Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHarjanti Yuwono Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
BERKOMUNIKASI SECARA VERBAL DAN NON VERBAL
Reni Dyanasari 2016
2
TUGAS Pelajari Persamaan dan Perbedaan komunikasi verbal dan non verbal. Tuliskan rangkuman persamaan komunikasi verbal dan non verbal! Buat dalam tabel perbedaan komunikasi verbal dan non verbal! Dari persamaan dan perbedaan yang anda temukan, buat definisi komunikasi verbal dan komunikasi non verbal versi anda! Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal
3
JELASKAN DEFINISI KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL!
4
KOMUNIKASI VERBAL Komunikasi menggunakan kata-kata baik melalui lisan maupun tulisan.
5
KOMUNIKASI NON VERBAL Komunikasi selain menggunakan kata-kata, namun bagaimana mengutarakan kata, fitur lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan objek yang mempengaruhi citra personal dan pola interaksi.
6
PERSAMAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
1 Bersifat simbolis 2 Dipandu aturan dan regulatif 3 Terikat Budaya 4 Dapat disengaja/ tidak disengaja
7
PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
1 Komunikasi nonverbal dipersepsikan lebih jujur daripada komunikasi verbal 2 Saluran komunikasi verbal tidak sebanyak komunikasi non verbal 3 Komunikasi verbal bersifat terputus-putus, dan komunikasi non verbal lebih berkesinambungan
8
KOMUNIKASI VERBAL Komunikasi menggunakan kata-kata baik melalui lisan maupun tulisan.
9
SIMBOL Simbol merupakan dasar bahasa.
Simbol adalah representasi dari dari orang, kejadian, dan fenomena lainnya. Dalam memahami simbol, adalah dengan menyadari bahwa simbol merupakan cara; Simbol Bersifat Dinamis (arbitrary) Simbol Bersifat Ambigu (ambiguous) Simbol bersifat Abstrak (abstrak)
10
MEMAHAMI SIMBOL Simbol Bersifat Dinamis (arbitrary)
Simbol tidak selalu berhubungan dengan apa yang diwakilinya dikarenakan sifat bahasa yang sewenang-wenang (tergantung dari yang memaknainya). Simbol Bersifat Ambigu (ambiguous) Makna simbol tidak tetap atau absolute. Ex: Menurut Perempuan; Perhatian = kasih bunga Menurut Laki-laki; Perhatian = telepon setiap hari Simbol bersifat Abstrak (abstrak) Simbol tidak konkret/ tidak berwujud. Ex: Mahasiswa unggul Budi memiliki ipk 3.50 Budi mahasiswa disiplin dan menjunjung tinggi sopan santun, serta memiliki kemampuan untuk menangkap pelajaran dengan cemerlang yang membuatnya memperoleh ipk 3.50.
11
PRINSIP KOMUNIKASI VERBAL
Tiga prinsip menjelaskan bagaimana menggunakan komunikasi verbal dan bagaimana hal itu mempengaruhi kita; Interpretasi Menciptakan Makna Komunikasi adalah Aturan yang Dipandu Penekanan Mempengaruhi Makna
12
INTERPRETASI MENCIPTAKAN MAKNA
Dari sifat simbol yang dinamis, ambigu, dan abstrak kita harus dapat menginterpretasikan makna dari simbol yang lahir dari komunikasi verbal tersebut. Waspada terhadap kemungkinan kesalahpahaman, dan memeriksa dengan lawan bicara terkait makna tersebut.
13
KOMUNIKASI ADALAH ATURAN YANG DIPANDU
Komunikasi verbal memiliki aturan yang tidak terucap. Aturan Komunikasi Pemahaman bersama terhadap makna komunikasi dan macam komunikasi yang cocok atau tidak untuk berbagai situasi. Aturan Regulatif Merinci kapan, bagaimana, dimana, dan dengan siapa kita harus berbicara mengenai hal-hal tertentu. Di keluarga tertentu tidak diperkenankan menginterupsi orang tua pada saat berdiskusi santai di rumah dengan cara yang tepat. Aturan Pokok Menjelaskan arti komunikasi dengan mengatakan kepada kita bagaimana menilai jenis komunikasi tertentu. Pada masyarakat timur menginterupsi dianggap kasar.
