Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadi Setiawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
TATA BUSANA NASIONAL PEJABAT PUBLIK PEMATERI Hj. ELITA G. ARIFIEN, SE
TATA BUSANA NASIONAL PEJABAT PUBLIK PEMATERI Hj. ELITA G. ARIFIEN, SE. MM JAKARTA, 12 Februari 2010
2
Hj.ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM
IKHWAL PEMATERI APRIL 2009 PEJABAT PADA KTR KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN R.I. JAKARTA SEBELUMNYA SEJAK S/D APRIL 2009 BERTUGAS PADA PEMDA PROV SUMBAR DI PADANG (DINAS PERKEBUNAN, BP.7, DIPENDA, BIRO UMUM/PROTOKOL, BIRO KEPEGAWAIAN, BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & KELUARGA BERENCANA) AKTIVITAS LAIN SEJAK TH 1983 SAMPAI SEKARANG SEBAGAI MC, NARASUMBER KEPROTOKOLAN, DAN MATERI YG BERKAITAN DG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEJAK TH 1986 DOSEN LUAR BIASA (ASMI, UNIVERSITAS NEGERI PADANG, UNIVERSITAS ANDALAS, AKBID DLL) 2 2
3
PEDOMAN KEPROTOKOLAN NASIONAL
UU NO. 8 TH 1987 TTG PROTOKOL DAN PP NO. 62 TH 1990 TTG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN. TATA TEMPAT “ATURAN MENGENAI URUTAN TEMPAT BAGI PEJABAT NEGARA, PEJABAT PEMERINTAH DAN TOMASTU DALAM KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI.” (Psl 1 ayat (7) PP No. 62 Th 1990) TATA UPACARA “ATURAN UNTUK MELAKSANAKAN UPACARA DALAM KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI ”(Psl 1 ayat (6) PP No. 62 Th 1990) TATA PENGHORMATAN “ATURAN UNTUK MELAKSANAKAN PEMBERIAH HORMAT BAGI PEJABAT NEGARA, PEJABAT PEMERINTAH DAN TOMASTU DALAM KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI.” (Psl 1(8) PP No. 62 Th 1990) ACARA KENEGARAAN ACARA YANG BERSIFAT KENEGARAAN YANG DIATUR DAN DILAKSANAKAN SECARA TERPUSAT, DIHADIRI OLEH PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN SERTA PEJABAT NEGARA DAN UNDANGAN LAINNYA DALAM MELAKSANAKAN ACARA TERTENTU (Psl 1 ayat (2) UU No. 8 Th 1987) ACARA RESMI ACARA YANG BERSIFAT RESMI YANG DIATUR DAN DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU LEMBAGA TINGGI NEGARA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI TERTENTU, DAN DIHADIRI OLEH PEJABAT NEGARA DAN / ATAU PEJABAT PEMERINTAH SERTA UNDANGAN LAINNYA (Psl 1 ayat (3) UU No. 8 Th 1987)
4
PEMAHAMAN TATA BUSANA NASIONAL ATAU TATA PAKAIAN NASIONAL “DRESS CODE” ADALAH KETENTUAN MENGENAKAN PAKAIAN PERGAULAN RESMI DALAM MENGHADIRI SUATU ACARA YANG BERSIFAT ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESM BERDASARKAN KETENTUAN RESMI YANG DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH ATAU NEGARA. PEJABAT PUBLIK ADALAH PEJABAT YANG MEMILIKI KEWAJIBAN AKUNTABILITAS TERHADAP PUBLIK SEPERTI PEJABAT EKSEKUTIF YANG MELAYANI KEPENTINGAN PUBLIK, PEJABAT LEGISLATIF, PEJABAT YUDIKATIF, DLL.
5
PAKAIAN ATURAN / TATA CARA MENGENAI BERPAKAIAN PADA UMUMNYA TERGANTUNG PADA TRADISI, KEADAAN, CUACA/MUSIM DAN TREND MODE YANG SANGAT BERVARIASI. SEBAGAI BANGSA YANG MEMILIKI KEKHASAN RAGAM BUDAYA, WANITA INDONESIA SEYOGIANYA TIDAK MENINGGALKAN TATA CARA KETIMURAN DALAM BERPAKAIAN WALAUPUN INGIN TAMPIL FASHIONABLE. KALANGAN DIPLOMATIK BIASANYA MENUNTUT UNTUK BERPENAMPILAN ANGGUN SERTA MEMPERHATIKAN ETIKA BERBUSANA UNTUK MENJAGA CITRA BANGSA. DALAM UNDANGAN SUATU JAMUAN RESMI BIASANYA DITULISKAN JENIS PAKAIAN YANG HARUS DIKENAKAN , HARUS DIPERHATIKAN JANGAN MENGANTI PAKAIAN DENGAN JENIS LAIN KARENA AKAN MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI;
6
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DRESS CODE KETENTUAN PENGGUNAAN PAKAIAN TERTERA DALAM KARTU UNDANGAN. SIFAT UNDANGAN ACARA DITULIS RESMI/ TIDAK RESMI. WAKTU PENYELENGGARAAN PAGI, SIANG, SORE ATAU MALAM, AGAR DAPAT MENENTUKAN WARNA PAKAIAN DAN AKSESORI. TEMPAT ACARA DI LUAR, ATAU DI DALAM RUANGAN, AGAR DAPAT MENENTUKAN JENIS BAHAN PAKAIAN (KHUSUSNYA WANITA) MUSIM / CUACA SAAT ITU MUSIM SANGAT MENENTUKAN PAKAIAN YANG AKAN DIKENAKAN KHUSUSNYA WANITA.
