Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dasar Memang Jodoh Saya (Haryanti Lenny Yunita) orang kelahiran Desa Klaten, melanjutkan SMA di Stella Duce Yogyakarta, kuliah di Jakarta. Sudah nyaman.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dasar Memang Jodoh Saya (Haryanti Lenny Yunita) orang kelahiran Desa Klaten, melanjutkan SMA di Stella Duce Yogyakarta, kuliah di Jakarta. Sudah nyaman."— Transcript presentasi:

1 Dasar Memang Jodoh Saya (Haryanti Lenny Yunita) orang kelahiran Desa Klaten, melanjutkan SMA di Stella Duce Yogyakarta, kuliah di Jakarta. Sudah nyaman tinggal di rumah kontrakan di Jalan Kyai Tapa, tetapi keadaan mengharuskan saya pindah indekos. Sementara itu, Andrie berasal dari Kota Malang, jauh-jauh merantau bekerja ke Jakarta demi merubah nasib. Dengan kegigihan yang luar biasa, melamar kerja dan berhasil diterima, kemudian dikontrak sebagai pemain film di perusahaan Eternal Film - Hong Kong dengan syuting di Taiwan selama 3 tahun, akhirnya mendarat lagi di Jakarta, memutuskan tidak meneruskan kontrak dan kemudian indekos bersebelahan dengan saya. Pas banget ya? Dasar memang jodoh. Akhirnya pun tegur sapa pun kerap terjadi. Ngobrol pun semakin intens, di antara obrolan kami ada satu pernyataan Andrie yang membuat saya merasa “percaya nggak percaya” terganggu dan tidak enak hati. Menurut pengakuannya, pendidikan formalnya hanya sampai kelas enam Sekolah Dasar saja, itu pun belum sempat lulus.Usut punya usut, ternyata Andrie adalah satu korban tak berdosa gejolak politik (Gestapu PKI) yang pernah terjadi di negeri ini sehingga di tahun 1965, sekolah mandarin tempat Andrie belajar ditutup dan karena ketidakmampuan orangtuanya memindahkan ke sekolah lain, Andrie pun terpaksa berhenti sekolah sejak saat itu. Jadi gelar yang disandangnya sekarang adalah SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat). Saya sungguh terperangah! Dari cara berbicaranya, mengemukakan berbagai teori falsafah kehidupan, Andrie tidak terlihat “SDTTnya” sama sekali. Bahkan berkat kepiawaian Andrie bermain kungfu, tahun 1979 mampu mendirikan perguruan kungfu, perguruan itu bernama “Hap Kun Do”. Hap artinya Gabungan, Kun artinya Ilmu, Do artinya Cara. Menurut Andrie seluruh anggota tubuh kita, setiap bagiannya bisa menjadi senjata dan pertahanan yang ampuh. Selama kita bisa memanfaatkannya dengan efektif, efisien, dan tepat waktu untuk menyerang, mengelak maupun bertahan, itulah yang disebut ilmu bela diri.

2 Yang hebat lagi, Andrie mempunyai sebuah buku harian
Yang hebat lagi, Andrie mempunyai sebuah buku harian. Dia suka sekali menulis untuk memaknai setiap tahapan peristiwa di kehidupan yang dilaluinya. Gaya penulisannya mencerminkan gejolak jiwa seseorang dengan pribadi yang penuh vitalitas, sederhana, lugas, tegas, mudah dipahami, tetapi sungguh tidak mudah untuk dijalani. Kekaguman demi kekaguman yang semakin menumpuk ini mengarahkan pada satu kesimpulan bahwa Andrie adalah mutiara yang masih tercecer, belum terasah, dan berada jauh di dasar laut. Walau belum tampak kilau cahayanya, jelas mempunyai kualitas dan mutu yang luar biasa, ini karena belum terpoles dengan baik. Waktulah yang akan menjadi alat pembuktinya. Seperti kata-kata mutiara yang sering diucapkan oleh Andrie: Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas. Dan satu lagi: If better is possible, Good is not enough. Jika lebih baik itu memungkinkan, Maka baik saja tidak cukup. Andrie tahu dan sangat menyadari, kurangnya mengenyam pendidikan formal, tentu bukanlah hal yang gampang untuk memulai sebuah usaha, atau berkiprah di lingkungan pergaulan tertentu, atau menerjuni bisnis apa pun. Maka, semangatnya untuk belajar, berjuang, dan mengembangkan dirinya dengan sesegera dan sebanyak-banyaknya seakan berlomba dengan waktu hendak mengejar semua ketertinggalan pengetahuan yang tidak dicicipinya di dunia pendidikan dulu. Hingga kini, setiap hari, setiap ada kesempatan, tidak pernah luput dari buku dan membaca. Sepertinya, itulah yang membuat Andrie hari ini berhasil, karena memang hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas!

3 Aku ini Siapa…? Diantara obrolan-obrolan kami saat itu, Andrie bercerita tentang latar belakang dirinya, masa lalunya, kegundahan akan masa depannya. Ia pun bercerita kembali ke masa itu… “Aku lahir di Malang dari keluarga yang tidak mampu. Anak kedua dari tiga bersaudara, semuanya laki-laki.  Saat ini terus terang aku bingung memikirkan masa depanku, aku tidak tahu mau ke mana langkah ini kubawa. Walaupun saat ini, aku mengaku punya pekerjaan tetapi pekerjaan menunggu order telepon dari studio untuk pemotretan iklan t-shirt, mengajar kungfu sesungguhnya bukan pekerjaan yang kuinginkan. Aku merasa punya banyak potensi di dalam diriku yang belum keluar, belum tergali dan jelas aku punya semangat yang luar biasa. Tapi itu saja tidak cukup untuk jadi apa dan tahu mau ke mana, semua butuh modal.” Makanya, kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh, bersyukurlah punya orang tua yang bisa menyekolahkan kamu dan tidak semua orang punya nasib sebaik kamu. Setiap orang punya proses perjuangan sendiri, jangan dikira semua yang didapat tidak melewati perjuangan, dapat jatuhan dari langit begitu saja. Secara perlahan, timbul riak-riak kekaguman, gelombang emphaty, dan rasa menyukai yang sangat. Ada sebuah pemahaman baru bahwa Andrie bukanlah orang biasa. Dia memang tidak mengenyam cukup pendidikan formal tetapi dia bukan orang bodoh, dia pandai. Apabila suatu hari kelak Andrie menemukan pekerjaan yang cocok dengan kemampuan dan kepribadiannya, ditunjang daya analisisnya, didukung daya tahan terhadap penderitaan yang telah terbukti, dibalut semangat juang yang luar biasa, dikobarkan dengan sikap mau belajar yang tak kunjung padam, suatu hari, dia pasti menjadi “seseorang” seperti yang dia inginkan.


Download ppt "Dasar Memang Jodoh Saya (Haryanti Lenny Yunita) orang kelahiran Desa Klaten, melanjutkan SMA di Stella Duce Yogyakarta, kuliah di Jakarta. Sudah nyaman."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google