Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSucianty Dharmawijaya Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Internet Protocol (Network Layer)
Computer Networks Eko Prasetyo Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Gresik 2012
2
Alamat Network Jl. Veteran 24 207.23.175.2
Agar paket dapat mencapai tujuannya, maka dibutuhkan pengalamatan, sama seperti surat pos. Untuk IP, pengalamatan menggunakan 4 suku byte: A.B.C.D Yang masing-masing suku diwakili oleh satu byte. Jl. Veteran 24
3
Protokol IP Protokol IP
IP address menggunakan 32 bit angka biner yang merupakan logical address. Terbagi menjadi 4 segmen, masing-masing segmen 8 bit. Masing-masing segmen dipisah dengan tanda titik. IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang memiliki IP address yang sama. Setiap alamat IP memiliki makna netID dan hostID. Netid adalah pada bit-bit terkiri Hostid adalah bit-bit selain netid (terkanan). Aturan Pemberian IP Semua komputer yang berada dalam satu segmen TCP/IP harus memiliki NetID yang sama. Tidak ada dua komputer yang memiliki satu HostID yang sama. Semua komputer pada jaringan yang sama, harus memiliki subnet mask yang sama.
4
Pengalamatan IP IP Address: Identitas 32-bit untuk setiap interface host dan router. Interface: Perangkat yang menfasilitasi hubungan fisik diantara host/router Biasanya router mempunyai beberapa interface Host juga bisa saja mempunyai beberapa interface Satu IP address diberikan untuk setiap interface. = 223 1 1 1
5
Pembagian kelas IP Bit pertama akan menentukan nilai 8 bit pertama dari masing – masing kelas. Jumlah bit yang menjadi Network ID akan menentukan jumlah jaringan yang dihasilkan dari masing – masing kelas. Jumlah bit yang menjadi Host ID akan menentukan jumlah Host yang bisa dialokasikan pada suatu jaringan yang menggunakan kelas tertentu. Bit – bit yang menjadi Network ID dan Host ID akan menentukan NetMask yang digunakan.
6
IP kelas A Jika bit pertama dari IP Address adalah 0.
Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network. 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian jumlah jaringan ada 128, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tapi dalam praktiknya hanya ada 126 karena jaringan nomor 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx masuk dalam kategori IP khusus yang tidak boleh digunakan. Satu network dapat menampung host ( 256 x 256 x 256 ) (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255), tapi dalam prakteknya tiap jaringan dapat menampung host karena ada 2 alamat IP khusus pada tiap jaringan yang tidak boleh digunakan sebagai alamat IP yaitu ( IP terendah disebut juga Network Address ) dan ( IP tertinggi dan Broadcast Address ).
7
IP kelas B 2 bit pertama dari IP Address adalah 10.
Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network. 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat jaringan kelas B (64 x 256), yakni dari network xxx.xxx xxx.xxx. Setiap jaringan kelas B mampu menampung host ( 256 x 256 x 256 ), tapi dalam prakteknya tiap jaringan dapat menampung host karena ada 2 alamat IP khusus pada tiap jaringan yang tidak boleh digunakan sebagai alamat IP yaitu ( IP terendah disebut juga Network Address ) dan ( IP tertinggi dan Broadcast Address ).
8
IP kelas C 3 bit pertama dari IP Address adalah 110.
Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network. 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat jaringan (32 x 256 x 256), yakni dari nomor xxx sampai xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host, tapi dalam prakteknya tiap jaringan dapat menampung 256 host karena ada 2 alamat IP khusus pada tiap jaringan yang tidak boleh digunakan sebagai alamat IP yaitu ( IP terendah disebut juga Network Address ) dan ( IP tertinggi dan Broadcast Address ). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.
