Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Pertemuan ke 2
2
Pendahuluan Ilmu kesehatan lingkungan mempelajari hubungan interaktif antara komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit dengan berbagai variabel kependudukan seperti perilaku, pendidikan dan umur. Ilmu ini juga memiliki metode baik itu pengukuran maupun solusi masalah yang ditimbulkannya (Achmadi, 2011).
3
Pengertian “lingkungan” amat luas
Pengertian “lingkungan” amat luas. Namun, kesehatan lingkungan hanya concern kepada komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit. Apabila seseorang berdiri di suatu tempat maka berbagai benda hidup dan benda mati di sekelilingnya di sebut lingkungan manusia Hubungan interaktif antara manusia serta perilakunya dengan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit juga dikenal proses kejadian penyakit. Dengan mempelajari patogenesis penyakit, kita dapat menentukan pada titik mana atau di simpul mana kita bisa melakukan pencegahan. Tanpa memahami patogenesis kita tidak dapat melakukan pencegahan atau dengan bahasa lain disebut manajemen penyakit.
4
kita sebut sumber penyakit.
Patogenesis Dengan mengacu pada gambar skema diatas, maka patogenesis dapat diuraikan ke dalam 5 simpul, yaitu : kita sebut sumber penyakit. komponen Lingkungan yang merupakan media transmisi penyakit. Penduduk dengan berbagai variabel kependudukan seperti pendidikan, perilaku, kepadatan, gender. Penduduk yang dalam keadaan sehat atau sakit setelah mengalami interaksi atau exposure dengan komponen lingkungan yang mengandung bibit penyakit Sekumpulan variabel Suprasistem, atau variabel yang dapat mempengaruhi keseluruhan simpul, seperti topografi, iklim, atau bahkan politij dan kebijakan yang bisa mempengaruhi simpul 1, 2, 3, dan 4
5
Titik simpul pada dasarnya menuntun kita sebagai simpul manajemen untuk mencegah penyakit tertentu, tidak perlu menunggu hingga simpul 4 terjadi. Dengan mengendalikan sumber penyakit kita dapat mencegah suatu proses kejadian hingga simpul 3, 4, dan 5. Skema tadi juga memberi petunjuk akan titik-titik simpul tempat mendapatkan informasi. Informasi dapat diperoleh dengan kegiatan surveilans secara paripurna dapat diperoleh dari titik simpul 1, 2, 3, 4, dan 5. Manajemen penyakit berdasarkan informasi yang terpercaya atau evidence dapat digambarkan dengan teori Simpul.
6
Teori Simpul Kejadian Penyakit
Simpul 1 : Sumber Penyakit Sumber Penyakit adalah titik mengeluarkan atau meng-emisikan agent penyakit. Agent penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui kontak secara langsung atau melalui media perantara (yang juga komponen lingkungan). Umumnya melalui produk bahan beracun yang dihasilkannya ketika berada dalam tubuh, atau secara langsung dapat mencederai sebagian atau seluruh bagian tubuh manusia, sehingga menimbulkan gangguan fungsi maupun morfologi (bentuk organ tubuh). Agent penyakit di bagi menjadi 3 kelompok besar : a. Mikroorganisme, seperti virus, amoeba, jamur, bakteri, parasit dan lain-lain. b. Kelompok Fisik, misalnya kekuatan radiasai,energi kebisingan, kekuatan cahaya. c. Kelompok bahan kimia toksik, misalnya pestisida, merkuri, cadmium, CO, H2S
7
Penyakit di bagi menjadi 2 :
Penyakit Menular, adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh mikroba yang dapat dipindahkan secara langsung maupun melalui perantara bintang. Penyakit tidak menular disebabkan oleh berbagai bahan atau komponen lingkungan berupa bahan kimia maupun zat dengan kekuatan fisik. Sumber penyakit dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yakni : Sumber penyakit alamiah, misalnya gunung berapi yang mengeluarkan gas-gas dan debu beracun, proses pembusukan yang terjadi karena proses alamiah. Hasil kegiatan manusia, seperti industri, rumah tangga, knalpot kendaraan bermotor, atau penderita penyakit menular. Sumber penyakit menular bisa berasal dari : Penderita penyakit menular. Contohnya penderita penyakit desentri Binatang yang merupakan reservoir, binatang hidup tempat berkembang biaknya bibit penyakit. Contohnya penyakit Japanese Encephalitis dengan reservoir babi Penyakit yang tidak disebabkan oleh mikroba,sebagai penyakit tidak menular. Misalnya keracunan pestisida. Namun kadangkala batasan antara penyakit menular dan penyakit tidak menular amat kabur. Misalnya penyakit penebalan pembuluh darah jantung atau arteri sklerotik.
