Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital"— Transcript presentasi:

1 Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital

2 Operasi Titik Operasi dilakukan pada piksel tunggal di dalam citra
Dikenal dengan nama pointwise Operasi dilakukan dengan mengakses piksel pada lokasi yang diberikan, dan kemudian mengganti nilai piksel tersebut dengan nilai yang baru operasi diulangi untuk keseluruhan piksel di dalam citra

3 Operasi Titik Otitik{f(x,y)}

4 Operasi Titik Secara matematis, operasi titik dapat dinyatakan sebagai: Dengan fA adalah piksel citra sebelum diolah, dan fB adalah piksel citra sesudah diolah

5 Operasi Titik Operasi titik dapat diklasifikasikan menjadi 3:
Berdasarkan intensitas Berdasarkan geometri Atau gabungan keduanya

6 Operasi Titik – Intensitas
Nilai intensitas u suatu piksel dapat diubah menjadi nilai baru v dengan menggunakan suatu transformasi h: Contoh operasi titik berdasarkan intensitas adalah operasi pengambangan (thresholding)

7 Operasi Titik – Intensitas
Contoh operasi titik yang lain: Negatif digital Pemotongan/clipping Perubahan brightness  lihat pada operasi aritmetika penjumlahan/pengurangan citra dengan skalar Lebih gelap Lebih terang

8 Operasi Titik – Intensitas Operasi Thresholding
Pada Operasi pengambangan (thresholding), nilai intensitas pixel dipetakan ke salah satu dari dua nilai a1 atau a2, berdasarkan nilai ambang (threshold) T :

9 Operasi Thresholding Jika a1=0 dan a2=1, mk operasi pengambangan mentranformasikan citra hitam putih ke citra biner.

10 Operasi Titik – Intensitas Operasi Thresholding
Citra Asli Citra Hasil Thresholding, dengan nilai threshold 127

11 Operasi Thresholding

12 Operasi Thresholding

13 Operasi Titik – Intensitas Operasi Negatif Digital
Yaitu mendapatkan citra negatif meniru film negatif pada fotografi dengan caramengurangi nilai intensitaspixel dari nilai keabuan maksimum. Misalnya pada citra dengan 256 derajat keabuan (8 bit), citra negatif diperoleh dengan persamaan :

14 Operasi Titik – Intensitas Operasi Negatif Digital
Citra Negatif Digital Citra Asli

15 Operasi Titik – Intensitas Operasi Pemotongan (clipping)
Operasi ini dilakukan jika nilai intensitas pixel hasil suatu operasi pengolahan citraterletak dibawah nilai intensitas minimum atau diatas nilai intensitas maksimum :

16 Operasi Titik – Geometri
Piksel-piksel citra diubah ke posisi tertentu, namun nilai piksel tidak berubah Contoh: Rotasi Pergeseran (translasi) Penskalaan (dilatasi) Pencerminan

17 Operasi Titik – Intensitas dan Geometri
Mengubah nilai piksel, dan juga posisinya Contoh: morphing

18 Aras Lokal Operasi melibatkan intensitas piksel tetangganya (neighborhood) Contoh: operasi konvolusi yang digunakan untuk deteksi tepi, penapisan citra

19 Aras Lokal Titik yang diolah Titik tetangga yang dilibatkan

20 Aras Lokal Titik yang diolah Titik tetangga yang dilibatkan

21 Aras Lokal – Contoh Deteksi Tepi
Citra Asli Hasil Deteksi Tepi

22 Aras Global Operasi pada aras global menghasilkan citra keluaran yang intensitasnya tergantung dari intensitas seluruh piksel Contoh: Operasi penyamaan histogram (histogram equalization)

23 Aras Global Titik yang diolah Titik lain yang dilibatkan

24 Citra Diolah dengan Histogram Equalization
Aras Global - Contoh Citra Asli Citra Diolah dengan Histogram Equalization

25 Aras Objek Hanya dilakukan pada obyek tertentu di dalam citra
Tujuan: untuk mengenali obyek-obyek, berdasarkan rata-rata intensitas, ukuran, bentuk, dan karakteristik lain

26 Operasi Aritmetika

27 Jenis Operasi Penjumlahan atau pengurangan dua buah citra A dan B
C(x,y)=A(x,y)±B(x,y) Perkalian dua buah citra C(x,y)=A(x,y)B(x,y) Penjumlahan/pengurangan citra dengan skalar C(x,y)=A(x,y) ±c Perkalian/pembagian citra dengan skalar C(x,y)=c. A(x,y)

28 Penjumlahan Dua Buah Citra
Persamaan yang digunakan: C(x,y)=A(x,y)+B(x,y) Dengan C(x,y) adalah citra baru yang setiap pikselnya adalah jumlah dari intensitas tiap piksel pada A dan B Jika hasil penjumlahan lebih besar dari 255, maka intensitas dapat dibulatkan menjadi 255

29 Penjumlahan Dua Buah Citra
Sering digunakan untuk penggabungan dua buah citra dan watermarking tampak (visible watermarking)

30 Penjumlahan Dua Buah Citra
+ =

31 Pengurangan Dua Buah Citra
Persamaan yang digunakan: C(x,y)=A(x,y)-B(x,y) Dengan piksel citra C adalah hasil pengurangan intensitas piksel citra A dengan citra B Ada kemungkinan hasil pengurangan menghasilkan nilai negatif  diperlukan proses clipping

