Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Spiritual Growth vs Spiritual Abuse

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Spiritual Growth vs Spiritual Abuse"— Transcript presentasi:

1 Spiritual Growth vs Spiritual Abuse

2 Pertanyaan Pembuka Apa yang Anda rasakan sebagai “orang Kristen”? Mengapa begitu? Bagian apa dalam Alkitab yang paling berkesan buat Anda? Mengapa begitu? Pernahkah Anda mengalami pengalaman buruk sehubungan dengan identitas Anda sebagai pengikut Kristus? Kapan dan bagaimana?

3 Spiritual Abuse / Pelecehan Spiritual
Adalah perlakuan yang salah terhadap seseorang yang membutuhkan pertolongan, dukungan atau bantuan spiritual, sehingga mengakibatkan melemahnya / menurunnya / merosotnya kehidupan spiritual orang tersebut (“The Subtle Power of Spiritual Abuse”, David Johnson & Jeff Van Vonderen).

4 Bagaimana Spiritual Abuse Terjadi?
Ketika suatu sistem yang dibuat untuk memerdekakan orang, berbalik menjadi suatu sistem yang mengikat dan menekan. Lalu sistem itu menjadi “perangkap”. Dan makin banyak yang “menikmati” berada di dalam perangkap itu sambil menarik orang lain masuk juga.

5 Beberapa Kasus Sebagai Penjelasan
Bukan Pelecehan Spiritual Pelecehan Spiritual Pemimpin spiritual yang memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan akhir, menggunakan posisinya untuk mengambil keputusan yang bertentangan dengan keputusan sebagian anggota jemaat. Pemimpin itu memakai pandangan seseorang untuk menjadi alasan bagi keputusan terakhirnya demi keamanan posisinya (melepas tanggung jawab jabatan, melemparkannya pada orang lain).

6 Beberapa Kasus Sebagai Penjelasan
Bukan Pelecehan Spiritual Pelecehan Spiritual Seorang Kristen mengemukakan pendapatnya secara objektif tentang orang Kristen lainnya yang berbuat kesalahan, namun tetap dapat berteman / menerima orang itu. Seorang Kristen mengemukakan pendapatnya terhadap orang Kristen lain yang melakukan kesalahan, sebagai sebuah penghakiman dan dengan sengaja mempermalukan.

7 Beberapa Kasus Sebagai Penjelasan
Bukan Pelecehan Spiritual Pelecehan Spiritual Menyatakan tidak setuju terhadap suatu pengajaran / doktrin Kekristenan, di hadapan orang banyak. Menyatakan tidak setuju terhadap suatu pengajaran Kekristenan tertentu, dengan motivasi untuk menyerang dan menyatakan orang yang menganut pengajaran itu sesat – sedangkan dirinya benar.

8 Beberapa Kasus Sebagai Penjelasan
Bukan Pelecehan Spiritual Pelecehan Spiritual Memegang standar perilaku dari kelompok tertentu. Misalnya cara berpakaian, dll Memegang dan melakukan suatu standar perilaku tertentu, namun menghakimi orang lain yang tidak mengamalkannya. Dll …

9 Solusi : Berbalik Kepada Kasih Karunia!
Galatia 5:1 I Korintus 7:23 Kristus memperkenalkan Injil Kerajaan Allah, di tengah kondisi “orang-orang terperangkap dalam sistem religius yang mati” ! Sedangkan yang Yesus sendiri lakukan adalah : mengguncangkan sistem religius ciptaan manusia yang telah menjadi usang, dan kembali kepada kemerdekaan yang penuh sukacita dalam relasi dengan Bapa !

10 Sebuah pertanyaan evaluatif :
Apakah selama ini relasi yang kita miliki dengan Tuhan sudah mendatangkan kelegaan dalam setiap langkah kita, ataukah kita merasa ditekan oleh beban yang sangat berat sehingga kita sangat kelelahan?

11 Sistem Spiritual di bawah kekuasaan Allah.
Dimaksudkan untuk membawa kehidupan pada makna relasi, pada kemerdekaan. Sistem Spiritual “palsu”, di bawah kendali manusia. Dimaksudkan untuk mengarahkan orang-orang untuk hidup dengan “cara spiritual” tertentu. Penuh syarat, bukan “memerdekakan”. Yeremia 5:26, 30-31 Pelecehan spiritual itu terjadi dari tempat otoritas religius !

