Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Menetapkan Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Menetapkan Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan"— Transcript presentasi:

1 Menetapkan Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan
Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes

2 Dasar dalam melakukan penetapan masalah mutu pada yankes
Masalah mutu merupakan kesenjangan antara penampilan yankes (what is) dgn standar yg telah ditetapkan (what should be). Hal yg menunjuk pada faktor penetapan masalah mutu : Menunjuk pada unsur keluaran Standar adalah standar keluaran Pengukuran dgn indikator keluaran Hal yg DIHINDARI dalam penetapan mutu : Hanya mengandalkan instuisi Lebih mengandalkan ilham Lebih mengandalkan petunjuk atasan.

3 Cara Penetapan Masalah Mutu pada institusi Pelayanan Kesehatan
Mulailah dengan kesepakatan kelompok (Group Decision Making), untuk membatasi ruang lingkup masalah. Perlu dilakukan kajian data (Survey)  pada ruang lingkup masalah yang telah dibatasi tersebut. Hal yg perlu diperhatikan dalam Kegiatan ini adalah pada ruang lingkupnya : Apabila yg diberi perlakuan adalah institusi besar seperti RS, maka perlu keduanya tsb dilakukan secara berkelanjutan. Apabila yg diberi perlakuan adalah institusi kecil seperti puskesmas atau klinik, maka hanya poin melakukan survey saja. Survey yg dilakukan tidak hanya sebatas survey internal institusi, tetapi juga survey pada pelanggan dan komunitas disekitar institusi yankes tsb  hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yg akurat dan bisa memberikan sumbangan yang bisa dilakukan pada pengembangan institusi RS agar lebih sia berkembang dan berdampak efek yg luas.

4 Pembuatan dan Penyusunan Daftar Masalah
Cara penyusunan daftar masalah terdapat 2 cara : Tekhnik curah pendapat Tekhnik kelompok nominal Ciri dari tekhnik curah pendapat dan tekhnik kelompok minimal untuk penyusunan daftar masalah yaitu : Keduanya menghasilkan kelompok, mengundang peran aktif anggota. Curah pendapat : berupa gagasan tak tertulis yg disampaikan; kelompok minimal ditulis secarik kertas  disampoikan pada saat pertemuan. pada saat penyusunan tdk boleh ada kritik/penilaian Hasil keduanya ditulis pada flip chart  diskusikan (30-60 menit)  apabila masih buntu penyelesaian maka perlu ditambah anggota tim  selesai diskusi maka akan ditemukan titik temu dan segera susun daftar masalah mutu.

5 Konfirmasi Masalah sebelum Prioritas Masalah
Kumpulkan data Macam Data Sumber data Jumlah data Cara ambil sampel Cara kumpulkan data Olah data Sajikan data Interprestasi data

6 Standar Penetapan Masalah Mutu pada Yankes berdasar Stadar Pelayanan Publik
Penetapan penetapan masalah mutu pada pelayanan kesehatan merupakan salah satu dari unsur pelayanan publik. Pengukuran standar pelayanan publik adalah suatu acuan yang baku dan diukur bukan berasal dari internal pemberi pelayanan kesehatan saja, tetapi juga pada pengukuran mutu di masyarakat. Standar publik yang bersinggungan secara langsung maupun tidak langsung harus bisa memenuhi syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ipteks, pengalaman perkembangan masa kini dan akan datang  hal ini digunakan untuk mendatangkan maslahat dan manfaat sebesar-besarnya pada masyarakat. Hal yang diperlukan dalam penetapan standar yang nantinya akan berefek pada penetapan masalah mutu adalah penetapan standar mutu harus dilakukan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pihak.

7 Kerancuan pada Pengertian Standar untuk Dasar Penetapan Masalah Mutu
Standar diartikan sebagai kewenangan wajib Standar diartikan sebagai batasan nilai yang harus dicapai Standar diartikan sebagai tolok ukur (indikator) Standar diartikan sebagai prosedur Standar diartikan sebagai persyaratan (requirement) Standar diartikan sebagai standar teknis (practice guidelines) Masalah ? Tidak masalah ! Yang penting konsistensi dalam penggunaan istilah.

