Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Nama Kelompok : Eko AW Andria Hadi Sucipto

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Nama Kelompok : Eko AW Andria Hadi Sucipto"— Transcript presentasi:

1 Nama Kelompok : Eko AW Andria Hadi Sucipto
social engineering Nama Kelompok : Eko AW Andria Hadi Sucipto

2 Pengertian Definisi Social enginering Seni dan ilmu memaksa orang untuk memenuhi harapan anda (Bernz ), Suatu pemanfaatan trik-trik psikologis hacker luar pada seorang user legitimate dari sebuah sistem komputer (Palumbo) Mendapatkan informasi yang diperlukan (misalnya sebuah password) dari seseorang daripada merusak sebuah sistem (Berg). Suatu teknik memperoleh data/informasi rahasia dengan cara mengeksploitasi kelemahan manusia (Richardus Eko Indrajit)

3 Kelemahan manusia (Richardus Eko Indrajit)
Rasa Takut – jika seorang pegawai atau karyawan dimintai data atau informasi dari atasannya, polisi, atau penegak hukum yang lain, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikan tanpa merasa sungkan; Rasa Percaya – jika seorang individu dimintai data atau informasi dari teman baik, rekan sejawat, sanak saudara, atau sekretaris, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikannya tanpa harus merasa curiga; dan Rasa Ingin Menolong – jika seseorang dimintai data atau informasi dari orang yang sedang tertimpa musibah, dalam kesedihan yang mendalam, menjadi korban bencana, atau berada dalam duka, biasanya yang bersangkutan akan langsung memberikan data atau informasi yang diinginkan tanpa bertanya lebih dahulu.

4 Tujuan Tujuan dasar social engineering sama seperti umumnya hacking: mendapatkan akses tidak resmi pada sistem atau informasi untuk melakukan penipuan, intrusi jaringan, mata-mata industrial, pencurian identitas, atau secara sederhana untuk mengganggu sistem atau jaringan. Target-target tipikal termasuk perusahaan telepon dan jasa-jasa pemberian jawaban, perusahaan dan lembaga keuangan dengan nama besar, badan-badan militer dan pemerintah dan rumah sakit.

5 Mengapa organisasi / sebuah perusahaan berkemungkinan besar diserang dengan social engineering?

6 Alasan mengapa organisasi / perusahaan berkemungkinan besar diserang dengan social engineering, karena akan lebih mudah dalam melakukan social engineering untuk mendapatkan akses daripada menggunakan teknik-teknik hacking yang lazim digunakan.

7 Serangan Social Engineering
Serangan social engineering menempati dua tingkatan, yaitu : Tingkatan Fisik Psikologis.

8 Serangan Social Engineering
Tingkatan Fisik Pada lingkungan fisik yang rawan terhadap serangan-serangan social engineering, tempat kerja, telepon, tempat sampah dan on- line (internet).

9 Serangan Social Engineering
2. Tingkatan Psikologis Social engineering dari sudut pandang psikologis, menekankan bagaimana caranya menciptakan lingkungan psikologis yang sempurna untuk suatu serangan. Metode-metode dasar persuasi termasuk : berkedok sebagai orang lain, mengambil hati/ menjilat, mencari kesesusaian, penunjukan tanggung jawab, atau sekadar keramah-tamahan.

10 Serangan Social Engineering
Terlepas dari metode yang digunakan, tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan orang yang memegang informasi bahwa sang social engineer adalah seseorang yang dapat dipercaya dengan informasi berharga tersebut. Kunci lainnya adalah untuk tidak bertanya terlalu banyak pada satu saat, namun bertanya sedikit demi sedikit untuk menjaga suasana keramah-tamahan.

