Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INTELIGENSI Materi presentasi Psikologi Pendidikan Oleh :

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INTELIGENSI Materi presentasi Psikologi Pendidikan Oleh :"— Transcript presentasi:

1 INTELIGENSI Materi presentasi Psikologi Pendidikan Oleh :
Muhammad Hatta Rita Mulyanti Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Program Pasca Sarjana Manajemen Administrasi Pendidikan

2 Firman Allah mengenai Inteligensi
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ، لهَمُ ْقُلُوْبُ لاَ يَفْقَهُوْنَ بِـهَا وَلَهُمْ أعْيُوْنُ لاَ يُبْصِرُوْنَ بِـهَا لَهُمْ آذَانٌ لاَيَسْمَهُوْنَ بِـهَا أوْلئكَ كَالأَنْهَمِ بَلْ هُمْ أضَلٌ أوْلَئِكَ هُمُ الغَافِلُوْنَ. “Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka adalah orang-orang yg memiliki akal pikiran tetapi tidak mau memahami, mereka memiliki mata akan tetapi tidak mau melihat, mereka memiliki telingan tetapi tidak mau mendengar. Mereka itu bagai binatang, bahkan lebih rendah dari binatang” (Al-Qur’an surah Al-A’raf, ayat 179)

3 Orang Indonesia mengartikan “Kecerdasan”
hakikat Inteligensi Inteligensi berasal dari bahasa latin “Intelegensia” Terdiri dari kata “inter” (diantara), “Lego” (memilih) Dalam bahasa Inggris “Intelligence” Dalam bahasa Arab “عـقـل ” Orang Indonesia mengartikan “Kecerdasan”

4 defenisi Inteligensi Menurut Claparde dan Stern : Inteligensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru. Menurut Papalia & Olds (1986) : “Inteligensi merupakan interaksi aktif antara kemampuan yang dibawa sejak lahir dengan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan yang menghasilkan kemampuan individu untuk memperoleh, mengingat dan menggunakan pengetahuan, serta mengerti makna dari konsep kongkrit dan abstrak. Sedangkan menurut David Wechsler, Intelegensi adalah kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.

5 Teori-teori Inteligensi
Teori Inteligensi Spearman ( ) : Mengenai analisa faktor dengan menggunakan angka-angka (skor). Ia berkeyakinan bahwa apabila seseorang memiliki skor yang tinggi pada satu bidang tertentu, maka ia akan memiliki skor yg tinggi pula pada bidang yg lain. Ia juga meyakini bahwa kecerdasan manusia hanya dikuasai oleh satu faktor (g) (General Intelligence) saja. Teori Thurstone ( ) : Mengenai tujuh kemampuan mental manusia, yaitu : 1) Kemampuan dlm pemahaman bahasa, 2) Kemampuan berfikir logis, 3) Kemampuan dlm mendeteksi persamaan/perbedaan dlm gambar, ) Kemampuan berhitung, 5) Kemampuan berfikir tentag kosakata secara cepat, 6)Ingatan Asosiatif, 7) Kemampuan dlm menentukan bentuk benda dlm posisi yg berbeda.

6 Teori Howard Gardner (1983)
Menurutnya bahwa Inteligensi tidak hanya di tentukan oleh satu faktor (g) saja akan tetapi bisa terdiri dari banyak faktor. Sehingga muncul teorinya mengenai Multiple Intelligence. Teori yg dikembangkannya lebih cenderung kepada basis kemampuan (life skill). Beliau membagi kecerdasan menjadi 8 bagian : 1. Kecerdasan Visual-Spasial 2. Kecerdasan Verbal linguistik 3. Kecerdasan koordinasi gerak tubuh (kinestetik) 4. Kecerdasan Matematika- Logis 5. Kecerdasan Musikal 6. Kecerdasan Intrapersonal 7. Kecerdasan Interpersonal 8. Kecerdasan Naturalistik

7 (Teori bercabang tiga) Componential Sub Theory Experiental Sub Theory
Teori Inteligensi Stenberg (1985) “Individu yang sedang melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah memerlukan informasi yg telah di perolehnya untuk memecahkan masalah yg sedang di hadapinya” Triarchic Theory (Teori bercabang tiga) (Kemampuan menganalisa masalah) Componential Sub Theory (Kemampuan pemecahan masalah dgn kreatif) Experiental Sub Theory (Kemampuan adaptasi thdp setiap masalah ) Contextual Sub Theory

8 Multiple Cognitive Abilities
Teori J.P Guilford ( ) Multiple Cognitive Abilities 1. Operasi Inteligensi  Kognitif  Memori  Berfikir divergen  Berfikir konvergen  Evaluasi 2. Isi Inteligensi  Figural  Simbol  Semantik  Perilaku 3. Produk Inteligensi  Unit  Kelas  Relasi  Sistem  Transformasi  Implikasi

9 TEORI CATTEL DAN HORN (1965)
Fluid Intelligence (Gf) Kemampuan dlm teknik penyelesaian masalah yg baru Crystallized Intelligence (Gc) Kemampuan dlm mengemukakan pengalaman2 untuk penyelesaian masalah Inteligensi Papalia & Olds (1986:230)

10 Pengukuran Potensi Inteligensi
Alfred Binet (1905) Ia dan T. Simon adalah perintis tes IQ (mental age) pertama kali di Prancis. Tujuan tes ini adalah untuk memprediksi performa di sekolah. Jadi mereka ingin menentukan mana anak yg berkebutuhan khusus atau tidak agar anak2 tsb dapat berkembang optimal. Untuk mengukur kecerdasan anak-anak ia lebih menekankan kepada keterampilan verbal yg memiliki tingkat kesulitan yg teratur. Tes IQ-nya dinamakan Binet-Simon Intelligence Scale. Rumus pengukuran IQ Binet & Simon adalah :

