Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 2 Elemen Dasar.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 2 Elemen Dasar."— Transcript presentasi:

1 BAB 2 Elemen Dasar

2 Elemen Dasar Karakter Kata Tercadang (Reserved Word) Tipe Data
Konstanta Variabel Operator

3 a. Karakter Huruf (A sampai Z, a sampai z) Angka (0 sampai 9) Spasi
Simbol khusus, dapat berupa : +, -, *, /, =, <, >, [ ], (), :, ;, {}, $, # dan lain-lain.

4 b. Kata Tercadang (Reserved Word)
Kata-kata yg tergolong sebagai kata tercadang tidak boleh dipakai untuk menamai label, tipe, variabel, variabel, program dan unit.

5 Daftar Kata Tercadang (Reserved Word)
AND CASE END IF ELSE BEGIN FOR

6 c. Tipe Data

7 Tabel 1. Macam-macam tipe bilangan bulat
Tipe bilangan bulat digunakan untuk menyimpan. Tabel 1 menunjukkan macam-macam tipe bilangan bulat. Tabel 1. Macam-macam tipe bilangan bulat Tipe Jangkauan Shortint -128 … 127 Integer Longint Byte Word

8 1. Tipe bilangan bulat Sebagai contoh, 2 pernyataan berikut ini masing-masing mendeklarasikan 2 variabel bertipe integer yaitu x dan y, serta satu variabel bertipe word yaitu z. var x, y: integer; z: word; Untuk memberi nilai pada tipe bilangan bulat, Anda dapat menggunakan basis desimal maupun heksadesimal. Pemberian nilai dalam basis heksadesimal dilakukan dengan menambahkan $ di depan bilangannya. Contoh: x := 16; { dengan desimal } x := $0A; { dengan heksadesimal }

9 Tabel 2. Macam-macam tipe Boolean
Tipe boolean adalah tipe yg hanya dapat bernilai benar atau salah. Macam-macam tipe boolean dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Macam-macam tipe Boolean Tipe Data Ukuran Boolean 1 byte ByteBool WordBool 2 byte (1 word) LongBool 4 byte (2 word)

10 2. Tipe Boolean Dari empat tipe pada tabel 2, yg paling sering digunakan adalah tipe boolean. Sebagai contoh, pernyataan berikut ini mendeklarasikan sebuah variabel bertipe boolean dengan nama b1: var b1: boolean: Ada 2 macam nilai yg dapat diberikan pada tipe boolean yaitu true dan false. Contoh: b1 := true; b1 := false; Tipe boolean yg lain, ByteBool, WordBool dan LongBool, tidak perlu diperhatikan karena ketiga tipe ini hanya disediakan untuk kompatibilitas dengan pemrograman Windows.

11 3. Tipe Karakter Tipe karakter dideklarasikan dengan kata kunci char.
Contoh: var ch: char

12 4. Tipe Subjangkauan Pada dasarnya tipe subjangkauan hampir sama dengan tipe bilangan bulat, bedanya Anda bebas menentukan jangkauan dari tipe ini misalnya dari 1 sampai 100. Pendeklarasian tipe subjangkauan dilakukan dengan menuliskan batas bawah dan batas atas dari jangkauannya. Sebagai contoh: type Bulan = 1..12; Mendeklarasikan tipe Bulan yg memiliki jangkauan dari 1 sampai 12. Dengan demikian, bila Anda mempunyai variabel bertipe Bulan, seperti contoh berikut: var Januari: Bulan Anda tidak bisa memberikan nilai kurang dari 1 atau lebih dari 12. Contoh: januari := 1;

13 5. Tipe Terbilang Tipe terbilang memungkinkan Anda memberi nama pada beberapa nilai tertentu. Sebagai contoh: type TipeHari = (Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu); Memberi nama Minggu pada 0, Senin pada 1, Selasa pada 2 dan seterusnya. Dengan pendeklarasian TipeHari seperti contoh di atas, Anda Tidak perlu menggunakan angka 0,1 sampai 6 untuk mempresentasikan hari. Sebagi contoh, jika Anda mempunyai variabel Hari yg bertipe TipeaHari: var Hari : TipeHari; Anda dapat menuliskan contoh pernyataan berikut : Hari := Minggu; Hari := Senin;

14 Tabel 3. Macam-macam tipe real
Tipe real digunakan untuk menyimpan bilangan real. Macam-macam tipe boolean dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Macam-macam tipe real Tipe Data Jangkauan Real 2.9* *1038 Single 1.5* *1038 Double 5.0* *10308 Extended 3.4* *104932 Comp

15 6. Tipe Real Sebagi contoh, 2 pernyataan berikut ini masing-masing mendeklarasikan 2 variabel bertipe real yaitu x dan y serta satu variabel bertipe double yaitu z. var x, y: real; z: double; Pemberian nilai pada tipe real dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut: Menuliskan nilai dengan tanda titik tanpa eksponen. Contoh: x := ; Menuliskan nilai dengan eksponen. Contoh: x := E+2;

16 7. Tipe String Tipe string digunakan untuk menyimpan data berupa untaian karakter seperti ‘Algoritma’, ‘Pemrograman’, dan sebagainya. Untuk mendeklarasikan string, digunakan kata kunci string. Contoh: var kalimat : string; Pemberian nilai pada string dilakukan dengan meletakkan untaian karakter di antara tanda petik tunggal. Contoh: kalimat := ‘Algoritma’; Untuk memberi nilai yg mengandung karakter ‘ pada suatu string, tulislah karakter ‘ sebanyak 2 kali. Contooh: kalimat := ‘Don’t smoke’;

17 d. Konstanta Konstanta (atau biasa juga dinamakan literal) adalah suatu nilai yg tetap berada di dalam program.

