Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SISTEM ENDOKRIN BY. MAIYANTI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SISTEM ENDOKRIN BY. MAIYANTI."— Transcript presentasi:

1 SISTEM ENDOKRIN BY. MAIYANTI

2 Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata maupun invertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif untuk menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada umumnya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologi tubuh, antara lain aktivitas metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi ionik.

3 Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut (Ulfhitha, 20112) : Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang sering menjadi objek studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae, Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar endokrin dapat berupa sel tunggal atau berupa organ multisel.

4 Fungsi Sistem Endokrin secara Umum
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang, menstimulasi urutan perkembangan, mengkoordinasi sistem reproduktif, memelihara lingkungan internal optimal. Empat tujuan/kegunaan paling penting dari Sistem Endokrin, yaitu : 1.        Homeostasis (temperatur/thermoregulation, metabolisme, nutrisi, keseimbangan asam basa) 2.        Combating stress (infeksi, trauma, shock) 3.        Growth & development (mengembangkan jumlah sel/hyperplasia, dan mengembangkan ukuran sel/hypertrophy). 4.        Reproduction (mensekresikan hormon sex pada laki-laki dan perempuan/ mengembangkan karakteristik organ sex primer dan sekunder ).

5 .      Kelenjar Endokrin 1.        Kelenjar Pituitari Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim. Pituitari dibagi 2 bagian, yaitu anterior dan posterior. a.         Hipofisis anterior: 1)      Hormon Somatotropin(untuk pembelahan sel, pertumbuhan) 2)      Hormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium) 3)      Hormon Adrenokortikotropin (merangsang kelenjar korteks membentuk hormon) 4)      Hormon Laktogenik (sekresi ASI) 5)      Hormon Gonadotropin (FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron) Hipofisis Medula (membentuk hormon pengatur melanosit)

6 .             Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama yang mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid yang bersirkulasi dan laju metabolik tubuh. 3.        Kelenjar Paratiroid Ada 2 jenis sel dalam kelejar paratiroid, ada sel utama yang mensekresi hormon paratiroid (PTH) yang berfungsi sebagai pengendali keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat darah dan sel oksifilik yang merupakan tahap perkembangan sel chief.

7 .        Timus Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa). 5.        Adrenalin Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal (kelenjar supra renal) terletak di atas ginjal bagian kiri dan kanan. Bagian luar dari kelenjar adrenal berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks dan  bagian medula yang menghasilkan adrenalin atau epinefrin dan non adrenalin atau nor eprinefrin. Kelenjar adrenal beratnya kira-kira 4 gram. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu: Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Medula Adrenal yang berada di pusat, bagian ini kira-kira 20% dari keseluruhan kelenjar adrenal, berkaitan dengan sistem saraf simpatis, bertugas untuk mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrin. Korteks Adrenal,  bagian ini berada di luar dan berfungsi untuk mensekresi hormon kortikosteroid dan androgen.

8 .        Pankreas Kelenjar pankreas termasuk golongan kelenjar endokrin. Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormoneinsulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagons yang bekerja antagonis dengan hormon insulin. 7.        Gonad Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalah kelenjar endokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yangmengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya adalah testes, dan pada wanita gonadnya adalah ovarium. Secara umum, kelanjar kelamin (kelenjar gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis, kandungan dan jumlah hormon yang dikandungnya.

9 posteriornya. 1.        Fisiologi Hormon secara umum Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Sekresinya disebut hormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon.

10 .        Klasifikasi hormon Tergantung dari pandangan seseorang hormon dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok atau kelas, yaitu dari sudut susunan atau struktur kimia alamiahnya dan yang kedua dari segi fungsi atau kerjanya. Bila ditilik dari struktur kimianya maka hormon dapat kita katagorikan sebagai berikut : a.         Protein. Hormon tumbuh atau grwoth hormone termasuk hormon protein yang terbesar yang mengandung 191 asam amnio (pada manusia). Jumlah adam amino pada hormon tumbuh bervariasi tergantung pada species. Hormon parathyroid mempunyai sekitar asam amino, sedangkan insulin yang terdiri dari rantai A dan rantai B mengandung asam amino sebanyak Susunan asam amino pada insulin ini adalah asam amino pada rantai A dan sejumlah asam amino pada rantai B.

