Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Before This Lesson,,,,, Any Question about the last season????

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Before This Lesson,,,,, Any Question about the last season????"— Transcript presentasi:

1 Before This Lesson,,,,, Any Question about the last season????
C U Again Before This Lesson,,,,, Any Question about the last season????

2 Physical Examination Thorax

3

4

5 Consist & Content Of : External thorax wall 1) Garis2 Imaginer
11/12/2017 Consist & Content Of : External thorax wall 1) Garis2 Imaginer 2) Bentuk2 dada 3) Payudara a) Inspeksi b) Palpasi B. Internal thorax 1) Paru a. Inspeksi b. Palpasi c. Perkusi d. Auskultasi 2) Jantung Revisi Script new

6 A.1) Garis2 Imaginer

7

8 pigeon chest (Pectus Carinatum) funnel chest (Pectus Exavatum)
Bentuk Kelainan Dada pigeon chest (Pectus Carinatum) funnel chest (Pectus Exavatum) barrel chest

9

10

11

12

13 A.3) Payudara – Inspeksi1 Dalam mengkaji pertimbangkan aspek psikososial Anatomis : terletak bilateral pada dinding anterior diantara spasium interkostalis ke-2 sampai ke-6 Terdiri dari jaringan glandula lobulus, jaringan fibrosa dan jaringan adiposa Identifikasi dini terhadap kanker (insiden : usia > 50 th / 30 th belum punya anak) Perubahan pada wanita hamil  aktifitas hormonal HE : breast-self examination = SaDaRi

14

15

16 A.3) Payudara – Inspeksi2 a. posisi duduk menghadap kedepan, telanjang dada dengan kedua lengan rileks ke samping b. ukuran, bentuk, kesimetrisan (N : melingkar, agak simetris, deskripsi kecil, sedang dan besar) c. warna, lesi, vaskularisasi dan udema d.penonjolan, retraksi, keluaran, ulkus, pergerakan e. ketiak dan klavikula terhadap pembengkakan

17

18 A.3) Payudara - Palpasi Palpation :
Sekitar puting susu untuk mengetahui adanya keluaran, jika ada --. Cari sumber, jumlah, warna, konsistensidan kaji terhadap nyeri tekan Daerah klavikula dan ketiak untuk daerah kelenjar limfe (supra & infra-klavikula anterior ; Axilla : sentral-lateral-posterior Lakukan dengan menggunakan 3 jari tengah ke permukaan payudara pada kuadran samping atas dengan gerakan memutar terhadap dinding dada dari tepi menuju areola dan memutar searah jarum jam

19

20

21 B.1) Paru – Inspeksi stridor inspirasi/ekspirasi, pola, irama, dyspnea

22 .....INSPECTION A. Observe the rate, rhythm, depth, and effort of breathing. Note whether the expiratory phase is prolonged B. Shape of chest: Normal chest (ellips)  transverse > AP Pectus excavatum (funnel chest)  sternum bertakuk masuk pectus carinatum (pigeon chest)  sternum menonjol keluar Increased anteroposterior (AP) diameter (barrel chest)  dada seperti tong C. Observe for retractions and Use of accessory muscles of respiration:sternomastoids, abdominals

23

24 B.1) Paru – Palpasi Gunakan seluruh telapak tangan
Rasakan getaran dinding dada, ekspansi paru “VOCAL FREMITUS” ………tuj(z)uh puluh tuj(z)uh Pemadatan (pneumonia-keganasan) lebih bergetar Pleural effusion-pneumothorax kurang bergetar Kesimpulan : getaran paru kanan kiri sama keras

25

26 ....PALPATION Identify any areas of tenderness or deformity by palpating the ribs and sternum  Daerah nyeri tekan Assess expansion and symmetry of the chest by placing your hands on the patient's back, thumbs together at the midline, and ask them to breath deeply. Kesimetrisan pergerakan dada Vokal Fremitus dan Fremitus taktil

27 tactile fremitus: Chest wall vibrations from speech (patient says "ninety-nine").
Compare sides. Fremitus should be symmetric - the same on both sides. \ Abnormal fremitus can help you diagnose several lung abnormalities: Decreased fremitus occurs if something gets between the lung and chest wall: Air in the pleural space ( pneumothorax or "collapsed lung") Fluid in the pleural space ( pleural effusion ) Scarred, thickened pleura Increased fremitus: In pneumonia, thick pus in the airways and alveoli increases vibration transmission (like wobbling jello). Patients with pneumonia may have increased fremitus on that side.

