Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Konsep dasar Jaringan Fiber Optik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Konsep dasar Jaringan Fiber Optik"— Transcript presentasi:

1 Konsep dasar Jaringan Fiber Optik

2 Pengertian ? Teknologi kabel yang menggunakan serat (kaca & glass) yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED ( Light Emitting Diode) sebagai transmitter.

3 Prinsip Kerja ? Sinyal awal yang berbentuk signal electrik ini pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisi kan melalui kabel serat optik menuju Receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik, pada receiver signal optik ini diubah oleh transducer Optoelektronik ( Dioda) menjadi signal electrik kembali.

4 Struktur Kabel ? Core (inti) merupakan serat kaca yang tipis menjadi media cahaya Cladding merupakan lapisan luar melindungi inti dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar Coating adalah pelindung mekanis yang menjaga serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar Strength Member & Outer Jacket pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core

5 Kekurangan Fiber Optik
Kelebihan Fiber Optik Kekurangan Fiber Optik Bandwidth sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang. Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio. Non-Penghantar,  tidak mengalirkan listrik dan percikan api. Tidak berkarat. Instalasi dan Maintenance menggunakan tenaga yang ahli. Komponen FO mahal dan membutuhkan biaya ekstra dalam pengaplikasian yang lebih spesifik. Kabel fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut.

6 Jenis Kabel Optik Step Index Multimode Indeks bias core konstan.
Diameter core yang besar (50 mm – 125 mm ) sehingga mudah digunakan dalam penyambungan kabel Dampak dari besarnya diameter core menyebakan dispersi  Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah dan untuk jarak yang relatif dekat

7 Graded Index Multimode
Core cable ini terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaaan. Dispersi minimum sehingga baik jika digunakan untuk jarak menengah. Diameter corenya antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter claddingnya 100 mm – 150 mm Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber multimode step index

8 Step Index Single Mode Diameter core lebih kecil (2 µm – 10µm).  Core kecil dan gelombang cahaya tunggal  dapat mengurangi dispersi yang diakibatkan overlap cahaya, Cahaya hanya merambat dalam single mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. Bisa digunakan untuk transmisi jarak jauh, dan dapat di gunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi dan bandwidth yang lebar

9 Dalam Jaringan Fiber Optik
Switching Layer 2 Dalam Jaringan Fiber Optik

10 Perangkat Layer 2 Fiber Optik Topologi Layer 2 Fiber Optik
Pokok Bahasan Perangkat Layer 2 Fiber Optik Topologi Layer 2 Fiber Optik Konfigurasi Switch Konfigurasi OLT/ONU By Mumu & Andri

11 1. Perangkat Aktif Dalam Jaringan Fiber Optik
Switch Media Converter OLT (Optical Line Terminal) ONU / ONT (Optical Network Unit) SFP (Small Form-Factor Pluggable) By Mumu & Andri

12 Perangkat Aktif Dalam Jaringan Fiber Optik
OLT Media Converter Switch SFP ONU

13 Switch Bekerja pada Layer 2 OSI VLAN (Virtual Local Area Network) Mode Trunk Mode Access Beberapa sudah support Layer 3

14 OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)
Bekerja pada Layer 2 OSI OLT Sebagai Multiplexer & Mengubah Elektrik menjadi Optik. Menyediakan Interface antara sistem PON dan Service Provider (data/video/voice) ONU adalah CPE dari sistem PON OLT Terdiri dari Modul PON dan Modul NMS (Network Management System) Modul PON Terdiri dari PON dan Ethernet/SFP

15 OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)
OLT Ukuran 3U OLT Ukuran 1U

16 OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)
OLT Ukuran 2U

17 OLT (Optical Line Terminal) dan ONU (Optical Network Unit)
ONU 1 Port ONU 4 Port + Wifi + Voip ONU 4 Port ONU 4 Port + Wifi + Voip + CATV

18 SFP (Small Form-Factor Pluggable) & Media Converter
Type Berdasarkan Core (Single / multi) Tergantung Jarak (10km, 20km,40km,60km,80km) SFP ada Type Copper dan Optik Bandwidth start from 1G – 10G

