Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Prasangka: Sumber Prasangka & Cara Mengatasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Prasangka: Sumber Prasangka & Cara Mengatasi"— Transcript presentasi:

1 Prasangka: Sumber Prasangka & Cara Mengatasi
Sowanya Ardi Prahara, MA Faultas Psikologi UMBY 2015

2 Sumber Prasangka Sumber Prasangka Konflik langsung antar kelompok
Pembelajaran Sosial Kategorisasi Sosial Sumber Kognitif Prasangka Mekanisme kognitif lain dlm Prasangka

3 Konflik Langsung antar Kelompok
Teori Konflik Realistik Berdasarkan teori ini, prasangka berakar dari kompetisi antar kelompok sosial, utk memperoleh sumber daya yang berharga (makan, rumah layak) atau kesempatan (pendidikan, pekerjaan). Mulai mereka memandang negatif satu sama lain  melable musuh  memandang kelompok sendiri superior, yg lain lebih rendah  permusuhan/ konflik. Kerjasama dapat mengurangi reaksi negatif tersebut  yaitu dengan superodinate goals. Misal: pertandinagn sepakbola yang selanjutnya harus melawan tim dr provinsi lain.

4 Pembelajaran Sosial Berdasarkan Proses Belajar Sosial  anak memperoleh sikap negatif melalui berbagai kelompok sosial karena mereka mendengarkan pandangan2 tersebut yg diekspresikan oleh :  dan mendapatkan penguatan. Orang tua c. Orang lain Teman, d. Media Misalnya : Saat anggota kelompok lainnya tidak menyukai orang Amerika, maka saya harus melakukannya juga  anggota kelompok akan menerima saya.. Pihak lain kurang berprasangka  akan membentuk anak mudah berinteraksi dengan kelompok minoritas.

5 Kategorisasi Sosial Kategori Sosial adalah kecenderungan utk membagi dunia sosial dalam dua kategori berbeda yaitu memandang orang lain sebagai bagian kelompok mereka sendiri (in-group) atau sebagai kelompok lain (out-group). Perbedaan tersebut didasarkan pada ras, agama, jenis kelamin, usia, latar belakang etnis, pekerjaan, pendapatan, dll.

6 Cont… Kategori sosial ini juga mengakibatkan kesalahan dalam melakukan atribusi  yaitu cara menjelaskan tingkah laku seseorang yang berasal dari kedua kategori tersebut. Mengatribusikan sifat positif pd in-gorup sebagai sesuatu yang menetap dan berasal dari dalam diri. Sebaliknya. Misal : kelompok menang perlombaan, memang masing2 anggotanya memiliki talenta yang baik. Mengatribusikan sifat negatif pd in-group sebagai sesuatu yg datangnya dari luar dan tidak menetap. Sebaliknya. Misalnya : kelompok sendiri nilainya rendah, karena jurinya pilih kasih. Sebaliknya. Kesalahan atribusi ini dinamakan Kesalahan Atribusi Utama yaitu kecenderungan memberikan atribusi yang lebih baik & menyanjung kelompok sendiri daripada kelompok lain.

7 Cont… Teori Identitas Sosial (Tajfel dkk.)
Teori ini menyatakan bahwa individu berusaha meningkatkan harga dirinya dengan mengidentifikasikan diri dengan kelompok sosial tertentu. Syarat kelompoknya Dipersepsikan lebih superior dr pd kelompok lain, Individu merasa aman dan nyaman di dalam kelompok Sehingga semakin individu memiliki sikap positif terhadap kelompoknya  dan kelompoknya terancam  akan bersikap negatif pada kelompok lain.

8 Sumber Kognitif : Stereotipe
Sebutkan karakterisik dari kelompok sosial ini… Orang Solo Transgender Punker Psikolog

9 Definisi Stereotipe Stereotipe adalah keyakinan bahwa semua anggota kelompok sosial tetentu emiliki karakteristik atau sifat yang sama. Stereotipe merupakan kerangka berfikir kognitif yang sangat mempengaruhi pemrosesan informasi sosial yang akan datang. Misalkan : Karena transgender/ banci itu ganjen, suka colak-colek, membuat risih, maka saat bertemu dengan anggota kelompok tersebut akan menghindar.