9
IP Address Gambar. Kelas-Kelas dalam notasi desimal
10
Syarat IP address yang di gunakan
Semua bit dari Network ID tidak boleh semuanya 0 Hal ini terjadi pada IP kelas A karena 8 bit pertama IP kelas A terendah adalah 0 8 bit pertama dari IP tidak boleh menggunakan angka 127 Hal ini terjadi pada IP kelas A dimana 8 bit pertama tertinggi adalah 127. IP dengan 8 bit pertama 127 secara otomatis akan digunakan sebagai loopback (memanggil dirinya sendiri ). Tidak boleh menggunakan address khusus Network Address (semua bit host 0) Broadcast Address (semua bit host 1) Tidak boleh menggunakan alamat (alamat dirinya sendiri) IP persediaan yang disediakan secara internasinal : A : – /8 (16,777,216 hosts) B : – /12 (1,048,576 hosts) C : – /16 (65,536 hosts)
11
NetMask Mengidentifikasi Network ID dan Host ID
Mengecek suatu IP apakah termasuk dalam jaringan atau tidak Semua bit yang menjadi Net ID diset 1, semua bit yang menjadi Host ID diset 0. Contoh: IP kelas C dengan 24 bit netmask, dapat dituliskan: IP dengan netmask , atau IP /24 A set of IP address assignments
12
NetMask Tabel routing diupdate dengan 3 entry. Setiap entry berisi base address dan subnet mask Address C : Mask C : Address E : Mask E : Address O : Mask O : Apa yang terjadi ketika ada paket yang datang pada router dengan alamat yang jika direpresentasikan dalam 32 bit string biner : ? Lakukan operasi AND dengan Mask C, didapat : , ini tidak cocok dengan base address Cambridge Lakukan operasi AND dengan Mask E, didapat : , ini tidak cocok dengan base address Edinburgh Lakukan operasi AND dengan Mask O, didapat : , cocok dengan base address Oxford, maka paket akan dikirim ke alamat dalam jaringan tersebut.
13
NetMask Jika user didaerah Omaha, Nebraska ingin mengirimkan paket ke 3 kampus diatas sekaligus, bagaimana caranya ? Tiga alamat kampus diatas dilakukan aggregasi (penggabungan base address dengan operator AND). Aggregasi tiga base address : Netmask yang digunakan : Dinotasikan single aggregation : /19 Dengan aggregasi, tabel routing di Omaha dan Nebraska mengurangi menjadi 1 entry (yang semula 3 entry)
14
IP addressing: CIDR CIDR: Classless InterDomain Routing
Pembagian subnet alamat dengan panjang yang diinginkan Format alamat : a.b.c.d/x ,dimana x adalah jumlah bit bagian subnet alamat subnet part host /23
15
Subnets Alasan subnetting : What’s a subnet ? Teknologi berbeda
Terbatasnya teknologi Unjuk kerja jaringan What’s a subnet ? Teknik pemecahan jaringan menjadi subjaringan Alokasi host dalam jaringan menjadi berkurang Jumlah jaringan yang dikelola semakin banyak (sesuai jumlah sub) LAN network consisting of 3 subnets
16
Subnets /24 /24 /24 Recipe Untuk menentukan subnet, lepaskan setiap interface dari router yang diikuti, buat pula untuk jaringan yang diisolasi. Setiap jaringan yang diisolasi disebut subnet. Subnet mask: /24
17
Subnets How many? Dasar yang perlu diketahui : Alamat 223.1.1.0/24
How many? Dasar yang perlu diketahui : Alamat /24 – Network Address – Broadcast Address Netmask – Salah satu IP Langkah-langkah : H adalah jumlah bit host dalam jaringan awal x : bit yang di-mask Jumlah subnet : 2x-2 Jumlah maks host per subnet : 2H-x -2 Blok subnet :kelipatan 2H-x
18
Subnets : jumlah sujaringan
/24 Alamat awal : /24 Jumlah bit host H=8 Tambahkan 2 pada jumlah subjaringan : 3+2 = 5 Bentuk binernya : 101 ada 3 bit yang harus dimask (x=3) Mask belum di sub : Mask sudah di sub : Jumlah subnet : 23-2 = 6 Jumlah maksimal host per subnet : = = 30 Blok subnet : 28-3 = 32 Akan dibagi menjadi 3 subjaringan
19
Subnet : Jumlah subjaringan
Pembagian blok : Blok 1 : tidak boleh digunakan Blok 2 : valid Blok 3 : valid Blok 4 : valid Blok 5 : valid Blok 6 : valid Blok 7 : valid Blok 8 : tidak boleh digunakan Netmask yang digunakan : = (/27) /16 berkapasitas host. Jika ingin jumlah maksimal host per sub jaringan 1000 host saja. Bagaimana alamat jaringan yang digunakan ? SUB KE NETWORK ADDRESS ALAMAT PERTAMA ALAMAT TERAKHIR BROADCAST ADDRESS KETERANGAN 1 Invalid 2 Valid 3 4 5 6 7 8
20
ANY QUESTIONS ?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.