Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Patologi Birokrasi
2
Patologi birokrasi bisa juga diartikan sama dengan “penyakit birokrasi”.
Peran birokrasi sebagai implementor dari kebijakan politik, atau dengan kata lain birokrasi sebagai penyelenggara pemerintahan, maka patologi birokrasi dapat diartikan sebagai persoalan atau permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan akibat kinerja birokrasi tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan publik dengan baik.
3
Menurut Siagian, patologi birokrasi bisa dikelompokkan dalam lima kategori, diantara adalah : 1. Patologi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi 2. Patologi yang disebabkan karena kurangnya atau rendahnya pengetahuan dan keterampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional 3. Patologi timbul karena tindakan para anggota birokrasi yang melanggar norma-norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Patologi yang dimanifestasikan dalam perilaku para birokrat yang bersifat disfungsional atau negatif 5. Patologi yang merupakan akibat situasi internal dalam berbagai instansi dalam lingkungan pemerintahan.
4
Bentuk dan Macam Patologi Birokrasi
Persepsi, Perilaku, dan Gaya Manajerial Persepsi atas dasar prasangka, Mengaburkan masalah, Menerima sogokan, Pertentangan kepentingan, Cenderung mempertahankan status quo, Empire Building, Bermewah-mewah, Pilih kasih, Takut pada perubahan, inovasi, dan resiko, Penipuan, Sikap sombong, Ketidakpedulian pada kritik dan saran, Jarak kekuasaan, Tidak mau bertindak, Takut mengambil keputusan, Sifat menyalahkan orang lain, Tidak adil, Intimidasi, Kurang komitmen, Kurang koordinasi, Kurang kreativitas dan eksperimentasi, Kredibilitas rendah, Kurangnya visi yang imajinatif, Nepotisme, Tindakan tidak rasional, Keengganan mendelegasikan,
5
Kurangnya pengetahuan-Keterampilan
Ketidakmampuan menjabarkan kebijaksanaan pimpinan, Ketidaktelitian Rasa puas diri, Bertindak tanpa berfikir, Kebingungan, Tindakan yang tidak produktif, Tidak adanya kemampuan berkembang, Mutu hasil pekerjaan yang rendah, Ketidakmampuan belajar, Inkompetensi, Melakukan tindakan yang tidak relevan, Sikap ragu-ragu, Kurangnya Imajinasi, Kurangnya prakarsa, Bekerja tidak produktif, Stagnasi. Tindakan Melanggar Hukum Penggemukan biaya, Menerima sogokaN, Ketidakjujuran, Korupsi, Tindakan criminal, Pencurian, Penipuan, Kontrak fiktif,
6
Dimanifestasikan ke dalam Perilaku Disfungsional
Bertindak sewenang-wenang, Pura-pura sibuk, Paksaan, Sikap takut, Penurunan mutu, Tidak sopan, Diskriminasi, Cara kerja legalistis , Sulit dijangkau, Tidak berperikemanusiaan, Tanggungjawab rendah, Utamakan kepentingan sendiri Tidak disiplin, Kaku, Tidak peka, Tidak peduli mutu kerja, Melaksanakan kegiatan yang tidak relevan
7
Berkenaan dengan Situasi Internal Birokrasi
Penempatan tujuan dan sasaran yang tidak tepat, Eksploitasi, Motivasi yang tidak tepat, Kewajiban sosial sebagai beban, Pengangguran terselubung, Imbalan yang tidak memadai, Kondisi kerja yang kurang memadai, Pekerjaan tidak kompatibel, Tidak adanya indikator kinerja, Kekuasaan kepemimpinan, Miskomunikasi , Misinformasi, Beban kerja yang terlalu berat, Terlalu banyak pegawai, Sistem pilih kasih, Kondisi kerja yang tidak nyaman, Sarana dan prasarana yang tidak tepat, Perubahan sikap yang mendadak
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.