Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuhendra Oesman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
White Box Testing Pembuatan Flowgraph Pembuatan Testcase
2
White box testing Adalah Testing Yang Diturunkan Dari “Pengetahuan” Tentang Struktur Dan Implementasi Program Nama Lain : Glass Box, Structural, Clear Box Atau Open Box Testing Harus Tahu Secara Detail Tetang Perangkat Lunak Yang Akan Di Uji. Untuk Pengujian Yang Lengkap Maka Suatu Perangkat Lunak Harus Diuji Dengan White Box Dan Black Box Testing
3
White Box Testing White Box Testing yaitu pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara proseduraluntuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%
4
Black Box Testing Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pengujian black box mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya), Fungsionalitasnya. Tanpa mengetahui apa Sesungguhnya yang terjadi dalam prosesdetailnya (hanya mengetahui input dan output
5
Kelebihan White Box Testing
Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks “if dan pengulangan. Dimana white box testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesaui dan mendeteksi kapan proses pengulanan akan berhenti. Ketidak sesuaian asumsi. Menampilkan Asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk dianalisa dan diperbaiki. Kesalan ketik, mendeteksi bahasa pemograman yang bersifat case sensitive
6
Kelebihan Black Box Testing
Dapat memilih subset test secara efisien Dapat menemukan cacat Memsimalkan testing investmen
7
Kelemahan White Box Testing
Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, white Box testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukkanya.
8
Kelemahan Black Box Testing
Tester tidak pernah yakin apakah PL benar-benar lulus uji. Contoh Kasus : Imperial Taxi Services (ITS) V(G) = R = 6 V(G) = E-N + 2 = =6 V(G) = P + I =5 + I =6 Rumus : V(G) =R=E- N +2=P+I V(G) =Cyclometic compilexity graph R= Jumlah region dalam program flow graph E= Jumlah edge N= Jumlah node P= Jumlah decision(percabangan)
9
Contoh dari Black Box Testing
Contoh Black Box Testing dengan Equivalence partitioning : Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang sudah diotomatisasikan . Pemakaian dapat memutar nomor telpon bank dengan menggunakan mikro komputer yang terhubung dengan password yang telah ditentukan dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah : Kode area : kosong atau 3 digit Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1 Password : 6 digit alfanumerik Perintah : check, deposit dll
10
Perbedaan White Box n Black Box
White box (struktural) Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA. Melakukan testing pada software/program aplikasi menyakut security dan performance program tsb (meliputi tes code, desain implementasi, security , data flow, software failure). Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing
11
Cont’d Unit Testing Integration testing Regression Testing
White Box Testing menggunakan 3 macam tahapan testing Unit Testing Integration testing Regression Testing
12
Cont’d Pembuatan testcase didasarkan pada alur logika
Alur logika : cara dimana suatu bagian dari program tertentu dieksekusi saat menjalankan program. Alur logika dapat direpresentasikan dengan menggunakan flowgraph
13
Kegunaan Menguji setiap jalur independent
Menguji keputusan logic (true or false) Menguji Loops dan batasannya Menguji Data Struktur internalnya
14
Flowgraph
16
Komponen flowgrpah Nodes (titik) pernyataan (atau sub program) yang akan ditinjau saat eksekusi program. Edges (anak panah) jalur alur logika program untuk menghubungkan satu pernyataan (atau sub program) dengan yang lainnya. Branch nodes (titik cabang) titik-titik yang mempunyai lebih dari satu anak panah keluaran. Branch edges (anak panah cabang) anak panah yang keluar dari suatu titik cabang Paths (jalur) jalur yang mungkin untuk bergerak dari satu titik ke lainnya sejalan dengan keberadaan arah anak panah.
17
Cont’d Eksekusi suatu test case menyebabkan program untuk mengeksekusi pernyataan-pernyataan tertentu, yang berkaitan dengan jalur tertentu, sebagaimana tergambar pada flow graph. Cakupan cabang, pernyataan dan jalur dibentuk dari eksekusi jalur program yang berkaitan dengan peninjauan titik, anak panah, dan jalur dalam flow graph.
