Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 2 PERILAKU INDIVIDUal

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 2 PERILAKU INDIVIDUal"— Transcript presentasi:

1 BAB 2 PERILAKU INDIVIDUal
Kelompok 6 Tazkiya Laras P. E. / M. Rizky Rihardiansyah / Nurvi Apriana Yusuf / Monica Octaviani Putri / Shabrina Khairunnisa W / MB-39-05

2 Definisi perilaku individual
Perilaku individual adalah suatu reaksi yang dimiliki oleh seorang individual terhadap segala sesuatu yang dilihat, dirasa dan dipahami untuk selanjutnya terbentuk dalam perbuatan dan sikap. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menilai dan memahami setiap keadaan apalagi jika itu dituangkan dengan latar belakang (background) yang pernah dijalaninya.

3 Analisis demografis dalam perspektif perilaku individual
Setiap pertambahan penduduk selalu saja menimbulkan berbagai dampak dan setiap dampak tersebut harus dicarikan solusi untuk diatur agar berlangsung secara teratur dalam satu tata organisasi yang terkntrol dan tersitematis

4 Dampak diveristas bagi organsasi
Diveristas (keragaman) dalam suatu setting organisasional adalah suatu kumpulan individu-individu yang berbeda satu sama lain paa satu atau sejumlah dimensi yang mencakup, kultur, nilai-nilai, pendidikan,gender, status perkawinan, usia, dan lain sebagainya. Diversitas merupakan suatu masalah yang memiliki nilai penting dan relevansi riil pada saat ini dan di masa datang. Diversitas SDM di tempat kerja akan menampilkan tantangna-tantangan baru bagi manajer dalam organisasi, tantangna yang harus disadari, dipahami, dan akhirnya dipecahkan. Perbedaan-perbedaan diantara karyawan sering menciptakan konflik dan apabila konflik semacam ini salah dikelola atau ditangani secara tidak tepat, dapat menghasilkan kinerja yang buruk.

5 Kompetensi dan pembelajaran
Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu yang memiliki nilai jual dan itu teraplikasi dari hasil kreativitas serta inovasi yang dihasilkan. Dalm dunia kerja semakin tinggi kompetensi seseorang maka semakin tinggi nilai jual orang tersebut, artinya perolehan finansial yang bisa diperoleh akan semakin tinggi. Untuk memperoleh nilai kompetensi tersebut maka karyawan dituntut untuk melakukan pengembangan diri dari segi education (pendidikan) maupun pengalaman yang sering disebut dengan pembelajaran. Sistem kompetensi finansial dapat memotivasi karyawan jika menghargai kinerja sebagai fungsi dari upaya dan kompetensi. Sistem kompensasi yang demikian akan memotivasi dan dipersepsikan fair jika karyawan memiliki peluang untuk maju. Apabila ada karyawan bertumbuh dan berkembang dengan kompetensi yang meningkat, terbuka kesempatan promosi sehingga dapat memperoleh kompensasi finansial yang lebih baik. Salah satu alasan orang belajar dan meningkatkan kompetensi adalah memiliki hubungan dengan kesejahteraan, semakin tinggi kompetensi maka semakin tinggi perolehan finansial yang akan diperoleh. Ketika finansial yang diperoleh semakin banyak maka kesejahteraan pun semakin meningkat.

6 kedisiplinan Seorang manajer berkewajiban untuk mempertahankan kedisiplinan dalam organisasi yang dipimpinnnya. Sanksi dan ketegasan lainnya menjadi bagian yang harus dilihat sebagai konsekuensi menjadi seorang pegawai disuatu perusahaan. Dan konsekuensi selalu diperoleh sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukannya. Kepatuhan (compliance) adalah perilaku bawahan yang memberikan tanggapan terhadap sistem otoritas yang ada dalam organisasi. Menurut pendapat Etzioni terdapat tiga basis otoritas dan tiga basis kepatuhan. Tiga basis otoritas adalah: Coercion, yaitu karena adanya rasa takut Remuneration, yaitu pertimbangan untuk mendapatkan imbalan (payment of reward) Normative, yaitu berdasarkan ketentuan peraturan yang ada Tiga basis kepatuhan adalah: Lenitive, yaitu rasa keterasingan Instrumental of calculative, dalam hal ini kepatuhan yang digunakan sebagai alat untuk mencapai sesuatu Moral, yaitu kepatuhan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur sebagai tolak ukur kebenaran

7 Reward Pemberian penghargaan (reward) diharapkan berdampak pada meningkatnya motivasi dalam berkerja. Penghargaan dan motivasi dapat dilihat sebagai bentuk linear dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Ketika seseorang memutuskan utuk memulai suatu pekerjaan maka tentunya ada sesuatu yang dharapkan dan penghargaan itu merupakn kepuasan yang diperoleh.


Download ppt "BAB 2 PERILAKU INDIVIDUal"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google