19 SFP (Small Form-Factor Pluggable) & Media Converter
SFP 2 core multimode SFP 1 core single mode Media Converter multimode Media Converter Singlemode Media Converter SFP Modul

20 Topologi Layer 2 Fiber Optik
Topologi Akses OLT & Switch VLAN20 VLAN10 VLAN10 VLAN10 VLAN20 Trunk Trunk Trunk Trunk Trunk VLAN20 VLAN20 VLAN10 VLAN20 VLAN10

21 Topologi Layer 2 Fiber Optik
Topologi Akses Media Converter & Switch VLAN10 VLAN10 TRUNK VLAN20 VLAN20

22 Topologi Layer 2 Fiber Optik
Topologi Akses Media Converter & Switch VLAN10 VLAN10 SFP SFP VLAN20 VLAN20

23 Konfigurasi Switch Konfigurasi Switch BDCOM Konfigurasi Trunk
Urutan Kerja Konfigurasi Trunk Masuk mode config Masuk interface Setting Mode Setting Vlan Set Deskripsi Config Int G0/1 Switchport mode trunk Switchport trunk vlan-allowed add 10 description Test-Trunk Konfigurasi Access Config Int G0/2 Switchport pvid 10 description Test-access

24 Konfigurasi Switch Konfigurasi Switch TPLINK Urutan Kerja
Masuk Menu Vlan Masuk Port Config Ganti Mode Port Access/Trunk Masuk Vlan Config Create/Edit Vlan

25 Konfigurasi OLT Konfigurasi OLT BDCOM Autentifikasi ONU By Mac Address
Setiap ONU Teregister akan di berikan id interface Setiap Port Ethernet ONU dapat di berikan vlan yang berbeda-beda

26 Konfigurasi OLT Konfigurasi OLT BDCOM Urutan Kerja Masuk mode config
Masuk interface PON (tergantung id dari mac address tsb) Setting Mode vlan Setting Deskripsi Masuk interface switch uplink

27 Konfigurasi OLT Konfigurasi OLT BDCOM
Setting PON ONU interface access mode Setting Uplink PON & Ethernet Config Interface EPON0/1:4 epon onu port 1 ctc vlan mode translation 51 Description TEST-ONU1 Config Interface EPON0/1 switchport mode trunk switchport trunk vlan-allowed add 10 Description UPLINK PON Interface GigaEthernet0/3 Description UPLINK SWITCH

28 Perencanaan Pembangunan
Jaringan FTTx

29 FTTx networks system PoP (Point of Presence)
By Mumu & Andri PoP (Point of Presence) ODN (Optical Distribution Networks) CPE (Customers Premise Equipments)

30 ODN (Optical Distribution Networks)
Cable Backbone & Cable Fishbone Cable Backbone Capacity : 48/4T, 24/4T Cable Fishbone Capacity : 12/2T, 6/1T By Mumu & Andri

31 Kombinasi Splitter 1 PON = 1G (1000 Mbps) 64 USER/ONU 15 Mbps/ONU
By Mumu & Andri

32 Topology FTTx Networks
By Mumu & Andri 48 Core 24 Core 12 Core 12 Core - 3 Km DP FO – Splitter 1 - 8 PoP Area Joint Box 24 Core – 4 Km Drop Cable 2 Core OLT DP FO DP FO – Splitter 1 DP FO – Splitter 8 2 Km 4 Km 150 m Source : LA

33 Perencanaan Pembangunan FTTx
Membuat Boundary pada Mapsource /Google Earth Membuat Jalur Backbone & Fishbone Membuat Tabel Link Budget Membuat Tabel BOQ (Bill Of Quantity) By Mumu & Andri

34 Design Mapping Jaringan FTTx
By Mumu & Andri

35 Standar Symbol Design Mapping Jaringan
: PoP (Point of Presence) : Kabel Optik 96 Core : Joint Closure / Main Splitter : Kabel Optik 48 Core : ODP/Splitter : Kabel Optik 24 Core : Pole 7 & 9 Meter : Kabel Optik 12 Core