8 Standar Pelayanan Minimum (PP 23 Tahun 2005)
Standar Pelayanan Minimum adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan oleh BLU kepada masyarakat.

9 Masyarakat Standar Pelayanan Minimum Standar Teknis Standar Teknis
Fasilitas dan peralatan Kebijakan dan manajemen

10 Rencana Strategik Bisnis lembaga SPM Ketersediaan data Indikator kinerja Lembaga (LAKIP/Sasaran mutu) Standar teknis lembaga

11 Kinerja dan perencanaan stratejik
Visi Strategi Misi Goals Program & Kegiatan Key Performance Indicators

12 2. Tinjauan dari sudut pandang BLU
UU No 1/ 2004 PP 23/ 2005 Lembaga pelayanan sebagai Badan layanan umum Perbendaharaan Negara Permendagri 61/2007 Pengelolaan Keuangan BLU Akuntabilitas Indikator & Nilai/ Tatget kinerja

13 Enam Persyaratan administratif BLUD (permendagri 61/2007)
a. surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat; b. pola tata kelola; c. rencana strategis bisnis; d. standar pelayanan minimal; e. laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan; f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.

14 3. Tinjauan dari sudut pandang customer
Pelanggan Indikator kinerja dan target pencapaian yg sesuai standar dan harapan Mutu Kepuasan Keselamatan Proses Penyediaan Layanan S – P – O Struktur Proses Outcome Kebutuhan, harapan, Persyaratan pelanggan

15 Jenis Jenis Indikator INPUT
Berkaitan dengan Man, Money, Material, Methode, manajemen misalnya jumlah dokter yang melayani, bahan habis pakai yang digunakan,, metode pelayanan dll PROSES Berkaitan dengan proses apa yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu baik barang maupun jasa. Misalnya cara memberikan pelayanan, cara membuat barang dll. OUTPUT Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang ataupun selesainya pekerjaan jasa. Misalnya jumlah pasien yang dioperasi, jumlah pelayanan rawat jalan OUTCOME Adaklah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan. Atau konsumen. Bisanya merupakan persepsi pelanggan terhadap pemanfaatan layanan BENEFIT Adalah ukuran terhadap manfaat bagi pelanggan ataupun bagi pemberi pelayanan IMPACT Adalah ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan biasanya jangka panjang

16 Kriteria Indikator Nilai INPUT Ketersediaan tenaga dosen yang memenuhi persyaratan kompetensi Ketersediaan kurikulum dan silabus yang up to date ≥ 80 % 100 % PROSES Ketepatan waktu penyelenggaraan pendaftaran Ketepatan waktu penyelenggaraan pendidikan Ketepatan waktu penyelenggaraan ujian OUTPUT Mahasiswa yang lulus tidak tepat waktu Pencapaian target kelulusan ≤ 10 % \≥ 80 % OUTCOME Kepuasan pengguna lulusan

17 No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Nilai Batas Waktu 1 Radiologi Input Ketersediaan tenaga dokter yang sesuai kompetensi Ketersediaan tenaga radiografer yang sesuai kompetensi ≥80 % 2 tahun Proses Waktu tunggu hasil pelayanan ≤ 3 jam Kepatuhan thd prosedur pelayanan Tidak terjadinya kesalahan pelabelan foto Kejadian kegagalan pelayanan radiologi 100 % ≤ 2 % 1 tahun Output Ekspertisi oleh spesialis radiologi ≥90 % Outcome Kepuasan pasien

18 Cara menetapkan nilai (threshold) (Katz & Green, 1997)
Sentinel event (kejadian luar biasa, a serious, undesirable, and often avoidable process or outcome) indicator: target = 0, misalnya pembedahan pada sisi yang salah Rate based indicator: Kumpulkan data untuk periode waktu tertentu Hitung mean dan standard deviasi Tetapkan simpangan yang bisa diterima Ingat rate-based indicator tidak pernah 100 % Rujukan (referensi) sebagai konsensus nasional atau konsensus profesi Jika rate based indicator belum dapat ditentukan, dapat ditetapkan threshold secara konsensus pada tahun pertama. Adakalanya threshold tidak dapat ditetapkan, penilaian terhadap indikator berdasarkan trend naik atau turun.

