Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566 ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566 ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566."— Transcript presentasi:

1 OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566
ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO

2 VOLUMETRI Volumetri atau titrimetri adalah penetapan kadar suatu zat dalam larutan dengan jalan direaksikan dengan larutan zat lain yang konsentrasinya diketahui dengan teliti. Larutan zat yang konsentrasinya diketahui dengan sangat teliti dinamakan LARUTAN STANDAR dan proses mereaksikan zat standar tsb dengan zat yang kadarnya dicari disebut TITRASI

3 TITIK EKIVALEN DAN TITIK AKHIR TITRASI
MOL ZAT X : MOL ZAT S = PERBANDINGAN KOEFISIENNYA MENURUT PERSAMAAN REAKSI TITIK SAAT TERJADI PERUBAHAN INDIKATOR UMUMNYA TERJADI TIDAK TEPAT PADA TITIK EKIVALEN, TETAPI BEBERAPA SAAT SEBELUM ATAU SETELAH TITIK EKIVALEN TERCAPAI

4 ASIDIMETRI Penetapan kadar suatu basa dalam larutan dengan larutan asam sebagai zat standar ALKALIMETRI Penetapan kadar suatu asam dalam larutan dengan larutan basa sebagai zat standar ASIDI ALKALIMETRI DEFINISI

5 TABEL BEBERAPA INDIKATOR
TRAYEK pH ASAM BASA MO 3,1 – 4,4 MERAH KUNING MR 4,2 – 6,2 Lakmus 4,5 – 8,3 BIRU PP 8,2 – 10,0 TB Timolftalein 9,3 – 10,5

6 CONTOH SOAL SOAL 1 SOAL 2 Sebanyak 1,500 g batu kapur dilarutkan ke dalam 100 ml HCl 0,5 M dan larutan yang dihasilkan kemudian ditambah air sampai volumenya tepat 250 ml. Sebanyak 25 ml larutan itu dinetralkan dengan 21 ml NaOH 0,1 M. Berapa persen (b/b) kadar kalsium karbonat dalam batu kapur tersebut ? Sebanyak 1,2 g suatu cuplikan yang terdiri dari campuran Na2CO3., NaHCO3 dan zat inert dilarutkan dalam air sehingga volumenya 100 ml. Sebanyak 20 ml larutan itu dititrir dengan larutan HCl 0,5 M, mula-mula dengan indikator PP selanjutnya dengan indikator MO. Volume HCl untuk indikator PP 3 ml dan MO 4,4 ml.Hitunglah % masing-masing komponen dan normalitas Na2CO3 dan NaHCO3

7 CONTOH SOAL SOAL 3 SOAL 4 Pada titrasi larutan NaOH 0,1 M dengan larutan HCl 0,1 M digunakan indikator MM. Apabila perubahan warna terjadi tepat pada saat pH larutan 5,50, hitunglah % kesalahan titrasi tersebut. Sebanyak 1 g campuran Na2CO3, NaHCO3 dan zat inert dititrasi dengan 30 ml HCl 0,1 M dg indikator PP. Ke dalam larutan hasil titrasi ditambahkan 25 ml NaOH 0,2 M berlebih. Ion karbonat yang terdapat dalam larutan diendapkan sebagai BaCO3 dan setelah itu disaring filtrat dititrasi kembali dengan 5 ml HCl 0,1 M. Tentukan kadar Na2CO3 dan NaHCO3

8 Penetapan kadar suatu zat dalam larutan berdasarkan presipitasi dengan larutan standar Ag-nitrat(V)
Ada 3 metode penetapan argentometris, yaitu : Metode Mohr Metode Fayans Metode Volhard ARGENTOMETRI DEFINISI

9 METODE MOHR Metode terbaik untuk penetapan garam chlorida, misal MCl, dengan metode ini larutan MCl (netral) dititrasi langsung dengan larutan standar AgNO3, sebagai indikator ditambahkan larutan K-kromat(VI) dan titik akhir titrasi tercapai saat terbentuk presipitat merah Ag-kromat(VI). MCl + AgNO3  AgCl(s) + MNO3 K2CrO4 + 2 AgNO3  Ag2CrO4 (s) + 2 KNO3 Dasar metode ini adalah presipitasi bertingkat AgCl dan Ag2CrO4. AgCl mengendap lebih dulu karena AgCl lebih sukar larut dalam air, titrasi harus netral atau sedikit alkalis. Jika asam, Ag2CrO4 larut sehingga titik akhir titrasi tdk tampak, jika pH  10, AgNO3 akan bereaksi juga dengan basa akibatnya titik akhir titrasi akan salah.