18
Cakupan pernyataan Ditentukan dengan menilai proporsi dari pernyataan-pernyataan yang ditinjau oleh sekumpulan test cases yang ditentukan. Cakupan pernyataan 100% jika tiap pernyataan pada program ditinjau setidaknya minimal sekali tes Cakupan pernyataan berkaitan dengan nodes dari suatu flowgraph
19
Contoh Cakupan Pernyataan
Pada contoh gambar flow graph di samping terdapat 10 titik. Misal suatu jalur eksekusi program melewati titik-titik A, B, D, H, K. Berarti ada 5 titik dari 10 titik yang dikunjungi, maka cakupan pernyataan sebesar 50%.
20
Cakupan cabang Cakupan cabang ditentukan dengan menilai proporsi dari cabang keputusan yang diuji oleh sekumpulan test cases yang telah ditentukan. Cakupan cabang 100% adalah bilamana tiap cabang keputusan pada program ditinjau setidaknya minimal sekali tes. Cakupan cabang berkaitan dengan peninjauan anak panah cabang (branch edges) dari flow graph.
21
Contoh Cakupan Cabang Pada contoh gambar flow graph di samping, terdapat 6 anak panah cabang. Mis. suatu jalur eksekusi program melewati titik-titik A, B, D, H, K, maka jalur tersebut meninjau 2 dari 6 anak panah cabang yang ada, jadi cakupannya sebesar 33 %.
22
Cakupan jalur Cakupan jalur ditentukan dengan menilai proporsi eksekusi jalur program yang diuji oleh sekumpulan test cases yang telah ditentukan. Cakupan jalur 100 % adalah bilamana tiap jalur pada program dikunjungi setidaknya minimal sekali tes. Cakupan jalur berkaitan dengan peninjauan jalur sepanjang flow graph.
23
Contoh Cakupan Jalur Berdasarkan contoh flow graph di atas, terdapat 4 jalur. Bila suatu eksekusi jalur pada program melalui titik-titik A, B, D, H, K, maka eksekusi tersebut meninjau 1 dari 4 jalur yang ada, jadi cakupannya sebesar 25%.
24
Next time
26
Disain cakupan tes Untuk mendisain cakupan dari tes, perlu diketahui tahap- tahap sebagai berikut: Menganalisa source code untuk membuat flow graph. Mengidentifikasi jalur tes untuk mencapai pemenuhan tes berdasarkan pada flow graph. Mengevaluasi kondisi tes yang akan dicapai dalam tiap tes. Memberikan nilai masukan dan keluaran berdasarkan pada kondisi.
27
Basis path testing Merupakan teknik white box testing yang dikenalkan oleh Tom McCabe [MC76]. Memungkinkan pendisain test cases untuk melakukan pengukuran terhadap kompleksitas logika dari disain prosedural Menggunakan ukuran kompleksitas tsb sebagai panduan dalam menentukan kelompok basis dari jalur eksekusi dimana hal ini akan menjamin eksekusi tiap pernyataan dalam program sekurangnya sekali selama testing berlangsung.
28
Cont’d Identifikasi didasarkan pada jalur, struktur atau koneksi yang ada dari suatu sistem (branch testing), karena cabang-cabang dari kode atau fungsi logika diidentifikasi dan dites Konsep utama basis path : Tiap basis path harus diidentifikasi, tidak boleh ada yang terabaikan (setidaknya dites 1 kali). Kombinasi dan permutasi dari suatu basis path tidak perlu dites.
29
Cyclomatic complexity
Adalah pengukuran kuantitatif dari kompleksitas logika program. Pada konteks metode basis path testing, nilai yang dihitung bagi cyclomatic complexity menentukan jumlah jalur-jalur yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan memberikan jumlah tes minimal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah dieksekusi sekurangnya satu kali.