7
DASAR KEPPRES NO. 18 TAHUN 1972 TENTANG JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL
KEPRES NO. 50 TAHUN 1990 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPRES NO. 18 TAHUN1972 TENTANG JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL PP NO. 62 TAHUN1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA, DAN TATA PENGHORMATAN. (Psl 22)
8
MANFAAT MANAJEMEN PAKAIAN PERCAYA DIRI (SELF CONVINDENCE)
1. PEMBUATAN PAKAIAN “TAHU DIRI”. 2. MODEL > KETENTUAN DGN PERHATIKAN ETIKET. MENENTUKAN WARNA “BRIGHT COLOUR (WARNA TERANG) DAN DARK COLOUR (WARNA GELAP) KERAPIAN, KESERASIAN > COMFORTABLE > FIRST IMPRESSION. PARFUM DAN BUSANA. PERCAYA DIRI (SELF CONVINDENCE) KELELUASAAN BERAKTIVITAS BAHASA TUBUH (BODY LANGUAGE) KESAN PERTAMA (FIRST IMPRESSION) PENAMPILAN YG BAIK (GOOD APPEARANCE) CITRA DIRI (SELF IMAGE)
9
(PASAL 3 KEPRES NO. 18 TAHUN 1972)
TUJUAN KEWAJIBAN UNTUK MENGATUR KETENTUAN TENTANG JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL DIDASARKAN TUJUAN DAN SIFAT RESMI MAUPUN YANG PRAKTIS BAGI PENGGUNAANNYA DISESUAIKAN DENGAN TIAP-TIAP KEPERLUAN PARA PEGAWAI NEGERI/ PEJABAT NEGARA WAJIB MENGUNAKAN PAKAIAN SIPIL SESUAI KETENTUAN- DLM KEPRES INI DGN TERTIB (PASAL 3 KEPRES NO. 18 TAHUN 1972)
10
JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL
PAKAIAN SIPIL HARIAN (PSH); DIPAKAI UNTUK BEKERJA DAN UMUM. PAKAIAN SIPIL RESMI (PSR); UNTUK UPACARA YANG BUKAN UP KENEGARAAN, MENERIMA TAMU LN DAN MALAM HARI PAKAIAN SIPIL LENGKAP (PSL); PADA UPACARA RESMI/KENEGARAAN/KE LN. PAKAIAN SIPIL DASI HITAM (PSDH); DIPAKAI PADA JAMUAN KENEGARAAN. PAKAIAN SIPIL NASIONAL (PSN); DIPAKAI UNTUK MENGHADIRI ACARA RESMI/KENEGARAAN DI LUAR NEGERI. PECI NASIONAL; DIPAKAI PD PSN DAN JENIS PAKAIAN LAIN YG DITENTUKAN. (Psl 1 ayat (1) (2) KEPPRES NO.18 TH 1972)
11
KETENTUAN PENGGUNAAN PAKAIAN
PEMAKAIAN PAKAIAN DISESUAIKAN DENGAN SIFAT ACARA (KENEGARAAN/RESMI). ACARA KENEGARAAN MENGGUNAKAN PSL, PDU “K” ATAU PAK NAS. ACARA RESMI DIGUNAKAN PSH ATAU PSAK ATAU PAKGAM LAINNYA YG TELAH DITENTUKAN. (PSL 22 PP NO. 62 TAHUN 1990)
12
TATA BUSANA KEGUNAAN : MENUTUP AURAT 2. MELINDUNGI KULIT
3. MEMPERCANTIK DIRI BUSANA TERBAGI : 1. RESMI TAK RESMI RESMI / TAK RESMI : PAGI SIANG 3. SORE MALAM BUSANA HARUS DISESUAIKAN DENGAN BENTUK BADAN : KURUS, PENDEK, SEDANG, TINGGI - SEIMBANG - GEMUK PENDEK, SEDANG, TINGGI
13
PSH
14
PSR
15
PSL
16
PSDH
17
PAK SIPIL NAS
18
PAKAIAN NASIONAL
20
Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM
PENAMPILAM PRIMA OLEH Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM
21
P E N A M P I L A N Penampilan dibagi menjadi dua: Penampilan Sikap
“Kesan pertama orang terhadap diri kita akan diukur dari bagaimana kita dalam berpenampilan” Penampilan dibagi menjadi dua: Penampilan Sikap Penampilan Secara Keseluruhan
22
PENAMPILAN DALAM SIKAP
Cara makan / minum Cara berbicara Tatapan mata & Ekspresi wajah Cara berdiri Cara Berjalan Cara duduk
23
W I R A G A Bagaimana cara kita duduk, berdiri, dan berjalan yang benar dan semua itu berhubungan erat dengan apa yang disebut Penampilan.
