Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Transistor DRIVER dan REGULATOR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Transistor DRIVER dan REGULATOR"— Transcript presentasi:

1 Transistor DRIVER dan REGULATOR
Kuliah Elektronika Dasar Pertemuan minggu ke 9 Transistor DRIVER dan REGULATOR oleh Ir. Bambang Sutopo, M.Phil Jurusan Teknik Elektro FT-UGM 2007

2 BD 139

3 BD 139

4 BC 108 BC 109

5 2N 2222

6

7 RANGKAIAN RC C2 R1 C1 IC R2 RE

8 RANGKAIAN R1 R2 RC C2 IC VCE R2 min (R2 << R1) Transistor OFF
IB =0  IC = 0 VCE = VCC R2 max (mis : R2 = R1) Transistor JENUH IB =besar  IC   IB VCE = 0,2 atau 0,3 Volt IB

9 TRANSISTOR JENUH VCE = 0,2 – 0,3 Volt Penyebabnya :
Arus basis IB yang terlalu besar atau RC yang terlalu besar

10 DRIVER LED R Deretan pulsa membuat transistor On dan OFF VCC LED

11 DRIVER RELAY RELAY RB Relay membutuhkan arus sekitar 50 sampai
DIODA freewheel VCC IB-JENUH = arus basis yang membuat transistor dalam kondisi jenuh. RB Relay membutuhkan arus sekitar 50 sampai 100 mili Amper

12 RELAY

13 TRANSISTOR DARLINGTON UNTUK DRIVER RELAY DAN LED

14 PENGGERAK MOTOR DC DRIVER MOTOR Dioda freewheel
VCC Motor DC Deretan pulsa Deretan pulsa membuat transistor On dan OFF

15 CHOPPER A Pengubah DC ke DC dengan menggunakan chopper.
OFF ON A B Tegangan DC CHOPPER Keluaran Chopper Dengan mengubah duty cycle maka besar tegangan keluaran dapat diubah.

16 CATU DAYA DC Hampir semua peralatan elektronis membutuhkan sumber DC yang stabil. Baterei yang biasa digunakan untuk keperluan ini terbatas daya yang disimpannya. Contoh : Baterei alkalin 9 V akan habis dalam satu hari pada arus 100 mA. Aki mobil akan habis dalam 2 jam pada 1 A. Salah satu catu daya yang sederhana adalah terbuat dari dioda penyearah, trafo, dan filter serta untai regulator.

17 Bahasan Utama Catu Daya Analog Review penyearahan dan filtering
Review dioda zener sebagai regulator tegangan Regulator tegangan dengan Transistor seri Regulator arus transistor IC regulator tegangan (mis. 78/79XX, LM317)

18 Diagram kotak catu daya

19 CATU DAYA TAK TEREGULASI
Ada dua persamaan : V0 Lihat buku : Boylestad, hal. 894 Pilihan kapasitor tergantung pada ripel yang diijinkan dan arus yang mengalir

20 Penyearah jembatan V t

21 Penyearah separoh gelombang
V t

22 Penyearah gelombang penuh
V t

23 Rumus lainnya…………. . Mengatur pers. sebelumnya: VP = Vdc + 1,736 Vr
Tegangan ripel dalam prosen: Dioda harus mampu menahan arus surja: RW adalah hambatan belitan trafo :

24 Perbandingan beberapa jenis penyearah
Penyearah separoh gelombang hanya membutuhkan satu dioda tetapi ripelnya dua kali lipat terhadap jenis lain. Penyearah gelombang penuh membutuhkan trafo dengan tap ditengah. Penyearah jembatan merupakan yang terbaik, walaupun membutuhkan 4 buah dioda.

25 Mengapa regulator diperlukan ?
Karena ada variasi tegangan masukan (dari sumber AC) yang tak terduga. Ada pembebanan yang bervariasi terhadap waktu.

26 Regulasi Tegangan Merupakan ukuran efektifitas suatu regulator tegangan untuk mempertahankan tegangan keluaran terhadap perubajhan tegangan sumber.