11 Kategori Social Engineering
Human based social engineering Yaitu melibatkan interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya (pelaku social engineering berhubungan langsung atau berinteraksi dengan korbannya) Computer based social engineering Bergantung pada komputer/software yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan

12 Human Based Social Engineering
Impersonation (Pemalsuan) Important User (Menyamar sebagai orang penting) Third Party Authorization (Pemalsuan Otorisasi) Technical Support (Menyamar menjadi bagian Technical Support) In Person (Mendatangi langsung ke tempat korban)

13 Impersonation (Pemalsuan)
Dengan berpura-pura menjadi karyawan, hacker bisa mengakses lokasi-lokasi yang hanya diperuntukan untuk karyawan dan mendapatkan banyak keuntungan darinya. Contoh: Seseorang menyamar sebagai salah seorang karyawan dari suatu perusahaan, petugas kebersihan, kurir pengantar barang, dan sebagainya

14 Important User (Menyamar sebagai orang penting)
Contoh: Seseorang menyamar sebagai seorang yang memiliki kedudukan tinggi di perusahaan dan kemudian berusaha untuk mengintimidasi karyawan atau bawahannya

15 Third Party Authorization (Pemalsuan Otorisasi)
Hacker bisa berpura-pura menjadi orang yang diberikan tanggung jawab atau kuasa untuk melakukan sesuatu Contoh : Seseorang berusaha meyakinkan target untuk memberikan informasi yang diperlukan dengan mengatakan bahwa ia telah diberi otorisasi oleh seseorang untuk menanyakan hal tersebut yang biasanya adalah seseorang yang lebih tinggi jabatannya.

16 Technical Support (Menyamar menjadi bagian Technical Support)
Contoh : Seseorang menyamar sebagai salah satu dari tim IT dan berusaha mengumpulkan informasi dari korbannya.

17 In Person (Mendatangi langsung ke tempat korban)
Contoh: menyamar sebagai petugas kebersihan dan mencari atau mengumpulkan data/informasi dari tempat sampah yang ada di tempat korban atau berusaha melihat sekeliling pada saat user sedang mengetikkan password di komputernya (shoulder surfing)

18 Teknik Lain Human Based Social Engineering
Pengintaian Shoulder Surfing Dumpster Diving Tailgating (Membuntuti) PiggyBacking

19 Pengintaian Cara ini digunakan untuk pengguna yang berada ditempat umum atau bisa juga pengguna menggunakan komputer dari tempat yang bisa dilihat dari suatu lokasi.

20 Shoulder Surfing Melihat orang memasukan pin komputer, pin ATM, mengisi form, menekan nomor telp, dsb dengan berada disekitar korban

21 mencari informasi melalui sampah/file yang dibuang/didelete.
Dumpster Diving mencari informasi melalui sampah/file yang dibuang/didelete.

22 Tailgating (Membuntuti)
Contoh: Keamanan apartemen memang ketat dan pengunjung harus menggunakan kartu akses untuk membuka pintu. Biasanya pengunjung ini akan mengikuti penghuni sebenarnya dari belakang. Ketika pintu lobby terbuka, mereka langsung masuk mengikuti penghuni

23 PiggyBacking Pada metode ini, pelaku meminta bantuan kepada orang-orang yang memiliki akses masuk dengan berpura-pura lupa membawa kartu aksesnya. Untuk meyakinkan korbannya, pelaku bisa mengajaknya untuk ngobrol-ngobrol sebentar dengan topik seputar lingkungan yang akan dimasukinya. Cara ini akan menghindari kecurigaan dari korban.

24 Computer Based Social Engineering
Instant Chat Messenger Pop-up Windows Surat Berantai (Chain Letter) dan Hoaxes SPAM Phishing

25 Instant Chat Messenger
Melalui media ini, pelaku bisa berinteraksi dan menjalin pertemanan dengan calon korbannya. Pertemanan yang walaupun dilakukan secara virtual, mempunyai efek yang sama dengan pertemanan pada dunia nyata. Setelah mendapat kepercayaan dari korbannya, pelaku bisa melakukan serangan secara halus kepada korbannya

26 Pop-up Windows pelaku Social Engineering yang memanfaatkan pop-up windows ini untuk mengelabuhi pengguna. Contoh: Saat membuka website tiba-tiba muncul pop-up peringatan bahwa terdeteksi virus di komputer yang digunakan. Korban diminta mengklik link atau telp no yang sudah disiapkan oleh pelaku.