10 METODE FAYANS Seperti metode Mohr, tetapi digunakan indikator adsorpsi, Fluorescein, Eosin, dichlorofluorescein. Titik akhir titrasi adalah terbentuknya endapan putih AgCl yang menjadi merah karena akibat adsorpsi.

11 METODA VOLHARD Metoda ini merupakan titrasi kembali (titrasi indirect), larutan halogenida ditambahkan larutan AgNO3 berlebihan sisa AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan KSCN atau NH4SCN dalam lingkungan asam. Indikator yang digunakan larutan ion Fe3+, titik akhir titrasi jika mulai terbentuk warna merah. NaCl + AgNO3  AgCl(s) + NaNO3 KSCN + AgNO3  AgSCN(s) + KNO3 3 KSCN + Fe3+  Fe(SCN)3 +3 K+ merah Dilakukan dalam suasana asam karena untuk mencegah hidrolisis ion ferri menghasilkan Fe(OH)3 yang berwarna merah coklat (TAT sukar diamati)

12 SOAL LATIHAN SOAL 1 SOAL 2 Uang perak 0,5 g mengandung 90% berat Ag dianalisis secara Volhard. Hitung normalitas KSCN yang diperlukan untuk menetapkan Ag agar volume KSCN 50 ml, Ar Ag=108 Sebanyak 4,16 g MCl2 dilarutkan menjadi 100 ml larutan. 25 ml larutan itu dititrasi dengan 25 ml AgNO3 0,4 M, berapa Mr MCl2 diketahui Ar Cl=35,5

13 IODOMETRI DAN IODIMETRI
Penetapan kadar suatu oksidator dalam larutan yang direaksikan dengan larutan KI berlebih suasana asam, kelebihan I2 dititrasi dengan standar Na-tiosulfat Oks + KI + asam  I I2 + 2 Na2S2O3  2 NaI + Na2S4O6 IODIMETRI Penetapan kadar suatu reduktor dalam larutan yang direaksikan dengan larutan standar I2 berlebih dan sisa I2 dititrasi dengan larutan stnadar Na-tiosulfat Red + I2  hasil oksidasi IODOMETRI DAN IODIMETRI DEFINISI

14 SOAL LATIHAN SOAL 1 SOAL 2 Sebanyak 25 ml larutan kaliumbikromat ditambah KI berlebih kemudian diasamkan. I2 yang dihasilkan dititrasi dengan 30 ml Na-tiosulfat 0,1 M. Hitung molaritas kaliumbikromat tersebut. Cr2O72-/Cr3+// S2O32- /S4O62- Untuk menetapkan kadar batu kawi yang tidak murni, maka ditimbang 0,2235 g dan dipersenyawakan dengan HCl. Gas klor yang terjadi dialirkan ke dalam larutan KI berlebih dan dititer dengan 50 ml 0,09 N natrium tiosulfat. Berapa % MnO2 dalam batu kawi itu.