11 Pengukuran Potensi Inteligensi
Lewis Terman ( ) Ia adalah perintis tes IQ di Benua Amerika. Ia jg merevisi teori Binet-Simon yang hanya mengunakan tes IQ untuk anak yang kurang cerdas atau terbelakang. Ia lebih tertarik untuk men-tes anak-anak yg berbakat. Untuk mengukur kecerdasan anak-anak ia menggunakan pertanyaan dengan menggunakan analogi, sinonim dan antonim serta teka-teki logika. Ia menyebut tes IQ nya ini dengan Stanford- Binet Intelligence Scale. Materi yang terdapat dalam skala Stanford-binet berupa sebuah kotak berisi bermacam-macam benda mainan tertentu yang akan disajikan pada anak-anak. Dua buku kecil yang memuat cetakan kartu-kartu. Sebuah buku catatan untuk mencatat jawaban dan skornya, dan sebuah pedoman pelaksanaan pemberian tes. Materi tes dikelompokan menurut level usia masing-masing.

12 Pengukuran Potensi Inteligensi
David Wechsler (1896) Tes Wechsler ini mencakup 3 jenis alat tes : Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R), dipublikasikan tahun Item tes WAIS-R mencakup pengetahuan umum, atirmarik, kosa-kata, melengkapi gambar yang belum lengkap, menyusun balok dan gambar, serta menyusun objek. Wechsler Intelligence Scale for children-Revised (WISC-R), Fungsi tes ini ialah untuk mengetahui perkembangan kecerdasan kognitif anak. Menurut serangkaian penelitian WISC hanya cocok digunakan untuk mengevaluasi inteligensi, bukan untuk mendiagnosa anak berkebutuhan khusus. WISC sangat cocok untuk mengukur ketimpangan skor inteligensi dengan pencapaian hasil belajar anak di sekolah. Wechsler preschool and primary scale of intelligence (WPPSI). Materi tes ini dibuat dengan beraneka warna untuk menarik perhatian anak.

13 Pengukuran Potensi Inteligensi
J.V. Raven (1943) Ia adalah perancang skala tes Inteligensi yg diberi nama “The Standart Progressive Matrices (SPM)”. Alat tes ini adalah salah satu bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual maupun secara kelompok. SPM merupakan alat tes yang bersifat non-verbal, artinya materi soalnya diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam bentuk gambar-gambar. Karena instruksi pengerjaannya diberikan secara lisan, maka alat tes ini dapat digunakan untuk subjek yang buta huruf sekali pun. Diciptakan pertama kali di tahun 1936, diterbitkan pertama kali di tahun 1983, SPM ini telah mengalami berbagai revisi sampai revisi terakhir yang dijumpai di Indonesia yaitu revisi tahun 1960 (dalam Azwar 1996 :119).

14 Emotioal Intelligence Kecerdasan Emosi
Pada awalnya di teliti oleh Howard Gardner (dosen Harvard), Peter Salover (dosen Yale), dan John Mayer (dosen New Hampshire) pada tahun Pada tahun 1995, Daniel Goleman mempopulerkan teori ini lewat bukunya yg fenomenal “Emotional Intelligence: Why it can matter more than IQ” Menurut Goleman (1996) kecerdasan intelektual (IQ) bila tidak disertai dengan pengolahan emosi yang baik tidak akan menghasilkan seseorang sukses dalam hidupnya. Peranan IQ hanyalah sekitar 20% untuk menopang kesuksesan hidup seseorang, sedangkan 80% lainnya ditentukan oleh faktor yang lain. Selanjutnya ia mengatakan bahwa pentingnya pengelolaan emosi bagi manusia dalam pengambilan keputusan bertindak adalah sama pentingnya, bahkan seringkali lebih penting daripada nalar, karena menurutnya, kecerdasan intelektual tidak berarti apa-apa bila emosi yang berkuasa.

15 Spiritual Intelligence Kecerdasan Spiritual (Agama)
Dipopulerkan oleh pasangan suami-istri, Danah Zohar dan Ian Marsal pada tahun 1997, di Amerika Serikat. Menurut pendapat mereka, “kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai dalam kehidupan”. Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God Spot (titik tuhan) Sedangkan menurut Ary Ginanjar (dalam ESQ), bahwa SQ adalah kemampuan untuk mendengar suara hati kita.

16 Bila SQ tanpa IQ dan EQ, maka ia bagaikan “Pertapa”
Kecerdasan spiritual merupakan penyeimbang dari 2 kecerdasan sebelumnya yaitu IQ dan EQ. Orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak dibarengi dengan EQ, jauh dari kesuksesan. Tetapi bila IQ dan EQ tanpa disertai SQ, maka ia akan menjadi perusak bangsa. Contohnya : Hitler Bila SQ tanpa IQ dan EQ, maka ia bagaikan “Pertapa” IQ EQ SQ Kesempurnaan Hidup

17 (Al-Quran surah Al-A’raf ayat 22)
PENUTUP إنَّ شَرَّ الدَّوَابِ عِنْدَ اللهِ الصُّمُّ البُكْمُ الَّذِيْنَ لاَيَعْقِلُوْنَ “Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk melata disisi Allah mereka adalah (manusia) yang tuli dan bisu, yang tidak mau menggunakan akalnya” (Al-Quran surah Al-A’raf ayat 22)

18 SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Download ppt "INTELIGENSI Materi presentasi Psikologi Pendidikan Oleh :"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google