Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut"— Transcript presentasi:

1 Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut
Unita Werdi Rahajeng, M.Psi.

2 Perkembangan Kognitif
Terminal Drop Hypothesis Hipotesis yang menyatakan bahwa kematian diawali dengan menurunnya fungsi kognitif dalam jangka waktu 5 tahun sebelumnya. Menurut hipotesis ini, persepsi individu tentang akan datangnya kematian mendorong ia untuk menarik diri dari lingkungan, sehingga akhirnya performa pada tes IQ menurun drastis.

3 Penurunan Saat Memasuki Usia Lanjut
Kecepatan pemrosesan Menyangkut pemahaman. Akumulasi pengetahuan yang dimiliki seorang dewasa usia lanjut dapat mengkompensasi melambatnya kecepatan pemrosesan informasinya. Atensi Atensi selektif (selective attention) - fokus pada aspek tertentu dari pengalaman yang relevan & mengabaikan yang tidak relevan Atensi yang terbagi (divided attention) - berkonsentrasi pada lebih dari satu hal dalam waktu yang bersamaan Atensi yang berkesinambungan (sustained attention) - keterlibatan dalam waktu panjang dan fokus pada objek, tugas, peristiwa, atau aspek-aspek lainya (= vigilance)

4 Next… Memori Mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia, namun tidak semua perubahan tersebut berlangsung dengan cara yang sama. Ingatan terhadap suatu hal atau kemampuan tertentu tidak tergantung pada seberapa lama seseorang mempelajarinya tetapi seberapa baik mereka memahami saat mulai mempelajarinya.

5 PENSIUN Fase Pensiun Robert Athley (1976) terdapat 7 fase pensiun yg dilalui oleh orang dewasa The Remote Phase (Fase Jauh): sdkt melakukan sesuatu untuk mempersiapkan pensiun The Near Phase (Fase Dekat): mulai berpartisipasi dlm program pra pensiun The Honeymoon Phase (Fase Bulan Madu): fase terawal pensiun, individu merasa bahagia

6 Next… The Disenchantment Phase ( Fase Kekecewaan): bayangan pra pensiun ttg pensiun tidak realistik Reorientation Phase (Fase Re-orientasi): mencatat apa yg masih dimiliki, mengumpulkannya bersama-sama, & mengembangkan alternatif2 yg lbh realistik The Stability Phase (Fase Stabil): memutuskan kriteria tertentu & menjalani satu pilihan yg telah dibuat The Termination Phase (Fase Akhir): peran tergantung karena org dewasa lanjut tidak dapat berfungsi secara mandiri lagi & mencukupi kebutuhannya sendiri.

7 Pekerjaan Karakteristik lansia yang bekerja: Kesehatan yang baik
komitmen psikologis yang kuat untuk bekerja ketidaksukaan terhadap pensiun Kemampuan kognitif merupakan salah satu prediktor terbaik untuk performa kerja pada orang lanjut usia. Mereka cenderung lebih sedikit absen, lebih sedikit mengalami kecelakaan, dan lebih memperoleh kepuasan kerja dibandingkan rekan kerja yang lebih muda. Banyak pula yang menjadi pekerja sukarelawan, memberikan peluang untuk terlibat dalam aktivitas yang produktif, menjalin interaksi, dan memperoleh identitas yang positif.

8 Perkembangan Sosioemosi
Erikson: Integrity vs Despair Refleksi terhadap masa lalu dan membuat kesimpulan tentang pengalaman hidupnya, apakah telah dilalui secara positif atau belum dimanfaatkan/dijalani dengan baik. Integritas – terkenang aspek positif dari kehidupan, tetapi juga pada penyesalan sebagai bagian dari kedewasaan dan pemahaman diri. Putus asa - bila yang terkenang adalah pengalaman negatif.

9 Relasi Keluarga Kepuasan pernikahan cenderung meningkat
Peran utama kakek-nenek: sebagai sahabat cucu Peran utama kakek-nenek buyut: fountain of wisdom, tempat buyut meminta nasihat Pengaturan tempat tinggal lansia: – Di negara berkembang  Biasanya tinggal dengan anak, cucu – Di negara maju  Tinggal sendiri, di institusi sosial (mis. panti werda)

10 Loneliness Fungsi biologis dan psikis pada orang lanjut usia mempengaruhi mobilitas dan kontak sosial – kesepian. Hilangnya identitas sosial Faktor2nya: Ditinggalkan oleh semua anaknya Berhenti dari pekerjaan, Mundur dari kegiatan yang memungkinkan untuk bertemu dengan banyak orang, Kurangnya keterlibatan orang lanjut usia dalam berbagai kegiatan, Ditinggalkan oleh orang yang dicintai, dsb. Ageism - Prasangka terhadap orang dewasa yang lebih tua  banyak stereotipe negatif orang lanjut usia, seperti dianggap tidak mampu berpikir secara jernih, tidak mampu mempelajari hal-hal baru, tidak menikmati seks, tidak dapat berkontribusi bagi komunitasnya, atau tidak dapat diserahi tanggung jawab dalam bekerja.

11 Religion and Faith Menjadi lebih signifikan bagi kehidupan lansia
Terkait dengan makna hidup Saling mempengaruhi dengan kemampuan coping terhadap stres, kepuasan hidup, optimisme, dan harga diri Berpengaruh terhadap status kesehatan / fisiologis Mungkin saja berpengaruh pada panjang usia


Download ppt "Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google