14
PENEKANAN MEMENGARUHI MAKNA
Manusia menekankan komunikasi untuk menciptakan makna tertentu. Dalam komunikasi penekanan (punctuation) seperti penandaan awal/ akhir dari interaksi tertentu. Ex: Tanda titik/ seru pada akhir kata. Ucapan “terima kasih atas perhatian anda.”
15
KEMAMPUAN SIMBOLIS Cara menyadari/ memahami simbol untuk meminimalkan masalah; 1 Simbol Mendefinisikan Manusia menggunakan simbol untuk mendefinisikan pengalaman, orang, hubungan, perasaan, pikiran. Mendefinisikan simbol dosen tempat berbagi pegalaman tentang cara belajar. Bagaimana dengan dosen yang dapat berbagi cerita tentang masalah pribadi? 2 Simbol Mengevaluasi Simbol tidak netral, syarat akan nilai. Pemilihan bahasa dalam mengevaluasi teman sekelas. Budi memiliki teman: Tono, dan musuh: Adi, pada satu kelas yang sama. Ketika Tono dan Adi tidak lulus dalam ujian , Budi menyatakan Tono kurang belajar, dan Adi kurang pandai.
16
KEMAMPUAN SIMBOLIS 3 Simbol Mengatur Persepsi
Manusia mengandalkan skema kognitif untuk mempersepsikan simbol. Prototipe teman baik. Segala bentuk sapaan berbahasa kasar oleh teman baik akan dianggap gurauan dan akan berbanding terbalik dengan sapaan kasar oleh musuh. 4 Simbol Memungkinkan Pemikiran Hipotesis Memikirkan mengenai pengalaman dan ide yang bukan bagian dari situasi konkret saat ini. Simbol sarjana oleh mahasiswa semester 8 memberikan hipotesis kesuksesan dan terbebas dari beban belajar. 5 Simbol Memungkinkan Refleksi Diri Menggunakan simbol untuk merefksikan diri (aspek diri I dan Me) Konsep I (merespon kebutuhan diri) dan Me (perspektif sosial orang lain terhadap diri). Simbol kemarahan. I: Memaki. Me: Diskusi dan memaafkan.
17
MENAMBAH EFEKTIFITAS DALAM KOMUNIKASI VERBAL
Terlibat perspektif ganda Mengenali sudut pandang orang lain, tanpa mengabaikan perspektif diri sendiri. Memiliki perasaan dan pikiran Bertanggung jawab atas apa yang kita rasakan dan pikirkan pada penggunaan bahasa “saya” bukan bahasa “kamu”.
18
MENAMBAH EFEKTIFITAS DALAM KOMUNIKASI VERBAL
Menghormati perkataan orang lain Tidak berasumsi bahwa diri mengerti bagaimana perasaan atau pemikiran mereka. Mengusahakan Akurasi Menyadari tingkat abstraksi Membatasi Bahasa Hindari pemilihan kata/ bahasa yang bersifat evaluasi statis. Ex: Ann Egois. Dapat menggunakan pengindexan untuk lebih mencerminkan waktu dan keadaan yang spesifik. Ex: Saat mengerjakan tugas PIK 2, Ann Egois dengan tidak membagi rata tugas tersebut pada setiap anggota kelompok.
19
KOMUNIKASI NON VERBAL Komunikasi selain menggunakan kata-kata, namun bagaimana mengutarakan kata, fitur lingkungan yang mempengaruhi interaksi, dan objek yang mempengaruhi citra personal dan pola interaksi.
20
PRINSIP KOMUNIKASI NON VERBAL
Melengkapi atau Menggantikan Komunikasi Verbal Nonverbal mengulangi pesan verbal. Ex: Mengatakan “Ya” dan menganggukan kepala. Nonverbal mempertegas verbal. Ex: Guru menyatakan: Saya tidak suka (nada tinggi) dengan siswa yang mencontek! Perilaku nonverbal melengkapi / menambahkan pada kata. Ex: Menambah emoticon pada pesan. Guru berteriak “keluar”! (tangan menunjuk pintu) Perilaku non verbal dapat bertentangan dengan pesan verbal. Ex: “Ok saya akan kerjakan!” dengan muka murung Mengganti komunikasi verbal dengan nonverbal. Mengatur Interaksi Mengatur percakapan dengan komunikasi non verbal (Ex: isyarat menunjuk mahasiswa untuk menjawab).