30
Cont’d Jalur independen adalah tiap jalur pada program yang memperlihatkan 1 kelompok baru dari pernyataan proses atau kondisi baru. [Region / Complexity] V(G) = E (edges) – N (nodes) + 2
31
Pembuatan TestCase
32
Pembuatan test cases dengan menggunakan cyclomatic complexity:
Tahapan : Gunakan disain atau kode sebagai dasar, gambarlah flow graph Berdasarkan flow graph, tentukan cyclomatic complexity Tentukan kelompok basis dari jalur independen secara linier Siapkan test cases yang akan melakukan eksekusi dari tiap jalur dalam kelompok basis
33
Pembuatan flowgraph
34
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition;
35
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 1 1
36
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 1 2 1 2
37
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 10 F 1 2 1 F 2 10
38
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 10 3 T F 1 2 1 F 2 T F 3 10
39
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 4 T 5 10 3 F 1 2 1 F 2 T F 3 T 4 T 5 10
40
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 10 6 4 T 5 3 F 1 2 1 F 2 T F 3 T 4 F T 6 5 10
41
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 9 6 4 T 5 3 F 1 2 10 1 F 2 T F 3 T 4 F T 6 5 9 10
42
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 7 T 9 6 4 5 3 F 1 2 10 1 F 2 T F 3 T 4 F T 6 5 T 7 9 10
43
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 8 F 7 T 9 6 4 5 3 1 2 10 1 F 2 T F 3 T 4 F T 6 5 F T 8 7 9 10
44
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 8 F 7 T 9 6 4 5 3 1 2 10 1 F 2 T F 3 T 4 F T 6 5 F T 8 7 9 10
45
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 8 F 7 T 9 6 4 5 3 1 2 10 1 F 2 T F 3 T 4 F T 6 5 F T 8 7 9 10
46
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) {
int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; 8 F 7 T 9 6 4 5 3 1 2 10 3 1 2 10 F T 4 5 6 7 8 9
47
NEXT
48
CC = jml edges-jml nodes+2 CC = 13-10+2 = 5
Setelah pembuatan flowgraph, tahap selanjutnya adalah menghitung CC untuk menentukan jumlah jalur independen CC = jml edges-jml nodes+2 CC = = 5 3 1 2 10 F T 4 5 6 7 8 9
49
Berdasarkan urutan alurnya, didapatkan suatu kelompok basis flow graph :
Jalur 1 = Jalur 2 = Jalur 3 = Jalur 4 = Jalur 5 = 3 1 2 10 F T 4 5 6 7 8 9
50
Tahap selanjutnya adalah menyusun test cases yang akan melakukan eksekusi dari tiap jalur dalam kelompok basis
51
nilai bottom valid dimana nilai record bernilai false
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) { int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; Testcase jalur 1 nilai bottom valid dimana nilai record bernilai false hasil yang diharapkan : sistem melakukan [return keyPosition] dan keluar dari subprogram
52
Testcase jalur 3 Jalur 3 = 1-2-3-4-6-7-9-2-10
public static int binarySearch( int key, int[] sequence ) { int bottom = 0; int top = sequence.length - 1; int mid = 0; int keyPosition = -1; while( bottom <= top && keyPosition == -1 ) { mid = ( top + bottom ) / 2; if( sequence[ mid ] == key ) { keyPosition = mid; } else { if( sequence[ mid ] < key ) { bottom = mid + 1; top = mid - 1; return keyPosition; Testcase jalur 3 3 1 2 10 F T 4 5 6 7 8 9 Jalur 3 =
53
nilai bottom dan keyPosition valid dimana nilai record bernilai True nilai mid = (top+bottom)/2 nilai sequence[mid] valid dimana nilai record bernilai False nilai sequence[mid] valid dimana nilai record bernilai True hasil yang diharapkan : nilai bottom = mid+1 sistem keluar dari loop sistem melakukan [return keyPosition] dan keluar dari subprogram
54
Faktorial.java Buat flowgraph Hitung CC dan tentukan jalur independen
public class Factorial { // Evaluate n! public static long factorial( int n ) if( n <= 0 ) // base case return 1; else return n * factorial( n - 1 ); } // Simple test program public static void main( String [ ] args ) for( int i = 1; i <= 10; i++ ) System.out.println( factorial( i ) ); Buat flowgraph Hitung CC dan tentukan jalur independen Buatkan satu testcase berdasarkan jalur independen yang telah ditentukan
55
IF kondisi1 THEN [BlokPernyataan1] [ELSEIF kondisi2 THEN [BlokPernyataan2] [ELSEIF kondisi m THEN [BlokPernyataan m] [ELSE [BlokPernyataan n]]] END IF
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.