11 .        Peptida. Yang termasuk peptida antaranya adalah beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipothalamus yaitu TRF dalam bentuk tripeptida, vasopressin dan oxytocin yang secara struktur kimianya termasuk octapeptida. Hormon gastrin mempunyai komponen asam amino sebanyak 17 buah. Hormon perangsang alpha-melanosit (Alpha-melanocyte-stimulating hormone) mempunyai komponen asam amino sejumlah 13 buah, sedangkan yang beta (Beta- melanocyte-stimulating hormone) mengandung 18 atau 22 asam amino. Glucagon mempunyai komponen asam amino sebanyak 29 buah, calcitonin 32 buah dan ACTH 39 buah. c.         Asam amino. Yang termasuk kelompok ini adalah hormon-hormon amine, yaitu yang berasal dari asam amino yang mengalami modifikasi. Di antara yang termasuk ke dalam hormon amine adalah epinephrine dan norepinephrine yang merupakan hasil modifikasi dari asam amino tyrosine. Modifikasi dari asam amino tryptophan dapat menghasilkan serotonin dan melatonin. Hormon thyroxin (T4) juga termasuk hormon amine, sebagai hasil yodanisasi dan kondensasi dari dua molekul asam amino tyrosine.

12 .        Steroid. Hormon steroid dihasilkan dari metabolisme dan proses konversi dari kolesterol yang mengandung 27 buah atom karbon (C-27). Hormon steroid larut dalam lemak dan dihasilkan oleh kelenjar adrenal, testes, ovarium, dan plasenta. Hormon-hormon itu diantaranya adalan estrogen (C-18), androgen (C-19), corticoid (C-12) dan progesteron (C-21). e.         Asam lemak. Hormon prostaglandin adalah satu-satunya hormon yang masuk katagori ini. Prostaglandin dihasilkan oleh beragam sel hewan yang merupakan biosintesis dari dua asam lemak yaitu asam lemak arachidonic dan di-homo-gamma-linolenic (arachidonic acid; di-homo-γ-linolenic acid).

13 dikelompokk sebagai berikut :
Hormon perkembangan (Development hormone). Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah hormon-hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan serta peranannya dalam biologi reproduksi, baik ketika individu masih dalam kandungan (intrauterine) maupun setelah berada di luar kandungan (extrauterine) sampai mencapai usia remaja (pubertas) pada manusia atau dewasa kelamin pada hewan. Termasuk dalam kelompok hormon ini adalah hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad. Hormon metabolisme (Metabolic hormone). Konservasi atau proses homeostasis gula (glukosa) dalam tubuh diatur oleh beragam hormon, diantaranya glucocorticoid, glucagon, dan catecholamine. Sebaliknya insulin, somatomedin dan nonsuppressible insuline-like activity (NSILA) mempunyai efek yang berlawanan dengan glucocorticoid maupun dengan glucagon ataupun catecholamine. Hormon tumbuh (Growth Hormone) dan thyroxin memegang peranan pula di dalam metabolisme, di samping peranan kedua macam hormon dalam proses pertumbuhan. Hormon-hormon androgen, estrogen, dan progesteron meskipun mempunyai peranan utama dalam perkembangan indiividu atau hewan, ketiga macam hormon ini juga mempunyai peranan dalam proses metabolisme dan pertumbuhan.

