Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian ::Ketepatan Pengodean

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian ::Ketepatan Pengodean"— Transcript presentasi:

1 Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian ::Ketepatan Pengodean
+AUDIT CODING METHODOLOGY (lanjutan) PERTEMUAN 7 Dr.Mayang Anggraini - Lily Widjaya , SKM.,MM D-III RMIK-Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian : Diagnosa dan Audit Koding + Review 1-6

3 LATIHAN AUDIT CODING MIK-FIKES U-IEU, 2009Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga MIK-FIKES U-IEU 2009

4 INTRODUKSI Kualitas code data klinis berperan
fundamental dalam manajemen rumah sakit. Audit coding diagnosis dijalankan sebagai upaya meningkatkan kualitas code data diagnoses yang dihasilkan para pengkode (coder).

5 INTRODUKSI (Lanjutan-1)
Contoh model proses audit coding diagnosis yang mungkin bisa dijalankan di unit pelayanan masing-masing, berdasarkan Kerangka Acuan: Pedoman metodologi yang digunakan oleh NHS (National Health Statistic, Australia)

6 Latar Belakang: Coder dan Auditor adalah peserta program
pelatihan (yang diharapkan sudah biasa bekerja di bidang coding diagnosis pasien) External Auditor adalah para pelatih yang telah ditentukan panitia. Sampel adalah: Sesi I : 12 soal morbiditas yang harus dicode berdasarkan aturan ICD-10 Sesi II: 8 soal morbiditas dan 6 soal mortalitas

7 Audit Coding (Lanjutan-1)
Item yang akan diaudit adalah: code ICD-10 terpilih untuk mendata apa ada: eror dalam pemilihan: - Diagnose utama, diagnose causa atau manifestasi, - Diagnose - sekunder, - tambahan (additional), - external cause, - komplikasi atau co-morbid.  yang akan mempengaruhi prosedur, jenis dan biaya pelayanan

8 Audit Coding (Lanjutan-2)
Waktu: Sesi I ¼ jam pelatihan Sesi II jam pelatihan Tujuan audit: Mengevaluasi kualitas data klinis dengan membandingkan hasil coding coder dengan hasil coding atasan coder, yang akurasinya akan diputuskan oleh external auditor

9 Audit Coding (Lanjutan-3)
Pre audit: Review MB rules ICD-10 Penjelasan metode audit. Penjelasan garis besar laporan audit Post audit: Melaporkan hasil auditing Review kesalahan yang ditemukan Kesimpulan tentang yang perlu dikoreksi Rekomendasi follow-up yang harus dilaksanakan.

10 Audit coding (Lanjutan-4)
Audit akan menemukan: - Area-2 yang memerlukan peningkatan, - Area kelemahan dan - Merekomendasi hal-hal yang perlu guna: - Peningkatan dan - Pemeliharaan = KUALITAS DATA = (Diagnoses & Procedure)

11 SASARAN: Mengkaji dan menganalisis eror coding yang ditemukan
serta menelusuri sumber erornya. - membandingkan antara informasi yang dihasilkan coder dengan semua informasi yang tersedia saat audit dijalankan. - mengkaji akurasi informasi sesuai aturan ICD-10 - mengkaji kelengkapan sumber informasi yang disediakan bagi coder. - meningkatan pertukaran pengetahuan antara coder dan klinikus (internal dan external auditor) - menghasilkan rekomendasi bagi tindak lanjut upaya peningkatan kualitas code data klinik.

12 FORMAT PENILAIAN Diagnoses Gangguan Umum No. 1 2 3 4 5
Diag. Ut. Diag. Add. Komplikasi Ext Cause Co-Morb. Jumlah eror

13 Penilaian (Lanjutan-1)
Diagnosis Utama: Dokumentasi (penulisan kurang jelas)? Pengurutan penulisan tak sesuai ICD-10? Pilih code salah: Digit- ke 4? Digit – ke 5? Diagnosis tambahan: Pilih additional code salah? Diagnosis sekunder: Pilih secondary code salah? Complication code Co-morbid code

14 Penilaian (Lanjutan-2)
Diganose penyebab luar: Pilih external cause code salah? Digit – 4? Digit – 5? Diagnosis utama tak konsisten: - tidak sesuai keadaan pasien: - tidak sesuai jenis spesialisnya? - tidak sesuai jenis tindakannya?

