Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

5 IDEOLOGI PENERJEMAHAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "5 IDEOLOGI PENERJEMAHAN"— Transcript presentasi:

1 5 IDEOLOGI PENERJEMAHAN

2 Keterkaitan antara Ideologi Penerjemahan, Metode Penerjemahan, Teknik Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan Orientasi BSu Kata Demi Kata Harfiah Setia Semantik Harfiah Peminjaman Murni Peminjaman Alamiah Calque Foreignisasi Penerjemah METODE PENERJEMAHAN Teknik Penerjemahan Kualitas Terjemahan IDEOLOGI PENERJEMAHAN Orientasi BSa Adaptasi Bebas Idiomatis Komunikatif Transposisi Modulasi Penambahan Penghilangan Domestikasi

3 Pengertian Ideologi Penerjemahan
Secara umum, ideologi dapat diartikan sebagai gagasan, sudut pandang, mitos dan prinsip yang dipercayai kebenarannya oleh kelompok masyarakat. Ideologi juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai budaya yang disepakati dan dimiliki oleh kelompok masyarakat dan berfungsi sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. Oleh sebab itu, ideologi merupakan suatu konsep yang relatif karena dalam banyak kasus, “sesuatu’ yang dipandang benar dalam suatu kelompok masyarakat bisa dipahami sebagai “sesuatu” yang salah dalam kelompok masyarakat lainnya.

4 Contoh Ideologi Penerjemahan
Teks Sumber: When Indonesia annexed the former Portuguese colony of East Timor in 1975, many Australians understood this as part of the process of decolonization. Other Australians were unhappy with this situation, believing that East Timor should become an independent country. Teks Sasaran I: Ketika Indonesia mencaplok Timor Timur, bekas koloni Portugis, di tahun 1975, banyak orang Australia yang melihatnya sebagai proses dekolonisasi. Banyak orang Australia yang beranggapan bahwa Timor Timur seharusnya menjadi negara yang merdeka. Teks Sasaran II: Ketika Timor Timur, sebagai bekas daerah jajahan Portugis, berintegrasi dengan Indonesia pada tahun 1975, banyak orang Australia yang menganggapnya sebagai proses dekolonisasi. Ada juga orang Australia yang tidak senang dengan cara ini, karena menurut mereka Timor Timur seharusnya menjadi negara yang merdeka.

5 Lanjutan ..... Dalam bidang penerjemahan, ideologi diartikan sebagai prinsip atau kenyakinan tentang “benar atau salah” (Hoed, 2003). Bagi sebagian penerjemah, suatu terjemahan dianggap benar jika terjemahan tersebut telah secara utuh mengandung pesan teks bahasa sumber. Masalah keberterimaan terjemahan bagi pembaca sasaran kemudian menjadi sesuatu yang terabaikan. Ada pula penerjemah yang melegitimasi suatu terjemahan dengan berpedoman hanya pada kesesuaian terjemahan dengan kaidah, norma, dan budaya yang berlaku dalam bahasa sasaran. Kedua prinsip tersebut melahirkan dua kutub ideologi penerjemahan. Kutub pertama disebut ideologi foreignisasi (foreignization) dan kutub yang kedua adalah ideologi domestikasi (domestication).

6 Ideologi Foreignisasi
Ideologi foreignisasi sangat berorientasi pada budaya bahasa sumber. Para penerjemah yang menganut ideologi foreignisasi berupaya untuk mempertahankan apa yang asing dan tidak lazim bagi pembaca sasaran tetapi merupakan hal yang lazim, unik, dan khas dalam budaya bahasa sumber (Mazi-Leskovar, 2003: 5). Bagi mereka, terjemahan yang bagus adalah terjemahan yang tetap mempertahankan gaya dan cita rasa kultural bahasa sumber. Penerapan ideologi foreignisasi diwujudkan melalui penggunaan metode penerjemahan kata demi kata, penerjemahan harfiah, penerjemahan setia dan/atau penerjemahan semantik. Dari aspek pemadanan, ideologi foreignisasi sangat tergantung pada pemadanan formal (formal equivalence).

7 Ideologi Domestikasi Sebaliknya, ideologi domestikasi berorientasi pada kaidah, norma dan budaya bahasa sasaran. Zhao Ni menyatakan: “Domestication refers to the target-culture- oriented translation in which unusual expression to the target culture are exploited and turned into some familiar ones so as to made the translated text intellingible and easy for target readers”. Dalam kaitan itu, Yan Xiao-Jiang (2007) berpendapat bahwa penerjemah perlu mengetahui mengapa suatu teks diterjemahkan dan apa fungsi dari teks terjemahan tersebut karena setiap teks yang dihasilkan pasti mempunyai tujuan tertentu dan teks tersebut harus bisa memenuhi tujuan tersebut. Penerapan ideologi domestikasi akan tampak pada penggunaan metode penerjemahan adaptasi, penerjemahan bebas, penerjemahan idiomatis dan/atau penerjemahan komunikatif. Sementara itu, dalam hal pemadanan, ideologi domestikasi sangat bertumpu pada pada pemadanan dinamis (dynamic equivalence).


Download ppt "5 IDEOLOGI PENERJEMAHAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google