Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pernalaran Bahasa Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pernalaran Bahasa Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Pernalaran Bahasa Indonesia

2 Pernalaran Pernalaran Deduktif Pernalaran Induktif

3 Pernalaran Deduktif Semua manusia bernafas. Joni adalah manusia. Joni bernafas. Juara akan mendapatkan piala. Dia juara pertama. Dia mendapatkan piala.

4 Pernalaran Induktif Generaliasi Analogi Hubungan Kausal

5 Generalisasi Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

6 Analogi Bagi organisasi, bendahara itu seperti bensin bagi kendaraan. Tanpa bensin kendaraan tidak akan dapat berjalan, demikian pula tanpa bendahara organisasi akan macet. Filsafat melahirkan ilmu-ilmu sebagaimana ibu melahirkan anak-anak.

7 Hubungan Kausal Lemparan anak menyebabkan mangga jatuh.
Gula menyebabkan kedatangan semut. Dia sakit sehingga pergi ke dokter. Tanah becek, pasti kain jemuran basah.

8 Kesalahan Pernalaran Bahasa Indonesia

9 Deduksi Salah Pak Ruslan tidak dapat dipilih sebagai lurah di sini karena dia miskin. Bunga anggrek sebetulnya tidak perlu dipelihara karena bunga anggrek banyak ditemukan dalam hutan. Dia pasti cepat mati karena dia menderita penyakit jantung.

10 Generalisasi terlalu luas
Gadis bandung cantik-cantik. Kuli pelabuhan jiwanya kasar. Orang makasar pandai berdayung.

11 Generalisasi yang terburu-buru
Dia seorang gubernur, tetapi mengapa korupsi. Kalau begitu semua gubernur adalah koruptor. Panen di kabupaten itu gagal, kalau begitu tahun ini Indonesia harus mengimpor beras.

12 Analogi Sesat Politik dalam tubuh manusia berjalan lancar kalau ada otak yang mengaturnya. Itulah sebabnya pemerintahan otoriter lebih efisien. Bayi seperti cuaca, tak bisa diramalkan. Selagi kebudayaan kita makin dewasa, sudah semestinya ia, sebagaimana organisme apa pun, menyebarkan benih untuk berkembang biak di tempat-tempat nan jauh.

13 Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Engkau harus mengikuti kehendak ayah atau engkau harus berangkat dari rumah ini. Engkau harus memilih antara hidup di Jakarta dengan serba kekuarangan dan hidup di kampung dengan menanggung malu.

14 Penyebab yang salah nalar
Matanya buta sejak beberapa waktu yang lalu. Itu tandanya dia melihat gerhana matahari total. Sejak dia memperhatikan dan membersihkan kuburan para leluhurnya, dia hamil. Kalau ingin dikenal orang, kita harus memakai kacamata.

15 Argumentasi Bidik Orang
Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas keluarga berencana itu mempunyai anak enam orang. Kamu tidak boleh menikah dengan Verdo karena orang tua Verdo itu bekas penjahat.

16 Argumentasi Bidik Orang
Dia adalah orang yang brutal, jangan dengarkan pendapatnya. Jangan dengarkan gagasan dia tentang konsep kemajuan sekolah ini. Waktu menjabat Wakasek di sini dia menyelewengkan dana BOS.

17 Argumen yang tidak relevan
Pisau silet itu berbahaya daripada peluru karena tangan kita seringkali teriris oleh pisau silet dan tidak pernah oleh peluru Engkau tidak mau mengenakan baju yang aku belikan. Apakah engkau mau telanjang berangkat ke perjamuan itu? Kendaraan buatan Honda adalah yang terbaik karena paling banyak peminatnya


Download ppt "Pernalaran Bahasa Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google