8
Simpul 2 : Media Transmisi Penyakit
Mengacu pada gambar skema, komponen lingkungan yang dapat memindahkan agent penyakit pada hakikatnya hanya ada lima komponen lingkungan yang lazim yang kita kenal sebagai media transmisi penyakit, yakni : a. Udara. Udara bisa dikatakan sehat apabila tidak mengandung satu atau lebih agent penyakit. b. Air. Dikatakan memiliki potensi menimbulkan penyakit kalau didalamnya terdapat bakteri atau bahan kimia beracun seperti pestisida. c. Tanah/pangan. Agent penyakit dapat berpindah-pindah dari satu media ke media lain. Dapat pula mengendap di dalam tanah dan berbagai bahan beracun tersebut dapat terserap akar tanaman pangan. d. Serangga/ Binatang. Misalnya penyebaran penyakit malaria dari keluarga Anopheles e. Manusia/ Langsung. Dari kelima media transmisi di atas, ada agent penyakit tidak menular seperti bahan kimia toksik juga berasal dari sebuah sumber, misalnya knalpot mobil, cerobong asap industri dan lain – lain.
9
Simpul 3 : Perilaku Pemajanan ( Behavioural Exposure )
Agent penyakit, dengan atau tanpa menumpang komponen lingkungan, masuk kedalam tubuh melalui proses yang kita kenal sebagai proses Hubungan interaktif. Hubungan interaktif antara komponen lingkungan dengan penduduk berikut perilakunya, dapat diukur dalam konsep yang disebut sebagai perilaku pemajanan atau behavioural exposure. Perilaku Pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkunganyang mengandung potensi bahaya penyakit (agen penyakit). Misalnya jumlah pestisida yang mengenai kulit seorang petani ketika sedang menyemprot tanaman di sawah. Masing-masing agent penyakit yang masuk kedalam tubuh dengan cara-cara yang khas ada tiga jalan atau route of entry yakni : 1. Sistem Pernapasan. 2. Sistem Pencernaan. 3. Masuk melalui permukaan kulit. Pengukuran besaran Agent penyakit dapat diukur dengan cara tidak langsung yang disebut sebagai biomarker atau tanda biologi. Misalnya kandungan merkuri dalam darah atau urine. Dapat pula melalui pocket dosimeter untuk para radiologis dan stafnya yang bekerja dirumah saki
10
Simpul 4 : Kejadian Penyakit
Kejadian penyakit merupakan outcome hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memilikki potensi bahaya gangguan kesehatan. Seseorang dikatakan sakit kalau salah satu maupun bersama mengalami kelainan dibandingkan rata-rata penduduk lainnya.bisa kelainan bentuk atau kelainan fungsi, sebagai hasil interaksi Dengan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
11
Simpul 5 : Variabel Suprasistem
Kejadian penyakit itu sendiri masih dipengaruhi oleh kelompok variabel simpul 5, yak : Iklim variabel yang membentuk cuaca dan iklim adalah suhu, kelembaban, angin serta kondisi spasia. Misalnya pegunungan, pantai, daerah tropis. b. Topografi c. Temporal. Pola penyakit pada sebuah komunitas dan sekaligus masalah kesehatan, berubah dari waktu kewaktu, dari musim ke musim serta berbeda satu tempat ke tempat yang lain. Perubahan ini sejalan dengan perubahan berbagai faktor resiko kesehatan seperti kependudukan, sosial ekonomi dan geografi atau ekosistem. Pemberantasan penyakit menular disamping memiliki universalitas global, mengandung makna pendekatan manajemen berdasar kondisi spesifik lokal temporal pula. d. Suprasystem lainnya. Yakni keputusan politik berupa kebijakan mikro yang bisa mempengaruhi semua simpul. Kebijakan makro yang merupakan keputusan pengambil kebijakan yang dapat atau memang ditujukan untuk mempengaruhi kondisi lingkungan strategis lainnya juga harus diperhitungkan. Kebijakan makro yang sifatnya dapat mempengaruhi simpul 1 hingga 4 sekaligus, misalnya kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan yang dapat mempengaruhi simpul 1 hingga 4. paradigma atau model kesehatan lingkungan juga dapat dipengaruhi oleh topografi, suhu lingkungan, kelembaban dan lain sebagainya
