Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penganggaran Modal Internasional

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penganggaran Modal Internasional"— Transcript presentasi:

1 Penganggaran Modal Internasional

2 Overview Analisis Investasi
Memperkirakan aliran kas akibat investasi Menghitung tingkat keuntungan yang disyaratkan, yang akan dipakai sebagai discount rate Menghitung kelayakan usulan investasi dengan metode NPV, IRR, dan lainnya.

3 Memperkirakan Aliran Kas
Fokus pada aliran kas, bukan laba akuntansi Memperkirakan incremental cash flows, yaitu aliran kas yang timbul karena investasi tersebut. Sunk cost tidak dihitung. Kanibalisasi, biaya kesempatan dihitung Memfokuskan pada kas yang terjadi karena keputusan investasi (kas dari keputusan pendanaan dikeluarkan)

4 Metode NPV Paling kuat secara teoritis dibandingkan metode lainnya (IRR, Payback period, dsb) Kriteria, jika NPV > 0 usulan investasi diterima, jika NPV < 0 usulan investasi ditolak. Jika NPV=0 ? NPV = -C0 +  (Ci)

5 Penganggaran Modal Internasional
Pendekatan tiga tahap Pertama: menganalisis usulan investasi dari sudut pandang proyek secara independen Kedua: Menggeser sudut pandang ke kantor pusat Ketiga: melakukan penyesuaian transaksi dari pihak ketiga (yang relevan)

6 Contoh Analisis NPV Misal perusahaan MNC Indonesia dengan cabang Inggris bermaksud membuka cabang baru di AS Perkiraan aliran kas tahun 0,1,2, dan 3 adalah –1,000; 400; 500; 500 WACC untuk kantor pusat dan cabang sama yaitu 20% Kurs spot adalah Rp9.000/$. Inflasi di Indonesia dan AS adalah 10% dan 5% pertahun. Pemerintah AS melakukan pembatasan sehingga aliran kas hanya bisa dikirimkan pada akhir proyek. Cabang Inggris bisa menjual ke cabang AS senilai $100 per-tahun. Apakah usulan investasi tersebut layak dilakukan?

7 Tahap1: Sudut Pandang Proyek
Dengan menggunakan analisis NPV Denominasi adalah $ NPV = /(1,2) /(1,2) /(1,2)3 = -30 Karena NPV < 0, maka dari sudut pandang proyek, usulan tersebut tidak layak dilakukan

8 Tahap 2: Sudut Pandang Kantor Pusat
Denominasi menggunakan Rp, berarti $ harus dikonversikan ke Rp Harus memforecast kurs di masa mendatang, dengan apa? Bisa dengan PPP (Purchasing Power Parity) Menghitung penerimaan aliran kas efektif, karena pemerintah AS membatasi aliran modal. Aliran modal hanya bisa dibayarkan pada akhir periode

9 Memforecast Kurs Di Masa mendatang
PPP  et = e0 (1 + ih) / (1 + if) Tahun Kurs (Forecast) Spot: Rp9.000/$ 1 9.000 (1+0,1)1/(1,05)1 = 9.432 2 9.000 (1+0,1)2/(1,05)2 = 9.882 3 9.000 (1+0,1)3/(1,05)3 =

10 Tahap2: Menghitung Aliran kas
Thn Kurs (Forecast) Kas ($) Kas (Rp) 9.000 -1.000 1 9.432 400 2 9.882 500 3 10.341 1.400

11 Tahap2: Analisis Investasi
Perhatikan bahwa pembatasan modal secara efektif memperlambat aliran modal masuk menjadi pada tahun ketiga NPV = / (1,2)3 = Rp ,7 Karena NPV>0 maka usulan investasi tersebut layak dilakukan

12 Tahap 3: Penyesuaian lanjutan
Cabang Inggris bisa memberikan penjualan tambahan $100 pertahun Thn Kurs (Forecast) Kas ($) Kas (Rp) 9.000 -1.000 1 9.432 500 2 9.882 600 3 10.341 1.700

13 Tahap 3: Penyesuaian Lanjutan
Perhatikan bahwa cabang Inggris memberikan tambahan penjualan sebesar $100 per tahun NPV = / (1,2)3 = Rp ,17 Karena NPV>0 maka usulan investasi tersebut layak dilakukan

14 Penyesuaian Risiko Perubahan discount rate Perubahan aliran kas
Penyesuaian perubahan risiko akan lebih baik menggunakan perubahan aliran kas. Perubahan discount rate bisa dilakukan jika kita mengasumsikan risiko proyek sama sepanjang umurnya.