28 Perkusi: Perkusi BPH (Batas Paru Hepar) B.1) Paru – Perkusi ICS 4-5
Ketukkan jari tengah kanan pada jari kiri yang menempel erat pada ICS dinding dada SONOR: jaringan paru normal REDUP: jaringan paru lebih padat / konsolidasi ; seperti pneumonia PEKAK: jaringan padat seperti cairan di rongga pleura, daerah jantung & hepar HIPERSONOR / TIMPANI: daerah berongga kosong seperti caverne paru, asma kronik dengan barrel chest B.1) Paru – Perkusi Perkusi BPH (Batas Paru Hepar) ICS 4-5 Perkusi; bila suara sonor paru Pekak adanya hepar Anjurkan pasien untuk tarik napas panjang; ketuk pekak menjadi sonor (diafragma mengembang) Hembuskan napas: sonor menjadi pekak (diafragma mengempis) Konklusi: paru kanan dapat mengembang optimal

29

30

31 B.1) Paru – Auskultasia SUARA UCAPAN: Tuj(z)uh puluh tuj(z)uh………..
NORMAL: kanan = kiri BRONCHOPHONI: jelas & lebih keras ; akibat pemadatan / konsolidasi paru PECTORILOQUY: jauh & tdk jelas “nggrenyem” pada efusi / atelektasis EGOPHONY: bergema seperti hidung tersumbat (bindeng) & terasa dekat; pada pemadatan paru disertai caverne SUARA NAPAS: VESIKULAR: di semua lapangan paru normal; halus, nada rendah, INSP > EKSP BRONCHO-VESIKULAR: daerah percahangan bronchus-trachea (sekitar sternum & regio interscapular); lebih kasar, INSP= EKSP BRONCHIAL: daerah trachea (leher) & supra sternal notch; kasar, tinggi, INSP < EKSP Trakeal : bunyi yang terdengar kasar, keras, dan dengan tinggi nada tinggi pada bagian trakea ekstratoraks Kolaps/atelektasis/efusi pleura: tdk ada suara AMFORIK:seperti tiupan pd mulut botol; resonansi caverne paru

32

33 B.1) Paru – Auskultasib WHEEZING:
akibat ada eksudat lengket tertiup aliran udara & bergetar nyaring (bronkitis akut) bunyi musikal….ngiiiiik….. pada ekspirasi dan inspirasi, lebih jelas pada ekspirasi PLEURAL-FRICTION RUB: akibat peradangan pleura, terdengar sepanjang fase pernapasan kering seperti gosokan amplas pada kayu Paling jelas oada posteri-lateral bawah dinding thoraks SUARA TAMBAHAN RALES: akibat eksudat lengket saat saluran napas mengembang (inspirasi) peradangan jaringan paru (pneumonia-TBC) Halus: “meritik” pada akhir inspirasi; pendek Sedang: lebih kasar di tengah-akhir inspirasi Kasar: lebih lama; pada seluruh fase inspirasi Rales tidak hilang saat pasien disuruh batuk RONCHI: akibat terkumpulnya cairan mukus dalam trakhea / bronkus besar (edema paru) nada rendah, sangat kasar; pada inspirasi & ekspirasi hilang bila pasien disuruh batuk

34

35

36 JANTUNG/CARDIO Examination of the heart includes: •  Inspection: of jugular venous pulse and point of maximal impulse •  Palpation: of point of maximum impulse, and precordium for lifts, heaves and thrills •  Auscultation: for valve closing sounds (S1 and S2), extra sounds (S3 and S4), murmurs, clicks and rubs

37 B.2) Jantung - Inspeksi ICTUS CORDIS:
denyutan dinding thoraks karena pukulan ventrikel kiri pada dinding thoraks gambaran ada/tidaknya pembesaran jantung ICS 5, linea mid clavicularis kiri, 1cm sulit pada orang gemuk, otot besar & mammae besar

38 B.2) Jantung - Palpasi ICTUS CORDIS: THRILL:
Rabalah ictus cordis dengan telapak jari II, III & IV Rasakan kekuatan pukulan, tentukan lebar (1cm2) Melebarhipertrofi ventrikel kiri THRILL: Getaran ictus cordis (gambaran mur mur pada auskultasi: stage 5-6)

39

40 B.2) Jantung - Perkusi Tentukan batas jantung (pekak)
Pembesaran jantung lebih ke arah anteroposterior Pembesaran ventrikel kiri ke kiri agak ke bawah Pembesaran ventrikel kanan kurang dapat ditentukan Sulit dilakukan pada pasien gemuk / berotot Batas kanan jantung: Linea sternalis kanan Batas atas jantung: ICS 2-3 Batas kiri jantung: Linea mid clavicularis sinistra IC 4-5

41 .....Perkusi jantung Kita melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantung Batas kiri jantung Batas kanan jantung Perkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit jantung yaitu efusi pericardium dan aneurisma aorta

42 Batas kiri jantung Kita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial.
Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita tetapkan sebagai batas jantung kiri Normal Atas : SIC II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung) Bawah: SIC V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri ( t4 iktus)

43 Batas kanan jantung Perkusi juga dilakukan dari arah lateral ke medial. Disini agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh dari dinding depan thorak Normal : Batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang interkostal III-IV kanan,di linea parasternalis kanan Sedangkan batas atasnya di ruang interkostal II kanan linea parasternalis kanan