19 Menetapkan tingkat kepentingan proses
1. Prioritas utama: proses-proses yang memenuhi ke-empat kategori: 3H + 1 P (High risk, high cost, high volume, and problem prone) 2. Prioritas berikutnya adalah proses-proses yang memenuhi tiga kategori dengan urutan sebagai berikut: a. High risk, problem prone, high volume b. High risk, problem prone, high cost c. High risk, high volume, high cost d. Problem prone, high volume, high cost 3. Prioritas selanjutnya dalah proses-proses yang memenuhi dua kategori dengan urutan sebagai berikut: a. High risk, problem prone b. High volume, problem prone c. High cost, problem prone d. High risk, high volume e. High risk, high cost f. High volume, high cost

20 1 2 3 4 5 No Indikator Diwajib-kan oleh peraturan
Diper-syaratakan oleh pemilik Diper-syarat-kan oleh pelang-gan High cost High risk High volume Problem prone Urutan prioritas 1 2 3 4 5

21 Format SPM

22 Format SPM No Jenis Pelayanan Indikator Nilai Pencapaian saat ini
Batas waktu Pencapaian Unit penanggung jawab 1 2 3 4 5

23 Jenis pelayanan Rawat inap Rawat darurat Rawat jalan Rekam medis
Kebidanan Administrasi Dsb sesuai dengan kelas rumah sakit

24 No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Nilai Batas Waktu 1 Radiologi Input Ketersediaan tenaga dokter yang sesuai kompetensi Ketersediaan tenaga radiografer yang sesuai kompetensi ≥80 % 2 tahun Proses Waktu tunggu hasil pelayanan ≤ 3 jam Kepatuhan thd prosedur pelayanan Tidak terjadinya kesalahan labelling foto Kejadian kegagalan pelayanan radiologi 100 % ≤ 2 % 1 tahun Output Ekspertisi oleh spesialis radiologi ≥90 % Outcome Kepuasan pasien

25 Format rincian indikator
Dimensi mutu Tujuan indikator Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode dilakukan analisis Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Nilai (threshold atau standar pencapaian) Sumber data numerator dan denominator Penanggung jawab

26 Frekuensi pengumpulan data Periode dilakukan analisis
Indikator Diisi dengan judul indikator Dimensi mutu Diisi dengan dimensi mutu yang mana yang terkait dengan indikator tsb: akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan, kesinambungan pelayanan, kompetensi tehnis, kenyamanan, hubungan antar manusia Tujuan indikator Diisi dengan apa yang ingin ditunjukkan dengan indikatr tsb (apa maksud dari penggunaan indikator tersebut); untuk memberi petunjuk/tanda bahwa……. Definisi operasional Jika ada istilah yang perlu dijelaskan, maka didefinisikan pada kolom ini Frekuensi pengumpulan data Diisi dengan kapan pengumpulan data harus dilakukan apakah tiap hari, seminggu sekali, tiap bulan sekali, atau tiap tiga bulan sekali Periode dilakukan analisis Diisi dengan kapan indikator tsb dianalisis untuk kemudian dilaporkan dan difeedback pada unit terkait Numerator (pembilang) Pembilang dari indikator tersebut Denominator (penyebut) Pembagi dari indikator tersebut Nilai (threshold atau standar pencapaian) Diisi dengan target yang harus dicapai Sumber data numerator dan denominator Diisi dengan dari mana data dapat diperoleh, apakah dari survei, dari data rekam medik, dari register, dsb Penanggung jawab Diisi dengan siapa yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data dan analisis data


Download ppt "Menetapkan Masalah Mutu Pelayanan Kesehatan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google