15 Manajemen Resiko Politik

16 RISIKO POLITIK? Kejadian yang mempunyai dampak negatif terhadap aliran kas perusahaan multinasional paling ringan ___________paling berat Contoh paling ringan: perubahan peraturan Contoh paling berat: pengambilalihan oleh pemerintah lokal

17 Resiko Politik Resiko Politik Resiko Makro Resiko Mikro
Ekspropriasi Perang Konflik Kepentingan Korupsi Berdasarkan bentuknya: Resiko transfer Resiko operasional Resiko pengendalian

18 Resiko Makro Mengasumsikan semua sektor/perusahaan mempunyai tingkat risiko yang sama Publikasi resiko negara Indeks euromoney, indeks institusional investor, BERI, Standard & Poor’s, Moody Analisis resiko negara Stabilitas politik, kondisi ekonomi, aliran modal keluar, kebijakan fiskal yang tidak disiplin, sistem kurs yang dikendalikan, pengeluaran pemerintah yang tidak efisien, kemampuan menyesuaikan diri terhadap shock eksternal variabel ekonomi lainnya, seperti: Debt service ratio (DSR) : [bunga + pembayaran pokok pinjaman/ekspor] Rasio impor : [total impor/total cadangan devisa] Rasio investasi : [investasi riil/GNP] Varians pendapatn ekspor Pertumbuhan uang domestik

19 Resiko Makro Menaikkan resiko negara Menurunkan resiko negara - defisit anggaran yang besar - hak kepemilikan yang jelas, relatif terhadap GNP struktur insentif yang menghar - ekspansi uang yang terlalu cepat gai kegiatan produktif yang khususnya apabila dikombinasi beresiko dengan kurs tetap - sistem hukum yang jelas - pengendalian harga, pembatasan - peraturan dan distorsi ekonomi tingkat bunga, pembatasan yang minimal perdagangan dan lainnya - perekonomian yang relatif open - perusahaan negara/pengeluaran - orientasi ekspor yang menye pemerintah yang tidak efisien babkan kemampuan penyesu - orientasi subtitusi impor yang aian yang lebih baik terhadap menyebabkan ketidakefisienan shock eksternal dan daya saing menurun

20 Resiko Mikro Mengasumsikan bahwa perusahaan atau sektor spesifik mempunyai tingkat risiko politik yang berbeda Sebagai contoh, sektor pertambangan cenderung diekspropriasi lebih sering dibandingkan sektor teknologi Contoh risiko mikro: konflik kepentingan dan korupsi

21 Manajemen Risiko Politik: Sebelum Masuk
Menghindari negara dengan risiko politik tinggi. Kelemahan: tidak bisa memanfaatkan potensi keuntungan Mengasuransikan operasinya ke perusahaan asuransi risiko politik. Kelemahan: biaya mahal dan tidak banyak perusahaan asuransi risiko politik

22 Manajemen Risiko Politik: Sesudah Masuk
Prinsip: (dari sudut pandang negara lokal): membuat manfaat pengambilalihan lebih kecil dibanding biayanya. Jika manfaat lebih kecil dibandingkan biayanya, maka insentif untuk ‘mengganggu’ perusahaan multinasional menjadi berkurang.

23 Strategi Strategi sebelum investasi Strategi sesudah investasi
Penghindaran negara yang beresiko tinggi Asuransi terhadap ekspropriasi, pembatasan aliran modal, kekacauan politik, pendapatan bisnis Adverse selection dan adverse incentive Negosiasi dengan pemerintah lokal Strategi sesudah investasi Operasional Sourcing, lokasi pabrik, pengendalian atas teknologi dan transportasi, divestasi berharap, maksimisasi keuntungan jangka pendek Pemasaran Menguasai pasar, merek, mengembangkan stakeholder lokal Keuangan Mengembangkan sumber pinjaman yang beragam, modal yang kecil


Download ppt "Penganggaran Modal Internasional"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google