21
PRINSIP KOMUNIKASI NON VERBAL
Membentuk Makna Tingkat Hubungan Komunikasi non verbal lebih kuat daripada bahasa verbal dalam menyampaikan makna tingkat hubungan. Komunikasi nonverbal digunakan untuk menyampaikan 3 dimensi makna tingkat hubungan: Responsif: Manusia menggunakan respon kontak mata, ekspresi wajah, dan postur tubuh untuk mengindikasikan respon. Kesukaan: kelompok orang yang saling menyukai akan terlihat bersama dan saling menebar senyum yang menunjukan perasaan positif. Kekuasaan: Manusia menggunakan perilaku nonverbal untuk menyatakan dominasi, ekspresi keseganan, dan menegosiasikan status dan pengaruh. Mencerminkan Nilai Budaya Kebanyakan perilaku nonverbal tidak bersifat insting, tetapi dipelajari dalam proses sosialisasi. Ex: Membukukan badan bentuk sambutan/hormat pada sebagian besar orang di asia.
22
TIPE KOMUNIKASI NON VERBAL
Kinetik Haptik Penampilan Fisik Artefak Proksemis Faktor Lingkungan Kronemis Parabahasa Keheningan
23
KINETIK Posisi tubuh dan gerakan tubuh termasuk wajah. Ex: Siswa berjalan ke panggung dengan kepala menunduk.
24
HAPTIK Sentuhan fisik. Ex: Ibu mengusap kepala anak.
Atasan menepuk pundak bawahan.
25
PENAMPILAN FISIK Sebagian besar orang membentuk penilaian dasar terhadap penampilan fisik. Ex: Wanita kurus. Laki-laki berotot.
26
ARTEFAK Objek pribadi yang disertakan ketika kita mengumumkan identitas dan melakukan personalisasi lingkungan kita. Ex: Sosialita menggunakan cincin berlian dan tas hermes. - Dokter mengenakan jas putih. Artefak mengklaim ruang privat dengan mengisinya dengan yang sesuai dengan pengalaman/ nilai kita. - Seorang yang agamis memajang kaligrafi/ salib di ruang tamu. Artefak melambangkan hubungan dengan pengalaman penting. - Foto pernikahan di meja kerja. Artefak mengekspresikan identitas personal. - Tatto di bagian tubuh suatu yang menarik dan populer. Artefak mengeskpresikan identitas etnis - Kue keranjang dan jeruk pada perayaan tahun baru cina.
27
PROKSEMIS Ruang/ jarak dan bagaimana kita menggunakannya. Ex: Kita cenderung menjauh dari musuh kita. Ruang kerja pimpinan besar dan bersekat menunjukan status yang lebih tinggi.
28
FAKTOR LINGKUNGAN Elemen pengaturan yang mempengaruhi bagaimana kita merasa dan bertindak. Ex: Pencahayaan rendah, kursi yang nyaman, musik lembut, sering menjadi bagian restoran mewah.
29
KRONEMIS Bagaimana kita mempersepsikan dan menggunakan waktu untuk mendefinisikan identitas dan interaksi. Mengekspresikan sikap budaya terhadap waktu. Ex: Menunggu atasan adalah hal biasa, bawahan harus tepat waktu.
30
PARABAHASA Komunikasi vokal (termasuk nada dan intonasi) yang tidak meliputi kata-kata. Ex: Bergumam. Berbisik menyatakan sesuatu yang rahasia. Menghela nafas.
31
KEHENINGAN Diam. Ex: Ibu tidak menjawab anaknya ketika marah.
Teman tidak menjawab karena meremehkan.
32
MENINGKATKAN KOMUNIKASI NON VERBAL
Pantau Komunikasi Non Verbal Memikirkan bahwa cara kita menggunakan perilaku non verbal mengumumkan identitas kita. Tafsirkan Komunikasi Non Verbal Secara Tentatif
33
Thank You
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.