Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Gunardi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Konflik Dan Pergolakan Yang Berkait Dengan Sistem Pemerintahan
Oleh : Luluk Madya Ningsih ( )
2
Konflik dan pergolakan
Pemberontakan PRRI dan Permesta Persoalan negara Federal dan BFO
3
Pemberontakan PRRI dan Permesta
Persoalan TNI-AD Kurangnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi Menentang kepala staf Angkatan Darat (KSAD) Tuntutan otonomi daerah Pembentukan dewan-dewan daerah Pemberontakan PRRI dan Permesta Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual
4
Akibat Terbentuknya Dewan-Dewan Daerah
Dewan – dewan daerah mengambil alih kekuasaan pemerintah daerah di wilayahnya masing-masing Krisis pun akhirnya memuncak ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang, Sumatera Barat Kegagalan musyawarah dengan pemerintah, menjadikan mereka mendukung PRRI, mendeklarasikan Permesta sekaligus memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat (kabinet Juanda)
5
Persoalan Negara Federal dan BFO
Setelah merdeka golongan federalis ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan. Konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta. Mr. Tadjudin Noor dari Makasar Kabinet NIT juga secara tidak langsung ada yang jatuh Perbedaan keinginan agar bendera Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya digunakan atau tidak oleh Negara Indonesia Timur (NIT)
6
Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur (Sumatera Timur)
Keadaan BFO persaingan antara golongan federalis dan unitaris mengarah pada konflik terbuka di bidang militer menolak kerjasama dengan Belanda dan lebih memilih RI untuk diajak bekerjasama membentuk Negara Indonesia Serikat Ide Anak Agung Gde Agung (NIT) ,R.T. Adil Puradiredja dan R.T. Djumhana (Negara Pasundan) BFO ingin agar garis kebijakan bekerjasama dengan Belanda tetap dipertahankan BFO Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur (Sumatera Timur) Sultan Hamid II ternyata bekerjasama dengan APRA Westerling mempersiapkan pemberontakan terhadap pemerintah RIS
7
Isi dalam KMB Bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI
Lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL TNI sebagai inti APRIS berkeberatan bekerjasama dengan bekas musuhnya, yaitu KNIL Anggota KNIL menuntut agar mereka ditetapkan sebagai aparat negara bagian dan mereka menentang masuknya anggota TNI ke negara bagian
8
Ketetapan KMB Bahwa inti anggota APRIS diambil dari TNI, sedangkan lainnya diambil dari personel mantan anggota KNIL
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.