10 Mekanisme Kognitif lain dlm Prasangka
Hubungan Ilusi/ Palsu Adalah kecenderungan melebih-lebihkan penilaian tingkahlaku negatif dalam kelompok yang relatif kecil. Misalnya : Perilaku kriminal dari kelompok minoritas lebih mudah disimpan & diingat kembali. Orang kulit putih Amerika melebih-lebihkan perkiraan ktingkat kejahatan yang dilakukan oleh lelaki kulit hitam. Karena kelompok minoritas saat melakukan tindakan apalagi tindakan kejahatan akan mendapatkan sorotan yang banyak.

11 Cont… Ilusi Homogenitas Out-group
Adalah kecenderungan untuk mempersepsikan anggota out- groups lebih serupa satu sama lain daripada anggota kelompoknya sendiri. Misalnya : laki-laki itu semua sama  anda tahu kan mereka seperti apa, mereka semua sama. Perbedaan In-Groups Kecenderungan mempersepsikan anggota kelompok sendiri lebihh heterogen. Misalnya : Jika ada anggota kelompok yang terlibat dengan KPK  itu adalah oknum yg tidak bisa mengontrol diri.

12 Teknik Mengatasi dampak Prasangka
memutus siklus prasangka Kontak antar kelompok scr langsung Kategorisasi ulang Intervensi kognitif Pengaruh sosial utk mengurangi prasangka Ancaman stereotipe

13 Memutus Siklus Prasanngka
Psikologi Sosial percaya bahwa anak mempelajari prasangka dari orang orang yang ada di sekelilingnya & media masa. Sehingga utk mengurangi prasangka yg dpt dilakukan adalah dengan: Mencegah orang tua dan orang dewasa lainnya melatih anak menjadi fanatik

14 Kontak antar Kelompok Prasangka mampu dikurangi dengan Hipotesis Kontak. Yaitu pandangan bahwa peningkatan kontak antara anggota dari berbagai anggota kelompok sosial dapat efektif mengurangi prasangka di antara mereka. Dengan cara: Meningkatkan kontak antara anggota dr kelompok yg bereda  mengembangan pemahaman akan kesamaan. Dapat bertukar informasis ehingga stereotipe mampu dikikis Meningkatkan kontak akan mengurangi ilusi homogenitas Namun, hal ini dpt terjadi jika status sosial sama, melibatkan kerja sama dan ketergantungan, harus memungkinkan mengenal satu sama lain.

15 Cont… Hipotesis Kontak yang Diperluas adalah mengetahui anggotanya telah menjalin persahabatan dengan out-group. Fungsinya: Adanya persahabatan antar group mengindikasikan sesuatu yg dapat diterima oleh kelompok. Mampu mengurangi kecemasan berinteraksi dengan kelompok lain. Menunjukkan bahwa anggota sebuah out-group tidak perlu membenci anggota kelompok sendiri. Persahabatan mampu meningkatkan empati dan pemahaman antar kelompok.

16 Kategorisasi Ulang Kategorisasi ulang adalah perubahan batas in-group dan out-group. Hasil dari kategorisasi ulang ini, orang yang sebelumnya out-group sekarang dapat dipandanng sebagai in-group. Misalnya: Pertandingan sepakbola antar sekolah, yang awalnya tiap antar tim merupakan out-group setelah mendapatkan juara & melawan daerah lain  tim2 sedaerah menjadi in-group.

17 Intervensi kognitif Dampak stereotipe dapat dikurangi dengan :
Memotivasi orang lain untuk tidak berprasangka. Misalnya : mendorong seseorang untuk memikirkan orang lain secara lebih hati-hatii  dengan memperhatikan keunikan karakteristik daripada keanggotaannya dlm kelompok.

18 Pengaruh Sosial Individu memperoleh sikap kesukuan dan etnisnya melalui proses pembelajaran sosial. Maka prasangka dan stereotipe muncul dari faktor sosial dan pengalaman. Sehingga sangat memungkinkan teknik pengaruh sosial utk mengurangi reaksi tersebut. Menggunakan kelompok rujukan untuk mengubah pandangan mereka. Misal : orang yang di sukai memberikan contoh dan penjelasan mengenai objek prasangka.

19 Apa yang harus kita lakukan?!?

20 - Terima Kasih -

21 Catatan !!! Silahkan dipelajari materi Sikap, Aspek Identitas Sosial dan Prasangka sebagai bahan ujian Akhir.


Download ppt "Prasangka: Sumber Prasangka & Cara Mengatasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google