32 Pengurangan Dua Buah Citra
Contoh aplikasi: Untuk mendeteksi pergerakan obyek Untuk mendeteksi keamanan pada suatu ruangan Pengurangan citra seringkali digunakan untuk mendeteksi perubahan obyek dalam selang waktu tertentu

33 Perkalian Citra Persamaan yang digunakan adalah C(x,y)=A(x,y)B(x,y)
Perkalian citra sering digunakan untuk mengoreksi ketidaklinearan sensor dengan mengalikan matriks citra dengan matriks koreksi

34 Penjumlahan/pengurangan Citra dengan Skalar
Persamaan yang digunakan: C(x,y)=A(x,y) ±c Penjumlahan/pengurangan citra A dengan skalar c adalah menambah setiap piksel di dalam citra dengan sebuah skalar c, dan menghasilkan citra baru C yang intensitasnya lebih terang/gelap dibandingkan dengan citra A

35 Penjumlahan/pengurangan Citra dengan Skalar
Hasil penjumlahan atau pengurangan citra dengan skalar mungkin menghasilkan nilai dengan intensitas negatif atau lebih dari 255, sehingga diperlukan proses clipping

36 Penjumlahan/pengurangan Citra dengan Skalar
Citra dengan brightness ditambah 50 Citra dengan brightness dikurangi 50 Citra asli

37 Penjumlahan/pengurangan Citra dengan Skalar

38 Penjumlahan/pengurangan Citra dengan Skalar

39 Perkalian/pembagian dengan Skalar
Persamaan yang digunakan adalah C(x,y)=c.A(x,y) atau C(x,y)=A(x,y)/c Perkalian citra A dengan c akan menghasilkan citra baru C dengan intensitas yang lebih terang dibandingkan dengan citra A Kenaikan sebanding dengan operasi perkalian citra dengan skalar

40 Perkalian/pembagian dengan Skalar
Pembagian citra A dengan c akan menghasilkan citra baru C dengan intensitas yang lebih gelap dibandingkan dengan citra A Operasi pembagian citra dengan skalar digunakan untuk normalisasi kecerahan

41 Perkalian/pembagian dengan Skalar
Citra asli Citra dengan brightness dikalikan 1,5 Citra dengan brightness dibagi 1,5

42 Operasi Boolean pada Citra

43 Operasi Boolean pada Citra
Operasi Boolean and C(x,y)=A(x,y) ^ B(x,y) Operasi Boolean or C(x,y)=A(x,y) v B(x,y) Operasi Boolean not C(x,y)=~A(x,y)

44 Citra Hasil Operasi NOT
Operasi Boolean NOT Citra Asli Citra Hasil Operasi NOT

45 Operasi Geometri Citra

46 Koordinat piksel berubah akibat transformasi, sedangkan intensitasnya tetap
Contoh: operasi translasi, rotasi, penskalaan, dan pencerminan citra (flipping)

47 Operasi Geometri Citra - Translasi
Translasi dilakukan berdasar rumus: x’=x+m y’=y+m m adalah besarnya pergeseran dalam arah x, sedangkan n adalah besarnya pergeseran dalam arah y

48 Operasi Geometri Citra - Translasi
Jika citra semula adalah A, dan citra hasil translasi adalah B, maka translasi dapat dilakukan sbb: B(x,y)=A(x+m,y+n)

49 Operasi Geometri Citra - Rotasi
Rotasi dilakukan dengan persamaan: x’=x cos(ө) – y sin(ө) y’=x sin(ө) + y cos(ө) Dalam hal ini, ө adalah sudut rotasi berlawanan dengan arah jarum jam

50 Operasi Geometri Citra - Rotasi
Jika citra semula adalah A, dan citra hasil rotasi adalah B, maka rotasi citra dari A ke B: A(x,y)=B(x cos(ө) – y sin(ө), x sin(ө) + y cos(ө))

51 Operasi Geometri Citra – Penskalaan Citra
Penskalaan citra/image zooming: pengubahan ukuran citra (pembesaran/zoom out atau pengecilan /zoom in) Rumus penskalaan citra: x’=sx.x y’=sy.y

52 Operasi Geometri Citra – Penskalaan Citra
sx dan sy adalah faktor penyekalaan, masing- masing dalam arah x dan y Jika citra semula adalah A dan citra hasil penyekalaan adalah B, maka penyekalaan citra dinyatan sebagai: B(x’,y’)=B(sx.x, sy.y)=A(x,y)

53 Operasi Geometri Citra – Flipping
Adalah operasi geometri yang sama dengan pencerminan Dua macam flipping: Horisontal Adalah pencerminan terhadap sumbu Y B(x,y)=A(N-x,y) Vertikal Adalah pencerminan terhadap sumbu X B(x,y)=A(x,M-y)

54 Operasi Geometri Citra – Flip Horisontal

55 Operasi Geometri Citra – Flip Vertikal

56 Operasi Geometri Citra – Pencerminan Terhadap Titik Asal
Persamaan yang digunakan adalah B(x,y)=A(N-x, M-y) Dengan N adalah jumlah kolom citra, dan M adalah jumlah baris citra

57


Download ppt "Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google