15 PELATIHAN Sesi: Morbidity Coding I
Diare non-infeksi, dehidrasi, pasien usia 3 minggu, rujukan dari rumah sakit lain, terapi infuse. No: Tb paru, hemaptoe, hasil Ro ada cavitas di paru kanan No: Abses peritonsiler dengan tonsilitis akut akibat infeksi Klebisiella Hasil laboratorium, SGOT dan SGPT meninggi No:

16 Sesi: Morbidity Coding (Lanjutan-1)
5. Ileus obstruksi akibat sumbatan gumpalan cacing askaris. Tindakan operasi usus No: Karsinoma noduler tiroid dengan hiperparatiroidism No: Osteosarcoma tulang sendi bahu metastase ke hati No:

17 Sesi: Morbidity Coding (Lanjutan-2)
8. Pasien uremia datang ke rumah sakit untuk hemodialisis 2x/minggu No: 9. Luka tusuk pada limpa akibat kecelakaan pengendara motor tertabrak truk 10. Sesak napas tertimbun pasir gempa bumi di Alor

18 Sesi: Morbidity Coding (Lanjutan-3)
Pasien datang dengan DHF, DM dan KP, dyspnoe, hematemesis, anemia berat, pemakai insulin sejak 2 tahun, sudah 1 tahun dapat anti-Tbc No: 12. Luka bakar derajat 3 pada muka, tangan dan badan depan atas, akibat kompor meledak saat memasak di rumah No:

19 PELATIHAN Sesi II: Morbiditas Coding II
1. Diagnose Utama: Shock Diagnose lain-lain: Thrombocytopenia Petechia & epistaxis berat Obs. DSS Spesialis Anak, terapi transfusi trombosit Reseksi Diagnose Utama: … No: ICD-Rule:?

20 Soal Morbiditas Coding (Lanjutan-1)
Pasien datang dengan muntah-2 berat, diduga keracunan makanan karena 2 jam yang lalu makan di pesta perkawinan Diagnose: Vomitas berat Cyanosis Vertigo Rawat emergensi, terapi gastric lavage (kuras lambung) Reseksi Diagnose Utama: … No: ICD-Rule? ...

21 Soal-soal Morbidity Coding (Lanjutan-2)
3. 4 minggu panas hilang timbul dengan batuk-2 kecil sudah berbulan-bulan, dirawat dengan dugaan typhoid, dirawat 2 minggu, panas berkurang namun beberapa kelenjar limfe leher membengkak (inflamasi) teraba saat pasien dibolehkan pulang. Diagnose utama: observasi Typhoid Diagnose lain-lain: lymphadenitis Hasil pemeriksaan laboratorium susulan 1. Biakan Sputum BTA + 2. Samonella typhosa - Hasil Ro paru disertakan. Pasien pulang diberi R/ anti-Tb Spesialis Penyakit Dalam Reseleksi Diagnose Utama: No:

22 Soal-soal Morbidity Coding (Lanjutan-3)
4. Partus premature, ibu hipotiroidism akibat minum jamu-jamu (tidak jelas substansinya). Bayi lahir spontan letkep. Cyanosis, Berat badan 2kg Sulit menete ASI ibu Rawat di inkubator Diagnose ibu: Diagnose Bayi:

23 Soal-soal Morbidity Coding (Lanjutan-4)
5. Infeksi diskus Intervertebral thoracolumbar pyogenic. Hasil laboratorium ditemukan: bakteri staphylococcus aureus Rawat 1 bulan. Spesialis: orthopedi dan neurologist Pasien dipulangkan dengan paraplegia Diagnose utama:

