Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SARTIKA NISUMANTI, ST., MT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SARTIKA NISUMANTI, ST., MT"— Transcript presentasi:

1 SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
MANAJEMEN PROYEK KULIAH IV JENIS PROYEK SARTIKA NISUMANTI, ST., MT

2 1. Proyek Engineering - Konstruksi:
JENIS-JENIS PROYEK 1. Proyek Engineering - Konstruksi: Komponen kegiatan utamanya terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. - Kegiatan yang hanya satu kali terjadi - Berjangka Pendek - Proses mengolah sumber daya proyek (5 m). Karakteristik proyek konstruksi: - Bersifat unik - Tidak ada yang sama persis - Bersifat sementara - Melibatkan grup pekerja yang berbeda - Dibutuhkan Sumber Daya - Organisasi

3 Dalam pencapaian tujuan telah ditentukan 3 batasan:
- Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan - Jadwal yang harus dipenuhi - Mutu yang harus dipenuhi Proyek Konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan: Bangunan Gedung (Rumah, kantor, pabrik dsb) Ciri ciri bangunan gedung adalah: Proyek konstruksi yang menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif sempit Dibutuhkan manajemen terutama untuk progressing pekerjaan Bangunan Sipil (Jalan, Jembatan, bendungan, dan infrastruktur) Ciri-ciri dari bangunan sipil adalah: - Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia. - Dilaksanakan pada lokasi yang luas dan panjang - Manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah

4 2. Proyek Engineering - Manufaktur:
Dimaksudkan untuk menghasilkan produk baru. Jadi produk tersebut adalah hasil usaha kegiatan proyek (proses untuk menghasilkan produk baru), mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Kegiatan utamanya meliputi desain engineering, pengembangan produk (product development), pengadaan, manufaktur, prakitan, uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan. Contohnya pembuatan kendaraan, komputer, telepon, generator listrik, mesin pabrik, dsb. Bila kegiatan manufaktur dilakukan berulang-ulang, rutin dan menghasilkan produk yang sama dengan terdahulu, maka kegiatan ini tidak lagi diklasifikasikan sebagai kegiatan proyek.

5 3. Proyek Penelitian dan Pengembangan:
Bertujuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam mengejar hasil akhir, proyek ini sering kali menempuh proses yang berubah-ubah demikian pula dengan lingkup kerjanya. 4. Proyek Pelayanan Manajemen: Banyak perusahaan memerlukan proyek seperti ini misalnya: Merancang sistem informasi manajemen mengenai perangkat lunak maupun perangkat keras. Merancang program efisiensi dan penghematan Proyek tersebut tidak membuahkan hasil dalam bentuk fisik, tetapi laporan akhir. 5

6 Timbulnya Suatu Proyek:
5. Proyek Kapital: Berbagai badan usaha atau Pemerintah memiliki kriteria tertentu untuk proyek kapital. Hal ini berkaitan dengan penggunaan dana kapital (istilah akuntasi) untuk investasi. Proyek kapital umumnya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan, membeli material dan peralatan (mesin-mesin), manufaktur (pabrikasi) dan konstruksi pembangunan fasilitas produksi. Timbulnya Suatu Proyek: Rencana Pemerintah: Misalnya proyek pembangunan prasarana, seperti Gedung, jalan, jembatan, bendungan, saluran irigasi, pelabuhan, lapangan terbang dll (untuk kepentingan umum bagi masyarakat). 6

7 Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
Permintaan pasar. Terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan keinginan jenis roduk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan jalan membangun sarana produksi baru. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan Dimulai dengan adanya desakan keperluan dan setelah dikaji dari segala aspek menghasilkan keputusan untuk merealisasikannya menjadi proyek. Misalnya proyek yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan memperbaharui (modernisasi) perangkat dan sistem kerja lama agar lebih mampu bersaing. Dari kegiatan penelitian dan pengembangan Dari kegiatan tersebut dihasilkan produk baru yang diperkirakan akan banyak manfaat dan peminatnya sehingga mendorong dibangunnya fasilitas produksi, misalnya komoditi obat-obatan dan bahan kimia lainnya. 7