27 Regulasi beban Merupakan kemampuan regulator untuk mempertahankan tegangan keluaran walaupun ada perubahan arus beban

28 Spesifikasi lain Definisi regulasi tegangan :
Kemampuan mengurangi ripel tegangan keluaran : Hambatan regulator :

29 Regulator tegangan yang menggunakan Dioda Zener
Karakteristik I-V Rangkaian IZM

30 Regulator Dioda Zener VZ tergantung pada arus I dan suhu.
Dioda Zener dengan tegangan rated < 6 V mempunyai koefisien suhu negatif; untuk yang > 6 V mempunyai koefisien positip. Agar Vo tetap, IZT bervariasi dalam menanggapi perubahan IL atau Vi. Misal, bila RL membesar, IL menurun, maka IZT harus membesar untuk mempertahankan arus yang lewat Rs tetap. Karena tegangan pada Rs tetap, maka Vo tetap.

31 Rumus dalam untai regulator
Rs menentukan arus bias zener, IZT: Untuk nilai Vi yang tetap, tetapi RL bervariasi :

32 Rumus (lanjutan) Untuk Rl yang tetap, tetapi Vi bervariasi :
Tegangan riak output pada regulator dengan zener : RZ = hambatan ac dioda zener

33 REGULATOR TEGANGAN DENGAN TRANSISTOR SERI
Regulator sederhana dapat diperbaiki dengan penambahan transistor VBE = VZ - VL , maka setiap pengurangan/ penambahan VL akan di imbangi dengan penambahan atau pengurangan IE. Arus DC dalam rangkaian sbb : IL = hFEIB; IZT = IR - IB

34 Regulator Tegangan dengan Dioda Zener
Tegangan keluaran : Vout = VZ - VBE VZ – 0,7. VZ tergantung pada arus yang mengalir lewat dioda. Tetapi arus basis ini lebih kecil dibanding arus dioda Zener. Pemilihan hambatan R tergantung pada arus yang diinginkan lewat dioda dan arus bebabn. Bila catu daya harus mengeluarkan arus 1 A maka arus basis 10 mA, (bila  =100). Arus dioda zener harus lebih besar lagi, sehingga perubahannya tak berpengaruh pada tegangan referensi Untuk zener 1 W, arus normalnya ~20-50 mA (untuk 0,5 W, normalnya sekitar puluhan mAs) Unregulated Vin R RC Regulated Vout

35 Regulator Tegangan dengan Dioda Zener
Hambatan RC digunakan untuk membatasi arus saat keluaran terhubung singkat. Kalau hal itu terjadi maka tak ada regulasi dan tegangan Vin muncul antara RC dan R, karena emiter dan basis ter-grounded. Agar aman maka saat arus maksimum dibuat tegangan drop pada RC dibuat lebih kecil dibanding tegangan drop pada R. Contoh : Bila maksimum arus = 1 A dan tegangan taktergulasi 5 V lebih besar dibanding keluaran maka RC ~ 4.3 V/1 A = 4W. Ini akan membuat BJT berada jauh dari kondisi jenuh karena arus output kurang dari Vin/RC. Unregulated Vin R RC Regulated Vout

36 Regulator Tegangan dgn Transistor Shunt
VBE = VL - VZ, Penurunan VL Atau penambahan Akan menambah IRs Atau menurunkan IRs. VL = Vi - IRsRs. IE = IRs - IL = hFEIZT

37 REGULATOR TEGANGAN dgn OP-AMP
Series Shunt

38 Catatan pada Regulator tegangan dengan Opamp
Lebih fleksibel dalam perancangan dibanding regulator dengan IC. Elemen yang utama : zener, seri atau shunt transistor, untai perasa, dan penguat kesalahan. Vo tergantung R2, R3, dan VZ. Konfigurasi shunt kurang efisien karena R2 bisa menyebabkan ada pembatasan arus short-circuit.