12 Dalam Injil, Yesus tidak terlibat konflik dengan “orang berdosa” (pelacur, pemungut cukai, orang kusta, orang kerasukan roh jahat, dll) – melainkan dengan para pemuka agama yang terus memberlakukan sistem religius mereka itu. Baca Matius 23:4 Bandingkan dengan Matius 11:28-30

13 Pada masa pelayanan Paulus
Paulus pun menegur / menentang orang-orang (jemaat Kristen mula-mula) yang masih melakukan spiritual abuse dengan mengutamakan : sunat dan pemberlakuan detail hukum taurat : mana boleh / tidak boleh, memelihara “hari-hari baik”, dll. Makin terdengar dan terlihat “lebih rohani”, makin dipertahankan?

14 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse. (a. l
Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse? (a.l. 8 hal) Anda mungkin mengembangkan citra Allah yang salah, karena hanya menekankan beberapa bagian dalam Alkitab. - Pribadi yang kejam dan cepat menghukum. - diam meski lihat Anak-Nya disesah (mentalitas victim?) - Bapa? == > dilihat dengan kacamata bapa di dunia yang terbatas dan tidak penuh kasih. - Mahakudus dan Mahamulia, tak terhampiri -- DLL --

15 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
Anda mungkin telah terikat dengan “perbuatan spiritual” - merasa di situlah “zona nyaman”-nya dan “zona benar”-nya. Sedikit perubahan saja mudah dilihat sebagai penyimpangan, tanpa merasa perlu mengkritisi makna. - perilaku spiritual lebih penting daripada ketulusan. - kasih dan penerimaan didasari perbuatan. Memahami sikap ini dengan frasa : “anak Tuhan”?

16 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
Anda mungkin memiliki identitas / citra diri yang rusak - rasa bersalah dan rasa malu sebagai bagian dari masa lalu yang traumatis - kebutuhan (sangat) besar untuk diakui dan merasa diterima -- > self pity? - kebutuhan (sangat) besar untuk dinyatakan berharga dan benar.

17 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
4. Anda mungkin memiliki masalah, berhubungan dengan otoritas spiritual - pernah kecewa terhadap otoritas tertentu di tengah komunitas religius. - cenderung terjebak pada kerelaan atau penolakan yang ekstrim bila berhadapan (lagi) dengan pemegang otoritas itu. - Miryam pernah kusta!

18 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
Anda mungkin mengalami kesulitan dengan kasih karunia - ketiadaan penerimaan di dunia, membuat orang merasa terlebih lagi ia tidak layak menerima kasih karunia Allah! - Ia menemukan cara-cara untuk menolak kasih karunia Allah : tetap memegang statement saya orang tidak benar, saya tidak layak (bahkan tidak layak ke gereja) - atau ia menerima kasih karunia tetapi dengan merasa berhutang sangat besar dan harus mengabdikan diri untuk melunasi semua.

19 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
6. Anda mungkin memiliki pemahaman yang kurang jelas tentang “mematikan kedagingan” - merasa memang pantas dipermalukan dengan sengaja oleh orang lain - 100% meminta nasehat konselor sebab merasa pasti akan salah lagi kalau mengambil langkah atas hikmat sendiri. - Bingung menyeimbangkan antara kebebasan seorang anak / ahli waris, dengan panggilan untuk hidup dalam roh, bukan dalam daging  tidak menghayati diri sebagai pribadi yang telah dimerdekakan oleh Kristus; mencari lagi kuk perhambaannya.

20 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
Anda mungkin memang memiliki masalah dengan tanggung jawab pribadi : kurang bertanggung jawab? Atau “terlalu” bertanggung jawab sehingga mengambil tanggung jawab orang lain untuk dipikul - merasa bahwa tidak ada tindakan yang bisa memberikan kasih, penerimaan, atau kelegaan yang ia inginkan -- > mudah menyerah. - “Biarlah pendeta yang mengajar. Biarlah penatua yang mengunjungi orang sakit. Biarlah pengurus gereja yang melayani. Saya sudah lelah!” - Saya tidak akan bisa melakukan semua ini dengan sempurna!

21 Bagaimana orang bisa “terbuka” untuk mengalami Spiritual Abuse?
Anda mungkin memiliki persoalan dalam mencukupi kebutuhan hidup  tercipta “mentalitas pencari perlindungan”  rendah diri  apalagi jika melihat makna “berkat” terutama dari sisi material / jasmaniah.  bagaimana menghadapi statement : “tidak diberkati, karena banyak dosa” -- > ???

22 Undangan Bagi Pelaku dan Bagi Korban Spiritual Abuse : Berpaling pada Kasih Karunia
Uluran tangan Tuhan menyembuhkan Uluran tangan Tuhan menunjukkan arah yang benar Uluran tangan Tuhan menguatkan dan selalu menemani dalam perjuangan kita


Download ppt "Spiritual Growth vs Spiritual Abuse"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google