18 Macam-macam Konstanta:
Konstanta Bilangan Bulat Konstanta Bilangan Real Konstanta Karakter Konstanta String Konstanta Boolean

19 Konstanta Bilangan Bulat
Terdiri dari sederetan digit yg tidak mengandung tanda pecahan. Jangkauan nilainya tergantung pada tipe data (Integer, Short-ingt, Longint, Byte atau Word). Dapat diawali dengan tanda + (plus) untuk bilangan positif.

20 Konstanta Bilangan Bulat
Contoh : Konstanta keterangan 356 Bilangan 356 -27 Minus 27 +58 Identik dengan bilangan 58 $A Identik dengan bilangan 10 $FF 255

21 Konstanta Bilangan Real
Tanda pecahan ditulis dengan tanda titik (bukan koma). Contoh : Konstanta keterangan 25.6 Berarti: 25,6 6000 Tanpa tanda pecahan +5.234 Identik dengan : (beararti : 5,234

22 Konstanta Bilangan Real
Bisa ditulis dengan notasi eksponensial, menggunakan tanda E atau e. Contoh :

23 Konstanta Karakter Suatu konstanta karakter ditulis dengan awalan dan akhiran berupa karakter petik tunggal. Contoh : Konstanta keterangan ‘A’ Konstanta huruf A ‘1’ Konstanta angka 1 ‘*’ Konstanta simbol * ‘’ Konstanta spasi (diantara petik tunggal terdapat sebuah spasi) ‘’’’ Konstanta petik tunggal (tanda petik tunggal di antara petik tunggal ditulis 2 kali

24 Konstanta String Dapat terdiri dari sederetan sembarang karakter (huruf, angka maupun simbol). Penulisan diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘). Contoh : ‘UMAR BAKRI’ ‘Jalan Ace 234/F Semarang’ ‘2 * 3 = 6’ Sekiranya string mengandung karakter petik tunggal maka petik tunggal ditulis 2 kali secara berurutan. Contoh: ‘Jum’’at’ menyatakan: Jum’at String yg tidak memiliki sebuah karakter pun (disebut string kosong) ditulis dengan cara sbb:

25 Konstanta Boolean Konstanta boolean berupa True atau False.

26 e. Variabel Variabel biasa digunakan di dalam program dengan tujuan untuk menaruh data. Nilai yg ada pada variabel dapat diubah-ubah.

27 Source code variabel.dpr :

28 Hasil variabel.dpr :

29 Source code variabel1.dpr :

30 Hasil variabel1.dpr :

31 f. Operator

32 Macam-macam Operator Operator Aritmetik Operator Pembanding (Relasi)

33 1. Operator Aritmetik Tipe Data Keterangan + Penjumlahan - Pengurangan
* Perkalian / Pembagian div Pembagian bilangan bulat mod Sisa Pembagian (modulus)

34 Source code operator1.dpr:

35 Hasil operator1.dpr:

36 2. Operator Pembanding (Relasi)
Tipe Data Keterangan = Sama dengan > Lebih dari < Kurang dari >= Lebih dari atau sama dengan <= Kurang dari atau sama dengan <> Tidak sama dengan

37 Contoh Operator Pembanding (Relasi)
4 < 2  false 4 > 2  true 4 = 2  false

38 Source code operator2.dpr:

39 Hasil operator2.dpr:

40 Source code tesmod.dpr:

41 Hasil tesmod.dpr:

42 Source code prioritas.dpr:

43 Hasil prioritas.dpr:

44 Tugas: Buatlah program untuk mengkonversikan suhu dari Celcius ke Fahrenheit? Masukkan program ini adalah suhu dalam Celcius berupa bilangan real. Keluaran dari program ini adalah suhu dalam Fahrenheit. Jawab : Rumus pengkonversian suhu dari Celsius ke Fahrenheit dapat dituliskan sbb: tf = (9/5) tc + 32 dimana tc : suhu dalam Celcius tf : suhu dalam Fahrenheit Dengan demikian, algoritma pengkonversian suhu dari Celcius ke Fahrenheit dapat dituliskan sbb : Masukkan tc. tf  9/5 * tc + 32 Tulis tf Hitung suhu dalam Fahrenheit ?

45 Source code k1.dpr:

46 Hasil k1.dpr :


Download ppt "BAB 2 Elemen Dasar."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google