-batas yang ditentukan. Teknologi dan Rekayasa
21
Terminologi (Lanjutan)
Normally Open (NO) Contact Pada kondisi operasi normal. Kontak switch dalam keadaan terbuka (terputus). Normally Closed (NC) Contact Pada kondisi operasi normal, kontak switch dalam keadaan tertutup (tersambung). Teknologi dan Rekayasa
22
Terminologi (Lanjutan)
j) Plug-in Card. Suatu rangkaian elektronik yang digunakan untuk keperluan tertentu, dipasang pada suatu connector. Plug-in Module. Suatu rangkaian elektronik dan elektro mekanik yang tertutup, digunakan untuk keperluan tertentu dipasang pada suatu connector. (contoh " feashing, relay) Teknologi dan Rekayasa
23
Terminologi (Lanjutan)
Reset Mengembalikan keadaan annuciator ke kondisi normal setelah kondisi abnormal diketahui. Sequence Urutan kerja suatu annuciator. Test. Pemeriksaan kesiapan operasi suatu sistem annuciator, dilakukan secara manual. Teknologi dan Rekayasa
24
Terminologi (Lanjutan)
Fisst-out (First alert). Suatu urutan kerja annunciator (berupa nyala lampu) yang menunjukkan group alarm mana yang terjadi labih dahulu. First out Reset Reset indikasi first out pada saat acnowledge atau first-out reset button ditekan. Silence Suatu tindakan untuk mematikan bel / horn pada saat terjadi abnormal. Teknologi dan Rekayasa
25
SISTEM-SISTEM ALARM DAN INTERLOCK
Sifat-sifat Umum sistem Alarm dan Interlock H N 120 V AC Supply Master Stop Start CRM CRM CRM CRM To Output Cards To Input Cards CRM H N Power Supply To Input and Output Cards G Rangkaian Catu Daya dan Sekering yang terpisah Teknologi dan Rekayasa
26
Hubungan langsung untuk memback -up sistem shutdown
Sistem Fail - safe Logic System In Out OR A PSHH-1 Reset XY1 H N Hubungan langsung untuk memback -up sistem shutdown Teknologi dan Rekayasa
27
Double Block and Bleed Valve
Block Valve Block Valve Bleed Valve Bleed Valve Teknologi dan Rekayasa
28
TERIMA KASIH Penyusun : Muh Subur AMd. SMK MIGAS CEPU
Teknologi dan Rekayasa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.