Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT"— Transcript presentasi:

1 PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

2 Orientasi Program Perkuliahan
Pertemuan 1 Orientasi Program Perkuliahan Tujuan Substansi Isi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Kebijakan Perkuliahan 16 kali pertemuan tatap muka, termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Kehadiran mahasiswa batas minimal 80% kehadiran. Teknik perkuliahan; ceramah, dan diskusi kelompok. Mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas-tugas terstruktur dan tugas-tugas mandiri. Penilaian Kehadiran dalam perkuliahan bobot 30% Penyelesaian tugas, dengan bobot 10% Ujian tengah semester (UTS), dengan bobot 10% Ujian akhir semester (UAS), dengan bobot 50%

3 Pendidikan Sepanjang Hayat Belajar Sepanjang Hayat
Pertemuan 2 Pendidikan Sepanjang Hayat Belajar Sepanjang Hayat Pendidikan menurut UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Psl 1 : 1) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan agama. Belajar menurut Gagne (1965) adalah : ”Learning is a change in human disposition or capability, which can be retained and which is not simply ascribable to the process of growth”.

4 Lanjutan Knapler dan kropley : “..life long education has been defined as a set of organizational, administrative, methodological, and procedural measures.” Pendidikan memperlihatkan keberadaan secara keseluruhan, yang modusnya lebih mengarah kepada program Pendidikan sepanjang hayat mengacu pada serangkaian faktor-faktor ekstrinsik, berorientasi penyediaan (suplay), dengan mengidentifikasi kebutuhan (the needs) dan penyediaan peralatan (the means) Knapler dan kropley : “. lifelong learning describes the habit of continuously learning throughout life, a mode of behavior Belajar lebih mengarah kepada proses belajarnya dan modusnya adalah prilaku pembelajar itu sendiri. belajar sepanjang hayat bersifat intrinsic, berorientasi permintaan, dan sangat bergantung pada motivasi dan kemampuan individu pembelajar.

5 Karakteristik pendidikan sepanjang hayat
Konsep mendasar Pendidikan sepanjang hayat (kehidupan, sepanjang hayat, pendidikan) Pendidikan merupakan sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya orang dewasa saja, tetapi semua tingkatan, TK, SD, SLTP, SLTA, PT dan lainnya. Pendidikan sepanjang hayat meliputi pola formal dan non formal. Rumah berperan penting dalam pendidikan sepanjang hayat. Masyarakat bagian penting Pendidikan sepanjang hayat, dri mulai anak berinteraksi dalam masyarakat sampai kehidupan umum. Lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat pelatihan sebagai bagian penting untuk perantara pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan Sepanjang Hayat berkelanjutan dan berartikulasi melalui dimensi  longitudinal. Pendidikan sepanjang hayat berintegrasi pada dimensi horisontal dan mendalam pada setiap tingkat kehidupan. Pendidikan sepanjang hayat bersifat umum dan demokratis.

6 Komponan Pendidikan sepanjang hayat yaitu umum dan profesional.
Pendidikan sepanjang hayat fleksibel dan beraneka isis, teknik, adat belajar, dan waktu belajarnya. Pendidikan sepanjang hayat dinamis dan memberikan penyesuaian bahan dan media belajar bila ada perkembangan baru. Pendidikan sepanjang hayat memberikan pola dan bentuk belajar yang beraneka ragam. Komponan Pendidikan sepanjang hayat yaitu umum dan profesional. Pendidikan sepanjang hayat mengembangkan fungsi inovatif dan adaptif individu dan masyarakat. Pendidikan sepanjang hayat melaksanakan fungsi perbaikan Tujuan pokok pendidikan sepanjang hayat menjaga dan meningkatkan kualitas hidup. Syarat pendidikan sepanjang hayat yaitu kesempatan, motivasi, dan kemampuan belajar. Pendidikan sepanjang hayat suatu pengorganisasian mendasar untuk semua pendidikan. Pendidikan sepanjang hayat memberikan sistem menyeluruh dari semua pendidikan pada tingkat operasional.

7 Tugas 1 (Mandiri) Buat Rangkuman
Dari Buku Filsafat Pendidikan Non Formal Karangan Dr. H. Oong Komar, M.Pd

8 Belajar Sepanjang Hayat
Pertemuan 3 Belajar Sepanjang Hayat Konsep Agama (Islam) Menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat Menuntut ilmu kewajiban Allah mengangkat derajat orang yang berilmu Meninggalnya orang berilmu ibarat hancurnya alam Tegaknya suatu negara, rangking pertama oleh orang berilmu Orang berilmu adalah ahli syurga

9 Belajar Sepanjang Hayat
Dasar-dasar filosofis Filosofis hakikat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi: Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing). Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing). Manusia sebagai makhluk susila (moralbeing).

10 Belajar Sepanjang Hayat
Dasar-dasar psikofisis Merupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara: Potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi psikis, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani. Potensi-potensi dan kesadaran jasmaniah yang sehat dengan pancaindra yang normal secara fisiologis bekerjasama dengan sistem saraf dan kejiwaan. Potensi-potensi psikofisis berada di dalam suatu lingkungan hidupnya, baik alamiah maupun sosial budaya

11 Belajar Sepanjang Hayat
Dasar-dasar sosio-budaya Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-budaya sendiri. Inilah segi-segi budaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan. Dasar-dasar segi sosio-budaya bangsa mencakup: Tata nilai warisan budaya bangsa seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong-royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup rakyat. Nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila. Nilai-nilai budaya nasional, adat istiadat, dan lain-lain. Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal.

12 Pendidikan sepanjang hayat di negara berkembang dan negara industri
Buat Kajian Mandiri Berkenaan dengan penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah di negara-negara industri tertentu

13 Pertemuan 4 Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Formal, Pendidikan Non-formal, Pendidikan Informal. PLS adalah pendidikan yang berada diluar sistem persekolahan. PF adalah pendidikan yang berada dijalur sistem persekolahan, PNF adalah pendidikan yang berada dijalur pendidikan yang tidak formal. Pendidikan Informal adalah pendidikan yang berpusat pada sistem pembinaan dikeluarga.

14 Karakteristik pendidikan non-formal dan pendidikan informal, dibandingkan dengan pendidikan formal.
Komponen Pendidikan formal Pendidikan nonformal Tujuan -Jangka panjang dan umum -Berbasis credentials (mandat) -Jangka pendek dan spesifik -Tidak berbasis credentials Waktu Penyelenggaraan -Siklus panjang/persiapan/ penuh waktu -Siklus pendek/berulang/ paruh waktu Isi/Materi -Standarisasi/berpusat masukan -Akademik -Persyaratan masuk menentukan calon peserta didik -Individual/ berpusat keluaran -Praktikal -Calon peserta didik menentukan persaratan masuk Sistem peluncuran/ penyampaian -Berbasis institusi, terisolasi dari lingkungan -Terstruktur kaku, berpusat pada guru dan intensitas sumber yang tinggi -Berbasis lingkungan, terkait dengan masyarakat. - Fleksibel, berpusat pada peserta didik, dan saving sumber-sumber. Pengawasan Eksternal/hierarhikal Internal, mengatur diri sendiri /demokratik

15 Pendidikan formal, non-formal informal dalam system pendidikan nasional.


Download ppt "PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google