8 Proyek Konstruksi Proyek Konstruksi adalah rangkaian kegiatan untuk membangun konstruksi/bangunan yang bersifat unik. Dengan mutu tertentu Dengan waktu tertentu, dan Membutuhkan biaya atau sumber daya 5 M (money, man, material, machine, method). Tahapan Proyek Konstruksi Investasi adalah pemanfaatan sumber daya (seperti uang/dana pada saat ini untuk mendapatkan manfaat (termasuk keuntungan) pada masa akan datang. 8

9 Proyek Konstruksi juga merupakan:
Tahap awal suatu investasi yang membutuhkan biaya pembangunan yang selanjutnya akan dioperasikan untuk memperoleh benefit maupun profit. Pada tahap operasi dan pemeliharaan juga membutuhkan biaya. Tahapan Proyek Konstruksi Kebutuhan pemilik Dan pemakai Study kelayakan (Feasibility Desain/perancangan Pra Desain Detail Desain Bangunan dipergunakan beroperasi Pelaksanaan Konstruksi Pengadaan (Procurement) 9

10 Tahapan-tahapan dalam proyek konstruksi
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang yang didalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Adapun tahapan-tahapan proyek konstruksi: Adanya kebutuhan (need) Studi kelayakan Membuat penjelasan yang lebih rinci Membuat rancangan awal Membuat rancangan yang lebih rinci Melakukan pengadaan Pelaksanaan Pemeliharaan dan persiapan penggunaan Adanya kebutuhan (need) semua proyek konstruksi biaya dimulai dari gagasan berdasarkan kebutuhan. 10

11 Tahap Studi Kelayakan:
Adalah suatu kajian yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu proyek konstruksi yang diusulkan layak/tidak untuk dilaksanakan. Aspek yang dikaji dalam studi kelayakan terdiri dari baik dari aspek pasar, aspek teknis dan lingkungan, aspek ekonomi-finansial. KEGIATAN DALAM TAHAP STUDI KELAYAKAN Menyusun rancangan proyek dan estimasi biaya secara kasar. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (sosial). Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan. 11

12 Tahap Desain/Perancangan:
Tujuan dari tahap desain/perancangan adalah: Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi, dan taksiran biaya agar persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat. Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender. Terdiri atas 3 tahapan desain, yaitu: Tahap pra-desain . Tahap pengembangan desain Tahap detail desain. 12

13 Tahap Pengadaan /Pelelangan:
Tujuan dari tahap pengadaan atau pelelangan adalah : Untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah sebagai sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi dilapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah: 1. Prakualifikasi Tujuannya: mengetahui pengalaman dan kompetensi kontraktor yang ikut serta dalam pelelangan. Prosedur ini meliputi pemeriksaan sumber daya keuangan, manajerial dan fisik kontraktor yang potensial, dan pengalamannya pada proyek serupa serta menilai integritas perusahaan. 2. Dokumen Kontrak Merupakan dokumen legal yang menguraikan tugas dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. 13

14 Tahap Pelaksanaan Konstruksi:
Tujuan dari tahap pelaksanaan (construction) adalah : Mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah di syaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional dilapangan. 14

15 Kriteria Keberhasilan Proyek
Proyek dinyatakan berhasil jika: Selesai dalam waktu yang dialokasikan Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi anggaran Kinerja proyek sesuai dengan yang diharapkan Dapat diterima oleh konsumen/pengguna Kita dapat menggunakan konsumen sebagai referensi Perubahan ruang lingkup proyek yang minimum (perubahan masih dapat diterima oleh konsumen) Tidak mengganggu alur kerja utama perusahaan Tidak mengakibatkan perubahan budaya perusahaan

16 Terima Kasih


Download ppt "SARTIKA NISUMANTI, ST., MT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google