27 Surat Berantai (Chain Letter) dan Hoaxes
Chain letter atau surat berantai biasanya menawarkan hadiah atau barang gratis asalkan korbannya bersedia mengirimkan yang sama keteman-temannya, dan tentunya hadiah yang dijanjikannya ini palsu. Terkadang, surat berantai juga disertai dengan ancaman bagi yang tidak memforward tersebut seperti kecelakaan yang mengerikan, musibah, bankrut, bahkan meninggal dunia yang biasanya membawa nama agama untuk mempengaruhi psikologis manusia

28 SPAM Murahnya menjadi salah satu sebab pengiriman SPAM begitu merajalela.

29 Phishing Phishing adalah teknik menipu untuk mendapatkan informasi pribadi milik korban. Biasanya pelaku mengirimkan yang seolah-olah dari perusahaan atau badan resmi. Misalnya dari Bank, Toko online atau Badan pemerintah dan lainnya. tersebut memiliki tampilan dan tulisan yang sama persis dengan apabila perusahaan resmi yang mengirimkan. palsu ini biasanya berisi formulir data-data pribadi yang harus diisi korban. Data-data pribadi bisa berupa password , nomor pin ATM atau data-data vital lainnya. Data-data tersebut kemudian bisa dipergunakan untuk kepentingan pribadi pelaku, dan biasanya merugikan korban. Untuk mengintimidasi korban, biasanya dalam dicantumkan ancaman berupa pembekuan akun rekening bank, penghentian layanan, atau ancaman lainnya apabila formulir data pribadi tidak diisi.

30 Solusi Menghindari Resiko
Selalu hati-hati dan mawas diri dalam melakukan interaksi di dunia nyata maupun didunia maya mengingat informasi merupakan aset sangat berharga. Organisasi atau perusahaan mengeluarkan sebuah buku saku berisi panduan mengamankan informasi yang mudah dimengerti dan diterapkan oleh pegawainya, untuk mengurangi insiden-insiden yang tidak diinginkan Belajar dari buku, seminar, televisi, internet, maupun pengalaman orang lain agar terhindar dari berbagai penipuan dengan menggunakan modus social engineering Pelatihan dan sosialisasi dari perusahaan ke karyawan dan unit-unit terkait mengenaipentingnya mengelola keamanan informasi melalui berbagai cara dan kiat Memasukkan unsur-unsur keamanan informasi dalam standar prosedur operasional sehari-hari – misalnya “clear table and monitor policy” - untuk memastikan semuapegawai melaksanakannya

31 Solusi Menghindari Resiko (pencegahan)
Melakukan analisa kerawanan sistem keamanan informasi yang ada di perusahaannya (baca: vulnerability analysis) Mencoba melakukan uji coba ketangguhan keamanan dengan cara melakukan “penetration test” Mengembangkan kebijakan, peraturan, prosedur, proses, mekanisme, dan standar yang harus dipatuhi seluruh pemangku kepentingan dalam wilayah organisasi Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga seperti vendor, ahli keamanan informasi, institusi penanganan insiden, dan lain sebagainya untuk menyelenggarakan berbagai program dan aktivitas bersama yang mempromosikan kebiasaan perduli pada keamanan informasi Membuat standar klasifikasi aset informasi berdasarkan tingkat kerahasiaan dannilainya Melakukan audit secara berkala dan berkesinambungan terhadap infrastruktur dansuprastruktur perusahaan dalam menjalankan keamanan inforamsi; dan lain sebagainya

32 Seluk Beluk Teknik Social Engineering - Prof. Richardus Eko Indrajit
Daftar Pustaka Buku CEH 400% Illegal Seluk Beluk Teknik Social Engineering - Prof. Richardus Eko Indrajit

33 TERIMA KASIH


Download ppt "Nama Kelompok : Eko AW Andria Hadi Sucipto"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google