Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERILAKU ORGANISASI “KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI"

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERILAKU ORGANISASI “KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI""— Transcript presentasi:

1 PERILAKU ORGANISASI “KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI"

2 Indipada Sunarli Tommy Yuanda Rangga Szambora Muhamad Rizal Figri A Yohana Kholid Sulaiman

3 Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, kita sering mendengar kata kekuasaan dan politik, kedua kata ini sering dihubungkan satu sama lain. Namun, untuk memahami tentang apa itu kekuasaan dan politik, serta apa hubungan di antara keduanya, memerlukan pembahasan yang luas dan terperinci. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan dan menggunakannya. Jika kita melakukan sesuatu tanpa ilmu, kita bisa mencelakakan diri kita sendiri, bahkan orang lain.

4 Begitu pula dengan kekuasaan dan politik, di Indonesia tidak sedikit yang memandang bahwa kekuasaan dapat diperoleh melalui politik. Atau dengan kata lain, politik adalah jalan untuk mencapai kekuasaan. Pandangan seperti itulah yang menyebabkan begitu banyak orang mendalami dunia politik hanya demi mendapatkan kekuasaan. Banyak orang yang mengejar kekuasaan tanpa memahami apa sesungguhnya dan bagaimana cara menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Banyak orang pula yang akhirnya menganggap bahwa politik itu sesuatu yang tidak baik. Untuk itu, pemahaman yang benar mengenai kekuasaan dan politik sangatlah penting.

5 Ada beberapa pandangan mengenai arti kekuasaan, di antaranya:
Menurut Miriam Budiardjo, kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.  Menurut Ramlan Surbakti, kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir   dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi. Menurut Gibson, kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh sesuatu sesuai dengan cara yang dikehendaki.Menurut Russel, kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh, sedangkan alasan adalah penggunaan pengaruh yang sebenarnya.

6 Sumber Kekuasaan Kekuasaan formal kekuasaan personal

7 Kekuasaan formal didasarkan pada posisi individu dalam organisasi, meliputi:
Kekuasaan paksaan (coercive power), didasarkan pada rasa takut. Kekuasaan imbalan (reward power), adanya pemberian imbalan yang bermanfaat. Kekuasaan hukum (legitimate power), lebih luas daripada kekuasaan paksaan dan imbalan karena dapat mengendalikan sumber daya organisasi. Kekuasaan informasi (information power), berasal dari akses dan pengendalian atas informasi

8 Ada tiga dasar atau sumber dari kekuasaan personal, yaitu:
Kekuasaan pakar (expert power), didasarkan pada keahlian atau keterampilan istimewa, dan pengetahuan. Kekuasaan rujukan (referent power), didasarkan pada identifikasi orang yang mempunyai sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan orang lain. Kekuasaan kharismatik (charismatic power), merupakan perluasan dari kekuasaan rujukan yang berasal dari kepribadian dan gaya interpersonal.

9 Perbedaan Kekuasaan dan Kepemimpinan
Kekuasaan tidak menuntut kompatibilitas sasaran, melainkan sekedar menuntut ketergantungan. Sedangkan kepemimpinan menuntut kompatibilitas antara sasaran pemimpinnya dengan para pengikutnya. Kekuasaan dapat digunakan oleh individu atau kelompok untuk mengendalikan individu atau kelompok lain. Sedangkan kepemimpinan hanya berfokus pada pengaruh ke bawah (bawahan), dan meminimalkan pola pengaruh ke samping atau sejajar dan ke atas. Untuk memperoleh kepatuhan, kekuasaan menekankan pada taktik yang digunakan. Sedangkan kepemimpinan lebih menekankan pada gaya interpersonal.

10 Politik dalam organisasi
Politik tidak sama dengan kekuasaan dan pengaruh (influence). Ketiganya adalah konsep berbeda dan berdiri sendiri. Power atau kekuasaan mengekspresikan kapasitas individu untuk secara sengaja menimbulkan dampak pada orang lain. Pengaruh (influence) adalah kemampuan membuat orang menuruti kehendak pemberi pengaruh. Politik mendasarkan diri pada kekuasaan (kekuasaan), dan kekuasaan ini tidak terdistribusi secara merata di dalam organisasi

11 Politik adalah penggunaan power (kekuasaan) agar sesuatu tercapai
Politik adalah penggunaan power (kekuasaan) agar sesuatu tercapai. Ketidakmenentuan dan konflik adalah alamiah dan tidak terelakkan. Politik adalah mekanisme guna mencapai persetujuan. Politik melibatkan diskusi-diskusi informal yang memungkinkan orang mencapai kesepakatan dan membuat keputusan yang mungkin bisa menyelesaikan masalah ataupun tidak.

12 Perilaku politik dapat dibedakan menjadi beberapa macam
Perilaku politik dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Robbins membedakan perilaku politik menjadi dua: Perilaku politik sah, mengacu pada politik sehari-hari yang normal sesuai dengan peraturan, seperti membentuk koalisi. Perilaku politik tidak sah, merupakan perilaku politik ekstrim yang melanggar peraturan yang berlaku, misalnya melakukan sabotase.

13 secara umum perilaku politik masyarakat juga dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
Radikal Moderat Status quo Konservatif Liberal

14 Hubungan Kekuasaan dan Politik
Dari konsep di atas, kekuasaan politik dapat dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu menguntungkandirinya, kelompoknya ataupun masyarakat pada umumnya. Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik bisa mengorganisasi sehingga berbagai badan negara yang relevan misalnya membuat aturan yang melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara, maka mereka mempunyai kekuasaan politik. Variasi yang dekat dari kekuasaan politik adalah kewenangan (authority), kemampuan untuk membuat orang lain melakukan suatu hal dengan dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa

15 Terima Kasih


Download ppt "PERILAKU ORGANISASI “KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI""

Presentasi serupa


Iklan oleh Google