39 Pembatas arus Cara ini dapat digunakan untuk mengatasi arus hubung singkat atau arus lebih pada regulator seri Arus output dibatasi :

40 Pembatas arus terlipat balik
Cara lebih baik dalam melindungi regulator terhadap arus hubung singkat

41 Rumus perancangan pembatas arus terlipat balik
Maksimum arus beban tanpa pembatas arus : Tegangan keluaran pada kondisi pembatasan arus : Arus hubung singkat ( bila Vo = 0) :

42 Karakteristik pembatas terlipat balik
Ishort < IL(max) dan Vo konstan setelah RL > nilai kritis. Untuk perancangan, R5 + R6 = 1 kW Dan bila Ishort dan L(max) ditentukan , maka Vo IL

43 Regulator arus transistor
Dirancang untuk menjaga arus konstan pada beban untuk variasi Vi atu RL. Untuk BJT, VEB = VZ - VRE. Setiap perubahan IL akan diimbang perubahan yang berlawanan dari VEB,

44 IC Voltage Regulators There are basically two kinds of IC voltage regulators: Multipin type, e.g. LM723C 3-pin type, e.g. 78/79XX Multipin regulators are less popular but they provide the greatest flexibility and produce the highest quality voltage regulation. 3-pin types make regulator circuit design simple.

45 Multipin IC Voltage Regulator
The LM723 has an equivalent circuit that contains most of the parts of the op-amp voltage regulator. It has an internal voltage reference, error amplifier, pass transistor, and current limiter all in one IC package. LM 723C Schematic

46 Catatan LM723 14-pin DIP atau 10-pin, TO-100
Dapat + atau -, variable or fixed regulated voltage output Max. output current with heat sink is 150 mA Drop voltage is 3 V (i.e. VCC > Vo(max) + 3)

47 LM723 konfigurasi tegangan tinggi
Persamaan : Pilih R1 + R2 = 10 kW, dan Cc = 100 pF. Perlu tambahan transistor luar detektor arus. Ganti R1 dengan potensio agar Vo variable,

48 LM723 konfigurasi tegangan rendah
Dalam kondisi terlipat :

49 Regulator 3 terminal tegangan konstan
Sederhana, Standard kemasan transistor TO-3 (20 W) or TO-220 Seri 78/79XX untuk 5, 6, 8, 12, 15, 18, or 24 V output Max. arus 1 A (dengan pendingin) Ada proteksi termal. Drop tegangan 3-V, max. input : 37 V

50 Regulators 78/79XX Regulator 78XX / 79XX bisa untuk teg pos/neg
C1 untuk menghilangkan efek induktansi C2 memperbaiki transient response. Biasanya 1 mF tantalum atau 0.1 mF mica

51 Dual-Polarity Output with 78/79XX Regulators

52 Regulator 78XX dengan Pass Transistor
Q1 mulai ON saat VR2 = 0.7 V. R2 pilih max shg IR2 : 0.1 A. Disipasi daya Q1 P = (Vi - Vo)IL. Q2 untuk proteksi pembatas arus. ON saat VR1 = 0.7 V. Q2 harus mampu mengalirkan arus sampai 1 A; max. VCE2 hanya 1.4 V.

53 78XX Floating Regulator Untuk output > the Vreg sampai 37 V.
R1 dipilih shg R1 = 0.1 Vreg/IQ, IQ adalah arus kerja regulator. atau

54 3-Terminal Variable Regulator
The floating regulator could be made into a variable regulator by replacing R2 with a pot. However, there are several disadvantages: Minimum output voltage is Vreg instead of 0 V. IQ is relatively large and varies from chip to chip. Power dissipation in R2 can in some cases be quite large resulting in bulky and expensive equipment. A variety of 3-terminal variable regulators are available, e.g. LM317 (for +ve output) or LM 337 (for -ve output).

55 LM317 untuk Variable Regulator
Circuit with capacitors to improve performance Circuit with protective diodes

56 LM317 Circuits C3 untuk mengurangi riak tegangan.
Dioda proteksi diperlukan saat pengguanaan untuk arus/tegangan tinggi. Bila Vref = 1.25 V, arus Iadj biasanya 50 mA). R1 = Vref /IL(min), IL(min) :10 mA.

57 Other LM317 Regulator Circuits
Circuit with pass transistor and current limiting Circuit to give 0V min. output voltage


Download ppt "Transistor DRIVER dan REGULATOR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google