36 Link Budget By Mumu & Andri

37 BOQ (Bill Of Quantity)

38 Time Line Pembangunan FTTx
By Mumu & Andri

39 2015 TIME PLAN RENCANA PEMBANGUNAN FTTx Week 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
6/20/2015 TIME PLAN RENCANA PEMBANGUNAN FTTx 6/22/2015 6/29/2015 6/29/2015 8/31/2015 6/29/2015 9/7/2015 7/5/2015 7/27/2015 8/24/2015 9/14/2015 Week 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 2015 Finalisasi Design 6/14/ /20/2015 Finalisasi SPH 6/21/ /28/2015 Penandatanganan PO/SPK 6/29/ /3/2015 Pengajuan Ijin Pembangunan 6/29/ /10/2015 Pemesan Material 6/29/ /10/2015 Proses Produksi Material 7/5/ /21/2015 By Mumu & Andri Proses Akusisi Lahan PoP 7/27/ /7/2015 Delivery Material ke Lokasi 8/24/ /28/2015 Pembangunan PoP 8/10/ /14/2015 Proses Pemasangan Tiang dan Kabel 9/1/ /23/2015 10/26/ /30/2015 Test dan Commissioning

40 PoP Equitment Specification
Optical Termination Box UPS 4000 VA – 48 V & Battery 12 V Ah Manageable Switch BDCOM S 3928 GX Manageable Switch BDCOM S 5612 OLT BDCOM P 3616 Open Rack 42 U By Mumu & Andri

41 ODN Equitment Specification
Joint Closure Type Inline Pedestal Kabel Optik Type G 652 D Pole`s & Accessories Deadend PLC Splitter Braket Joint Closure Type Dome Buckle ODP/DPFO Steelband

42 Customer Premise Equipments (CPE)
By Mumu & Andri

43 Perangkat yang terpasang di CPE :
Drop Cable 2 Core Round Type G 657 Fiber Outlet SC Adaptor. Patchcord SC-SC panjang 3 mm Optical Network Unit (ONU) By Mumu & Andri

44 PoP (Point of Presence)
By Mumu & Andri

45 PoP (Point of Presence)
Bangunan luas 2m x 2m dan tinggi langit-langit 2.5m Dinding tembok bata finishing acian dan cat Lantai keramik Pintu Plat Besi 80 x 180 cm dengan ketebalan plat 2 mm dan Ventilasi udara Ventilasi udara 30 x 30 cm dengan Wire Mesh dilapisi Kain Nonwoven (Kain Filter) Compressor (Outdoor Unit) dan dipasang Teralis By Mumu & Andri

46 Mechanical Electrical
UPS dengan kapasitas 4000 VA 48 VDC Battery yang dipasang adalah 4 buah battery 12 V 100 AH AC (Air Conditioning) setiap PoP standar dipasang 2 buah AC Panasonic dengan kapasitas masing-masing 1 PK Pengaturan AC (Timer) untuk masing – masing AC selama 12 Jam Proteksi Perangkat PoP menggunankan Arrester 1 Phase N kA By Mumu & Andri

47 ODN (Optical Distribution Networks)
By Mumu & Andri

48 Pole`s & Accessories 2 1 Steelband Buckle Braket Deadend
Standard Pole 7 & 9 m 1 Accessories Pole Deadend Steelband Buckle Braket By Mumu & Andri

49 Standard Pemasangan Pole 7 & 9 Meter
1 2 Pole 7 meter Pole 9 meter Pole 9 m ditanam dengan kedalaman 150cm dan Pole 7 m ditanam dengan kedalaman 120 cm, dan sisanya di atas permukaan tanah. Pondasi beton Pole sepanjang 60 cm, dengan 40 cm tertanam di dalam tanah, dan 20 cm di permukaan tanah. Diameter beton 20 cm Jarak antar tiang maksimal 80m (Span 80)

50 Standard Pemasangan Joint Box and ODP/DPFO
By Mumu & Andri

51 CORE MANAGEMENT By Mumu & Andri

52 Point Of Presence (PoP)

53 Backbone

54 Fishbone By Mumu & Andri

55


Download ppt "Konsep dasar Jaringan Fiber Optik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google