14 Sebagai dikemukakan di atas hormon-hormon dapat pula dibeda-bedakan berdasarkan kerja mereka (klasifikasi secara fungsional). Berdasarkan klasifikasi ini, hormon-hormon dapat dikelompokk sebagai berikut : Hormon perkembangan (Development hormone). Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah hormon-hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan serta peranannya dalam biologi reproduksi, baik ketika individu masih dalam kandungan (intrauterine) maupun setelah berada di luar kandungan (extrauterine) sampai mencapai usia remaja (pubertas) pada manusia atau dewasa kelamin pada hewan. Termasuk dalam kelompok hormon ini adalah hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gonad. Hormon metabolisme (Metabolic hormone). Konservasi atau proses homeostasis gula (glukosa) dalam tubuh diatur oleh beragam hormon, diantaranya glucocorticoid, glucagon, dan catecholamine. Sebaliknya insulin, somatomedin dan nonsuppressible insuline-like activity (NSILA) mempunyai efek yang berlawanan dengan glucocorticoid maupun dengan glucagon ataupun catecholamine. Hormon tumbuh (Growth Hormone) dan thyroxin memegang peranan pula di dalam metabolisme, di samping peranan kedua macam hormon dalam proses pertumbuhan. Hormon-hormon androgen, estrogen, dan progesteron meskipun mempunyai peranan utama dalam perkembangan indiividu atau hewan, ketiga macam hormon ini juga mempunyai peranan dalam proses metabolisme dan pertumbuhan. Hormon trofik (Tropic hormone). Di dalam prose evolusi dan perkembangan species sampai mencapai peringkat vertebrata terbentuklah suatu struktur dari organ tubuh yang mempunyai peranan yang khusus. Di dalam pengaturan fungsi kelenjar endokrin terbentuk suatu sistem yang menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar endokrin agar pada gilirannya kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon pula. Hormon yang dihasilkan oleh struktur yang khusus ini, yaitu hipofisa adalah hormon-hormon yang dikatagorikan sebagai hormon trofik. Hormon-hormon tersebut adalah hormon perangsang kelenjar thyroid (TSH), hormon perangsang folikel (FSH) yang merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium dan proses spermatogenesis; hormon penguning (Luteinizing hormone;LH) yang mengatur produksi progesteron pada hewan betina dan testosteron pada hewan jantan; hormon adrenocortikotrofik (ACTH) yang merangsang korteks kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon glucocorticoid dan hormon-hormon yang dihasilkan oleh hipothalamus (hypothalamic releasing hormone atau hypothalamic releasing factor).

15 Pengaturan Fungsi Endokrin Oleh Otak
            Organ-organ endokrin secara konstan berinteraksi dengan sistem saraf pusat. Otak mempengaruhi dan mengendalikan fungsi-fungsi endokrin baik secara langsung maupun tak langsung.             Hormon-hormon berpengaruh besar terhadap funsi sistem saraf pusat. Sebagai contoh, anjing betina yang sedang birahi menerima perilaku kawin anjing jantan meski pada saat lain sinyal yang sama menimbulkan perilaku antagonis. Kenyataannya bahwa sinyal yang sama yang dapat mengakibatkan perilaku berbeda  tergantung pada pengaruh hormonal yang dapat ditiru dengan menginjeksikan hormon yang sesuai. G.       Sistem Kontrol Hipotalamus             Hipotalamus terletak pada dasar otak, berdekatan dengan hipofisis (kelenjar pituitari), jadi  terletak posterior chiasma optici.             Hipotalamus merupakan tempat  pengatur beberapa fungsi saraf, termasuk pengaturan temperatur tubuh dan pengaturan intake minum dan makanan.  Pengendalian suhu tubuh merupakan sistem feedback. Perannya dalam pengaturan intake makanan dapat ditunjukkan dengan merusak bagian tertentu hipotalamus dengan stimulasi elektrik. Jika perusakan pada lokasi yang tepat, hewan akan makan dalam jumlah yang sangat besar dan tumbuh gemuk abnormal.

16 THANK YOU


Download ppt "SISTEM ENDOKRIN BY. MAIYANTI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google