12
Faktor Risiko Kesehatan
Risiko berasal dari kata Risk yang artinya probability untuk mendapatkan sakit. Faktor risiko kesehatan sering disebut faktor risiko. Adalah semua variabel atau faktor yang berperan dalam proses kejadian timbulnya sakit. Perilaku hidup tidak sehat dapat disebut sebagai faktor risiko kesehatan misalnya kebiasaan mengendarai motor kencang, hobi makanan tertentu dan lain-lain. Berbagai komponen lingkungan seperti pangan, serangga, air, udara maupun manusia sendiri juga merupakan faktor risiko kesehatan. Faktor kependudukan seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lingkungan buruk dan sebagainya merupakan faktor risiko kejadian penyakit. Upaya pengendalian faktor risiko sebelum kejadian penyakit kita kenal sebagai upaya preventif promotif.
13
Piramida Penyakit. pada suatu komunitas di sebuah wilayah kejadian penyakit dapat terjadi secara tiba- tiba dengan gambaran korban dan gejala klinik yang jelas, ini dikenal dengan kejadian akut. Namun, ada pula penderita yang sebenarnya telah mengidap penyakit yang diakibatkan bahan kimia toksik atau mikroba, dikenal dengan istilah subklinik. Sedangkan kelompok berikutnya adalah penduduk yang telah terkontaminasi atau terkena agent penyakit, tetapi sama sekali tidak menunjukkan gejala atau samar
14
Secara proporsional dalam sekelompok populasi, katakanlah di sebuah desa atau kota, jumlah masing kelompok dapat di gambarkan dalam sebuah piramida. Dimana jumlah penyakit dan jelas secara klinik jumlah nya relatif sedikit. Berada di puncak piramida, sedangkan penderita subklinik relatif besar berada di segmen tengah dari piramida tersebut, secara proposional jumlah terbesar adalah kelompok samar yang berada di dasar piramida. Tetapi paling banyak jumlah lebih besar adalah kelompok orang sehat.
15
Model Dinamika Transmisi Penyakit
Perpindahan agent penyakit melalui berbagai media seperti air, udara, pangan atau langsung kontak dengan tubuh manusia memiliki jalur rumit dan memiliki sifat khas masing-masing agent penyakit. Dalam kenyataannya kejadian penyakit memiliki proses khas masing-masing bahkan penyakit yang sama memiliki dinamika transmisi atau dinamika penularan yang bersifat spesifik lokal. Diperlukan penggambaran model transmisi setiap penyakit yang hendak dikelola atau dikendalikan.
16
Untuk tujuan pencegahan tiap ahli kesehatan masyarakat harus mampu menggambarkan dinamika transmisi tiap penyakit atau menggambarkannya ke dalam sebuah model dinamika transmisi, baik penyakit menular mauoun tidak menular. Untuk menggambarkan dinamika trasmisi (contoh perjalanan logam berat timah hitam atau lead). Dulu bahan bakar bensin menggunakan timah hitam untuk memperpanjang oktana atau anti knocking. Akibatnya lead akan berada di udara menjadi salah satu pencemar udara berbahaya di kota kota besar. Timah hitam diudara dapat terhirup langsung oleh penduduk. Atau sebagian timah hitam mengendap di tanah, akan terserap oleh tanaman. Akibatnya manusia akan keracunan secara kronik apabila memakan sayur yang telah tercemar timah hitam. Demikian pula timah hitam dapat jatuh ke air dan bercampur. Dan seterusnya. Sedangkan untuk mencegah terjadinya keracunan kronik timah hitam yang berasal dari pencemaran udara harus diwaspadai kontak langsung dengan udara tercemar demikian dengan air dan makanan. Idealnya ada penghapusan penggunaan timah hitam.
17
contoh perjalanan logam berat timah hitam atau lead)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.