15 Penetapan kadar suatu reduktor dengan dioksidasi larutan KMnO4 dalam lingkungan asam sulfat encer.
PERHATIAN Kalau netral/basa KMnO4 akan diubah menjadi MnO2 berwarna coklat (TAT sukar diamati) Asam bukan HI, HBr, HI, HNO3, krn HI,HBr, HI dioksidasi oleh KMnO4, sedangan HNO3 bersifat oksidator TAT warna merah muda karena kelebihan KMnO4 1 atau 2 tetes. PERMANGANOMETRI DEFINISI

16 SOAL LATIHAN SOAL 1 SOAL 2 Tetapkan berapa mmol reduktor yang terdapat pada masing-masing reaksi di bawah ini yang ekivalen dengan 1 ml 1 M oksidator : Fe3+ + SO2 + H2O  Fe H+ + SO42- MnO4- + I- + H+  Mn2+ + I H2O BrO3- + Br- + H+  Br2 + H2O Sebanyak 1 g campuran H2C2O4, Na2C2O4, dan zat inert dilarutkan dalam air sampai tepat 250 ml. 25 ml larutan itu dititrasi dengan 20 ml 0,05 M NaOH indikator PP. Setelah titrasi selesai ditambah asam sulfat encer sampai bersifat asam dan kemudian dititrasi dengan 16 ml larutan 0,02 M KMnO4 . Hitung kadar zat dalam campuran itu.

17 TUGAS TERSTRUKTUR Ditimbang 0,530 g soda murni tidak berair, kemudian dilarutkan dengan air dan ditambahkan 150 ml 0,1 M HCl. Berapa ml larutan 0,0625 M Ba(OH)2 dibutuhkan untuk menetralkan larutan yang dihasilkan. Sebanyak 31,5 g soda berkristal dilarutkan dalam air hingga 0,5 L. 50 ml larutan itu ditambahkan 25 ml HCl. CO2 yang dihasilkan diusir dengan dididihkan, dengan anggapan HCl tidak diusir. HCl yang masih dititer dengan 0,15 M KOH sebanyak 20 ml, berapa molekul air kristal dalam soda tersebut. Pada 10 ml larutan KOH ditambahkan 0,1 m HCl. Kemudian harus dititer kembali dengan 15 ml larutan 0,08 m NaOH. Berapa g KOH terdapat per liter larutan itu?

18 TUGAS TERSTRUKTUR Untuk menetapkan kadar air brom, 50 ml larutan itu ditambahkan larutan KI berlebih. Iodium itu dititer dengan 40 ml larutan 0,125 M natrium tiosulfat. Berapa brom terdapat dalam 1 L air brom itu? Gas yang terjadi pada reaksi 0,261 g MnO2 murni dengan HCl, dialirkan dalam larutan KI, berapa ml larutan 0,1 N Na2S2O3 dibutuhkan untuk menghilangkan iodium yang telah terjadi. Sebanyak 0,499 g tembaga(II)sulfat dilarutkan dalam air hingga 100 ml. Ditambahkan Ki berlebih, iodium yang dibebaskan dititer dengan 25 ml larutan 0,08 m natrium tiosulfat. Berapa molekul air kriatal terkandung dalam tembaga(II) sulfat itu. Sebanyak 80,18 g ferrosulfat dilarutkan menjadi 1 L larutan. 10 ml larutan itu dioksidasikan oleh tepat 35 ml larutan 0,11 M KMnO4 (yang diasami). Berapa % berat FeSO4 murni terdapat dalam zat yang diselidiki.

19 TUGAS TERSTRUKTUR Untuk menetapkan kadar perak suatu paduan perak, maka 0,1283 g campuran itu dilarutkan dalam asam nitrat dan dititer dengan 9,5 ml larutan 0,1 m KSCN, berapa kadar perak itu? Suatu campuran natrium klorida dan kalsium klorida yang beratnya 1,70 g, jika terlarut tepat dapat bersenyawa dengan 60 ml larutan 0,5 M AgNO3. Bagaimana susuna campuran itu. Suatu campuran yang terdiri dari As2O3, As2O5 dan zat inert setelah dilarutkan dalam NaOH encer dapat dititrasi dengan 20 ml 0,05 M I2. Kemudian larutan hasil titrasi tersebut diasamkan dan ditambahkan KI berlebihan. Iodium yang dibebaskan dapat dititrasi dengan 30 ml 0,3 M natrium tiosulfat. Berapa massa masing-masing zat dalam campuran itu.


Download ppt "OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566 ANALISIS KUANTITATIF OLEH EKO BUDI SUSATYO kimia_eko@yahoo.com 08156500566."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google