44 B.2) Jantung - Auskultasi
Perlu suasana tenang BJ I: menutupnya katup M & T (deg) BJ I T: ICS 4 L. Sternalis kiri BJ I M: ICS 5 L. Medio Clavicularis Kiri (apex ictus cordis) BJ II: menutupnya katup A & P (tek) BJ II A: ICS 2 L. Sternalis kanan BJ II P: ICS 2-3 L. Sternalis kiri BJ III: Irama pacu kuda / gallop pada decomp cordis Bising Jantung (mur mur): getaran / fibrasi dalam jantung akibat bertambahnya arus turbulensi darah

45 Auskultasi Jantung. Auskultasi jantung menggunakan alat stetoskop duplek, yang memiliki dua corong yang dapat dipakai bergantian. Corong pertama berbentuk kerucut (bell)yang sangat baik untuk mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi (apeks) Corong yang kedua berbentuk lingkaran (diafragma) yang sangat baik untuk mendengarkan bunyi dengan nada rendah

46 Pada auskultasi akan diperhatikan 2 hal, yaitu
1. Bunyi jantung : Bunyi jantung I dan II BJ I : Terjadi karena getaran menutupnya katup atrioventrikularis, yang terjadi pada saat kontraksi isometris dari bilik pada permulaan systole BJ II : Terjadi akibat proyeksi getaran menutupnya katup aorta dan a. pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada permulaan diastole. BJ II normal selalu lebih lemah daripada BJ I 2. Bising jantung / cardiac murmur

47 BUNYI JANTUNG I Daerah auskultasi untuk BJ I :
Pada iktus : katub mitralis terdengar baik disini. Pada ruang interkostal IV – V kanan, pada tepi sternum : katub trikuspidalis terdengar disini Pada ruang interkostal III kiri, pada tepi sternum : merupakan tempat yang baik pula untuk mendengar katub mitral. Intensitas BJ I akan bertambah pada apek pada: stenosis mitral interval PR (pada EKG) yang begitu pendek pada kontraksi ventrikel yang kuat dan aliran darah yang cepat misalnya pada kerja fisik, emosi, anemia, demam dll. Intensitas BJ I melemah pada apeks pada : shock hebat interval PR yang memanjang decompensasi hebat.

48 BUNYI JANTUNG II Intensitas BJ II aorta akan bertambah pada :
hipertensi arterisklerosis aorta yang sangat. Intensitas BJ II pulmonal bertambah pada : kenaikan desakan a. pulmonalis, misalnya pada : kelemahan bilik kiri, stenosis mitralis, cor pulmonal kronik, kelainan cor congenital BJ I dan II akan melemah pada : orang yang gemuk emfisema paru-paru perikarditis eksudatif penyakit-penyakit yang menyebabkan kelemahan otot jantung

49 BISING JANTUNG Apakah bising terdapat antara BJ I dan BJ II (=bising systole), ataukah bising terdapat antara BJ II dan BJ I (=bising diastole). Cara termudah untuk menentukan bising systole atau diastole ialah dengan membandingkan terdengarnya bising dengan saat terabanya iktus atau pulsasi a. carotis, maka bising itu adalah bising systole. Tentukan lokasi bising yang terkeras. Tentukan arah dan sampai mana bising itu dijalarkan. Bising itu dijalarkan ke semua arah tetapi tulang merupakan penjalar bising yang baik, dan bising yang keras akan dijalarkan lebih dulu.

50 ...BISING JANTUNG Perhatikan derajat intensitas bising tersebut, Ada 6 derajat bising : (1)Bising yang paling lemah yang dapat didengar.Bising ini hanya dapat didengar dalam waktu agak lama untuk menyakinkan apakah besar-benar merupakan suara bising. (2) Bising lemah , yang dapat kita dengar dengan segera. (3) dan (4) adalah bising yang sedemikian rupa sehingga mempunyai intensitas diantara (2) dan (5). (5) Bising yang sangat keras, tapi tak dapat didengar bila stetoskop tidak diletakkan pada dinding dada. (6) Bising yang dapat didengar walaupun tak menggunakan stetoskop. Perhatikan kualitas dari bising, apakah kasar, halus, bising gesek, bising yang meniup, bising yang melagu

51 PEMERIKSAAN PEMBULUH DARAH PERIFER
Pada pemeriksaan pembuluh darah perifer hal yang biasa dilakukan adalah palpasi nadi. Pada pemeriksaan yang rutin yang dilakukan adalah palpasi nadi dari a. radialis.

52 .....PEMERIKSAAN PEMBULUH DARAH PERIFER
Pada palpasi nadi harus diperhatikan hal-hal di bawah ini : Frekuensi nadi Tegangan nadi Irama nadi Macam denyut nadi Isi nadi Bandingkan nadi a. radialis ka & ki Keadaan dinding arteri

53

54 11/12/2017 Revisi Script new

55

56

57

58 LOKASI AUSKULTASI

59

60 Thank Very Much For Your Attention
GOD BE WITH U To DAY And Your Life


Download ppt "Before This Lesson,,,,, Any Question about the last season????"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google