24
CARA BERDIRI YANG BAIK :
Condongkan Kepala Sedikit Kedepan Tahanlah Dagu Anda Tersenyumlah Dengan Lembut Usahakan Mata Bersinar Dan Jernih Gerakan Alis Perlahan Tapi Pasti Dan Tatap Setiap Orang Buka Kedua Tangan Dengan Santai Jangan Masuk Tangan Kesaku Biarkan Lutut Bebas Berdiri Dengan Kedua Kaki Berjarak (Laki-laki) Bernafas Pelan Dan Teratur
25
CEPAT CARI IDENTITAS DIRI
PRIBADI SAYA BAGAIMANA SIAPA SAYA KITA HARUS CEPAT MENCARI IDENTITAS DIRI SEHINGGA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MENDEKATI SEMPURNA UNTUK MENDAPATKAN IDENTITAS DIRI: PAHAM DG ETIKET DAN PENAMPILAN
26
MESSAGES DARI CARA KITA BERBUSANA
1. Kepribadian, karakter dan moral. 2. Tata krama. 3. Kepercayaan dan keseriusan. 4. Tingkat/Golongan pendidikan. 5. Tingkat / Golongan ekonomi. 6. Tingkat / Golongan sosial. 7. Tingkat kesuksesan.
27
GUGUP YANG NEGAtIF BAHU TERKULAI KEPALA MENUNDUK MERENGUT KURANG BERTENAGA TIDAK SIAP - SAYA MERASA TIDAK ENAK - TIDAK, SAYA TIDAK BISA HIDUP INI MEMBOSANKAN YAKIN YANG POSITIF BAHU TEGAK KEPALA KEATAS TERSENYUM TENANG - SIAP TAMPIL - SAYA MERASA ENAK - YA, SAYA BISA HIDUP MENGGAIRAHKAN
28
PENAMPILAN GROOMING (penampilan tubuh, kesehatan, kebersihan, keberanian, kerapihan, keserasian diri pribadi) BUSANA, AKSESORIS. BAHASA TUBUH YANG POSITIF. LINCAH, WAJAR (SUPEL). KEPRIBADIAN (PERSONALITY) 1. Keaslian, tanpa dibuat-buat. 2. Gairah, ada kehidupan. 3. Ramah, bersahabat dan sopan. 4. Luwes, cekatan. 5. Dapat dipercaya, diandalkan. 6. Kesungguhan, kejujuran.
29
ASSESORIES POWER NO. BUSANA & ASSESORIES NILAI (SCORES) 1 Busana Polos
2 Busana bercorak 2 – 3 3 Arloji 4 Kaca mata 5 Ban tidak sama dengan gaun/Celana 6 Tas, Sepatu warna 7 Tas & Sepatu berlainan warna 8 Giang, kalung dan perhiasan lain Masing - masing 1 9 Selandang, scraf
30
7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF
Jadilah Proaktif Mulailah dg merujuk pd tujuan akhir Dahulukan yang utama Berpikir Menang-menang Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti. Ujudkan sinergi Asahlah gergaji
31
SENYUM TERSENYUMLAH MAKA SELURUH DUNIA AKAN TERSENYUM BERSAMA ANDA
MENANGISLAH, MAKA ANDA AKAN MENANGIS SENDIRI TERSENYUM BUKAN HANYA MEMBUAT TERLIHAT LEBIH MUDA, TETAPI MEMUDAHKAN SEGALA MASALAH. HARAPAN, BUKANLAH SESUATU YANG AKAN TERJADI DI MASA DATANG, TETAPI TELAH DIRASAKAN / DINIKMATI DARI SEKARANG
32
Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM
TERIMAKASIH Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM Telp. Rumah , , HP ,
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.