24 Soal-soal Morbidity coding (Lanjutan-5)
6. Fraktur tulang leher cervical 4-5, dan luka gores superficial di muka, akibat mobil yang ditumpangi menabrak pohon di jalan arteri Pondok Indah saat hujan lebat, pasien tidak memasang seat-belt. Tidak ditemukan luka pada kulit leher. Diagnose utama: External cause:

25 Soal-soal Morbidity Coding (Lanjutan-6)
7. Hamil risiko tinggi, bayi tabung, usia kehamilan 6 bulan Diagnose utama: 8. Perlu surat keterangan sakit karena dipasang gigi palsu Diagnose:

26 Sesi II. Morbidity Coding (Lanjutan-7)
Pasien fracture femoris atas dan humeri bawah serta luka lecat pada muka. Sebab: penumpang ojek motor terguling di jalan Pajang akibat terserempet bajay. Reseleksi Diagnose Utama: ... Sebab Luar Cedera: ...

27 Sesi II. Morbidity Coding (Lanjutan-8)
Ibu melahirkan bayi dengan Berat Badan Bayi 5.200kg. Kondisi ibu: DM tipe 2 yang timbul sejak hamil usia 4 bulan Partus Lama: akhirna seksio kaiser emergeni Bayi lahir fetal distress dan cyanosis Diganose Ibu: Diagnose Bayi:

28 PELATIHAN Mortality Coding
Penulisan pada sertifikat kematian  Pilih Cause of Death. I. (a) Coma (b) Hipetensi berat akibat gangguan ginjal (c) Uremia gagal ginjal II. Hasil PA: Diffuse membranous glomerulonephritis Pilih cause of death:

29 Soal Mortality Coding (Lanjutan-1)
I. (a) Kanker tulang metastatik (b) Kanker mammae telah di mastectomy tahun yll. (c) Leukopenia akibat radiasi II. - Pilih cause of death:

30 Soal Mortality Coding (Lanjutan -2)
Pada surat kematian bayi tertulis: 3. (a) Asphyxia berat (b) Hidrosefalus (c) Partus lama (d) KPD (e) Caesarean section emergensi Diagnose cause of death bayi: Pada surat kematian ibu ditulis:

31 Soal Mortality Coding (Lanjutan-3)
4. I. (a) Shock ireversibel (b) Hemorrhage intrapartum (c) Emboli paru (d) Dyspnoe berat II. Kecelakaan saat naik bajai tertabarak truk Pilih cause of death bumil:

32 Soal Mortality Coding (Lanjutan-4)
Pada surat kematian tertulis 5. Usia 2 minggu. Diagnose kematian: I (a) kejang-kejang (b) Infeksi pada site guntingan tali pusat (c) Suspect tetanus II Lahir ditolong dukun Pilih diagnose cause of death:

33 Soal Mortality Coding (Lanjutan-5)
6. Datang sudah meninggal, tenggelam akibat badai di laut saat menjaring ikan. Pasien adalah nelayan kapal penjaring ikan di Marunda Pilih diagnose cause of death:

34 Soal Mortality Coding (Lanjutan-6)
7. Ditemukan meninggal akibat tertembak di kepala, saat sedang duduk di mobil pulang main golf. Kejadian di jalan raya depan lapangan golf. Diagnosis cause of death: ... No:

35 Soal Mortality Coding (Lanjutan-7)
8. Meninggal di UGD, pasien datang dalam keadaan shok, dengan luka bakar seluruh badan derajat 3, akibat ledakan bom di Hotel JB Marriot. Sebab meninggal: No:

36 Soal Mortality Coding (Lanjutan-8)
Teroris meninggal akibat tertembak di rumah kontrakan saat diadakan menyerangan oleh polisi. Diagnosis sebab meninggal: No:

37 Soal Mortality Coding (Lanjutan-9)
10. Pasien ditemukan meninggal 1 jam yang lalu, setelah diotopsi didiagnosis: Ada Contusio Cerebri dan tanda-tanda Perkosaan/Kekerasan seksual. Sebab Meninggal: ...


Download ppt "Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian ::Ketepatan Pengodean"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google